Anda di halaman 1dari 8

ISSN 1978-3787 (Cetak)

ISSN 2615-3505 (Online) 6635


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP MENINGKATNYA KEMISKINAN DAN
PENGANGGURAN DI SULAWESI BARAT

Oleh
Awal Nopriyanto Bahasoan , Wulan Ayuandiani2), Aswar Rahmat3), Muhammad
1)

Mukhram4)
1,2,3,4
Program Studi Manajemen Universitas Sulawesi Barat
Email: 1awalnopriyanto@unsulbar.ac.id

Abstract
At the beginning of 2020, precisely in March, Indonesia was shocked by a phenomenon Covid-19
pandemic. As of December 2020, the total number of cases in Indonesia has reached 700,000 cases
of Covid-19 sufferers in 34 provinces. The spread and increase in cases took place very quickly
and had an effect on the decline in the economy. This study aims to determine the level of poverty
and unemployment that occurred during the Covid-19 pandemic. Poverty and unemployment are
problems that are already difficult to overcome by various countries, including Indonesia, which is
characterized by an increasing population level, difficulty in finding jobs and low human resources.
Unemployment and poverty have a correlative relationship where the higher the unemployment
rate, the higher the poverty rate. Therefore, an appropriate solution is needed for the government
in dealing with periods of increasing unemployment and poverty during the Covid-19 pandemic.
It is hoped that in the future, the central government and provincial/regional/district governments
can provide support that will have an impact on the welfare of the population and the country's
economy.
Keywords: Covid-19, Pandemic, Economy, Poverty

PENDAHULUAN Inspektur Jendral Kementrian Keuangan,


Pada akhir tahun 2019 tepatnya pada Sumiyati mengatakan “Angka kemiskinan dan
bulan Desember, dunia dihebohkan dengan pengangguran diperkirakan akan naik cukup
suatu kejadian yang diduga sebuah kasus signifikan sebagai imbas adanya pandemi.
pneumonia yang etiloginya tidak diketahui Angka pengangguran dan juga angka
kasus tersebut berasal dari kota Wuhan, China. kemiskinan mengalami peningkatan, dimana
China mengidentikasi pneumonia tersebut pada kemiskinan kemungkinan naik 3,02 hingga
tanggal 7 Januari 2020 sebagai jenis baru 5,71 juta orang dan pengangguran meningkat
corona virus. Pernyataan “urgent notice on the 5,23 juta orang” jelas Sumiyati saat webinar
treatment of pneumonia of unknow cause” telah sinergi pengawasan APIP-SPI-APH pada
dikeluarkan oleh Wuhan Municipal Health selasa (29/9). Dengan adanya
Committe (Hanoatubun,2020) Pandemi, Sumiyati mengatakan
Pandemi virus corona (covid 19) pertumbuhan pendapatan negara menjadi
mengimpeksi berbagai lini kehidupan, mulai negatif, dimana per 31 Agustus lalu tercatat
dari sektor kesehatan, ekonomi bahkan sosial. pertumbuhan negatif sebesar 13,11% year on
Pada perekonomian sendiri, pandemi Covid 19 year sedangkan belanja negara positif
membuat pertumbuhan ekonomi nasional pada sebesar 10,56%. “Pendapatan tumbuh
kuartal II menjadi minus 5,32%. Dari sektor negatif , belanja tumbuh positif berarti kondisi
ketenagakerjaan misalnya, berimbas pada anggaran akan mengalami defisit. Defisit
karyawan yang dirumahkan hingga berimbas anggaran sudah di level 3,05% terhadap PDB
kepada pemutusan hubungan kerja (PHK). ini masih posisi bulan Agusuts lalu,” imbuhnya.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.16 No.3 Oktober 2021
Open Journal Systems
6636 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………..........................................................
Kalangan pengusaha menilai Covid-19 sedikit dan kadang tidak dapat memenuhi
telah membawa dampak negatif besar bagi kebutuhan hidup sehari-hari. Saat Pandemi
perekonomian Indonesia. Pasalnya Covid-19 Covid-19 menyebabkan kondisi semakin sulit,
telah mengganggu mata rantai produksi khususnya dalam mencari pekerjaan. Pada
industri, sehingga perputaran bisnis menjadi bulan Maret 2020, persentase penduduk miskin
tidak lancar sementara kewajiban para di Provinsi Sulawesi Barat meningkat sebesar
pengusaha tetap berjalan. Akibatnya banyak 10,8% setelah adanya pandemi Covid-19. Salah
karyawan yang dirumahkan bahkan harus rela satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah saat
kehilangan pekerjaan karena di PHK. Dampak ini dalam mengatasi masalah kemiskinan dan
melemahnya industri saat ini tidak hanya terjadi pengangguran yang terus meningkat di
di daerah episetrum Covid-19 seperti Jakarta, Sulawesi Barat adalah dengan menyalurkan
melainkan juga terjadi pada daerah Sulawesi bantuan kepada masyarakat di berbagai sektor
Barat. Nilai rupiah terus menurun sedangkan kehidupan, seperti bantuan sembako, Program
pasar bursa pun meradang seiring laju Indeks Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung
Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi tidak Tunai (BLT), Bantuan Modal Usaha UMKM
stabil. Hal ini semakin memperkuat bahwa dan lain sebagainya.
perekonomian Indonesia akan terus melambat.
Salah satu cara pemerintah dalam menangani METODE PENELITIAN
laju penyebaran Covid - 19 adalah dengan Penelitian ini menggunakan analisis
menerapkan PSBB dan sosial atau pyshical literatur review berhubungan dengan dampak
distancing. Akan tetapi hal tersebut berdampak pandemi Covid-19 terhadap pengangguran dan
pada penurunan aktivitas ekonomi secara kemiskinan yang meningkat di setiap wilayah,
keseluruhan di beberapa wilayah yang salah satunya di Provinsi Sulawesi Barat.
terindikasi mempercepat penyebaran Covid-19. Tulisan literatur review ini digunakan untuk
PHK yang dilakukan oleh perusahaan mengetahui kebijakan yang telah berlaku di
membawa dampak besar bagi masyarakat Indonesia dalam menangani kasus Covid-19
tercatat pada bulan April 2020, dimana saat serta melihat dampak Covid-19 terhadap
virus Covid-19 baru menyebar di Indonesia, pengangguran dan kemiskinan yang teradi di
terdapat 1.225 orang karyawan yang Indonesia.
dirumahkan dari sepuluh perusahaan di Pada penelitian ini metode yang
Sulawesi Barat, selanjutnya terdapat 8 orang di digunakan adalah studi kepustakaan atau
PHK dari dua perusahaan di Sulawesi Barat. literatur review yang meruapakan kegiatan
Hal ini berdasarkan pendapat Kepala Dinas penelitian dilakukan dengan cara
Tenaga Kerja Sulawesi Barat, Maddareski mengumpulkanminformasi dan data dengan
Salatin. PHK menjadi penyebab hilangnya berbagai macam refrensi yang sejenis dengan
pekerjaan bagi masyarakat dan menyebabkan pembahasan eperti artikel, buku, prosiding
jumlah pengangguran meningkat merupakan seminar dan jurnal (Sari & Asmendri, 2020).
masalah sulit yang harus diatasi oleh Pencarian literatur nasional dan internasional
pemerintah dan menjadi masalah baru bagi dialkukan dengan sumber data yang diperoleh
negara dalam menanggulangi kemiskinan dari database Google Scholar, Directory of
masyarakat. Open Access Journals (DOAJ), Microsoft
Wilayah Provinsi Sulawesi Barat Aacademic, dan Portal Garuda Publikasi
merupakan daerah yang secara umum memiliki Indonesia Index (IPI).
kualitas sumber daya manusia cukup rendah.
Hal ini menyebabkan sebagian besar HASIL DAN PEMBAHASAN
masyarakat bekerja tanpa keahlian khusus dan Gunawan Somodiningrat (1998)
kualifikasi pendidikan masih rendah, sehingga menjelaskan bahwa kemiskinan dibedakan
penghasilan yang mereka diperoleh hanya dalam kemiskinan absolut dan kemiskinan

Vol.16 No.3 Oktober 2021 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI


Open Journal Systems
ISSN No. 1978-3787 6637
Open Journal Systems
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
relatif. Dikatakan kemiskinan absolut apabila tingkat pendapatan minimum, mereka dapat
tingkat pendapatan berada dibawah garis dikatakan miskin. Tetapi mereka tidak merasa
kemiskinan, atau pendapatannya tidak cukup miskin dan tidak mau disebut miskin.
untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum. Berdasarkan keadaan tersebut di atas,
Kebutuhan hidup minimum tersebut dapat kebijakan pembangunan sulit menjangkau
diukur dengan kebutuhan pangan, sandang, mereka. Lain hal nya menurut Badan Pusat
kesehatan, perumahan dan pendidikan yang Statistik (BPS) menyatakan bahwa kemiskinan
diperlukan untuk dapat hidup dan bekerja. adalah ketidakmampuan, memenuhi standar
Kemiskinan relatif adalah keadaan minimum kebutuhan dasar yang meliputi
perbandingan antara kelompok masyarakat kebutuhan makan maupun non makan.
dengan tingkat pendapatan sudah diatas garis Sedangkan, definisi menurut UNDP,
kemiskinan. kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk
Berdasarkan ukuran pendapatan, keadaan memperluas pilihan-pilihan hidup, antara lain
ini dikenal dengan ketimpangan dalam dengan memasukkan penilaian tidak adanya
distribusi pendapatan antar golongan partisipasi dalam pengambilan kebijakan
penduduk, antar sektor kegiatan ekonomi publik sebagai salah satu indikator kemiskinan.
maupun ketimpangan antar daerah. Sedangkan, Selanjutnya terdapat 2 (dua) masalah
berdasarkan penyebabnya, kemiskinan dapat besar di banyak negara-negara berkembang
dibedakan dalam tiga pengertian : kemiskinan (LCDs), termasuk di Indonesia, yaitu
natural alamiah, kemiskinan struktural dan kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam
kemiskinan kultural. Kemiskinan natural distribusi pendapatan antar kelompok
adalah keadaan miskin, karena dari sejak awal masyarakat berpendapatan tinggi dan
asalnya memang miskin. Kelompok kelompok masyarakat berpendapatan rendah
masyarakat miskin ini karena tidak memiliki serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang
sumber daya yang memadai, baik sumber daya berada dibawah garis kemiskinan (pooverty
alam , sumber daya manusia maupun sumber line).
daya lainnya, sehingga mereka tidak dapat ikut Beberapa indikator utama yang
serta dalam pembangunan, mereka hanya digunakan dalam kemiskinan, meliputi ;
mendapatkan imbalan pendapatan yang rendah. (1) kurangnya pangan, sandang dan
Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang perumahan yang tidak layak; (2) terbatasnya
disebabkan hasil pembangunan yang belum kepemilikan tanah dan alat-alat produktif; (3)
seimbang, termasuk jenis kemiskinan ini kurangnya kemampuan membaca dan menulis;
adalah kemiskinan absolut dan kemiskinan (4) kurangnya jaminan dan kesejahteraan
relatif. Sedangkan kemiskinan kultural adalah hidup; (5) kerentanan dan keterpurukan dalam
mengacu pada sikap hidup seseorang atau bidang sosial dan ekonomi; (6) ketakberdayaan
masyarakat yang disebabkan oleh gaya hidup, atau daya tawar yang rendah; (7) akses terhadap
kebiasaan hidup dan budayanya, dimana ilmu pengetahuan yang terbatas; (8) dan
mereka sudah merasa berkecukupan dan tidak sebagainya.
merasa kekurangan. Kelompok ini tidak mudah Langkah-langkah dalam menghilangkan
untuk diajak berpartisipasi dalam kemiskinan atau mengurangi kemiskinan di
pembangunan, tidak mudah untuk melakukan tanah air diperlukan suatu strategi dan bentuk
perubahan, menolak untuk mengikuti intervensi yang tepat, dalam arti cost
perkembangan dan tidak ingin berusaha effectiveness nya tinggi. Ada 3 (tiga) pilar
untuk memperbaiki kehidupannya. utama strategi pengurangan kemiskinan, yakni
Akibatnya, tingkat pendapatan mereka rendah pertama, pertumbuhan ekonomi yang
menurut ukuran umum yang dipakai secara berkelanjutan dan yang prokemiskinan; kedua,
umum. Dengan ukuran absolut, misalnya pemerintahan yang baik (good governance) dan

http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.16 No.3 Oktober 2021


Open Journal Systems
6638 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………..........................................................
ketiga, pembangunan sosial untuk mendukung 2 PolewaliMandar 69,68 15,97 366.
355
strategi tersebut diperlukan intervensi -
3 Mamasa 21,22 13,38 249.
intervensi pemerintah yang sesuai dengan 103
sasaran atau tujuan bila dibagi menurut waktu 4 Mamuju 20,42 7,18 252.
yaitu : pertama ,intervensi jangka pendek, 429

terutama pembangunan sektor pertanian dan 5 MamujuUtara 7,65 4,53 330.


226
ekonomi, dan ekonomi pedesaan; kedua,
6 MamujuTengah 9,28 7,14 236.
intervensi jangka menengah dan panjang yang 699
meliputi : pembangunan sektor swasta, SulawesiBarat 151,78 11,25 319.
kerjasama regional , APBN dan administrasi, 121
desentralisasi, pendidikan dan kesehatan, 2. Data kemiskinan Saat pandemi Covid-19
penyediaan air bersih dan pembangunan Pada bulan Maret 2020, persentase
perkotaan. penduduk miskin (penduduk dengan
Data kemiskinan sebelum dan sesudah pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis
covid-19 di Sulawesi Barat adalah sebagai kemiskinan) di Provinsi Sulawesi Barat sebesar
berikut : 10,87 persen atau menurun 0,08 persen poin
1. Data kemiskinan sebelum pandemi Covid- dibandingkan September 2019 dan menurun
19 0,15 persen poin dibandingkan Maret 2019.
Persentase penduduk miskin atau Secara absolute, jumlah penduduk
penduduk dengan pengeluaran per kapita per miskin Provinsi Sulawesi Barat pada bulan
bulan di bawah garis kemiskinan di Provinsi Maret 2020 sebanyak 152,02 ribu jiwa,
Sulawesi Barat (Sulbar) pada bulan September mengalami peningkatan sebesar 0,15 ribu jiwa
2019 mencapai 10,95 persen. jika dibandingkan September 2019 dan
Penduduk miskin di Provinsi Sulbar mengalami peningkatan sebesar 0,62 ribu jiwa
mencapai 151,87 ribu orang atau sekitar 10,95 jika dibandingkan Maret 2019.
persen dari penduduk Sulbar penduduk miskin Persentase penduduk miskin di daerah
tersebut turun 0,27 poin atau 96 ribu orang, jika perkotaan pada September 2019 sebesar 9,41
dibandingkan dengan kondisi September 2018 persen meningkat menjadi 9,59 persen pada
yang mencapai 11,22 persen atau 152,83 ribu Maret 2020. Sementara persentase penduduk
orang. miskin di daerah perdesaan pada September
Jika dibandingkan kondisi Maret 2019 2019 sebesar 11,43 persen menurun menjadi
penduduk miskin sebesar 151,40 ribu orang 11,26 persen pada Maret 2020.
11,02 persen, atau bertambah sebesar 47 ribu Peranan komoditi makanan terhadap
orang," ujarnya. persentase penduduk miskin di garis kemiskinan lebih besar
daerah perkotaan pada Maret 2019 sebesar 9,63 dibandingkan peranan komoditi bukan
persen menurun menjadi 9,41 persen pada makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan
September 2019. Sementara persentase kesehatan). Sumbangan garis kemiskinan
penduduk miskin di daerah perdesaan pada makanan terhadap garis kemiskinan
Maret 2019 sebesar 11,45 persen menurun pada Maret 2020 tercatat sebesar 77,17 persen.
menjadi 11,43 persen pada September 2019. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi
September 2019 yaitu sebesar 77,36 persen.
Jumlah Persent Garis Pengangguran
Kabupaten
No penduduk miskin
ase pendudkemi
uk skinan (Rp/
/ Kota
(000) miskin Kap/Bulan)
Masalah pengaguran menurut Keynes
dianggap sebagai wujud dalam perekonomian
1 Majene 23,53 13,79 349. karena permintaan efektif yang wujud dalam
522 masyarakat (pengeluaran agregat) adalah lebih
rendah dari kemampuan faktor-faktor produksi

Vol.16 No.3 Oktober 2021 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI


Open Journal Systems
ISSN No. 1978-3787 6639
Open Journal Systems
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
yang tersedia dalam perekonomian untuk pengangguran belum tentu tidak terjadi.
memproduksi barang dan jasa. Alasannya, terjadi kesesuaian antara tingkat
Terdapat beberapa definisi tentang pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia.
pengangguran. Menurut ilmu kependudukan Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan
(demografi), orang yang mencari kerja masuk sebagian tenaga kerja yang ada dapat mengisi
dalam kelompok kependudukan yang disebut kesempatan kerja yang tersedia. (4)
angkatan kerja. Berdasarkan kategori usia, usia Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan
produktif angkatan kerja berusia 15-64 tahun. Kerja Wanita dalam seluruh Angkatan Kerja
Tetapi, tidak semua orang yang berusia 25-64 Indonesia. (5) Penyediaan dan pemanfaatan
tahun dihitung sebagai angkatan kerja. tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
Penduduk yang dihitung sebagai angkatan kerja Jumlah angkatan kerja di suatu daerah mungkin
adalah penduduk yang sedang bekerja pada usia lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di
produktif 15-64 tahun, sedangkan penduduk daerah lainnya dapat terjadi keadaan
yang sedang mencari kerja , sedang mengurus sebaliknya. Keadaan tersebut dapat
rumah tangga atau sedang sekolah tidak mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari
termasuk dalam angkatan kerja. suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu
Pengangguran dapat dibedakan menjadi 3 negara ke negara lainnya.
yaitu ; (1) pengangguran terselubung Dampak Pengangguran :
(Disguissed Unemployment) adalah tenaga 1. Pengangguran bisa
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena menyebabkan masyarakat tidak dapat
suatu alasan tertentu; (2) , setengah memaksimalkan tingkat kemakmuran yang
menganggur (Under Unemployment) adalah dicapainya. Hal ini terjadi karena
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal pengangguran dapat menyebabkan pendapatan
karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat
tenaga kerja setengah menganggur ini akan lebih rendah daripada pendapatan
merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh
dari 35 jam selama seminggu; (3) karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh
pengangguran terbuka (Open Unemployment) masyarakat pun akan lebih rendah.
adalah tenaga kerja yang sungguh - sungguh 2. Pengangguran akan
tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran menyebabkan pendapatan nasional yang
jenis ini cukup banyak karena belum mendapat berasal dari sektor pajak berkurang. Hal ini
pekerjaan, walaupun telah berusaha mencari terjadi karena pengangguran yang tinggi akan
pekerjaan secara maksimal. menyebabkan kegiatan perekonomian
Faktor - faktor yang menyebabkan menurun, sehingga pendapatan masyarakat pun
terjadinya pengangguran akan menurun. Dengan demikian, pajak yang
Faktor penyebab terjadinya harus dibayar dari masyarakat pun akan
pengangguran adalah sebagai berikut : (1) menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana
Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan
dengan Kesempatan Kerja. Ketidakseimbangan berkurang, sehingga kegiatan pembangunan
terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih pun akan terus mengalami penurunan.
besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. 3. Pengangguran tidak
Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi. (2) menggalakkan pertunbuhan ekonomi. Adanya
Struktur Lapangan kerja tidak seimbang. (3) pengangguran akan menyebabkan daya beli
Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan masyarakat berkurang, sehingga permintaan
penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang. terhadap barang - barang produksi akan
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau berkurang. Keadaan demikian tidak menarik
lebih besar daripada angkatan kerja, kalangan investor (pengusaha) untuk

http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.16 No.3 Oktober 2021


Open Journal Systems
6640 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………..........................................................
melakukan perluasan atau pendirian industri 2. Data Pengangguran Saat Pandemi Covid-19
baru. Dengan demikian, tingkat investasi Tingkat pengangguran terbuka Sulawesi
menurun, sehingga pertumbuhan ekonomi pun Barat pada bulan Agustus tahun 2020 sebanyak
tidak mengalami peningkatan 23,13 ribu orang. Artinya, kondisi
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran meningkat menjadi 2,85 ribu
pengangguran terhadap individu dan terhadap orang selama setahun terakhir dari Agustus
masyarakat pada umumnya : 2019 - Agustus 2020.
a. Pengangguran dapat menghilangkan Kepala BPS Sulbar, Agus Hendrayana
mata pencaharian; Hermawan menyatakan banyak yang bisa
b. Pengangguran dapat menghilangkan dicermati dari dampak Covid-19, salah satunya
keterampilan; banyak pekerjaan yang hilang di tengah
c. Pengangguran akan menimbulkan pandemi Covid-19, yang menambah jumlah
ketidakstabilan sosial politik. pengangguran.
Data pengangguran sebelum dan sesudah “Hal ini dapat juga dilihat bukan saja dari
Covid-19 di Sulawesi Barat: angka pengangguran, tetapi angka bukan
1. Data Pengangguran sebelum pandemi angkatan kerja karena Covid. Jadi, orang yang
Covid-19 dulunya merupakan pekerja terlibat aktif di
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di pasar kerja, akhirnya terpaksa menjadi bukan
Provinsi Sulawesi Barat sebesar 2,61 persen angkatan kerja akibat Covid-19, jelas Agus
atau jumlah penduduk yang sedang Hebdrayana Hermawan, dalam press rilis yang
menganggur pada bulan Februari tahun 2020 digelar virtual BPS Sulbar, Jumat (6/11/20).
sebanyak 17,60 ribu orang. Kepala Badan Pusat Selain itu, banyak penduduk sementara tidak
Statistik (BPS) Provinsi Sulbar, Win Rizal, di bekerja dan tidak di PHK, namun di rumahkan
Mamuju mengatakan dari 100 penduduk yang untuk sementara waktu akibat pandemi Covid-
dikategorikan angkatan kerja, sekitar 2 sampai 19.
3 orang di antaranya adalah pengangguran. BPS Sulbar mencatat jumlah angkatan
Lapangan usaha pertanian merupakan penyerap kerja pada Agustus 2020 sebanyak 696,12 ribu
terbesar tenaga kerja di Sulawesi Barat. Pada orang, naik 15,35 ribu orang dibanding Agustus
bulan Februari tahun 2020, jumlah penduduk 2019. Seiring dengan naiknya jumlah angkatan
yang bekerja pada kategori pertanian sebanyak kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja
298.150 orang atau sebesar 45,42 persen dari (TPAK) meningkat sebesar 0,30 persen. Dari
jumlah penduduk yang bekerja. 295,60 ribu orang , 3,15 ribu orang diantaranya
Pekerja di Sulawesi Barat masih merupakan bukan angkatan kerja akibat Covid-
didominasi oleh pekerja berpendidikan rendah 19, menurut survei angkatan kerja nasional
yakni SMP ke bawah sebanyak 412.430 orang (Sakernas).
atau sekitar 62,83 persen. Selanjutnya, pekerja Agus Hendrayana Hermawan
berpendidikan menengah yakni SMA dan SMK menyatakan terdapat 120,52 ribu orang atau
sebanyak 150.440 atau 22,2 persen. Pekerja mencapai 12,15 persen dari penduduk usia
yang memiliki pendidikan tinggi yakni diploma kerja yang terdampak akibat pandemi Covid-
dan sarjana (S1) sebanyak 93.510 orang atau 19. Penduduk usia kerja yang terdampak di
14,25 persen. Sementara Tingkat Partisipasi perkotaan sebesar 18,43 persen jauh lebih
Angkatan Kerja (TPAK) di Sulawesi Barat tinggi dibandingkan dengan di perdesaan, yang
pada bulan Februari 2020 sebesar 69,70 persen, tercatat sebanyak 10,53 persen (BPS Sulbar
berarti dari 100 penduduk usia kerja, sekitar 69- dikutip dari lamannya).
70 orang tergolong angkatan kerja yaitu
penduduk yang bekerja dan pengangguran.

Vol.16 No.3 Oktober 2021 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI


Open Journal Systems
ISSN No. 1978-3787 6641
Open Journal Systems
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Meningkatnya angka pengangguran dan Berdasarkan 5 program pemerintah
kemiskinan selama masa pandemi Covid- 19 tersebut di harapkan jumlah rakyat miskin dapat
disebabkan sebagai berikut : ditanggulangi sedikit demi sedikit.
a. Meningkatnya jumlah pe-ngangguran di Beberapa langkah teknis yang di
Provinsi Sulawesi Barat galakkan pemerintah terkait 5 program tersebut
Pekerja di Sulawesi Barat masih yaitu menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan
didominasi oleh pekerja berpendidikan rendah pokok yang bertujuan menjamin daya beli
yakni SMP kebawah sebanyak 412.430 masyarakat miskin/keluarga miskin dalam
orang atau sekitar 62,83%. Selanjutnya, memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan
pekerja yang berpendidikan setingkat SMA kebutuhan pokok utama selain beras.
dan SMK sebanyak 150.440 atau 22,92%
dan yang memiliki pendidikan diploma dan PENUTUP
sarjana (S1) sebanyak 93.510 orang atau Kesimpulan
14,25%. Pandemi Covid-19 telah memberikan
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi dampak yang luar biasa termasuk
Sulawesi Barat, mencatat tingkat pengangguran meningkatnya kemiskinan dan pengangguran
terbuka (TPT) di Provinsi Sulawesi Barat pada yang ada di Indonesia, khususnya di wilayah
Agustus 2020 sebesar 3,23% atau meningkat Provinsi Sulawesi Barat. Pandemi Covid-19
sebesar 0,34% di banding bulan Agustus 2019. telah meng-ganggu mata rantai produksi
Pada Agustus 2020, tingat Pengangguran industri dan kondisi perekonomian suatu
Terbuka Sulawesi Barat sebanyak 23,13 orang daerah, sehingga perputaran bisnis menjadi
artinya pada Agustus 2020 meningkat menjadi tidak lancar sedangkan kewajiban para
2,85 ribu orang selama setahun terakhir dari pengusaha tetap berjalan berakibat banyaknya
Agustus 2019- Agustus 2020. Hal ini dapat karyawan yang dirumahkan bahkan harus rela
dilihat bukan saja dari angka pengangguran, kehilangan pekerjaan karena diPHK.
tetapi dari bukan angka kerja akibat pandemi Khususnya kondisi penduduk Provinsi
Covid-19, jadi orang yang dahulunya Sulawesi Barat, sumber daya manusia maih
merupakan pekerja terlibat aktif di pasar kerja tergolong rendah menyebabkan sebagian besar
akhirnya terpaksa menjadi bukan angkatan masyarakat bekerja tanpa keahlian khusus dan
kerja saat pandemi Covid-19. tanpa kualifikasi pendidikan tinggi, sehingga
b. Meningkatnya angka kemiskinan penghasilan yang diperoleh belum mampu
Beberapa program yang akan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
dilaksanakan oleh pemerintah dalam Semakin sulitnya mencari pekerjaan di
menanggulangi kemiskinan dan pengangguran, Provinsi Sulawesi Barat pada masa pandemi
antara lain: saat ini, bulan Maret 2020, persentase
1. Menjaga stabilitas harga barang penduduk miskin (penduduk dengan
kebutuhan pokok pengeluaran per kapital per bulan dibawah garis
2. Mendorong pertumbuhan yang kemiskinan) sebesar 10,8% dan meningkat saat
berpihak pada rakyat miskin adanya pandemi Covid-19.
3. Menyempurnakan dan memperluas Secara absolute, jumlah penduduk miskin
cakupan program pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat dapat diuraikan
berbasis masyarakat sebagai berikut :
4. Meningkatkan akses masyarakat miskin - Bulan Maret 2020 sebanyak 152,02 ribu
kepada pelayanan dasar jiwa, jumlah penduduk miskin mengalami
5. Membangun dan menyempurnakan peningkatan sebesar 0,15 ribu jiwa jika
sistem perlindungan sosial bagi dibandingkan September 2019 dan mengalami
masyarakat miskin

http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.16 No.3 Oktober 2021


Open Journal Systems
6642 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………..........................................................
peningkatan sebesar 0,62 ribu jiwa jika 2020
dibandingkan Maret 2019. [9] https://www.google.com/amp/s/m.antaran
- Persentase penduduk miskin di daerah e
perkotaan pada September 2019 sebesar 9,41 ws.com/amp/berita/1469853/penganggura
persen meningkat menjadi 9,59 persen pada n-di-sulbar-februari-2020-capai-261-
Maret 2020. persen-on Dec 10 2020
- Persentase penduduk miskin di daerah [10] https://sulbar.bps.go.id/news/2019/07/15/4
perdesaan pada September 2019 sebesar 11,43 3/maret-2019--persentase-penduduk-
persen menurun menjadi 11,26 persen pada miskin-di-sulawesi-barat-11-02-
Maret 2020. Badan pusat statistik (BPS) persen.html-on Dec 10 2020
Provinsi Sulawesi Barat, mencatat tingkat [11] https://sulbar.bps.go.id/pressrelease/2020/
pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi 0 7/15/948/maret-2020--persentase-
Sulawesi Barat pada Agustus 2020 sebesar penduduk-miskin-di-sulawesi-barat-10-
3,23% meningkat 0,34% dibandingkan pada 87- persen.html on Dec 11 2020
bulan Agustus 2019.
- Pada Agustus 2020 Tingkat
Pengangguran Terbuka Sulawesi Barat
sebanyak 23,13 orang, artinya pada Agustus
2020 meningkat menjadi 2,85 ribu orang
selama setahun terakhir dari Agustus 2019-
Agustus 2020.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Fakhrul Rozi Yamali, Ririn Noviyanti
Putri, 2020, Dampak Covid-19 Terhadap
ekonnomi Indonesia, Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Terhadap Masyarakat
Universitas Batanghari Jambi
[2] Fajar Hidayat, Nia Aminiah, M.SE, Parkit
Handono, 2018, Data Dan Informasi ,
Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun
2018 , Badan Pusat Statistik
[3] Muhdar, 2015, Potret Ketenagakerjaan,
Pengangguran dan Kemiskinan
Indonesia; Masalah dan Solusi
[4] Sari, M., & Asmendri. (2020). Penelitian
Kepustakaan (Library Research) dalam
[5] Penelitian Pendidikan IPA. Natural
Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan
Pendidikan IPA, 6(1), 41–53.
[6] https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.ph
p/naturalscience/article/view/1555/1159
[7] https://nasional.kontan.co.id/news/akibat-
pandemi-covid-19-pengangguran-dan-
kemiskinan-diprediksi-mengalami-
lonjakan-on Dec 04 2020
[8] https://sulbaronline.com/2020/11/angka-
pengangguran-sulawesi-barat/-on Dec 06

Vol.16 No.3 Oktober 2021 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI


Open Journal Systems

Anda mungkin juga menyukai