Manajemen Keuangan Syariah
Manajemen Keuangan Syariah
net/publication/361925092
CITATIONS READS
5 12,064
1 author:
Darmawan Dr
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
44 PUBLICATIONS 156 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Darmawan Dr on 12 July 2022.
Pasal 2
Undang-Undang ini berlaku terhadap:
a. semua Ciptaan dan produk Hak Terkait warga negara, penduduk, dan badan hukum
Indonesia;
b. semua Ciptaan dan produk Hak Terkait bukan warga negara Indonesia, bukan penduduk
Indonesia, dan bukan badan hukum Indonesia yang untuk pertama kali dilakukan
Pengumuman di Indonesia;
c. semua Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dan pengguna Ciptaan dan/atau produk Hak
Terkait bukan warga negara Indonesia, bukan penduduk Indonesia, dan bukan badan hukum
Indonesia dengan ketentuan:
1. negaranya mempunyai perjanjian bilateral dengan negara Republik Indonesia mengenai
pelindungan Hak Cipta dan Hak Terkait; atau
2. negaranya dan negara Republik Indonesia merupakan pihak atau peserta dalam
perjanjian multilateral yang sama mengenai pelindungan Hak Cipta dan Hak Terkait.
BAB XVII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 112
Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (3) dan/atau Pasal 52 untuk Penggunaan Secara Komersial, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 2 (dua) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah).
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak
Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak
Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial
dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat
miliar rupiah).
MANAJEMEN KEUANGAN
SYARIAH
2022
MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
Oleh:
Dr. Darmawan, M.A.B.
ISBN: 978-602-498-351-2
Edisi Pertama, Februari 2022
iv
Pengantar
Manajemen keuangan syariah merupakan salah satu bidang
manajemen yang sedang berkembang dan mendapatkan perhatian
luas. Buku ini adalah ikhtiar penulis pada dua hal, pertama karena
kekhawatiran terhadap pemahaman umum tentang berbagai
transaksi keuangan dalam masyarakat Islam. Baik itu pada
Lembaga keuangan syariah maupun hubungan antar individu.
Banyak dari para pelaku transaksi keuangan islam tidak
memahami konsep awal islam tentang berbisnis, terutama tentang
hutang-piutang, yaitu tolong menolong. Sehingga adab dalam
seluruh tindakan para pelakunya seharusnya menjadikan hal itu
sebagai dasar utama. Kedua, perkembangan keuangan syariah
maupun program studi keuangan syariah (baik itu manajemen
keuangan islam/ syariah, perbankan syariah mapun akuntansi
syariah) begitu tinggi, tetapi tidak disertai oleh tingkat
pertumbuhan buku teks perkuliahan dan referensi berbahasa
Indonesia dalam bidang ini. MKS berhubungan dengan return
keputusan investasi dan keputusan pendanaan berdasarkan
prinsip-prinsip Syariah. Mata kuliah ini akan membahas mengenai
konsep dasar dan ruang lingkup manajemen keuangan syariah,
konsep fundamental dalam keuangan syariah, serta membahas
perkembangan sistem keuangan syariah, serta implikasi terhadap
manajemen keuangan syariah, sumber dana dan manajemen
pengunaan dana sesuai prinsip syariah beserta mekanisme
keuangannya. Capaian pembelajaran yang dibebankan pada mata
kuliah ini:
v
2. Mahasiswa memahami konsep dan proses perencanaan
keuangan dan investasi dalam manajemen keuangan
syariah.
vi
kasih pada Universitas Negeri Yogyakarta, khususnya UNY Press
yang telah berkenan menerbitkan buku-buku yang saya susun.
Penulis
vii
ِ ْ َو، ُاط َ َ �ن ِإلَ ْي ِه ْالقَ ْب
� ا�ثْ ُم َ َح كَ فِ ال � ْ ِ َوت َ َ د�دَ فِ ال
ص ِْر َو ِإ ْن ْ اط َ َ �ن ِإلَ ْي ِه ال � ْ ُ َو
ْ َ � ِ ال
َس َوأَ ْف ُ ْ ك ُ � أَ ْف َ كَ ال
(HR. Ahmad)
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PENGANTAR .............................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
............................
A. Konsep dasar manajemen keuangan Syariah.................................... 1
B. Landasan hukum manajemen keuangan Syariah ............................. 11
C. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Syariah................................. 18
D. Aktualisasi Prinsip Syariah dalam Manajemen Keuangan
Syariah................................................................................................... 20
...............................................
A. Kebijakan dan Penentuan Tujuan Perusahaan Syariah ................... 25
B. Bentuk Organisasi Bisnis dalam Perekonomian Syariah ................. 34
C. Implementasi Syirkah dalam Perusahaan Bisnis .............................. 44
D. Kombinasi Mudharabah dan Musyarakah ......................................... 48
E. Elemen Akad atau Kontrak .................................................................. 59
F. Asas-asas Kontrak Syariah ................................................................... 61
ix
.............................................................
A. Konsep Nilai Waktu Uang .................................................................... 79
B. Time Value of Money dalam Ekonomi Konvensional dan
Syariah ................................................................................................... 87
C. Economic value of time ........................................................................ 92
D. Legitimasi Syariah Atas Time Value of Money.................................. 101
...........................
A. Teori Struktur Modal ........................................................................... 109
B. Pembatasan Utang dalam Keuangan Islam........................................ 112
C. Struktur Modal dalam Keuangan Islam ............................................. 114
.........................................................
A. Konsep Dasar Instrumen Keuangan Syariah..................................... 119
B. Pengelompokan Instrumen Keuangan............................................... 123
C. Instrument Keuangan Islam Derivatif................................................ 126
D. Pengembangan Instrument Keuangan Syariah ................................ 129
...................
A. Konsep Dasar Return dan Risiko......................................................... 139
B. Analisa Return Portofolio .................................................................... 148
C. Risiko dan Return Berdasarkan Kerangka Syariah........................... 153
x
............
A. Murabahah ............................................................................................ 193
B. Salam ...................................................................................................... 211
C. Istisna ..................................................................................................... 215
.........................
A. Konsep Dasar Pembiayaan Berbasis Utang........................................ 219
B. Al-Qard ................................................................................................... 224
......
A. Konsep Dasar Ijarah.............................................................................. 235
B. Mekanisme Ijarah ................................................................................. 241
C. Jenis-jenis Ijarah ................................................................................... 251
.....................
A. Konsep Dasar Sukuk.............................................................................. 255
B. Mekanisme Berdasarkan Pengelompokkan Sukuk ............................. 260
...........
A. Konsep Dasar Takaful ........................................................................... 287
B. Asuransi pada Tabungan dan Investasi.............................................. 298
....
A. Manajemen Keuangan Syariah............................................................ 305
B. Peluang Manajemen Keuangan Syariah............................................. 307
C. Tantangan Manajemen Keuangan Syariah ........................................ 312
xi
..........................................................................
..........................................................................
xii
Dr. Darmawan, M.AB.
BAB I
KONSEP DASAR MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
1
Lihat Zaman, A. (2009). Islamic Economics: A Survey of the Literature: I. Islamic
Studies, 48(3), 395–424; Toseef Azid (2010). Anthology of Islamic Economics: Review
of Some Basic Issues. Review of Islamic Economics, Vol. 13, No. 2, 2010; Sani Kabiru
Saidu, Abubakar Sambo Junaidu and Rabiu Saminu Jibril (October 24th 2018).
Financial Instruments: Islamic Versus Conventional, Accounting from a Cross-Cultural
Perspective, Asma Salman and Muthanna G. Abdul Razzaq, IntechOpen;
kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan
janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan
(yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada
dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. (Surat Al Baqarah ayat 282)
Sejarah Islam begitu kaya, kaum Muslim adalah orang pertama yang
mengembangkan aljabar2. Bagdad House of Wisdom (Bayt al-Ḥikmah )
adalah lembaga pendidikan terkemuka di dunia selama abad kesembilan.
Muslim menciptakan musik, karya seni visual, dan puisi yang luar biasa 3.
Tidak mengherankan jika umat Islam termasuk di antara para bankir dan
pemodal pertama. Sejarah keuangan Islam panjang dan beragam, namun
hanya sedikit orang yang tahu banyak tentangnya. Wilayah Arab telah
terlibat dalam keuangan sejak abad ke-2 Masehi. Karena terletak di antara
Cina dan Eropa, sebuah Silk Road4 melintasi Semenanjung Arab dan Afrika
2
Kontribusi Islam untuk matematika dimulai sekitar tahun 825 M, ketika
matematikawan Baghdad Muḥammad ibn Mūsā al-Khwārizm menulis risalahnya
yang terkenal al-Kitāb al-mukhtaṣar fī isāb al-jabr wa'l-muqābala (diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin pada abad ke-12 sebagai Aljabar et Almucabal, dari mana istilah
modern aljabar diturunkan).
3
Bayt al-Ḥikmah bertindak sebagai komunitas didirikan oleh khalifah Abbasiyah
Harun al-Rashid dan putranya al-Ma'mun yang memerintah dari tahun 813-833 M.
Berbasis di Bagdad dari abad ke-9 hingga ke-13, banyak cendekiawan Muslim yang
paling terpelajar adalah bagian dari lembaga penelitian dan pendidikan yang luar
biasa ini.
4
Jalur ini digunakan secara teratur dari 130 SM, ketika Dinasti Han (202 SM - 220 M)
secara resmi membuka perdagangan dengan barat, hingga 1453 M, ketika
Kekaisaran Ottoman memboikot perdagangan dengan barat dan menutup rute.
Nabi Muhammad ﷺhidup dari tahun 570 M hingga 632 M. Rasullullah ﷺ
menarik banyak pengikut selama dekade awal abad ke-7. Setelah
kematiannya, ajarannya terus menyebar ke seluruh Afrika dan Asia. Pada
awal-awal Islam, umat Islam mengambil pengalaman mereka dalam
berdagang lalu kemudian memasukkannya ke dalam prinsip-prinsip
Islam7. Misalnya ketika, Al-Qur'an berbicara dengan tegas menentang
bunga.
Orang Eropa telah terbiasa dengan barang-barang dari timur dan, ketika Jalur Sutra
ditutup, para pedagang perlu mencari rute perdagangan baru untuk memenuhi
permintaan barang-barang ini. Penutupan Jalur Sutra memprakarsai Zaman Zaman
Eksplorasi (1453-1660 M) yang akan ditentukan oleh penjelajah Eropa yang turun ke
laut dan memetakan rute air baru untuk menggantikan perdagangan darat. Jalur
Sutra, dari pembukaan hingga penutupannya, memiliki dampak yang begitu besar
pada perkembangan peradaban dunia sehingga sulit membayangkan dunia modern
tanpanya.
5
proto-industrialisasi atau kapitalisme awal
6
Bourgeoisie, tatanan sosial yang didominasi oleh kelas menengah. Dalam teori
sosial dan politik, gagasan tentang borjuasi sebagian besar merupakan konstruksi
Karl Marx (1818-1883) dan mereka yang dipengaruhi olehnya. Dalam pidato populer,
istilah ini berkonotasi filistinisme, materialisme, dan kepedulian yang berjuang untuk
kehormatan, yang semuanya terkenal diejek oleh Molière (1622–73) dan dikritik
oleh penulis avant-garde sejak Henrik Ibsen (1828–1906).
7
Banyak catatan menarik bisa di baca pada The Rise and Spread of Islam bab
Muhammad and the Rise of Islam dari Boundless World History yang
menggambarkan keadaan masyarakat pada masa itu.
Banyak ayat Al-Qur’an yang menentang keras perbuatan riba, seperti Al-
Qur’an Surat Ar-Rum ayat 39,
artinya: Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi
Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan
untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah
orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya) .
َ ِ ِ ْوا َ َ ِ َ ِ َ ٱ ِ َ ۟ا ِإن ُ ُ � ؤ
۟ َي َ �ي َ ٱ � ِي َ َءا َ ُ ۟ا ٱ � ُ ۟ا ٱ � َ َوذَ ُر
ْ ُ َ ظ ِ ُ نَ َو
َظ َ ُ ن ْ َ َ ْ ُ ِ َ ْ َوس أ ٍ ْ َ ِ َ ِن � ْ َ ْ َ ُ ۟ا َ ْذَ ُ ۟ا
ُ ب ِ َ ٱ � ِ َو َر ُ ِِۦ ۖ َوإِن ُ ْ ُ ْ َ َ ُ ْ ُر ُء
Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah
tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau
semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
ْ َ ِ ْ َ � ش ْ َ َ َ ُ ا َ � َ َ ُ َ ْ ٌ أَ ْخ َ َ َ أَ ُ ا َ ِ َب َو ُ ْ َ ُن ْ ُ أ ِ �� َ �ََ ُ َ � ُ ْ ُ ا
ٍ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ ح َو ُز
َ ص � � ُ َ َ ْ ِ َو َ � َ آ ِ َ ا ِ َ َو ُ ؤْ ِ َ ُ َو َ ِ َ ُ َو
ش ِ َ ْي ِ َو َ َل ُ ْ َ َ ا ٌء َ ِ � َج ِ ٍ َ َل َ َ َ َر ُ ُل
8
Untuk memahami salah satu kontrak komersial dari 3 kontrak utama mazhab
Hanafi ini bisa dipelajari pada buku A Comparative Evolution of Business Partnerships
halaman 77, tentang the ottoman mufawada partnership (Çizakça, 1996).
Keuangan Islam tetap kuat sampai hari ini. Jantung keuangan Islam
memang terletak di semenanjung Arab, tetapi negara-negara Barat telah
mengakui kekuatan prinsip-prinsip investasi Islam. Pada tahun 2004, Bank
Islam Inggris ( The Islamic Bank of Britain) membuka pintunya. Bank
tersebut adalah bank komersial Islam pertama yang didirikan oleh para
pebisnis di luar dunia Muslim. Keuangan Islam tetap stabil setelah krisis
ekonomi 2008 (Hassan, 2018). Ini membawa lebih banyak perhatian pada
َ ِ ُ
ٌ ش ْ ءٍ َ ِي َ َ َ ُ ض َو َ ِ ِ � ۚ َو ِ َ َ � ِ � ِ ُ ْكُ ٱ
ِ ت َو ْٱ� َ ْر
Artinya: Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada
di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Surat Al Maidah
ayat 120)
Ide utama dalam Syariah adalah bahwa Allah memiliki semua kekayaan.
Manusia adalah penjamin kekayaan-Nya, tetapi kita harus mengikuti
perintah-Nya. Kita dapat menikmati kekayaan, tetapi kita tidak dapat
menghancurkan sumber daya saat melakukannya. Pengejaran kita dalam
mencari materi membutuhkan keseimbangan. Kebutuhan juga harus
seimbang. Seorang Muslim harus menafkahi dirinya dan keluarganya.
Tetapi mereka harus menggunakan sumber daya dengan baik, menyisakan
cukup bagi orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka.
pihak lain. Pihak kedua menginvestasikan uang, dan kedua belah pihak
berbagi keuntungan. Jika investasi gagal, hanya investor yang kehilangan
uang. Namun pengelola dana harus bertanggung jawab jika kerugian
terjadi karena kelalaiannya. Musyarakah menciptakan usaha patungan
yang lengkap. Kedua belah pihak memberikan modal dan
menginvestasikannya. Jika investasi mereka gagal, kedua belah pihak
menderita kerugian. Murabahah adalah kontrak biaya-plus. Seorang
Muslim menjual komoditas mereka untuk biaya ditambah margin
keuntungan. Kedua belah pihak mengetahui persyaratan sebelumnya, dan
pembeli kemudian melakukan pembayaran. Salam adalah kontrak
pekerjaan di masa depan. Pembeli membayar barang mereka di muka, dan
penjual mengirimkan barang segera setelah itu. Wadia mendelegasikan
persyaratan di mana pemilik memberikan properti mereka kepada orang
lain untuk diamankan. Wadia memotivasi rekening giro dan tabungan
dalam keuangan Islam.
Bank syariah dan sukuk saat ini didasarkan pada kontrak yang secara
formal sesuai dengan apa yang disyaratkan oleh hukum syariah. Tetapi
banyak ahli berpendapat bahwa cara mereka beroperasi tidak berdasarkan
pembagian untung dan rugi sesuai ajaran Islam. Seperti penelitian (Khan
F. , 2010) menyebutkan produk yang ada di perbankan syariah hanya label
nama berbahasa Arab, pelaksanaannya sama saja dengan bank
konvensional. Seorang pembeli sukuk, misalnya, mengharapkan untuk
menerima hasil yang terjamin sebanding dengan obligasi berbunga.
Pemilik simpanan bank mengharapkan kepastian modal yang sebanding
dengan simpanan di bank konvensional. Bank syariah memuluskan
fluktuasi keuntungan untuk memberikan kepastian modal ini. Dan mereka
menyalurkan sebagian besar pinjaman mereka melalui metode sesuai
syariah yang, tidak seperti mudharabah, artinya tidak melibatkan
partisipasi dalam risiko perusahaan. Persoalan ini akan kita dapati di
hampir semua bank syariah, penyebabnya karena tentu saja persoalan
bisnis. Tujuan utama semua nasabah kurang lebih sama, mendapatkan
keuntungan. Ketika keuntungan tidak bisa ditawarkan oleh lembaga
keuangan syariah maka sangat mungkin nasabah akan memalingkan
harapannya pada lembaga keuangan konvensional. Oleh karena itu,
ٍِْ ُ ِ ُ ِ ط َ ُ ا ْ َ َ ِل َو
َ َ ٌ اج َ
ِ ْ �ِ ْ ِ َو َ َ ْ ُ ُ ۟ا أَ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ ِ ْ َ ِ ِ َو ُ ْ ُ ۟ا ِ َ ِإ َ ٱ ْ ُ � ِم ِ َ ْ ُ ُ ۟ا َ ِ ي ً ِ ْ أَ ْ َ ِل ٱ � ِس
ََوأَ ُ ْ َ ْ َ ُ ن
ض ۖ َو َ َ َ � ُ ۟ا
ِ ط ِ َ ِ َ َ َ ْ ُ ْ َو ِ � أَ ْخ َ جْ َ َ ُ ِ َ ْٱ� َ ْر َ ِ يَ َي� َ ٱ � ِي َ َءا َ ُ ۟ا أَ ِ ُ ۟ا
َ َ � ٱ ْ َ ِ ثَ ِ ْ ُ ُ ِ ُ نَ َو َ ْ ُ ِـ خِ ِي ِ ِإ � أَن ُ ْ ِ ُ ۟ا ِ ِ ۚ َوٱ ْ َ ُ ۟ا أَ �ن ٱ
ٌ ِ َ � ِغ
hadiah sama seperti yang dia berikan, tentu dia tidak akan
mengambilnya kecuali dengan memicingkan mata atau malu."
Setelah itu, salah seorang di antara kami datang dengan membawa
kurma yang baik yang ada di sisinya.
Allah menganjurkan kepada hamba-hambaNya untuk
menginfakkan sebagian yang mereka dapatkan dalam berniaga,
serta sebagian apa yang mereka panen dari tanaman dari biji-bjian
maupun buah-buahan, hal ini mencakup zakat uang maupun
seluruh dagangan yang dipersiapkan untuk di jual belikan, juga
hasil pertanian dari biji-bijian dan buah-buahan, Termasuk dalam
keumuman ayat ini, infak yang wajib maupun sunah. Allah
memerintahkan untuk memilih yang baik dari itu semua dan tidak
memilih yang buruk, yaitu yang jelek lagi rendah mutunya lalu
mereka sedekahkan kerena Allah, yang seandainya mereka
memberikan barang seperti itu kepada orang-orang yang berhak
memerimanya, pastilah merekapun tidak akan meridhoinya,
mereka tidak akan menerimanya kecuali dengan kedongkolan dan
memicingkan mata. Maka yang seharusnya mengeluarkan yang
tengah-tengah dari semua itu, dan yang paling sempurna adalah
mengeluarkan yang paling baik. Dan yang dilarang adalah
mengeluarkan yang jelek, kerena yang ini tidaklah memenuhi
infak yang wajib dan tidak akan memperoleh pahala yang
sempurna dalam infak yang sunah.
3. Risiko harus dibagi, adapun konsep pembagian risiko adalah pusat
perbankan dan keuangan Islam. Penting untuk memahami peran
pembagian risiko dalam meningkatkan modal. Pada saat yang
sama, keuangan Islam menuntut penghindaran riba dan gharar
(ambiguitas atau penipuan).
Saat ini, Perbankan dan Pembiayaan Syariah adalah salah satu sektor
ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia yang telah menjadi
pembicaraan dunia keuangan selama dua dekade terakhir. Sektor yang
beragam ini memiliki banyak peluang dan sangat sedikit persaingan
hingga saat ini karena potensi sebenarnya belum terwujud, sektor ini
mendefinisikan ulang praktik keuangan di banyak negara di dunia yang
mencakup negara-negara Muslim dan non-Muslim. Raksasa ekonomi
meluncurkan diri mereka ke dalam keuangan Islam untuk menarik
perhatian investor secara global, terutama dari Timur Tengah dan negara-
negara Islam untuk berinvestasi dalam bisnis yang sesuai dengan Syariah.
kebutuhan waktu, namun bukan dalam cara berpikir atau wacana agama
tetapi sebagai teknik dan instrumen menuju kemajuan.
Saat ini, banyak negara Islam besar dan signifikan mengikuti praktik
perbankan dan pembiayaan yang sesuai dengan Syariah. Negara-negara
non-Muslim yang berbagi hubungan bisnis dan ekonomi dengan pusat
perbankan Islam seperti Bahrain, Oman, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat
Arab, Kuwait, dan Malaysia, berurusan dengan mereka menggunakan
Keuangan Islam sebagai alat yang efektif untuk pembangunan keuangan
dan ekonomi secara global. Perbankan dan keuangan Islam didasarkan
pada lima aturan Syariah yang secara jelas memisahkannya dari
perbankan dan keuangan konvensional. Lima aturan syariah ini adalah:
riba (Bunga), tidak adanya gharar (ketidakpastian dan risiko) dalam
kegiatan ekonomi dan perdagangan, larangan maysir (spekulasi atau
perjudian) saat terlibat dalam kontrak bisnis atau komersial, menghindari
produksi atau investasi dalam kegiatan yang haram (bertentangan dengan
hukum Islam), serta pengenalan zakat.
BAB II
LANDASAN AKAD DALAM PERUSAHAAN
�َ ِ َ ٓ أ َ زَ َل ٱ � ُ ۖ َو ِ َ� ِ ْ َ ٱ
ُ َ ْ َ ُ ْب َو ُ َ ْ ِ ً َ َ ْ ِ ۖ فَ ح ِ ِ ص ِد ً ِ َ َ ْ َ َيدَ ْي َ ُ قِ َ ْ ِ ب َ َ � ِ ْ َوأ َ زَ ْ َ ٓ ِإ َ ْ َ ٱ
ً َ َ َ ُ ْ أ ُ � ً � َوحِ دَة َ ْ َ ُ ْ ِش ْ َ ً َو ِ ْ َ ًج ۚ َو
َ ُ � ش ٓ َء ٱ ْ
ِ َ َ ق ۚ ِ ٍ َج ُ ْ
ِ َ َٱ ِ ََ � ِ ْع أ َ ْه َ آ َءهُ ْ َ � َج ٓ َءك
َُ ْ فِ ِ َ ْ َ ِ ُ ن ُ َ ِ ُ ُ ٱ � ِ َ ْ ِج ُ ُ ْ َج ِ ً فَ ُ َ ِئ َ ت ۚ ِإ ْ ۟
ِ َ � ْ َ ۖ فَ ْ َ ِ ُ ا ٱ ْ ُ � َ َو � َ ِ ِ َ ْ ُ َ ُ ْ فِ َ ٓ َءا
ﷺ. Hukum Islam merupakan makna, hukum, aturan dan prinsip tentang
tindakan manusia. Secara khusus, ini bertujuan untuk mengidentifikasi
keputusan hukum atas tindakan orang-orang yang berwenang secara
hukum. ۖ ُ ( فَ حْ ُ َ ْ َ ُ ِ َ آ أ َ زَ َلmaka putuskanlah perkara mereka menurut
apa yang Allah turunkan). Syariah merupakan seperangkat hukum atau
perintah Tuhan yang mengatur perilaku umat manusia dalam kehidupan
individual dan sosialnya. Dalam Syariah, terdapat peraturan-peraturan
umum dan peraturan atau perintah khusus, seperti: Aqaid, terkait
keyakinan dan ibadah; Akhlaq, terkait disiplin diri; Ahkam, terkait sistem
sosio-ekonomi dan hukum; Faraidh, merupakan kewajiban; dan Nahawi,
berupa larangan-larangan. Adapun, ekonomi Islam secara langsung dan
tidak langsung terkait dengan peraturan-peraturan tersebut (Ayub, 2009).
Pengertian Syariah pada paragraf sebelumnya menurut Ayub diartikan
secara luas, sedangkan apabila Syariah diartikan secara sempit, maka
Syariah dipisahkan dari akidah dan akhlak. Syariah merupakan
ketentuan-ketentuan dari Allah terkait bagaimana hamba Allah
seharusnya berperilaku dan bagaimana seharusnya sikap kalbunya.
Artinya, apabila hamba Allah tersebut menghadapi suatu kondisi,
kejadian, orang atau orang-orang lain, atau lingkungan hidupnya, serta
dalam berhubungan dengan Allah SWT, sebagaimana diwajibkan dalam
Syariah dan sebaliknya (Sjahdeini, 2014). Maka, Syariah secara sempit
terdiri dari (2) dua bagian utama, yakni terdiri dari:
1. Ibadah, merupakan ketentuan yang berkaitan dengan hubungan
manusia dengan Allah. (vertikal) Tata cara dan syarat maupun
rukunnya terinci dalam Al-Qur’am dan Hadits Nabi Muhammad ﷺ,
contohnya yakni ketentuan terkait shalat, zakat, puasa, naik haji
dan umrah.
َ ِ َ َ � ْ ِ ً َ َْو َ ٓ أ َ ْر َ ْ � َ َ إِ �� َرح
terpenting dari kenabian Muhammad ﷺ: Ini juga dapat dilihat dalam
penggambaran Al-Qur'an tentang dirinya sebagai:
Hal yang dapat dijadikan tolok ukur kredibilitas suatu toko online adalah
review dan rating produk (Agustina, Fayardi, & Irwansyah, 2018). Dengan
demikian, konsumen dapat memiliki informasi dukungan dari konsumen
lain yang telah melakukan pembelian terkait kualitas produk dan
kredibilitas toko.
Riba ini merupakan larangan syariah yang paling populer, yakni banyak
perdebatan yang membahas hukumnya. Ada beberapa jenis Riba yang
harus Anda hindari dalam berbisnis untuk menghormati Syariah, yakni di
antaranya:
1. Riba Qardh