Anda di halaman 1dari 32

BAB I ABSTRAK

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan. Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan. Kata Kunci : Sistem koordinasi, Rangsangan, Informasi

ABSTRACT
The nervous system is a coordinate system (setting body) in the form of delivery of nerve impulses to the central nervous system, processing of nerve impulses and commands to respond to stimulation. The smallest unit of work implementation of the nervous system are nerve cells or neurons. The nervous system plays an important role in the irritability of the body. Irritability enables living beings can adapt and respond to changes that occur in their environment. So, irritability is the ability to respond to stimulation. The nervous system has three main functions, namely to receive information in the form of stimuli or stimulus; process the information received; and responding (response) to stimuli. Keywords: system coordination, stimulation, Information

BAB II ISI
2.1 SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah sekumpulan sel-sel saraf atau neuron-neuron, yang berfungsi menyelenggarakan kerjasama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh Fungsi utama sistem saraf adalah mengatur / mengkoordinasikan seluruh aktivitas tubuh (berkolaborasi dengan sistem endokrin).

2.2 STRUKTUR SEL SARAF


Sel saraf dan serabut saraf
Pusat sel saraf (neuron) terdiri dari sebuah sel yang disebut perikarion berisinukleus. Di dalam sitoplasma perikarion terdapat badan-badan yang disebut substansia nissel. Dari perikarion keluar prosesus-prosesus yang menghantarkan rangsanganperikarion yang disebut dendrite yang jumlahnya lebih banyak. Prosesus yang menghantarkan rangsangan keluar dari perikarion disebut akson, jumlahnya hanya satu, pada permulaan akson lebih besar dari pada permulaan perifer yang disebut bukit akson yang diselubungi oleh simpai myelin. Simpai mielin yang berlekuk-lekuk disebut nodus ranvier didalam saraf perifer. Akson dan dendrite bergabung dalam berkas-berkas jaringan ikat yang disebut endoneurium, berkas tersebut bergabug menjadi berkass yang lebih besar yang disebut epineurium. Apabla akson terputus maka bagian yang terputus hubungannya dengan korion akan mengalami degenerasi, akson dan simpai mielinnya aka berdegenerasi

Jenis-Jenis sel saraf menurut jenis rangsangannya


Sel saraf (neuron)
Sel yang memiliki gerigi-gerigi dan bercabang menghubungkan sel itu sesamanya yang disebut dedrit dan alat penghubungnya disebut neuron.

Serabut saraf (neurit)


Serabut yang memiliki bagian utama yang disebut sumbu toraks yang terdapat ditengah-tengah yang disebut benang saraf. Sumbu sara mempunyai benang saraf yang terdiri dari zat lemak yang dinamakan mielin. Sumbu toraks tersebut tidak memiliki selaput sehingga kelihatan keabu-abuan atau serabut saraf gaib (saraf sulung) yang disekeliling serabut sarafnya tidak ada selaput bening yang disebut selaput schwan.

Meningen (selaput otak)


Meningen adalah selaput yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang dan berfungsi untuk melindungi struktur saraf halus yang membawa pembuluh darah dan cairan sekresi (cairan serobro spinalis), memperkecil benturan tau getaran yang terdiri dari 3 lapisan.

Durameter (Lapisan sebelah luar)


Durameter adalah selaput keras pembungkus otak yang berasal dari jaringan ikat tebat dan kuat, dibagian tengkorak terdiri dari selaput tulang tengkorak dan durameter propia dibagian dalam. Didalam kanalis vertebralis kedua lapisan ini terpisah. Durameter pada tempat-tempat tertentu mengandung rongga yang mengairkan darah vena dari otak, rongga ini dinamakan sinus longitudinal superior, terletak diantara kedua hemisfer otak.

Arakhnoid (Lapisan tengah)


Arakhnoid adalah selaput halus yang memisahkan surameter dengan piameter yang membentuk sebuat kantong atau balon berisi cairan otak yang meliputi seluruh susunan saraf sentral. Medulla spinalis behenti setinggi dibawah lumbal I-II terdapat sebuah kantong berisi cairan, saraf perifer yang keluar dari medulla spinalis yang dapat dimanfaatkan untuk mengambil cairan otak yang disebut fungsi lumbal.

Piameter (Lapisan sebelah dalam)


Piameter adalah selaput tipis yang terdapat pada permukaan jaringan otak, piameter berhubungan dengan arakhnoid melalui struktur-struktur jaringan ikat yang disebut trabekel. Tepi falks serebri membentuk sinus longitudinal inferior dan sinus sagitalis inferior yang mengeluarkan darah dari flaks serebri. Tentorius memisahkan serebri dengan serebulum.

2.3 SUSUNAN SISTEM SARAF


1. SISTEM SARAF PUSAT
A. OTAK
Saraf Kepala (saraf otak) Susunan saraf terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak yang berhubungan erat dengan otot panca indera mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Didalam kepala ada 2 saraf cranial, beberapa diantaranya adalah serabut campuran gabungan saraf motorik dan saraf sensorik tetapi ada yang terdiri dari saraf motorik saja dan hanya saraf sensorik saja, misalnya alat-alat panca indera. Saraf yang terdapat dikepala terdiri dari :

1.

Nervus Olfaktorius
Saraf ini memiliki sifak sensorik yang menyerupai hidung yang membawa rangsangan aroma (bau-bauan) dari rongga hidung ke otak. Fungsi : saraf pembau yang keluar dari otak dibawa dahi yang disebut lobus olfaktorius, kemudian saraf ini melalui lubang yang ada didalam tulang tapis akan menunju rongga hidung yang selanjutnya menuju sel-sel panca indera.

2.

Nervus Optikus
Saraf ini memiliki sifat sensoris, mensarafi bola mata yang membawa rangsangan penglihatan keotak.

Fungsi : serabut mata yang serabut-serabut sarafnya keluar dari bukit IV dan pusat-pusat didekat serabut-serabut tersebut dan memiliki tangkai hipofise dan membentang sebagai saraf mata, serabut tersebut tidak semuanya bersilang. Sebagian serabut saraf terletak disebelah sisi serabut yang berasal dari saluran optic, oleh sebab itu serabut saraf yang datang dari sebelah kanan retina tiap-tiap mata terdapat didalam optic kanan begitu pula sebaliknay retina kiri tiaptiap mata terdapat disebelah kiri.

3.

Nervus Okulomotoris
Saraf ini memiliki sifat motoris, mensarafi otot-otot orbital (otot penggerak bola mata). Didalam saraf ini terkandung serabut-serabut saraf otonom (para simpatis). Fungsi : saraf penggerak mata keluar dari sebelah tangkai otak dna menuju kelekuk mata dan mengusahakan persarafan otot yang mengangkat kelopak mata atas, selain dari otot miring atas mata dan otot lurus sisi mata.

4.

Nervus Troklearis
Saraf ini memiliki sifat motoris, mensarafi otot-otot orbital. Fungsi : saraf pemutar mata yang pusatnya terletak dibelakang pusat saraf penggerak mata, dan saraf penggerak mata masuk kedalam lekuk mata menuju orbital miring atas mata.

5.

Nervus Trigeminus
Saraf ini memiliki sifat majemuk (sensoris dan motoris) saraf ini mempunyai tiga cabang yaitu : Nervus Optalmikus : saraf ini memiliki sifat sensorik, mensarafi kulit kepala bagian depan kelopak mata atas, selaput lendir kelopak mata dan bola mata.

Nervus Maksilaris : saraf ini mempunyai sifat sensoris,

mensarafi gigi-gigi atas, bibir atas, palatum, batang hidung, rongga hidung, dan sinus maksilaris. Nervus Mandibularis : saraf ini memliki sifat majemuk (sensoris dan motoris) , serabut-serabut motorisnya mensarafi otot-otot pengunyah, serabut-serabut sensorisnya mensarafi gigi bawah, kulit daerah temporal dan dagu. Serabut rongga mulutn danlidah membawamrangsangan cita rasa keotak. Fungsi : sebagai saraf kembar 3 dimana saraf ini merupakan saraf otak terbesar yang mempunyai 2 buah akar saraf besar yang mengandung serabut saraf penggerak dan diujung tulang belakang yang terkecil mengandung serabut sara penggerak. Diujung tulang karang bagia perasa membentuk sebuat ganglion yang dinamakan simpul saraf serta meninggalkan rongga tengkorak.

6.

Nervus Abdusen
Saraf ini memiliki sifat motoris, mensarafi otot-otot orbital. Fungsi : sebagai saraf penggoyang sisi mata dimana saraf ini keluar disebelah bawah jembatan pontis menembus selaput otak sela turiska, sesudah sampai dilekuk mata lalu menuju keotot lurus sisi mata.

7.

Nervus Fasialis
Saraf ni memiliki sifat majemuk (sensoris dan motoris), serabutserabut motorisnya mensarafi otot-otot lidah dan selaput lendir rongga mulut. Didalam saraf ini terdapat serabut-serabut saraf otonom (parasimpatis) untuk wajah dan kulit kepala. Fungsi : sebagai mimic wajah yang menghantarkan rasa pengecap, dimana saraf ini keluar disebelah belakang dan beriringan dengan saraf pendengar.

8.

Nervus Auditorius
Saraf ini memiliki sifat sensoris, mensarafi alat pendengar yang membawa rangsangan dari pendengaran dan dari telinga ke otak. Fungsi : sebagai saraf pendengar, yang mana saraf ini mempunyai 2 buah kumpulan serabut saraf yaitu rumah siput (koklea), disebut akar tengah adalah saraf untuk mendengar dan pintu halaman (vestibulum), disebut akar tengah adalah saraf untuk keseimbangan.

9.

Nervus Glossofaringeus
Saraf ini memiliki sifat majemuk (sensoris dan motoris), mensarafi faring, tonsil, dan lidah. Saraf ini dapat membawa rangsangan cita rasa ke otak, didalamnya mengandung saraf-saraf otonom. Fungsi : sebagai saraf lidah tekak dimana saraf ini melewati lorong diantara tulang belakang dan karang, terdapat 2 buah simpul saraf yang diatas sekali dinamakan ganglion jugularis atau ganglion atas dan yang terdapat dibawah dinamakan ganglion petrosum atau ganglion bawah. Saraf lidah tekak berhubungan dengan nervusnervus fasialis dan saraf simpatis ranting 11 untuk ruang faring dan tekak.

10. Nervus vagus


Saraf ini memiliki sifat majemuk sensoris dan motoris), mengandung serabut-serabut saraf motorik, sensorik dan para simpatis farisng, laring, paru-paru, esophagus, gaster intestinum minor, kelenjarkelenjar pencernaan dalam abdomen dan lain-lain. Fungsi : sebagai saraf perasa, dimana saraf ini keluar dari sumsum penyambung dan terdapat dibawah saraf lidah tekak.

11. Nervus Assesorius


Saraf ini memiliki sifat motoris, mensarafi muskulus sternokloide mastoid dan mukulus trapezius. Fungsi : sebagai saraf tambahan, terbagi atas 2 bagian, bagian yang berasal dari otak dan bagian yang berasal dari usmsum tulang belakang.

12. Nervus Hipoglosus


Saraf ini memiliki sifat motoris, mensarafi otot-otot lidah. Fungsi : sebagai saraf lidah dimana saraf ini terdapat didalam sumsum penyambung dan akhirnya bersatu dan melewati lubang yang terdapat disisi foramen oksipital. Saraf ini juga memberikan ranting-rantingpad otot yang melekat pada tulang lidah dan otot lidah. TABEL SARAF OTAK No. Nama Saraf 1. 2. Nervus Olfaktorius Nervus Optikus Sifat Saraf Sensorik Sensorik Tempat saraf dan Fungsi Hidung, sebagai alat untuk mata

penciuman Bola mata, penglihatan Penggerak bola dan kelopak mata Mata, Memutar

3.

Nervus Okulomotoris

Motorik

mengangkat mata bola dan

4. 5.

Nervus Troklearis Nervus Trigeminus - N. Oftalmikus - N. Maksilaris - N. Mandibularis

Motorik - Sensorik dan Motorik - Sensorik dan Motorik - Sensorik - Sensorik dan Motorik

dan

penggerak kepala

mata - Kulit

kelopak mata ata - Rahang atas, palatum dan hidung

- Rahang bawah dan lidah Mata, penggoyang sisi mata Otot lidah, penggerakan lidah dan selaput lendir rongga mulut Telinga, rangsangan pendengaran Faring, tonsil, dan lidah, rangsangan cita rasa Faring, laring, paruparu, dan esophagus Leher, otot leher Lidah, cita rasa otot lidah

6.

Nervus Abdusen

Motorik

7.

Nervus Fasialis

Sensorik dan Motorik

8. 9. 10. 11. 12.

Nervus Auditorius Nervus Glossofaringeus Nervus Vagus Nervus Assesorius Nervus Hipoglusus

Sensorik Sensorik dan Motorik Sensorik dan Motorik Motorik Motorik

B.

MEDULLA SPINALIS Sumsum tulang belakang adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang belakang. Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah transmisi pemasukan rangsangan antara periferi dan otak.

C.

MEDULLA OBLONGATA Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

2. SISTEM SARAF TEPI


A.

SISTEM SARAF SADAR

Saraf spinalis
Ada 31 pasang saraf sumsum belakang yang muncul dari segmen-segmen medulla spinalis melalui 2 akar yaitu akar anterior dan akar posterior. Serabut saraf motorik membentuk akar anterior yang berpadu dengan saraf sensorik pada akar posterior bersama membentuk saraf spinalis gabungan. Penyatuan ini terjadi sebelum serabut saraf itu melintasi foramen intervertebralis, segera setelah ini membagi diri lagi menjadi serabut primer anterior dan serabut primer posterior. Sel serabut posterior melayani kulit dan otot punggung, sedangkan serabut primer anterior membentuk berbagai cabang yang menjadi fleksus saraf anggota gerak dan membentuk saraf interkostalis pada daerah toraks.

B.

SISTEM SARAF TIDAK SADAR

Saraf-saraf yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis, oleh karna itu disebut juga saraf tidak sadar. Susunan saraf motorik yang mensarafi organ visceral umum, mengatur, menyelaraskan, dan mengkoordinasikan aktifitas visceral vital teermasuk pencernaan, suhu badan, tekanan darah, dan segi perilaku emosionil lainnya. Sistem saraf otonom tergantum system saraf pusat dan antara keduanya dihubungkan oleh urat-urat saraf eferent dan saraf efferent ini seolah-olah berfungsi sebagai system saraf pusat. Saraf otonom terutama berkenaan dengan organ-organ dalam. Pembagian Saraf Otonom : Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari 2 bagian yaitu :

Saraf simpatik

Terletak didepan kolumna vertebra dan berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut saraf.

10

System simpatis terdiri dari 3 bagian yaitu :


a. Kornu anterior segmen torakalis ke-1 sampai ke-12 dan segmen

lumbalis 1-3 terdapat nucleus vegetatif yang berisi kumpulan-kumpulan sel saraf simpatis. Sel saraf simpatis ini nmempunyai serabut-serabut preganglion yang keluar dari kornu anterior bersama-sama dengan radiks anterior dan nucleus spinalis. Setelah keluar dari foramen intervertebralis, serabut-serabut preganglion ini segera memusnahkan diri dari nucleus spinalis dan masuk ke trunkus simpatikus serabut. Serabut preganglion ini membentuk sinap terdapat sel-sel simpatis yang ada dalam trunkus simpatikus. Tetapi ada pula serabut-serabut preganglion setelah berada didalam trunkus simpatikus terus keluar lagi dengan telebih dahulu membentuk sinap menuju ganglion-ganglion/ fleksus simpatikus.
b. Trunkus simpatikus beresta cabang-cabangnya. Disebelah kiri dan

kanan vertebra terdapat barisan ganglion saraf simpatikus yang membujur disepanjang vertebra. Barisan ganglion-ganglion saraf simpatikus ini disebut trunkus simpatikus. Ganglion-ganglion ini berisi sel saraf simpatikus antara ganglion satu dengan ganglion yang lainnya, atas, bawah, kiri, dan kanan dihubungkan oleh saraf simpatis yang keluar masuk kedalam ganglion-ganglion itu. Hal ini menyebabkan sepasang trunkus simpatikus berbentuk rongga. Ganglion-ganglion yang terdapat di dalam trunkus simpatikus juga menerima serabut-serabut saraf yang datang dari kornus anterior. Trunkus simpatikus dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : Trunkus simpatikus servikalis. Terdiri dari 3 pasang ganglion, dari ganglion-ganglion ini keluar cabang-cabang saraf simpatis yang menuju kejantung dan arteri karotis. Disekitar arteri karotis membentuk fleksus dan dari fleksus ini keluar cabang-cabang yang menuju keatas cabang lain mempersarafi pembuluh darah serta

11

organ-organ yang terletak dikepala. Misalnya faring, kelenjar ludah, kelenjar lakrimalis, otot-otot dilatators, pupil mata dan sebagainya. Trunkus simpatikus torakalis. Terdiri dari 10-11 ganglion, dari

ganglion ini keluar cabang-cabanag simpatis seperti : cabang yang mesarafi organ-organ didalam to-raks. Cabang-cabang yang menembus diagfragma dan masuk Misalnya, aorta, paru-paru, bronkus, esophagus, dan sebagainya. kedalam abdomen. Cabang ini dalam rongga abdomen mensarafi organ-organ didalamnya.
c. Fleksus simpatikus beserta cabang-cabangnya. Didalam abdomen,

pelvis, toraks serta didekat organ-organ yang dipersarafi oleh saraf simpatis (otonom) umumnya terdapat fleksus-fleksus yang dibentuk oleh saraf simpatis/ganglion simpatikus. Sel-sel serabut simpatikus yang serabut-serabutnya akan keluar dari fleksus itu untuk mensarafi organorgan ei dalam tubuh. Fleksus serabut simpatikus mempersarafi oto-otot jantung, otot tak sadar dan semua pembulh darah serta alat-alat dalam seperti lambung, pancreas, dan usus. Untuk mempertahankan tonus semua otor termasuk tonus otot sadar melayani serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit. Misalnya , errektor pilli. Fungsi serabut saraf simpatis terdiri dari : 1. Mensarafi otot jantung. 2. Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar. 3. Mensarafi semua lat dalam seperti lambung, pancreas, dan usus. 4. Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat. 5. Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit. 6. Mempertahankan tonus semua otot sadar.

Saraf parasimpatik

12

Saraf kranial otonom adalah saraf kranial 3, 7, 9, dan 10. Saraf ini merupakan penghubung melalui serabut-serabut parasimpatis dalam pejalanan keluar dari otak menuju organ-organ yang sebagian dikendalikan oleh serabut-serabut menuju iris dan dengan demikian merangsang gerakangerakan saraf ke-3 yait saraf okulamotorik. Melalui saraf ke-7, fasial serta saraf ke-9 glosofaringeus, saraf vagus atau saraf cranial ke-10 adalah serabut saraf otonom terbesar. Saraf simpatis sacral keluar dari sumsum tulang belakang melalui daerah sacral, saraf-saraf ini membentuk urat saraf pada alat-alat dalam pelvis dan bersama saraf-saraf simpatis membentuk fleksus yang mensarafi kolon rectum dan kandung kemih. Fungsi seraut saraf simpatis : Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, Mempersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung submandibularis, dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung. berpusat di nuclei lakrimalis, saraf-sarafnya keluar bersama nervus fasialis. Mempersarafi kelenjar ludah (sublingualis dan submandibularis), berpusat di nucleus salivatorius superior, saraf-saraf ini mengikuti nervus VII. Mempersarafi parotis yang berpusat di nucleus salivatorius Mempersarafi sebagian alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, inferior didalam medulla oblongata, saraf ini mengikuti nervus IX. gastrointestinum, ginjal, pancreas, lien, hepar, dan kelenjar suprarenalis yang berpusat pada nucleus dorsalis nervus X. Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria, Miksi dan defekasi pada dasarnya adalah suatu refleks yang dan alat kelamin berpusat disakral II, III, dan IV. berpusat di kornu lateralis medulla spinalis bagian sacral, bila kandung kemih dan rectum tegang miksi dan defekasi secara refleks, pada orang

13

dewasa refleks ini dapat dikendalikan oleh kehendak, saraf yang berpengaruh menghambat ini berasal dari korteks didaerah lobus para sentralis yang berjalan dalam traktus piramidalis. Refleks miksi juaga menghilang bila saraf sensoris kandung kemih mengalami gangguan. System pengendalian ganda (simpatis dan parasimpatis). Sebagian kecil organ dan kelenjar memiliki satu sumber pesarafan yaitu simpatis dan parasimpatis. Sebagian besar organ memiliki persarafan ganda yaitu, menerima beberapa serabut dari saraf otonom sacral atau cranial. Kelenjar organ dirangsang oleh sekelompok urat saraf yang masingmasing bekerja berlawanan. Dengan demikian istirahat tetap dipetahankan. Demikian pula jantung menerima serabut-serabut ekselevator dari saraf simpatis dan serabut inhibitor dari nervus vagus.

2.4 MEKANISME GERAK REFLEKS


Suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tiba diluar kesadaran kita. Suatu gerakan dimana kita menarik tangan secara reflex karna adanya rangsangan yang berbahaya yaitu adalah reflex fleksor dan rangsangan dari reseptor perifer yang mulai dari fleks pada anggota badan dan juga berkaitan dengan ekstensi anggota badan disebut refleks ekstensor (polisinaps). Proses terjadinya gerak refleks maka dibutuhkan struktur sebagai berikut; org sensorik yang menerima impuls misalnya kulit. Serabut sensorik yang menghantarkan impuls tersebut menuju sel-sel ganglion radiks posterior dan selanjutnya serabut sel-sel akan meneruskan impuls-impuls menuju substansi pada kornu posterior medulla spinalis. Sumsum tulang belakang menghubungkan antara impuls-impuls menuju kornu anterior medulla spinalis. Sel saraf motorik, yang menerima impuls dan menghantarkan impuls-impuls ini melalui serabut motorik. Organ motorik yang melaksanakan gerakan karna dirangsang oleh impuls saraf motorik.

14

Gerak reflek merupakan bagian dari mekanisme pertahanan pada tubuh dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar. Misalnya, menutup mata pada saat terkena debu. Penyebab timbulnya gerak refleks : Terkena benda yang panas Tersentuh benda-benda yang panas Karena suatu peristiwa Terkena benda tajam

2.5 JALUR SARAF MOTORIK


Impuls berjalan dari korteks serebri menuju sumsum belakang melalai jalur traktus serebrospinalis atau traktus piramidalis. Neuron pertaman yaitu neuron motorik atas yang memiliki badan sel dalam daerah pre rolanli pada korteks serebri, serabut-serabutnya berpadu erat pada saat melintas antara nucleus kaudatus dan lentiformis dalam kapsula interna. Neuron motorik bawah yang bermula sebagai badan sel dalam kornu anterior sumsum tulang belakang keluar dan masuk ke akar anterior saraf spinalis lalu didistribusikan ke perifer dan berakhir pada organ motorik.

2.6 JALUR SARAF SENSORIK


Impuls saraf sensorik bergerak melintasi traktus asendens yang terdiri dari 3 neuron : 1. Neuron yang paling tepi, memiliki badan sel dalam ganglion sensorik, pada ekor posterior sebuah saraf spinalis, cabang sebuah dendrit menuju perifer dan berakhir salam satu organ sensorik, misalnya kulit, sementara akson yang merupakan cabangnya yang lain masuk ke dalam sumsum tulang belakang selanjutnya naik menuju kolumna anterior dan berakhir pada sekeliling nucleus dalam medulla oblongata.

15

2.

Sel neuron yang kedua timbul dalam nucleus tersebut melintasi garis

tengah dengan cara yang sama seperti jalur motorik desendens untuk membentuk dekusatio, sensorik naik melalui pons varoli dan diensefalon guna mencapai thalamus.
3.

Neuron yang ketiga, bermula dalam thalamus yang bergerak melalui

kapsula interna untuk mencapai daerah sensorik korteks serebri. Traktus asendens menghantarkan impuls sentuhan kedudukan sendi-sendi dan getaran sementara yang lainnya menghantarkan impuls sentuhan rasa sakit dan suhu.

2.7 FLEKSUS-FLEKSUS SARAF UTAMA


Serabut saraf primer anterior pada saraf spinalis tersusun dalam 4 jalian fleksus utama.

- Fleksus Servikalis
Dibentuk oleh 4 saraf servikal pertama letaknya daam leher dibawah otot sterno mastoid dari sini timbul cabang yang berfungsi untuk mempersarafi beberapa otot leher, saraf prenikus yang mempersarafi diafragma.

- Fleksus Brakialis
Dibentuk oleh 4 saraf servikal yang lebih rendah dari saraf torakal pertama,terletak dalam segitiga posterior leher dibelakang klavikula dan aksila dan dari tiga saraf ini muncul lima saraf utama yang mempersarafi lengan dan beberapa otot leher dan dada.

- Fleksus Lumbo Sakralis


Menyalurkan saraf yang utama untuk anggota gerak bawah.

- Fleksus Sakralis
Terdiri dari saraf lumbal ke-4 dan ke-5 dan saraf sakralis yang bergabun utuk membentuk nervus iskiadikus yang besar masuk kedalam paha. Bercabang menjadi nervus popliteus medialis dan lateralis mempersarafi otot sebelah belakang paha dan depan bawah lutut.

2.8 SERABUT SARAF


16

1. SERABUT SARAF ANGGOTA GERAK ATAS


Fleksus brankialis terdapat dirongga toraks yang merupakan saraf-saraf segmen servikal IV hingga torakal I membentuk jala saraf yang mempersarafi lengan. Saraf servikal membentuk nervus medianus mensarafi antara lain otot fleksor legan bawah yang berfungsi mengetulkan lengan dan jari, cabang sensoris nervus medianus mempersarafi kulit, telapak tangan mulai dari ibu jari sampai tangan setengah bagian radial jari ke-4. Saraf servikal IV dan torakal I membentuk hervus ulnaris mempersarafi otot tangan didaerah hipotenar (telapak tangan) pada sisi tulang hasta, saraf ini mengandung cabang sensoris yang mempersarafi kulit, telapak tangan dari jari ke5 dan setengah bagian ulna jari manis. Saraf servikal V dan VI bagian dorsal membentuk nervus aksilaris yang mempersarafi muskulus deltoid, saraf servikal V dan VIII membentuk nervus radialis yang mempersarafi otot-otot ekstensor, kulit lengan dan tangan bagial dorsal.

2. SERABUT SARAF ANGGOTA GERAK BAWAH


Fleksus lumbo sakralis, saraf-saraf spinal hingga sacral V membentuk jala saraf yang mensarafi tungkai jala, tersusun dalam 2 bagian-bagian dorsal dan yang lebih ventral. Saraf lumbal I dan II membentuk nervus genitor femoralis yang mengurus persarafan kulit daerah genitalia dan paha atas bagian medial. Saraf tumbal II dan IV bagian ventral membentuk nervus obturatorius yang mensarafi otot obturatori dan abductor paha, bagian sensoris mengurus sendi paha. Saraf lumbal II dan IV bagian dorsal membentuk nervus femoralis mensarafi muskulus quadriceps femoris. Lumabl II dan III bagian dorsal juga membentuk saraf quadrates femoris lateralis yang mensarafi kulit paha bagian lateral. Saraf lumbal IV sacral III bagian ventral membentuk nervus tibialis. Saraf tumbal IV sacral II bagian dorsal bersatu menjadi nervus peroneus atau fibularis komunis.

17

Nervus tibialis dan nervus peroneus komunis menjadi satu bentuk nervus iskiadikus, saraf ini baru terpisah seinggi lutut. Nervus tibialis mensarafi otot-otot fleksor ditungkai bawah kulit di daerah ini dan kulit di daerah telapak kaki. Nervus fibularis komunis (n. peroneus komunis), bercabang 3 (tiga) yaitu : 1. yang 2. 3. Nervus fibularis supefisialis mensarafi otot ekstensor di tungkai bawah berfungsi mengentulkan kaki kearah dorsal, cabang sensoris

mempersarafi kulit tungkai. Nervus fibularis profundus fungsinya sama dengan nervus fibularis Nervus rekurens artikularis mempersarafi sendi lutut. superfisialis.

ORGAN GANDA

TUBUH

DAN

SISTEM

PENGENDALIAN
RANGSANGAN PARASIMPATIS Denyut diperlambat kontriksi Vasodilatasi Turun Kontriksi Sekresi bertambah Sekresi bertambah Kontriksi Peristaltik bertambah Sekresi bertambah Ekserasi berkurang

ORGAN-ORGAN Jantung Arteri koronari Pembuluh darah perifer Tekanan darah Bronkus Kelenjar ludah Kelenjar laksimaris Pupil mata Sistem pencernaan makanan (SPM) Kelenjar-kelenjar SPM Kelenjar keringat

RANGSANGAN SIMPATIS Denyut dipercepat Dilatasi Vasokontriksi Naik Dilatasi Sekresi berkurang Sekresi berkurang Dilatasi Peristaltik berkurang Sekresi berkurang Ekserasi bertambah

18

2.9 NEUTRANSMITTER
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antaraneuron. Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan datangnya potensial aksi. Beberapa neurotransmiter utama, antara lain:

Asam amino: asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisina Monoamina: dopamin, adrenalin, noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin Bentuk lain: asetilkolin, adenosina, anandamida, dll.

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

19

Sistem saraf adalah sekumpulan sel-sel saraf atau neuron-neuron, yang berfungsi menyelenggarakan kerjasama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh Fungsi utama sistem saraf adalah mengatur / mengkoordinasikan seluruh aktivitas tubuh (berkolaborasi dengan sistem endokrin). Pusat sel saraf (neuron) terdiri dari sebuah sel yang disebut perikarion berisinukleus. Di dalam sitoplasma perikarion terdapat badan-badan yang disebut substansia nissel. Dari perikarion keluar prosesus-prosesus yang menghantarkan rangsanganperikarion yang disebut dendrite yang jumlahnya lebih banyak. Prosesus yang menghantarkan rangsangan keluar dari perikarion disebut akson, jumlahnya hanya satu, pada permulaan akson lebih besar dari pada permulaan perifer yang disebut bukit akson yang diselubungi oleh simpai myelin. Simpai mielin yang berlekuk-lekuk disebut nodus ranvier didalam saraf perifer. Akson dan dendrite bergabung dalam berkas-berkas jaringan ikat yang disebut endoneurium, berkas tersebut bergabug menjadi berkass yang lebih besar yang disebut epineurium. Apabla akson terputus maka bagian yang terputus hubungannya dengan korion akan mengalami degenerasi, akson dan simpai mielinnya aka berdegenerasi.

Jenis-Jenis sel saraf menurut jenis rangsangannya


Sel saraf (neuron) Serabut saraf (neurit) Meningen (selaput otak) Durameter (Lapisan sebelah luar) Arakhnoid (Lapisan tengah) Piameter (Lapisan sebelah dalam)

SISTEM SARAF PUSAT


1.

OTAK
Saraf Kepala (saraf otak)

20

Susunan saraf terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak yang berhubungan erat dengan otot panca indera mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Didalam kepala ada 2 saraf cranial, beberapa diantaranya adalah serabut campuran gabungan saraf motorik dan saraf sensorik tetapi ada yang terdiri dari saraf motorik saja dan hanya saraf sensorik saja, misalnya alat-alat panca indera. Saraf yang terdapat dikepala terdiri dari : TABEL SARAF OTAK No. Nama Saraf 1. 2. Nervus Olfaktorius Nervus Optikus Sifat Saraf Sensorik Sensorik Tempat saraf dan Fungsi Hidung, sebagai alat untuk mata

penciuman Bola mata, penglihatan Penggerak bola dan kelopak mata Mata, Memutar

3.

Nervus Okulomotoris

Motorik

mengangkat mata bola dan

4.

Nervus Troklearis

Motorik

dan

penggerak kepala

mata - Kulit Nervus Trigeminus 5. - N. Oftalmikus - N. Maksilaris - N. Mandibularis - Sensorik dan Motorik - Sensorik dan Motorik - Sensorik - Sensorik dan Motorik

kelopak mata ata - Rahang atas, palatum dan hidung - Rahang bawah dan lidah Mata, penggoyang sisi mata Otot lidah, penggerakan lidah dan selaput lendir rongga mulut Telinga, rangsangan pendengaran Faring, tonsil, dan lidah,

6.

Nervus Abdusen

Motorik

7.

Nervus Fasialis

Sensorik dan Motorik

8. 9.

Nervus Auditorius Nervus

Sensorik Sensorik dan Motorik

21

Glossofaringeus 10. 11. 12. Nervus Vagus Nervus Assesorius Nervus Hipoglusus Sensorik dan Motorik Motorik Motorik

rangsangan cita rasa Faring, laring, paruparu, dan esophagus Leher, otot leher Lidah, cita rasa otot lidah

2.

MEDULLA SPINALIS Sumsum tulang belakang adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang belakang. Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah transmisi pemasukan rangsangan antara periferi dan otak.

3.

MEDULLA OBLONGATA Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

SISTEM SARAF TEPI


1. SISTEM SARAF SADAR

Saraf spinalis
Ada 31 pasang saraf sumsum belakang yang muncul dari segmen-segmen medulla spinalis melalui 2 akar yaitu akar anterior dan akar posterior. Serabut saraf motorik membentuk akar anterior yang berpadu dengan saraf sensorik pada akar posterior bersama membentuk saraf spinalis gabungan. Penyatuan ini terjadi sebelum serabut saraf itu

22

melintasi foramen intervertebralis, segera setelah ini membagi diri lagi menjadi serabut primer anterior dan serabut primer posterior. Sel serabut posterior melayani kulit dan otot punggung, sedangkan serabut primer anterior membentuk berbagai cabang yang menjadi fleksus saraf anggota gerak dan membentuk saraf interkostalis pada daerah toraks.

2.

SISTEM SARAF TIDAK SADAR


Saraf-saraf yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis, oleh karna itu disebut juga saraf tidak sadar. Susunan saraf motorik yang mensarafi organ visceral umum, mengatur, menyelaraskan, dan mengkoordinasikan aktifitas visceral vital teermasuk pencernaan, suhu badan, tekanan darah, dan segi perilaku emosionil lainnya. Sistem saraf otonom tergantum system saraf pusat dan antara keduanya dihubungkan oleh urat-urat saraf eferent dan saraf efferent ini seolah-olah berfungsi sebagai system saraf pusat. Saraf otonom terutama berkenaan dengan organ-organ dalam. Pembagian Saraf Otonom : Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari 2 bagian yaitu :

Saraf simpatik

Terletak didepan kolumna vertebra dan berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut saraf. Fungsi serabut saraf simpatis terdiri dari : 1. Mensarafi otot jantung. 2. Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar. 3. Mensarafi semua lat dalam seperti lambung, pancreas, dan usus. 4. Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat. 5. Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit. 6. Mempertahankan tonus semua otot sadar.

23

Saraf parasimpatik

Saraf kranial otonom adalah saraf kranial 3, 7, 9, dan 10. Saraf ini merupakan penghubung melalui serabut-serabut parasimpatis dalam pejalanan keluar dari otak menuju organ-organ yang sebagian dikendalikan oleh serabut-serabut menuju iris dan dengan demikian merangsang gerakangerakan saraf ke-3 yait saraf okulamotorik. Melalui saraf ke-7, fasial serta saraf ke-9 glosofaringeus, saraf vagus atau saraf cranial ke-10 adalah serabut saraf otonom terbesar. Saraf simpatis sacral keluar dari sumsum tulang belakang melalui daerah sacral, saraf-saraf ini membentuk urat saraf pada alat-alat dalam pelvis dan bersama saraf-saraf simpatis membentuk fleksus yang mensarafi kolon rectum dan kandung kemih. Fungsi serabut saraf simpatis : Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, Mempersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung submandibularis, dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung. berpusat di nuclei lakrimalis, saraf-sarafnya keluar bersama nervus fasialis. Mempersarafi kelenjar ludah (sublingualis dan submandibularis), berpusat di nucleus salivatorius superior, saraf-saraf ini mengikuti nervus VII. Mempersarafi parotis yang berpusat di nucleus salivatorius Mempersarafi sebagian alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, inferior didalam medulla oblongata, saraf ini mengikuti nervus IX. gastrointestinum, ginjal, pancreas, lien, hepar, dan kelenjar suprarenalis yang berpusat pada nucleus dorsalis nervus X. Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria, dan alat kelamin berpusat disakral II, III, dan IV.

24

Miksi dan defekasi pada dasarnya adalah suatu refleks yang

berpusat di kornu lateralis medulla spinalis bagian sacral, bila kandung kemih dan rectum tegang miksi dan defekasi secara refleks, pada orang dewasa refleks ini dapat dikendalikan oleh kehendak, saraf yang berpengaruh menghambat ini berasal dari korteks didaerah lobus para sentralis yang berjalan dalam traktus piramidalis.

Suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tiba diluar kesadaran kita. Suatu gerakan dimana kita menarik tangan secara reflex karna adanya rangsangan yang berbahaya yaitu adalah reflex fleksor dan rangsangan dari reseptor perifer yang mulai dari fleks pada anggota badan dan juga berkaitan dengan ekstensi anggota badan disebut refleks ekstensor (polisinaps). Proses terjadinya gerak refleks maka dibutuhkan struktur sebagai berikut; org sensorik yang menerima impuls misalnya kulit. Serabut sensorik yang menghantarkan impuls tersebut menuju sel-sel ganglion radiks posterior dan selanjutnya serabut sel-sel akan meneruskan impuls-impuls menuju substansi pada kornu posterior medulla spinalis. Sumsum tulang belakang menghubungkan antara impuls-impuls menuju kornu anterior medulla spinalis. Sel saraf motorik, yang menerima impuls dan menghantarkan impuls-impuls ini melalui serabut motorik. Organ motorik yang melaksanakan gerakan karna dirangsang oleh impuls saraf motorik. Gerak reflek merupakan bagian dari mekanisme pertahanan pada tubuh dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar. Misalnya, menutup mata pada saat terkena debu. Penyebab timbulnya gerak refleks : Terkena benda yang panas Tersentuh benda-benda yang panas Karena suatu peristiwa Terkena benda tajam

25

Impuls berjalan dari korteks serebri menuju sumsum belakang melalai jalur traktus serebrospinalis atau traktus piramidalis. Neuron pertaman yaitu neuron motorik atas yang memiliki badan sel dalam daerah pre rolanli pada korteks serebri, serabut-serabutnya berpadu erat pada saat melintas antara nucleus kaudatus dan lentiformis dalam kapsula interna. Neuron motorik bawah yang bermula sebagai badan sel dalam kornu anterior sumsum tulang belakang keluar dan masuk ke akar anterior saraf spinalis lalu didistribusikan ke perifer dan berakhir pada organ motorik. Impuls saraf sensorik bergerak melintasi traktus asendens yang terdiri dari 3 neuron : 1. Neuron yang paling tepi, memiliki badan sel dalam ganglion sensorik, pada ekor posterior sebuah saraf spinalis, cabang sebuah dendrit menuju perifer dan berakhir salam satu organ sensorik, misalnya kulit, sementara akson yang merupakan cabangnya yang lain masuk ke dalam sumsum tulang belakang selanjutnya naik menuju kolumna anterior dan berakhir pada sekeliling nucleus dalam medulla oblongata.
2. Sel neuron yang kedua timbul dalam nucleus tersebut melintasi garis tengah

dengan cara yang sama seperti jalur motorik desendens untuk membentuk dekusatio, sensorik naik melalui pons varoli dan diensefalon guna mencapai thalamus.
3. Neuron yang ketiga, bermula dalam thalamus yang bergerak melalui kapsula

interna untuk mencapai daerah sensorik korteks serebri. Traktus asendens menghantarkan impuls sentuhan kedudukan sendi-sendi dan getaran sementara yang lainnya menghantarkan impuls sentuhan rasa sakit dan suhu.

ORGAN GANDA

TUBUH

DAN

SISTEM

PENGENDALIAN
RANGSANGAN PARASIMPATIS

ORGAN-ORGAN

RANGSANGAN SIMPATIS

26

Jantung Arteri koronari Pembuluh darah perifer Tekanan darah Bronkus Kelenjar ludah Kelenjar laksimaris Pupil mata Sistem pencernaan makanan (SPM) Kelenjar-kelenjar SPM Kelenjar keringat

Denyut dipercepat Dilatasi Vasokontriksi Naik Dilatasi Sekresi berkurang Sekresi berkurang Dilatasi Peristaltik berkurang Sekresi berkurang Ekserasi bertambah

Denyut diperlambat kontriksi Vasodilatasi Turun Kontriksi Sekresi bertambah Sekresi bertambah Kontriksi Peristaltik bertambah Sekresi bertambah Ekserasi berkurang

Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antaraneuron. Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan datangnya potensial aksi. Beberapa neurotransmiter utama, antara lain:

Asam amino: asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisina Monoamina: dopamin, adrenalin, noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin Bentuk lain: asetilkolin, adenosina, anandamida, dll.

3.2SARAN
Saran yang dapat penulis berikan adalah : 1. 2. Untuk pembaca penulis berharap semoga dapat meningkatkan minat baca. Untuk pembaca penulis berharap semoga pembaca dapat mengambil kesimpulan dari karya ilmiah ini

27

3.

Untuk penulis sendiri semoga dapat menulis karya-karya ilmiah lainnya yang lebih baik

GAMBAR
1.

28

2.

3.

4.
29

5.

6.

7.

30

8.

9.

DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf http://www.bebas.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0086%20Bio%202-9e.htm

a. b.

31

c.

Pearce C, Evelyn. 2008. Anaomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta : EGC

d.

32

Anda mungkin juga menyukai