Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan Sistem Ekonomi Pancasila, sebagai Sistem Ekonomi khas 20
Indonesia?

2 Jelaskan penyebab internal dan eskternal krisis moneter? 20

3 Jelaskan lima faktor yang dapat mendorong terjadinya pertumbuhan 20


industri?

4 Jelaskan pemikiran yang dijadikan dasar falsafah pada Sistem 20


Ekonomi Kapitalis?

5 Jelaskan cara yang telah ditempuh pemerintah untuk menyehatkan 20


perbankan Indonesia?

* coret yang tidak sesuai

Jawaban:

1. Sistem Ekonomi Pancasila adalah konsep sistem ekonomi yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila, yaitu falsafah dasar yang menjadi landasan negara Indonesia.
Dalam konteks ekonomi, sistem ini mengintegrasikan nilai-nilai sosial, politik, dan
ekonomi untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Berikut adalah beberapa prinsip utama yang mendasari Sistem
Ekonomi Pancasila:
a. Keadilan Sosial: Prinsip ini menekankan pentingnya distribusi kekayaan dan
kesempatan secara adil kepada seluruh lapisan masyarakat. Sistem ekonomi
Pancasila menolak ketimpangan ekonomi yang berlebihan dan menciptakan
mekanisme untuk mengurangi kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin.
b. Kesejahteraan Bersama: Sistem Ekonomi Pancasila menempatkan kesejahteraan
bersama sebagai tujuan utama, yang berarti bahwa kemakmuran ekonomi harus
dinikmati oleh seluruh masyarakat, bukan hanya segelintir individu atau
kelompok tertentu. Ini berarti pemerintah memiliki tanggung jawab untuk
menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan
berkelanjutan.
c. Gotong Royong: Prinsip gotong royong menekankan pentingnya kerjasama dan
solidaritas dalam mencapai tujuan bersama. Dalam konteks ekonomi, hal ini
mencakup kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam
pembangunan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
d. Kemandirian Ekonomi: Sistem Ekonomi Pancasila mengutamakan kemandirian
ekonomi nasional, yang berarti bahwa Indonesia harus memiliki kontrol atas
sumber daya ekonominya sendiri dan tidak tergantung pada negara lain secara
berlebihan. Hal ini mencakup upaya untuk mengembangkan industri dalam
negeri, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi ketergantungan pada
impor.
e. Persatuan dan Kesatuan: Prinsip persatuan dan kesatuan menekankan
pentingnya menjaga keutuhan dan solidaritas nasional. Dalam konteks ekonomi,
hal ini berarti bahwa kebijakan ekonomi harus memperkuat ikatan sosial dan
budaya yang mempersatukan bangsa Indonesia, serta meminimalkan konflik dan
disparitas regional.

2. Krisis moneter dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang
kompleks. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai kedua faktor tersebut:
a. Penyebab Internal:
- Kebijakan Makroekonomi yang Buruk: Kebijakan fiskal dan moneter yang
tidak tepat dari pemerintah dapat mengakibatkan defisit anggaran yang tinggi,
inflasi yang tinggi, atau ketidakstabilan ekonomi lainnya.
- Sistem Perbankan yang Lemah: Kelemahan dalam sistem perbankan, seperti
penyaluran kredit yang tidak bijaksana atau kurangnya pengawasan, dapat
memicu krisis keuangan.
- Beban Utang yang Berlebihan: Jika sebuah negara memiliki hutang publik
yang sangat tinggi, hal ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan investor dan
menimbulkan ketidakstabilan ekonomi.
b. Penyebab Eksternal:

- Krisis Keuangan Global: Krisis ekonomi di negara-negara lain atau di pasar


keuangan global dapat menyebar dan mempengaruhi negara-negara lainnya
melalui interkoneksi ekonomi global.

- Fluktuasi Harga Komoditas: Negara-negara yang sangat bergantung pada ekspor


komoditas tertentu dapat terkena dampak buruk jika harga komoditas turun
tajam di pasar global.

- Gangguan Eksternal Lainnya: Krisis politik, konflik bersenjata, atau bencana


alam di wilayah lain dapat mengganggu perdagangan dan investasi, serta
menimbulkan ketidakstabilan ekonomi.

3. pertumbuhan industri bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut adalah


lima faktor yang dapat mendorong pertumbuhan industri:

a. inovasi Teknologi : Kemajuan dalam teknologi dapat membuka peluang baru


untuk industri, meningkatkan efisiensi produksi, dan menciptakan produk dan
layanan baru. Inovasi seperti kecerdasan buatan, teknologi digital, dan teknologi
hijau dapat membuka pintu bagi pertumbuhan industri yang berkelanjutan.

b. investasi modal: Investasi dalam infrastruktur, peralatan, dan sumber daya


manusia dapat meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi dalam industri.
Investasi modal yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing
suatu industri.

c. kebijakan pemerintah yang mendukung: Kebijakan pemerintah yang


mendukung, seperti insentif fiskal, subsidi, dan deregulasi, dapat mendorong
pertumbuhan industri dengan menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.
Kebijakan yang mempromosikan investasi, inovasi, dan perdagangan internasional
dapat memberikan dorongan tambahan bagi pertumbuhan industri.

d. : Permintaan yang tinggi dari pasar domestik maupun internasional dapat


mendorong pertumbuhan industri dengan mendorong produksi dan ekspansi
bisnis. Permintaan konsumen yang berkembang untuk produk dan layanan baru
juga dapat menjadi pendorong pertumbuhan industri.

e. tenaga kerja yang terampil dan produktif: Ketersediaan tenaga kerja yang
terampil dan produktif sangat penting untuk pertumbuhan industri. Investasi
dalam pendidikan dan pelatihan, serta kebijakan yang mendukung
pengembangan keterampilan, dapat meningkatkan kapasitas tenaga kerja dan
mendukung pertumbuhan industri yang berkelanjutan.
4, Sistem ekonomi kapitalis didasarkan pada beberapa prinsip dan pemikiran filosofis
yang menjadi landasan bagi falsafahnya. Berikut adalah beberapa pemikiran dasar
yang mendasari sistem ekonomi kapitalis:

Pemilikan Swasta: Prinsip utama dalam sistem kapitalis adalah pemilikan


swasta atas sumber daya dan produksi. Ini berarti individu, perusahaan, atau entitas
swasta memiliki hak untuk memiliki dan mengendalikan aset, modal, dan sumber
daya produksi, seperti tanah, modal, dan peralatan.

a. Pasar Bebas: Sistem kapitalis menghargai pasar bebas sebagai mekanisme utama
untuk alokasi sumber daya. Pasar yang bebas dari campur tangan pemerintah
dianggap dapat menciptakan lingkungan yang efisien di mana harga dan kuantitas
barang dan jasa ditentukan oleh mekanisme penawaran dan permintaan.
b. Kebebasan Individu dan Inisiatif: Kapitalisme menekankan kebebasan individu untuk
mengejar kepentingan dan tujuan ekonomi mereka sendiri. Inisiatif individu dalam
menciptakan, berinvestasi, dan berusaha dianggap sebagai motor utama
pertumbuhan ekonomi.
c. Persaingan: Sistem kapitalis mengandalkan persaingan sebagai mekanisme untuk
mendorong efisiensi, inovasi, dan kualitas. Persaingan antara produsen dan penjual
diharapkan mendorong inovasi produk, penghematan biaya, dan peningkatan mutu
untuk memenuhi permintaan konsumen.
d. Profitabilitas: Prinsip utama dalam kapitalisme adalah pengejaran keuntungan.
Perusahaan dan individu didorong untuk mencari keuntungan ekonomi sebagai
insentif untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi. Keuntungan dianggap sebagai
hadiah atas risiko dan usaha yang diambil oleh pengusaha.
e. Deregulasi: Sistem kapitalis cenderung mendukung deregulasi, yaitu mengurangi
campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sebanyak mungkin. Deregulasi
dianggap dapat memungkinkan pasar beroperasi dengan lebih efisien dan fleksibel.

5. Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk menyehatkan sektor


perbankan di negara tersebut. Beberapa langkah yang telah ditempuh antara lain:

a. Rekapitalisasi Bank: Pemerintah melakukan rekapitalisasi bank-bank yang mengalami


kesulitan keuangan. Rekapitalisasi dilakukan dengan memberikan modal tambahan
kepada bank-bank yang membutuhkan, baik melalui penyertaan langsung dari
pemerintah maupun melalui skema dukungan lainnya.

b. Peningkatan Pengawasan dan Regulasi: Otoritas perbankan di Indonesia, seperti


Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), telah meningkatkan
pengawasan dan regulasi terhadap sektor perbankan. Langkah-langkah ini mencakup
peningkatan persyaratan modal minimum, penguatan manajemen risiko, dan
peningkatan transparansi dan akuntabilitas.

c. Konsolidasi Industri Perbankan: Pemerintah mendorong konsolidasi di industri perbankan


untuk menciptakan bank-bank yang lebih kuat dan berkelanjutan. Konsolidasi ini dapat
berupa penggabungan antar bank-bank atau restrukturisasi melalui akuisisi dan
penghapusan bank-bank yang tidak sehat.

d. Pemberian Insentif: Pemerintah memberikan insentif kepada bank-bank yang berkinerja


baik dan mematuhi regulasi perbankan yang ditetapkan. Insentif ini dapat berupa insentif
fiskal, kebijakan perpajakan yang menguntungkan, atau keringanan pajak.

e. Penyuluhan dan Pendidikan Keuangan: Pemerintah juga aktif dalam memberikan


penyuluhan dan pendidikan keuangan kepada masyarakat untuk meningkatkan literasi
keuangan dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan keuangan, termasuk
pemahaman tentang produk perbankan dan pengelolaan risiko.

f. Pengembangan Infrastruktur Keuangan: Pemerintah terus mengembangkan infrastruktur


keuangan untuk mendukung pertumbuhan sektor perbankan, termasuk pengembangan
pasar modal, pengembangan sistem pembayaran yang efisien, dan peningkatan akses ke
layanan keuangan bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai