Anda di halaman 1dari 7

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021


“PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”
Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

Analisis Sustainability Business Practices Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah


Dengan Sharia Governance Sebagai Variabel Moderating

Sustainability Business Practices Analysis on Islamic Banking Financial Performance with Islamic
Corporate Governance as Moderating Variable

Hadi Pramono1, Iwan Fakhruddin2, Erny Rachmawati3


1,2)
Program Studi Akuntansi, 3)Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl. K.H. Ahmad Dahlan, Purwokerto, Indonesia
1)
pramono.hadi.75@gmail.com
2)
my_fakhruddin@yahoo.com
3)
Erny_rachmawati@yahoo.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini menguji pengaruh sustainability business practices terhadap kinerja keuangan bank syariah
di Indonesia dengan tata kelola syariah sebagai variabel moderasi. Sampel penelitian seluruh bank syariah yang
menerbitkan laporan keberlanjutan. Laporan keberlanjutan yang dianalisis sebanyak 38 yang berasal dari 10 bank syariah,
dengan menggunakan moderated regression analysis. Hasil analisis menunjukan bahwa sustainability business Practices
tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank syariah, hal ini dimungkinkan karena bank syariah belum maksimal
melaksanakan dan melaporkan kinerja non keuangan terkait sustainability, ini ditunjukan dengan nilai rata-rata kinerja
keberlanjuntan 38,7%. Sedangkan variabel governance syariah berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan, namun
tidak mampu menjadi variabel yang memperkuat hubungan antara sustainability business practices dengan kinerja
keuangan. Penelitian ini merekomendasikan kepada regulator untuk mengatur secara ketat korporasi dalam meningkatkan
kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial, jika diperlukan melibatkan kantor akuntan publik untuk mengaudit kinerja
keberlanjutan.

Key words : Bank Syariah, Sustainability, Sharia Governance

ABSTRACT
The purpose of this study is to examine the effect of Sustainability Business Practices on the financial
performance of Islamic banks in Indonesia with Islamic governance as a moderating variable. The research sample is all
Islamic banks that publish sustainability reports. There were 38 sustainability reports analyzed from 10 Islamic banks.
The results of the analysis show that Sustainability Business Practices have no effect on financial performance, this is
possible because Islamic banks have not maximally implemented and reported related non-financial performance, this is
indicated by the mean value of sustainability performance of 38.7%. The Islamic corporate governance variable has a
positive effect on financial performance, but is not able to be a variable that strengthens the relationship between
Sustainability Business Practices and financial performance. This study recommends to regulators to strictly regulate
corporations in improving their economic, environmental, and social performance, if necessary involving a Public
Accounting Firm to audit sustainability performance.

Key words : Islamic Banks, Sustainability, Islamic Governance

PENDAHULUAN
Perbankan merupakan salah satu penggerak utama perekonomian, karena memiliki fungsi menyalurkan dana
agar menjadi produktif. Berdasarkan fungsi bank tersebut, sifat bisnis bank berbeda dengan perusahaan
manufaktur maupun perusahaan jasa lainnya. Sebagian besar aktiva bank adalah aktiva likuid dan tingkat
perputaran aktiva dan pasivanya sangat tinggi. Bisnis perbankan merupakan usaha yang sangat mengandalkan
kepercayaan, yaitu kepercayaan masyarakat sebagai pengguna jasa perbankan. Sedikit saja ada isu berkaitan
dengan kondisi bank yang tidak sehat, maka masyarakat akan berbondong-bondong menarik dananya dari
bank, sehingga akan lebih memperburuk kondisi bank tersebut. Hal ini juga berlaku untuk perbankan syariah.
Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia cukup signifikan, hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya
jumlah bank syariah dan jumlah total asetnya. Berdasarkan data di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun
2020 jumlah bank syariah di Indonesia sebanyak 14 bank dengan jumlah total asset sebesar

329
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021
“PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”
Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

Rp346.373.000.000.000,00. Meningkatnya jumlah bank syariah tentu disebabkan meningkatnya kepercayaan


masyarakat terhadap bank syariah.
Langkah yang harus ditempuh oleh perbankan syariah dalam menjaga kepercayaan masyarakat yaitu dengan
peduli terhadap isu-isu global mengenai kepedulian terhadap lingkungan dan sosial. Pandangan ekonomi
tradisional melihat bahwa perusahaan itu hanya berorientasi kepada memaksimalkan keuntungan dan
memakmurkan pemilik perusahaan/shareholder. Namun di era sekarang, suatu perusahaan dalam melakukan
kegiatan operasinya, selain berorientasi pada keuntungan/profit dan bertanggung jawab kepada pemegang
saham/shareholder, juga harus bertanggung jawab kepada pengguna/stakeholder, lingkungan/environment dan
masyarakat, yang dikenal juga dengan 3P (Profit, Planet, and People). Pertanggungjawaban terhadap
pengguna, lingkungan, dan masyarakat menjadi hal penting untuk diungkapkan oleh perusahaan yang terdaftar
di bursa efek (Verrecchia, 2001; Kolk and Van Tulder, 2010).
Diyakini bahwa secara umum industri perbankan, termasuk di dalamnya perbankan syariah, lambat
dalam merespon konsep modern dari sustainabilitas (Jan et all, 2019). Selain itu, dalam konteks
mengidentifikasi tantangan ekonomi, lingkungan, dan sosial yang dihadapi oleh bank syariah, penting bagi
bank syariah untuk meningkatkan praktik sustainability/keberlanjutannya dengan mengadopsi kerangka
kerja/index pengukuran keberlanjutan berbasis Syariah (Jan et all, 2019).

METODE

Populasi dan Sampel


Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh perbankan syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
untuk periode akuntansi tahun 2013 -2020. Sampel data dengan menggunakan metode sensus. Data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah annual report bank syariah.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Variablel independen Sustainability Business practices yang terdiri dari tiga elemen, yaitu Economic
Sustainability practice, Environmental Sustainability practices, dan Social Sustainability practices.
2. Variabel dependen yaitu Kinerja Keuangan.
3. Variabel moderating yaitu Sharia Governance
4. Variabel control yaitu umur bank syariah dan Capital Adequacy Ratio (CAR)

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Sustainability Business practices


a. General Standart Sustainability Disclosers
Variabel independen pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan
keberlanjutan standar umum. Global Reporting Initiative (GRI) telah menggunakan variabel ini khusus
untuk sektor perbankan. Sebanyak 7 indikator digunakan untuk mengukur dimensi ini.
b. Economic Sustainability practice
Dimensi keberlanjutan ekonomi menyangkut dampak organisasi terhadap kondisi ekonomi pemangku
kepentingannya, dan sistem ekonomi di tingkat lokal, nasional, dan global. Variabel ini diukur dengan
menggunakan 10 indikator.
c. Environmental Sustainability practices
Dimensi keberlanjutan lingkungan menyangkut dampak organisasi terhadap sistem alam, makhluk
hidup dan benda mati, termasuk tanah, udara, air, dan ekosistem. Variable ini diukur dengan
mengunakan 12 indikator.
d. Social Sustainability practices
Dimensi keberlanjutan sosial menyangkut dampak organisasi terhadap sistem sosial di mana
organisasi beroperasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan 36 indikator.
∑ 𝐷𝑖𝑠𝑐𝑙𝑜𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑆𝑜𝑐𝑖𝑎𝑙
𝑆𝑜𝑐𝑖𝑎𝑙 𝑆𝑢𝑠𝑡𝑎𝑖𝑛𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑝𝑟𝑎𝑐𝑡𝑖𝑐𝑒 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑖𝑠𝑐𝑙𝑜𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑆𝑜𝑐𝑖𝑎𝑙

330
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021
“PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”
Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

2. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kememapuan perusahaan dalam tingkat
pengembalian asset, yang diukur dengan rumus:

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
3. Sharia Governance
Dalam penelitian ini didefiniskan sebagai kinerja dari Dewan Pengawas Syariah (DPS). Pengukuran
kinerja DPS ini diukur dengan jumlah total rapat dalam satu tahun.

Teknik Analisis

1. Analisis data dalam penelitian ini meliputi:


a. Analisis Statistik Deskpriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan deskripsi sampel, dan deskripsi dari variabel
penelitian, yaitu Sustainability Business practices, sharia governance dan kinerja keuangan bank
syariah. Penelitian menggunakan tabel distribusi frekuensi absolut yang menunjukkan angka rata-rata,
median, kisaran dan deviasi standar.
b. Multiple Regression Analisys
Metode analisis untuk mengetahui variabel independen yang mempengaruhi secara signifikan
terhadap variabel dependen adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda. Model ini dipilih
karena penelitian ini dirancang untuk menentukan variabel independen yang mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen. Analisis regresi merupakan studi mengenai ketergantungan variabel
dependen dengan salah satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi rata-
rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang
diketahui (Ghozali, 2013).
Persamaan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua sebagai berikut:
KK = α + β1SBp + β2RDPS + β3 SBp* SGv + e
Keterangan:
KK = Kinerja Keuangan
SBp = Sustainability Business practices
SGv = Sharia Governance
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien deteriminasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
(R2) yang kecil berarti variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas. Nilai yang mendekati satu variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).
d. Uji Goodness of Fit (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji kelayakan model regresi pada penelitian ini (Ghozali, 2013). Hasil uji
F dalam penelitian ini didapatkan berdasarkan kriteria signifikansi sebagai berikut:
Jika nilai signifikan < 0,05 maka model persamaan regresi dinyatakan layak.
Jika nilai signifikan > 0,05 maka model persamaan regresi dinyatakan tidak layak.
e. Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis Pertama
Perumusan Hipotesis
a. H0 : β1 ≤ 0 : Sustainability Business practices tidak berpengaruh positif terhadap
Kinerja Keuangan
b. Ha : β1 > 0 : Sustainability Business practices berpengaruh positif terhadap
Kinerja Keuangan
Kriteria pengujian
1) Ho diterima dan Ha ditolak apabila p-value memiliki nilai di atas 0,05 (p > 0,05). Artinya
Sustainability Business practices tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan.

331
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021
“PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”
Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

2) Ho ditolak dan Ha diterima apabila p-value memiliki nilai di bawah 0,05 (p ≤ 0,05). Artinya
Sustainability Business practices berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan.
2. Hipotesis Kedua
Perumusan Hipotesis
a. H0 : β2 ≤ 0 : Sharia Governance tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja
Keuangan
b. Ha : β2 > 0 : Sharia Governance berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan
Kriteria pengujian
1) Ho diterima dan Ha ditolak apabila p-value memiliki nilai di atas 0,05 (p > 0,05). Artinya
Sharia Governance tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan.
2) Ho ditolak dan Ha diterima apabila p-value memiliki nilai di bawah 0,05 (p ≤0,05). Artinya
Sharia Governance berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan.
3. Hipotesis Ketiga
Perumusan Hipotesis
a. H0 : β3 = 0 : Sharia Governance tidak mampu memperkuat hubungan antara
Sustainability Business practices dengan Kinerja Keuangan Bank Syariah
b. Ha : β3 ≠ 0 : Sharia Governance mampu memperkuat hubungan antara Sustainability
Business practices dengan Kinerja Keuangan Bank Syariah
Kriteria pengujian
1) Ho diterima dan Ha ditolak apabila p-value memiliki nilai di atas 0,05 (p > 0,05). Artinya
Social Sustainability practices tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan.
2) Ho ditolak dan Ha diterima apabila p-value memiliki nilai di bawah 0,05 (p ≤ 0,05). Artinya
Social Sustainability practices berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Deskripsi Sampel Dan Data Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
dan menerbitkan laporan keberlanjutan. Sampel penelitian merupakan bank syariah yang data mengenai
laporan keberlanjutannya dapat ditemukan. Berikut sampel penelitian dari tahun 2013-2020:
Tabel 4.1

Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan No Nama Perusahaan

1 Bank Aceh Syariah 6 Bank Negara Indonesia Syariah


2 Bank Bukopin Syariah 7 Bank Syariah Mandiri
3 Bank Jabar Banten Syariah 8 Bank BTPN Syariah
4 Bank Maybank Syariah 9 Bank Rakyat Indonesia Syariah
5 Bank Mega Syariah 10 Bank Muamalat

Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran atau deskripsi mengenai data yang digunakan
sebagai sampel. Statistik deskriptif menggambarkan distribusi data yang terdiri dari nilai rata-rata (mean),
nilai maksimum dan nilai minimum atas data yang digunakan dalam penelitian. Berikut hasil analisis statistik
deskriptif pada variabel-variabel penelitian Sustainebility Business Practices dan Sharia Governance (jumlah
rapat Dewan Pengawas Syariah):
Tabel 4. 2
Statistik Deskriptif
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
ROA 38 -0,0951 0,4100 0,024992 0,0750449

332
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021
“PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”
Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

SBp 38 0,1692 0,8000 0,387854 0,1716481


JumRDPS 38 6 48 15,97 8,572
Sumber: data diolah
Berdarsarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa:
1. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 38 perbankan syariah, hal ini disebabkan tidak semua perbankan
syariah ditemukan laporan keberlanjutannya
2. Nilai rata-rata ROA dari bank syariah yang dijadikan sampel sebesar 0,024 atau 2,4%. Nilai ROA ini jika
dilihat dari perbandingan laba bersih dengan nilai asset maka dapat dikategorikan kecil
3. Nilai rata-rata Sustainability Business Practice sebesar 0,39 atau 39%, yang berarti masih dibawah 50%.
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perbankan syariah masih belum banyak melakukan kinerja
lingkungan seperti yang diharapkan.
4. Sharia governance yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah
(DPS). Jumlah rata-rata rapat yang dilakukan oleh DPS sebanyak 16 kali. Jumlah ini lebih besar dari
ketentuan yang diterapakan di perbankan syariah yaitu minimal 12 kali atau 1 kali dalam sebulan. Rata-
rata yang melebihi jumlah minimal ini dapat diindikasikan bahwa kinerja DPS baik.
Analisis Data

Tabel 4.3

Uji R2

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate

1 0,500a 0,250 0,184 0,0063479

Uji kemampuan varibel Sustainability Business Practice dan Sharia Governance dalam mempengaruhi
variabel kinerja keuangan perbankan syariah ditunjukan pada Uji R2 di table 4.3. Dari tabel tersebut dapat
diketahui bahwa variabel independen hanya mampu mempengaruhi variabel dependen sebesar 18,4%,
sedangkan variabel lain diluar penelitian ini mempengaruhi sebesar 81,6%.

Tabel 4.4
Uji Kelayakan Model
Model Nilai F Tabel Signifikansi
Residual 3,780 0,019b

Tabel 4.4 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,019 atau 1,9%, yang berarti lebih kecil dari 0,05 atau 5%.
Hal ini berarti bahwa model regresi yang digunakan dapat memprediksi hubungan antara variabel independen
dan dependen.

333
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021
“PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”
Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

Tabel 4.5
Uji Pengaruh
Unstandardized
Model Coefficients t Signifikansi
1 (Constant) 0,014 1,546 0,131
SBp -0,034 -1,247 0,221
JumRDPS 0,109 1,773 0,046
Interaksi 0,002 1,100 0,279

Variabel dependen: ROA


Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji pengaruh untuk setiap variabel independen dan variabel moderasi terhadap
ROA. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa:
1. Variabel Sustainability Business practices tidak memiliki pengaruh terhadap Kinerja Keuangan ROA,
ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,221. Nilai ini lebih besar dari 0,05.
2. Variabel sharia governance yang diproksikan dengan jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah (DPS),
menunjukkan bahwa sharia governance memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan (ROA).
3. Variabel interaksi antara Sustainability Business practices dengan variabel sharia governance atau
variabel moderasi menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,279, lebih besar dari 0,05. Ini berarti
variabel sharia governance tidak mampu memperkuat hubungan antara Sustainability Business
practices dengan Kinerja Keuangan (ROA).

PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis di atas dapat diketahui bahwa:
1. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Sustainability Business practices berpengaruh positif terhadap
Kinerja Keuangan Bank Syariah, ditolak. Penolakan hipotesis pertama ini dimungkinkan karena kinerja
keberlanjutan bank syariah di Indonesia, yang dalam penelitian ini, diukur dengan indikator Sustainability
Business practices (Jan et all, 2019) hanya pada nilai rata-rata 0,387, yang berarti kinerja keberlanjutan
bank syaria masih belum dilaksanakan dengan baik.
2. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Sharia Governance berpengaruh positif terhadap Kinerja
Keuangan, diterima. Sharia Governance, yang diproksikan dengan jumlah rapat Dewan Komisaris, jika
dilihat dari nilai rata-rata sebesar 16 kali dalam setahun menunjukkan bahwa intensitas koordinasi antara
DPS dengan direksi bank syariah sangat baik, karena lebih dari kelaziman aturan good corporate
governance yang menyatakan rapat antara DPS dengan direksi minimal 12 kali dalam setahun.
3. Hipotesis ketiga yang menyatkan bahwa Sharia Governance mampu memperkuat hubungan antara
Sustainability Business practices dengan Kinerja Keuangan Bank Syariah Kriteria, ditolak. Penolakan
hipotesis ini dimungkinkan karena ketidakmampuan DPS dalam mengawal bank syariah untuk
melaksanakan kinerja keberlanjutan. Hal ini mungkin karena pelaporan kinerja keberlanjutan di Indonesia
relatif masih baru, hal ini ditunjukkan dari peraturan OJK yang baru mewajibkan korporasi melakukan dan
melaporkan kinerja keberlanjutan di tahun 2018.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat diketahui bahwa Sustainability Business practices tidak
mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan bank syariah, hal ini dimungkinan karena kinerja
keberlanjutan pada bank syariah masih rendah. Untuk Sharia Governance memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja keuangan bank syariah. Sedangkan untuk pengujian varabel moderating menunjukan bahwa Sharia
Governance bukan merupakan variabel moderasi dalam hubungan antara Sustainability Business practices
dengan kinerja keuangan bank syariah.
Beberapa saran yang dapat diajukan berdasarkan penelitian ini adalah rendahnya nilai kinerja dan pelaporan
keberlanjutan, disarankan kepada regulator untuk lebih memperhatikan kepedulian korporasi dalam
meningkatkan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial. Apabila diperlukan melibatkan pihak independen
(Kantor Akuntan Publik) untuk mengaudit kinerja non finansial ini. Untuk penelitian selanjutnya disarankan
untuk menambah variabel lain yang terkait dengan kinerja keberlajutan dan kinerja keuangan bank syariah.

334
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021
“PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”
Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

DAFTAR PUSTAKA

Chariri, A dan Ghozali, I., 2007, Teori Akuntansi, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Fauzi, Akhmad dan Oxtavianus, Alex. 2014. The Measurement of Sustainable Development in Indonesia.
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 15, No.1 pp.68-83
Ghozali, I. 2013. Analisis Mutivariate dengan program IBM SPP 19.cetakan V. Semarang. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Gray, R., Kouthy, R. dan Lavers, S. 1995. Corporate Social and Environmental reporting: A Review of the
literature and longitudinal study of UK disclosure. Accounting Auditing and Accountability Journal, 8
(2), 47-77
GRI. G4 Global Reporting Initiatives. Sustainability Reporting Guidelines: Reporting Principles and Standard
Discloser. 5 August 2016. https://www2.globalreporting.org/standards/g4/Pages/default. aspx (accessed
on 21 November 2019)
Hameed, S., Wirman, A., Alrazi, B., Nor, M., & Pramono, Sigit., (2010). Alternative Disclosure And
Performance Measures For Islamic Banks. Departement of Accounting, International Islamic University
Malaysia.
Hashim, F., Mahadi, N.D., Amran, A., 2015. Corporate Governance and sustainability practices in IsIamic
financial institutions: The role of country of origin. Procidia ProductionEconomics and Finance 31 36-
43
Iswandika, R, Murtanto dan Emma Sipayung. 2014. “Pengaruh Kinerja Keuangan, CorporateGovernance,
Dan Kualitas Audit Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility”. e-Journal Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Volume. 1 Nomor. 2 September 2014 Hal. 1-18.
Jan, A.; Marimuthu, M., 2019. The nexus of sustainability practices and financial performance: From the
perspective of Islamic banking. J. Clean. Prod. 2019, 228, 703–717
Jan, A.; Marimuthu, M.; Hassan R.; Mehreen, 2019. Sustainable Business Practices and Firm’s Financial
Performance in Islamic Banking: Under the Moderating Role of Islamic Corporate Governance,
Sustainability 2019, 11, 6606; doi:10.3390/su11236606
Javaid, Faisal., Saboor, Abdul. 2015.Impact of Corporate Governance index on Firm Performance: evidence
from Pakistani manufacturing sector. Journal of Public Administration and Governanc, Vol. 5, No. 2
Khan, M., Bhatti, M., 2008., Islamic banking and finance: on its way to globalization. Managerial Finance
34(10), 708–725.
Mollah, Sabur and Zaman, Mahbub., 2015.,Shari’ah supervision, Corporate Governance and performance:
Conventional vs. Islamic banks., Journal of Banking & Finance 58 418–435
Mussa Hussam, et al, 2015. Responsibility in The Corporate Governance Framework and Financial Decision
Making Process. Procedia Economics and Finance 23 1023 – 1029
Rofelawaty, Budi, 2014. Analisis Praktik Pelaporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) pada Perusahaan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen | Volume 12 | Nomor 2
Safieddine, A., 2009. Islamic financial institutions and Corporate Governance: New insights for agency
theory. Corporate Governance: An International Review 17, 142–158.
Williamson, David., and Wood, Gary Lunch., 2008. Social and Environmental Reporting in UK Company
Law and The Issue of Legitimacy., Corporate Governance: The international journal of business in
society, Vol. 8 Issue: 2
Zabri Shafie Mohamed, et al, 2016. Corporate Governance Practices and Firm Performance: Evidence from
Top 100 Public Listed Companies in Malaysia. Procedia Economics and Finance 35 287 – 296

335

Anda mungkin juga menyukai