Anda di halaman 1dari 6

1.

SPO LAYANAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)

Pengertian Layanan pada seorang dengan sindrom yang berhubungan dengan


IMS, atau dengan hasil positif pada pemeriksaan laboratorium untuk
satu atau lebih IMS
 Pendekatan sindrom dilaksanakan melalui identifikasi
sekelompok keluhan dan gejala sebagai sindrom yang mudah
dikenali, dan selanjutnya ditetapkan pengobatannya terhadap
sebagian besar atau hampir semua mikroorganisme yang
diyakini sebagai penyebab sindrom tersebut
 Diagnosa etiologis dilaksanakan berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratorium untuk satu atau lebih IMS

Tujuan  Mengurangi kesakitan hingga kematian yang berkaitan dengan


IMS
 Mencegah infeksi HIV
 Mencegah komplikasi serius pada wanita
 Mencegah efek kehamilan yang buruk

Ruang Lingkup Klinik Kesehatan Reproduksi


Masa Berlaku 2 tahun
Kebijakan SK Kepala Puskesmas ......................
Alat dan Bahan  Pendekatan sindrom
 Bagan alur/algoritme duh diagnosa IMS
 Diagnosa etiologis
 Ruang periksa
 Lampu periksa
 Meja ginekologi
 Spekulum
 Anoskopi
 Swab berujung kecil/sengkelit/kapas lidi
 Kaca obyek
 Kain kasa
 Larutan NaCl
 Handscoen
 Pelumas standar/lidokain
 Wastafel (tempat cuci tangan)
 Peralatan lab untuk pemeriksaan
 Bahan KIE
 Lembar Balik, Leaflet
 Kondom dan lubrikan

Prosedur  Anamnese tentang riwayat infeksi/penyakit


 Pemeriksaan fisik dan pengambilan spesimen/bahan
pemeriksaan
 Diagnosis yang tepat
 Pengobatan yang efektif
 Nasehat yang berkaitan dengan perilaku seksual
 Penyediaan kondom dan anjuran pemakaiannya
 Penatalaksanaan mitra seksual
 Pencatatan dan pelaporan kasus
 Tindak lanjut klinis secara tepat

Unit Terkait Klinik Kespro, Laboratorium, KIA, Poli Umum, IGD, Apotik dan Rekam
Medik
2. SPO LAYANAN KONSELING TES HIV SUKARELA (KTS)

Pengertian Layanan konseling sukarela dan tes HIV atas inisiatif individu yang
bersangkutan yang dibutuhkan oleh klien secara aktif dan
individual, menekankan pengkajian dan penanganan faktor risiko
dari klien oleh konselor, membahas masalah keinginan untuk
menjalani tes HIV dan implikasinya serta pengembangan strategi
untuk mengurangi faktor risiko

Tujuan  Perubahan prilaku ke arah yang lebih sehat, aman dan


bertanggungjawab
 Pasien mengetahui status HIV nya sehingga dapat menentukan
dan memutuskan apa yang harus dilakukan sesuai dengan hasil
tesnya
 Memastikan pemecahan berbagai masalah terkait dengan
HIV/AIDS
Ruang Lingkup Klinik Kesehatan Reproduksi
Masa Berlaku 2 tahun
Kebijakan SK Kepala Puskesmas ......................
Alat dan Bahan  Ruang konseling
 Kursi/sofa
 Formulir konseling dan alat tulis
 Bahan KIE
 Lembar Balik, Leaflet
 Kondom dan lubrikan

Prosedur  Informasi pra-tes HIV dan persetujuan pasien


 Pengambilan darah untuk tes HIV di laboratorium
 Konseling pasca-tes HIV
 Rujukan ke layanan lain yang dibutuhkan

Unit Terkait Klinik Kespro, Laboratorium, KIA, Poli Umum dan Rekam Medik

3. SPO LAYANAN TES HIV ATAS INISIATIF PETUGAS DAN KONSELING (TIPK)

Pengertian Kegiatan tes HIV dan konseling yang diprakarsai oleh petugas
kesehatan (dokter yang merawat, perawat yang diberi wewenang
oleh dokter bersangkutan serta bidan) kepada pasien dengan lebih
selektif menggunakan pendekatan option-out, yang dilaksanakan
sebagai bagian dari standar pelayanan medis

Tujuan  Membuat keputusan layanan klinis dan/atau menentukan


pelayanan medis khusus yang memerlukan pengetahuan status
HIV pasien
 Mengidentifikasi infeksi HIV yang tidak nampak pada pasien

Ruang Lingkup Klinik Kesehatan Reproduksi


Masa Berlaku 2 tahun
Kebijakan SK Kepala Puskesmas ......................
Alat dan Bahan  Ruang konseling
 Kursi/sofa
 Formulir konseling dan alat tulis
 Bahan KIE
 Lembar Balik, Leaflet
 Kondom dan lubrikan

Prosedur  Pemberian Informasi tentang HIV/AIDS sebelum tes


 Pengambilan darah untuk tes HIV di laboratorium
 Petugas Laboratorium bertugas membawa hasil tes HIV Ke
Konselor
 Penyampaian hasil tes HIV oleh Konselor
 Konseling
 Rujukan ke layanan lain yang dibutuhkan

Unit Terkait Klinik Kespro, Laboratorium, KIA, Poli Umum, Poli Gigi, IGD dan
Rekam Medik

4. SPO LAYANAN PERAWATAN, DUKUNGAN DAN PENGOBATAN (PDP)

Pengertian Layanan terpadu dan berkesinambungan untuk memberikan


dukungan baik aspek manajerial, medis, psikologis maupun sosial
untuk mengurangi atau menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
ODHA selama perawatan dan pengobatan

Tujuan  Mengurangi risiko penularan HIV


 Menurunkan sampai tidak terdeteksinya jumlah virus HIV dalam
darah
 Menghambat perburukan infeksi oportunistik
 Meningkatkan kualitas hidup ODHA

Ruang Lingkup Klinik Kesehatan Reproduksi


Masa Berlaku 2 tahun
Kebijakan SK Kepala Puskesmas ......................
Alat dan Bahan  Ruang periksa
 Ikhtisar perawatan HIV dan Terapi ARV
 Lemari obat
 ARV, Kotrimoksasol, INH dan Obat IO
 Bahan KIE
 Lembar Balik, Leaflet
 Kondom dan lubrikan

Prosedur  Pengkajian setelah diagnosis HIV


 Pemeriksaan untuk diagnosis adanya infeksi oportunistik
 Pemeriksaan laboratorium
 Penentuan stadium infeksi HIV
 Persiapan pemberian ARV
 Konseling terapi
 Penilaian klinis dan tes laboratorium
 Pemantauan pada ODHA yang belum mendapat ART
 Pengobatan terapeutik
 Pengobatan IMS
 Pengobatan infeksi oportunistik
 Pengobatan ARV Lini 1, atau Lini 2, atau Lini 3
 Pengobatan profilaksis
 Pemberian ARV pasca pajanan
 Kotrimoksasol untuk terapi dan pencegahan
 Isoniazid untuk pencegahan
 Pengobatan penunjang
 Pengobatan suportif
 Pengobatan adjuvant
 Perbaikan gizi
 Pemantauan setelah pemberian ARV
 Pemantauan klinis rutin
 Pemantauan terhadap efek samping ARV dan substitusi ARV
 Pemantauan Sindrom Pulih Imun
 Diagnosis kegagalan terapi ARV
 Perawatan dan dukungan pada ODHA
 Tatalaksana gejala
 Tatalaksana perawatan akut
 Tatalaksana penyakit kronis
 Pendidikan kesehatan
 Pencegahan komplikasi dan infeksi oportunistik
 Perawatan paliatif
 Dukungan psikologis kesehatan mental
 Rujukan ke layanan lain yang dibutuhkan

Unit Terkait Klinik Kespro, Laboratorium, KIA, Gizi, Poli Umum, Poli Gigi, IGD,
Apotik dan Rekam Medik

5. SPO LAYANAN PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (PPIA)

Pengertian Layanan pencegahan dan penanganan HIV/AIDS yang


komprehensif dan terintegrasi dengan program – program lainnya
yang ditujukan pada ibu hamil, bayi yang dilahirkan, wanita usia
reproduktif dan remaja

Tujuan  Menurunkan penularan HIV dari ibu kepada bayinya

Ruang Lingkup Klinik Kesehatan Reproduksi


Masa Berlaku 2 tahun
Kebijakan SK Kepala Puskesmas ......................
Alat dan Bahan  Ruang periksa
 Buku Bantu Terapi ARV untuk Ibu Hamil
 ARV, Kotrimoksasol dan Obat IO
 Bahan KIE
 Lembar Balik, Leaflet
 Kondom dan lubrikan

Prosedur  Tes HIV pada ANC terpadu


 Pemberian ARV pada ibu hamil
 Persalinan yang aman
 Pemberian ARV pencegahan pada bayi
 Pemberian nutrisi yang aman pada bayi
 Rujukan ke layanan lain yang dibutuhkan

Unit Terkait Klinik Kespro, Laboratorium, KIA, Poli Umum, IGD, Apotik dan Rekam
Medik

6. SPO LAYANAN PENCEGAHAN PASCA PAJANAN HIV (PPP)


Pengertian Layanan pemberian ARV kepada pasien dalam waktu singkat
setelah terpapar ketika bekerja atau setelah kekerasan seksual

Tujuan  Mengurangi kemungkinan didapatnya infeksi HIV

Ruang Lingkup Klinik Kesehatan Reproduksi


Masa Berlaku 2 tahun
Kebijakan SK Kepala Puskesmas ......................
Alat dan Bahan  Ruang periksa
 ARV
 Form Laporan Pasca Pajanan

Prosedur  Penilaian kebutuhan PPP


 Pemberian PPP HIV
 Konseling kepatuhan

Unit Terkait Klinik Kespro, Laboratorium, KIA, Poli Umum, Poli Gigi, IGD, Apotik
dan Rekam Medik

7. SPO LAYANAN LABORATORIUM HIV

Pengertian Kegiatan pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium

Tujuan  Menentukan diagnosis HIV pasien

Ruang Lingkup Laboratorium


Masa Berlaku Dua (2) Tahun
Kebijakan SK Kepala Puskesmas ...........................
Alat dan Bahan  Ruang laboratorium
 Alat dan bahan laboratorium
 Register laboratorium

Prosedur  Pengambilan darah


 Tes HIV spesifik
 Interpretasi hasil tes HIV
 Petugas Laboratorium bertugas membawa hasil tes HIV Ke
Konselor

Unit Terkait Laboratorium, Klinik Kespro, KIA, Poli Umum, Poli Gigi, IGD, Apotik
dan Rekam Medik

8. SPO PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pengertian Kegiatan pencatatan seluruh kegiatan pelayanan HIV dan IMS


dilanjutkan dengan pelaporan menggunakan sistem online dan
manual ke Dinas Kesehatan

Tujuan  Tersedia catatan kegiatan pelayanan yang lengkap


 Tersedia laporan hasil kegiatan pelayanan online dan manual ke
Dinas Kesehatan
Ruang Lingkup Klinik Kesehatan Reproduksi
Masa Berlaku 2 tahun
Kebijakan SK Kepala Puskesmas ......................
Alat dan Bahan  Ruang administrasi
 Buku register, kartu pasien, ATK
 Laptop dan printer
 Meja, kursi, rak/lemari arsip

Prosedur  Pengisian kartu pasien/rekam medik


 Pengisian buku register
 Pembuatan laporan sesuai form tersedia berdasarkan catatan di
buku register/kartu pasien
 Pengesahan laporan hardcopy, ditandai dengan tandatangan
pimpinan dan stempel/cap basah instansi
 Arsip laporan (softcopy dan hardcopy)

Unit Terkait Klinik Kespro, Laboratorium, KIA, Gizi, Poli Umum, Poli Gigi, IGD,
Apotik dan Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai