Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN KEPERAWATAN

TERHADAP TEKNOLOGI INFORMASI

Rafika Nur Siregar/197046003/ rafikanur47@gmail.com

Abstrak
Seorang pemimpin harus memiliki kemauan dan kemampuan mengembangkan
teknologi informasi yang dituangkan dalam kebijakan yang diambinya dan menjadi
solusi efektif dan efisien dalam pengelolahan manajemen. Sistem informasi suatu
pengelola informasi tingkat pemerintah secara sistematis dalam menyelenggara
pelayanan kepada masyarakat. Teknologi informasi penting mengelola transaksi,
proses informasi, menyebarkan pengetahuan serta membantu pengambilan keputusan.
Tujuan memecahkan masalah yang didapatkan pada implementasikan kepemimpinan
keperawatan dan menganalisis kepemimpinan keperawatan terhadap teknologi
informasi. Metode literatur review dengan mencari beberapa jurnal penelitian yang
dipublikasikan melalui data base elektronik serta membandingkan literatur.
Melakukan formulasi permasalah yakni permasalah yang diangkat implementasi
kepemimpinan keperawatan terhadap teknologi informasi dan menganalisa terhadap
data dan referensi yang didapatkan dan mengipretasikannya. Hasil aplikasi sistem
informatika manajemen keperawatan memiliki pengaruh signifikan terhadap
pengetahuan tentang SOP yang didalamnya memuat kontens SOP lebih praktis, efektif
dan fleksibel. Serta kepemimpinan dan sistem informasi manajemen berpengaruh
positif dan signifikan. Pembahasan teknologi keperawatan merupakan kombinasi dari
ilmu keperawatan, ilmu informasi, ilmu komputer untuk mengelolah dan
mengkomunikasikan informasi dalam mendukung perawat serta praktisi kesehatan
dalam mengambil keputusan. teknologi informasi dapat memecahkan masalah,
membuka kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam melakukan
pekerjaan. Rekomendasi dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam evaluasi kualitas
pelayanan keperawatan dan memberi pengembangakan kompetensi perawat termasuk
teknologi informasi.
Kata kunci: Kepemimpinan, Keperawatan , Teknologi informasi
1. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan merupakan efektivitas keberhasilan seorang pemimpin dalam
mencapai tujuannya memimpin suatu institusi. Ukuran yang paling umum digunakan
menilai efektivitas kepemimpinan adalah sejauh mana pemimpin berhasil
melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuannya. Pemimpin yang baik akan mampu
memberikan suasana kerja yang baik sesuai dengan kebutuhan karyawannya dan
memotivasi karyawan untuk bekerja dengan baik dan efisien sehingga mampu
mendorong kearah perbaikan kinerja karyawan
Sistem informasi merupakan suatu pengelola informasi diseluruh tingkat
pemerintah secara sistematis dalam menyelenggara pelayanan kepada masyarakat.
Teknologi informasi penting dalam mengelola transaksi, proses informasi dan
menyebarkan pengetahuan serta membantu dalam pengambilan keputusan yang cepat
dan tepat. Ketika digunakan dengan tepat informatika keperawatan akan banyak
memberikan manfaat untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien dan membuat
pelayanan keperawatan lebih bermakna. Teknologi yang digunakan dapat mengurangi
kerja dengan kertas dan meningkatkan komunikasi serta menghemat waktu perawat.
Sistem informasi juga meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien. Informatika
dapat mencegah eror dengan melaksanakan fungsi pengambilan keputusan dan
mencegah fungsi yang tidak tepat. Sistem informatika juga dapat membantu mengolah
data yang komplek dan menganalisa dengan cepat data yang ada dalam pelayanan
keperawatan (Sudaryanto & Irdawati, 2008).
Perawat merupakan salah satu pemberi pelayanan kesehatan yang mempunyai
kontribusi dalam meningkatkan status kesehatan bangsa. Perawat mempunyai peran
diantaranya pemberi pelayanan (care provider), pendidik, konselor, kolabolator dan
change agen dimana untuk melaksanakan peran ini perawat harus meningkatkan
pengetahuannya khususnya dalam teknologi informatika. SOP perawat bersifat paper
based menjadi kendala ketika perawat melihat SOP serta memerlukan waktu lama
tatkala SOP tersebut akan dibaca dan digunakan. Perawat harus meningkatkan
pengetahuan serta kemudahan untuk mencari informasi terkait SOP tersebut.
Teknologi informasi manajemen yang tediri dari informasi SOP, konsep dasar
penyakit, penatalaksaan penyakit, asuhan keperawatan, discharge planning, daftar
diagnosa, daftar NIC dan lainnya diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
perawat terkait SOP tersebut (Indari, 2015).
2. TUJUAN
Bertujuan untuk memecahkan masalah yang didapatkan pada implementasikan
kepemimpinan keperawatan terhadap teknologi informasi serta menganalisis fungsi
kepemimpinan terhadap perkembangan teknologi informasi dalam pelayanan
keperawatan.
3. METODE
Metode yang diterapkan yaitu literatur review dengan mencari beberapa jurnal
(compresehensive literatur search) dengan mencari beberapa artikel jurnal penelitian
yang dipublikasikan melalui data base elektronik serta membandingkan literatur.
Dengan melakukan formulasi permasalah yakni permasalah yang
diangkatimplementasi kepemimpinan keperawatan terhadap teknologi informasi.
Tahap berikutnya melakukan analisa terhadap data dan referensi yang didapatkan dan
mengipretasikannya.
4. HASIL
Penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan kesehatan memberikan
kontribusi pada efektivitas pelayanan kesehatan dan tentunya akan berimbas pada
tenaga kesehatan khususnya perawat. Sistem informasi manajemen keperawatan perlu
diterapkan dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih lengkap karena memuat
berbagai aspek pendokumentasian yang telah memuat standar asuhan keperawatan,
SOP, jadwal dinas perawat, perhitungan angka kredit perawat, daftra diagnosa perawat
terbanyak, daftar NIC terbanyak dan laporan implementasi. Tuntutan untuk
meningkatkan mutu pelayanan dengan melakukan tindakan keperawatan sesuai SOP
perawat harus meningkatkan pengetahuan serta kemudahan untuk mencari informasi
SOP tersebut. Dengan teknologi informasi terkait dengan informasi SOP, konsep dasar
penyakit, penatalaksaan penyakit, asuhan keperawatan, discharge planning, daftar
diagnosa, daftar NIC terbanyak dan lainnya dapat meningkatkan pengetahuan perawat
terkait dengan SOP tersebut (Indari, 2015).
Menurut (Indari, 2015) aplikasi sistem informatika manajemen keperawatan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan tentang SOP yang
didalamnya memuat kontens SOP yang lebih praktis, efektif dan fleksibel. Hal ini
sejalan dengan (Wijaya, 2017) kepemimpinan dan sistem informasi manajemen
terpadu bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan.
Seorang pemimpin harus memiliki kemauan dan kemampuan unutk
mengembangkan teknologi informasi yang dituangkan dalam kebijakan yang
diambilnya dan dipandang dapat menjadi salah satu solusi yang efektif dan efisien
dalam pengelolahan manajemen modren. Beberapa hal yang harus diketahui dalam
pemanfaatan teknologi informasi yaitu kecepatan akses jaringan menjadi hal yang
sangat penting didalam peerkembangan teknologi yang semakin pesat untuk
memberikan segala bentuk informasi. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya
dibidang keperawatan yaitu perlunya ada infrastruktur yang kuat dan
berkesinambungan dan sumber daya manusia yang profesional (Wijaya, 2017).
5. PEMBAHASAN
Informatika keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu komunikasi dan
ilmu keperawatan yang didesain untuk membantu manajemen dan pemprosesan data,
informasi dan pengetahuan untuk mendukung keperawatan dan pemberian asuhan
keperawatan. Menurut (ANA, 2001 dalam Sudaryono & Irdawati, 2008) teknologi
keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu keperawatan, ilmu informasi, ilmu
komputer untuk mengelolah dan mengkomunikasikan informasi dalam mendukung
perawat serta praktisi kesehatan dalam mengambil keputusan. Penggunaan teknologi
informasi dalam mendukung fungsi perawat yaitu dengan menggunakan komputer
mulai dari pengolah data, sampai kecerdasan buatan untuk perawat dalam praktik
keperawatan yang profesional (Sudaryono & Irdawati, 2008).
Sistem informasi pada dasaranya terdiri dari 2 aspek yang harus dijalankan
dengan selaras yaitu aspek manual dan aspek yang terotomatisasi (aspek komputer).
Perkembangan sistem informasi yang berhasil apabila dilakukan dengan
pengembangan kedua aspek tersebut. Seringkali pengembangan sistem informasi
hanya memfokuskan diri pada pengembangan aspek komputernya saja tanpa
memperhatikan aspek manualnya. Hal ini diakibatkan adanya asumsi bahwa aspek
manual lebih mudah diatasi daripada aspek komputernya. Padahal salah satu faktor
penentu keberhasilan pengembangan sistem informasi adalah dukungan perilaku
daripada pengguna sistem informasi tersebut dimana para pengguna sangat terkait
dengan sistem dan prosedur dari sistem informasi pada aspek manualnya (Buyung,
2015).
Teknologi informasi sangat penting karena banyak organisasi pemerintah yang
menerapkan informasi teknologi untuk mendukung kegiatan informasi. Tujuan
teknologi informasi yaitu memecahkan masalah, membuka kreativitas, meningkatkan
efektivitas dan efesiensi dalam melakukan pekerjaan. Tujuan teknologi informasi yaitu
menangkap (capture), mengelola (processing), menghasilkan (generating),
menyimpan (storange), mencari kembali (retrieval), transmisi (transmission)
(Yohanes, dkk. 2013).
Kepemimpinan strategis menyediakan visi dan arah bagi keberhasilan suatu
organisasi. Tujuan pemimpin harus mengembangkan sebuah lingkungan dimana
profesional teknologi informasi dapat memperkirakan tujuan organisasi dalam konteks
fungsi itu sendiri. Menjadi pemimpin strategis harus memahami prioritas bisnis dalam
jangka panjang dan jangka pendek serta memiliki arah yang jelas tentang bagaimana
teknologi informasi dapat berkontribusi dengan cara nilai tambah menjadi pendukung
aktif strategi organisasi dalam salah satu elemen kunci dari kepemimpinan untuk
pemimpin teknologi informasi (Maritan, 2009).
6. PENUTUP
Ukuran yang digunakan menilai efektivitas kepemimpinan adalah sejauh mana
pemimpin berhasil melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuannya. Seorang
pemimpin harus memiliki kemauan dan kemampuan unutk mengembangkan teknologi
informasi yang dituangkan dalam kebijakan yang diambilnya dan dipandang dapat
menjadi salah satu solusi yang efektif dan efisien dalam pengelolahan manajemen
modren.
Teknologi informasi perlu diterapkan dalam pelayanan keperawatan yang dibuat
menjadi lebih lengkap karena memuat berbagai aspek pendokumentasian yang telah
memuat standar asuhan keperawatan, SOP, jadwal dinas perawat, perhitungan angka
kredit perawat, daftra diagnosa perawat terbanyak, daftar NIC terbanyak dan laporan
implementasi. Tuntutan untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan melakukan
tindakan keperawatan sesuai SOP perawat harus meningkatkan pengetahuan serta
kemudahan untuk mencari informasi SOP tersebut.
7. DAFTAR PUSTAKA

Budiono. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Pesdik SDM Kesehatan Badan


Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Buyung, I. (2015). Media Informasi Kesehatan Bagi Masyarakat Menengah Berbasis


SMS Gateway. Jurnal Informatika, 9(1).

Damayanti, D.S., Muhammad, R & Zilfhadillah, A. (2015). Gambaran Penerapan


Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Berbasis WEB Di Puskesmas Kota
Makasar Tahun 2015. Al-sihah: Public Health Science Journal, 7(2).

Daswita. (2012). Implementasi Peran Kepemimpinan Dengan Gaya Kepemimpinan


Menuju Kesuksesan Organisasi. Jurnal ACADEMICA Fisif Untad, 4(1).

Hakam, F., Eko, N., & Andreasta, M. (2017). Analisis Sistem Dan Teknologi Informasi
Sebagai Acuan Dalam Perancangan Rencana Strategis Sistem Informasi Dan
Teknologi Informasi (RENSTRA SI/TI) Di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI.
Jurnal Sistem Informasi (JSI), 9(1).

Herlambang, T.W., Ismiarta, A & Mochammad, C.S. (2018). Pengembangan Sistem


Informasi Kesehatan Berbasis WEB Berdasarkan Model Organisasi dan
Manajemen Kesehatan Primer “ANDAL”. Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer, 2(4).

Kadir, A & Terra, C.T. (2013). Pengantar Teknologi Informasi Edisi Revisi.
Yogyakarta. ANDI Yogyakarta.

Maritan, D. (2009). Indetifying Business Priorities Through Quality Function


Deployment: Case Study Marketing Intelligence & Planning.

Mugianti, Sri. (2016). Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan.


Pesdik SDM Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan..
Meo, M.Y. (2015). Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Dengan
Integrated Clinical Pathway Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan. Jurnal
Managemen Keperawatan, 3(1).

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Edisi 3. Jakarta. Salemba Medika.

Simamora, R.H. (2013). Upaya Pembinaan Perawat Di Rumah Sakit Ngesti Waluyo
Parakan Temanggung Jawa Tengah. Jurnal Keperawatan Soedirman, 8(2).

Sudaryanto, A & Irdawati. (2008). Pemanfaatan Tekhnologi Dalam Pelayanan


Kesehatan. Berita Ilmu Keperawatan, 1(1).

Wijaya, I.M. (2017). Pengaruh Kepemimpinan Dan Sistem Informasi Manajemen


Terpadu Terhadap Kinerja Karyawan Kantor Pusat Universitas Warmadewa.
Jurnal Public Inspiration.

Weni, I., Reni, A & Edi, S. (2018). Sitem Informasi Electronic Medical Record (EMR)
Berbasis WEB Untuk Meningkatkan Kualitas Hasil Diagnosa Penyakit Pasien.
(JUSS) Jurnal Sains dan Sistem Informasi. 1(1).

Yohanes., Netty, H., & Lina, S. (2013). Strategi Penerapan Teknologi Informasi Di
Pemerintahan Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Tesis PMIS
UNTAN PSIAN.

Anda mungkin juga menyukai