Anda di halaman 1dari 12

Review

ALISKIREN, OBAT ANTIHIPERTENSI BARU DENGAN MEKANISME


PENGHAMBAT RENIN

Diana Holidah
Bagian Farmasi Klinik dan Komunitas, Fakultas Farmasi Universitas Jember, Jember, Jawa Timur
e-mail: dien_holy@yahoo.com

ABSTRACT

Hypertension is a chronic disease with a prevalence reaching 1 billion people around the
world. Hypertension is the major treatable risk factor for cardiovascular disease, which
remains the leading cause of death in the industrialized world. Despite the risks associated
with the condition, the majority of patients with hypertension across the world do not have
their blood pressure (BP) controlled to recommended target levels. RAAS is a main target,
although, in total inhibition of RAAS can not be obtained with ACEI and ARB class of drugs
because of the feedback mechanism. As a solution, we could inhibit the early stages of the
mechanism, that is renin. Previous studies have indicated that the renin inhibitor class of
drugs effective as antihypertensive and well tolerated, both as monotherapy and in
combination with other drugs. Based on researched to aliskiren and the success of
antihypertensive drug class of ACEI and ARB in reducing morbidity and mortality in patients
with hypertension, it is rational if the expected drug classes like renin inhibitor aliskiren
would provide the same benefits. Whether the benefits are equal, larger or even smaller than
another RAAS inhibitor, we needed long research to find supporting data.

Key word: Aliskiren, hypertension, renin

ABSTRAK

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis dengan prevalensi mencapai 1 milyar jiwa di
seluruh dunia. Hipertensi yang menginduksi penyakit kardiovaskular merupakan penyebab
utama kematian di dunia. Pengaturan tekanan darah hingga optimal masih sulit untuk dicapai
di semua Negara. RAAS merupakan target utama, walaupun begitu, penghambatan RAAS
secara total tidak dapat diperoleh dengan penggunaan obat golongan ACEI dan ARB karena
adanya mekanisme umpan balik. Sebagai solusinya, dapat dilakukan penghambatan pada
tahap awal dari mekanisme tersebut yaitu pada renin. Penelitian sebelumnya sudah
mengindikasikan bahwa obat golongan renin inhibitor efektif sebagai antihipertensi dan dapat
ditoleransi dengan baik, baik sebagai monoterapi maupun dikombinasi dengan obat lain.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan terhadap aliskiren serta keberhasilan obat
antihipertensi golongan ACEI dan ARB dalam menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
pada penderita hipertensi, maka sangat rasional jika diharapkan obat golongan renin inhibitor
seperti aliskiren akan memberikan manfaat yang sama. Apakah manfaat tersebut sama, lebih
besar atau justru lebih kecil daripada yang ditunjukkan oleh inhibitor RAAS yang lain, maka
diperlukan penelitian lain yang panjang untuk mencari data pendukung.

Kata kunci: Aliskiren, hipertensi, rennin

J. Trop. Pharm. Chem. 2011. Vol 1. No. 3. 235


Aliskiren, Obat Antihipertensi Baru Dengan Mekanisme Penghambat Renin

PENDAHULUAN HIPERTENSI

Hipertensi atau tekanan darah tinggi Definisi


merupakan salah satu penyakit kronis yang
banyak ditemukan di Indonesia, bahkan Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah
juga di seluruh dunia. Prevalensi hipertensi kondisi medis di mana terjadi peningkatan
di seluruh dunia mencapai 1 milyar jiwa tekanan darah secara kronis (dalam jangka
dan terdapat sekitar 7,1 juta jiwa penderita waktu lama). Penderita yang mempunyai
yang meninggal setiap tahunnya. sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan
darah yang melebihi 140/90 mmHg saat
Pengobatan yang efektif dapat menjaga istirahat diperkirakan mempunyai keadaan
agar tekanan darah berada dalam keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu
normal selama hampir 50 tahun. Dalam tinggi adalah salah satu faktor resiko untuk
beberapa dekade, pengobatan hipertensi stroke, serangan jantung, gagal jantung dan
dapat menurunkan resiko terjadinya stroke aneurisma arterial, dan merupakan
dan serangan jantung. Tetapi, pada dekade penyebab utama gagal jantung kronis.
terakhir terjadi peningkatan kejadian gagal
jantung kronis dan ESRD (End Stage Renal Pada pemeriksaan tekanan darah akan
Disease). Ada beberapa faktor penyebab didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diantaranya adalah kurang optimalnya diperoleh pada saat jantung berkontraksi
strategi pencegahan dan pengobatan (sistolik), angka yang lebih rendah
hipertensi, sehingga perlu penelitian lebih diperoleh pada saat jantung berelaksasi
lanjut untuk menemukan obat baru yang (diastolik). Tekanan darah kurang dari
lebih baik untuk penderita hipertensi 120/80 mmHg didefinisikan sebagai
esensial [1]. "normal". Pada tekanan darah tinggi,
biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik
Dalam strategi pengobatan hipertensi salah dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi
satu targetnya adalah sistem renin pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke
angiotensin aldosteron (RAAS). RAAS atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam
memegang peranan kunci dalam regulasi jangka beberapa minggu.
tekanan darah, bekerja terutama melalui
efek pada hormon angiotensin II. Aktivitas Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan
RAAS yang berlebih adalah penyebab sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih,
utama dari beberapa keadaan patologi tetapi tekanan diastolik kurang dari 90
karena AngII akan meningkatkan tekanan mmHg dan tekanan diastolik masih dalam
darah dan menyebabkan terjadinya kisaran normal.
kerusakan pada organ. Dalam
perkembangan selanjutnya telah ditemukan Hipertensi ini sering ditemukan pada usia
beberapa senyawa yang mempunyai efek lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia,
sebagai renin inhibitor dan memiliki hampir setiap orang mengalami kenaikan
bioavailabilitas yang cukup baik sehingga tekanan darah; tekanan sistolik terus
dapat dikembangkan sebagai obat. Salah meningkat sampai usia 80 tahun dan
satu senyawa yang banyak diteliti adalah tekanan diastolik terus meningkat sampai
aliskiren [1]. usia 55-60 tahun, kemudian berkurang
secara perlahan atau bahkan menurun
drastis. Dalam pasien dengan diabetes
mellitus atau penyakit ginjal, penelitian
J. Trop. Pharm. Chem. 2011. Vol 1. No. 3. 236
Aliskiren, Obat Antihipertensi Baru Dengan Mekanisme Penghambat Renin

telah menunjukkan bahwa tekanan darah di dan resistensi vaskular perifer (peripheral
atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai vascular resistance).
faktor resiko dan sebaiknya diberikan
perawatan [2]. Curah jantung merupakan hasil kali antara
frekwensi denyut jantung dengan isi
Pengaturan tekanan darah sekuncup (stroke volume), sedangkan isi
sekuncup ditentukan oleh aliran balik vena
Tekanan darah ditentukan oleh dua faktor (venous return) dan kekuatan kontraksi
utama, yaitu curah jantung (cardiac output) miokard.

Klasifikasi

Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa


Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg
Stadium 2 > 160 mmHg (atau) > 100 mmHg

Resistensi perifer ditentukan oleh tonus Sel endotel pembuluh darah memproduksi
otot polos pembuluh darah, elastisitas berbagai bahan vasoaktif yang sebagian
dinding pembuluh darah dan viskositas bersifat vasokontriktor seperti endotelin,
darah. Semua parameter diatas dipengaruhi tromboksan A2 dan angiotensin II lokal,
oleh beberapa faktor antara lain sistem dan sebagian lagi bersifat vasodilator
saraf simpatis dan parasimpatis, sistem seperti endothelium-derived relaxing factor
renin-angiotensin-aldosteron (RAAS) dan (EDRF) yang dikenal juga dengan nitric
faktor lokal berupa bahan-bahan vasoaktif oxide (NO) dan prostasiklin (PGI2). Selain
yang diproduksi oleh sel endotel pembuluh itu, jantung, terutama atrium kanan
darah. memproduksi hormon yang disebut
atriopeptin (atrial natriuretic peptide,
Sistem saraf simpatis bersifat presif, yaitu ANP) yang bersifat diuretik, natriuretik dan
cenderung meningkatkan tekanan darah vasodilator yang cenderung menurunkan
dengan meningkatkan frekwensi denyut tekanan darah [3].
jantung, memperkuat kontraktilitas
miokard dan meningkatkan resistensi Meningkatnya tekanan darah di dalam
pembuluh darah. Sistem parasimpatis arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
bersifat depresif, yaitu menurunkan 1. Jantung memompa lebih kuat sehingga
tekanan darah karena menurunkan mengalirkan lebih banyak cairan pada
frekwensi denyut jantung. RAAS juga setiap detiknya
bersifat presif berdasarkan efek 2. Arteri besar kehilangan kelenturannya
vasokontriksi angiotensin II dan dan menjadi kaku, sehingga mereka
perangsangan aldosteron yang tidak dapat mengembang pada saat
menyebabkan retensi air dan natrium di jantung memompa darah melalui arteri
ginjal sehingga meningkatkan volume tersebut. Karena itu darah pada setiap
darah. Selain itu terdapat sinergisme antara denyut jantung dipaksa untuk melalui
sistem simpatis dan RAAS yang saling pembuluh yang sempit daripada
memperkuat efek masing-masing. biasanya dan menyebabkan naiknya

J. Trop. Pharm. Chem. 2011. Vol 1. No. 3. 237


Aliskiren, Obat Antihipertensi Baru Dengan Mekanisme Penghambat Renin

tekanan. Inilah yang terjadi pada usia pembentukan hormon angiotensi, yang
lanjut, dimana dinding arterinya telah selanjutnya akan memicu pelepasan
menebal dan kaku karena hormon aldosteron
arteriosklerosis. Dengan cara yang
sama, tekanan darah juga meningkat Ginjal merupakan organ penting dalam
pada saat terjadi "vasokonstriksi", yaitu mengendalikan tekanan darah; karena itu
jika arteri kecil (arteriola) untuk berbagai penyakit dan kelainan pda ginjal
sementara waktu mengkerut karena bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah
perangsangan saraf atau hormon di tinggi. Penyempitan arteri yang menuju ke
dalam darah. salah satu ginjal (stenosis arteri renalis)
3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan hipertensi. Peradangan
bisa menyebabkan meningkatnya dan cedera pada salah satu atau kedua
tekanan darah. Hal ini terjadi jika ginjal juga bisa menyebabkan naiknya
terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tekanan darah.
tidak mampu membuang sejumlah
garam dan air dari dalam tubuh. Volume 2. Sitem saraf otonom
darah dalam tubuh meningkat, sehingga
tekanan darah juga meningkat. Sistem saraf simpatis merupakan bagian
dari sistem saraf otonom, yang untuk
Sebaliknya, jika aktivitas memompa sementara waktu akan:
jantung berkurang, arteri mengalami a. meningkatkan tekanan darah selama
pelebaran, banyak cairan keluar dari respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh
sirkulasi maka tekanan darah akan terhadap ancaman dari luar).
menurun atau menjadi lebih kecil. b. meningkatkan kecepatan dan kekuatan
Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut denyut jantung; juga mempersempit
dilaksanakan oleh perubahan di dalam sebagian besar arteriola, tetapi
fungsi ginjal dan sistem saraf otonom memperlebar arteriola di daerah tertentu
(bagian dari sistem saraf yang mengatur (misalnya otot rangka, yang
berbagai fungsi tubuh secara otomatis). memerlukan pasokan darah yang lebih
banyak)
1. Perubahan fungsi ginjal c. mengurangi pembuangan air dan garam
oleh ginjal, sehingga akan
Ginjal mengendalikan tekanan darah meningkatkan volume darah dalam
melalui beberapa cara: tubuh
a. Jika tekanan darah meningkat, ginjal d. melepaskan hormon epinefrin
akan menambah pengeluaran garam dan (adrenalin) dan norepinefrin
air, yang akan menyebabkan (noradrenalin), yang merangsang
berkurangnya volume darah dan jantung dan pembuluh darah.
mengembalikan tekanan darah ke
normal Gejala
b. Jika tekanan darah menurun, ginjal akan
mengurangi pembuangan garam dan air, Pada sebagian besar penderita, hipertensi
sehingga volume darah bertambah dan tidak menimbulkan gejala; meskipun
tekanan darah kembali ke normal secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi
c. Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan bersamaan dan dipercaya berhubungan
darah dengan menghasilkan enzim yang dengan tekanan darah tinggi (padahal
disebut renin, yang memicu sesungguhnya tidak). Gejala yang
J. Trop. Pharm. Chem. 2011. Vol 1. No. 3. 238
Aliskiren, Obat Antihipertensi Baru Dengan Mekanisme Penghambat Renin

dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan norepinefrin (noradrenalin). Kegemukan


dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif
kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada (malas berolah raga), stres, alkohol atau
penderita hipertensi, maupun pada garam dalam makanan; bisa memicu
seseorang dengan tekanan darah yang terjadinya hipertensi pada orang-orang
normal. memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres
cenderung menyebabkan kenaikan tekanan
Jika hipertensinya berat atau menahun dan darah untuk sementara waktu, jika stres
tidak diobati, bisa timbul gejala sakit telah berlalu, maka tekanan darah biasanya
kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak akan kembali normal.
nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur
yang terjadi karena adanya kerusakan pada TUJUAN DAN STRATEGI
otak, mata, jantung dan ginjal. Kadang PENGOBATAN HIPERTENSI
penderita hipertensi berat mengalami
penurunan kesadaran dan bahkan koma Tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk
karena terjadi pembengkakan otak. menurunkan angka morbiditas dan
Keadaan ini disebut ensefalopati mortalitas kardiovaskular. Penurunan
hipertensif, yang memerlukan penanganan tekanan sistolik harus menjadi perhatian
segera. utama, karena pada umumnya tekanan
diastolik akan terkontrol bersamaan dengan
Penyebab hipertensi terkontrolnya tekanan sistolik. Target
tekanan darah bila tanpa kelainan penyerta
Hipertensi berdasarkan penyebabnya adalah <140/90 mmHg, sedangkan pada
dibagi menjadi 2 jenis : pasien dengan diabetes mellitus atau
1. Hipertensi primer atau esensial adalah kelainan ginjal, tekanan darah harus
hipertensi yang tidak / belum diketahui diturunkan di bawah 130/80 mmHg.
penyebabnya (terdapat pada kurang Terdapat hubungan yang nyata antara
lebih 90 % dari seluruh hipertensi). tekanan darah dengan keadaan
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi kardiovaskular. Untuk individu berusia
yang disebabkan/ sebagai akibat dari diatas 40 tahun, tiap peningkatan tekanan
adanya penyakit lain. darah sebesar 20/10 mmHg meningkatkan
risiko kejadian kardiovaskular dua kali
Hipertensi primer kemungkinan memiliki lipat. Hal ini berlaku pada rentang tekanan
banyak penyebab; beberapa perubahan darah 115/75 sampai 185/115 mmHg.
pada jantung dan pembuluh darah
kemungkinan bersama-sama menyebabkan Strategi pengobatan hipertensi harus
meningkatnya tekanan darah. Jika dimulai dengan perubahan gaya hidup
penyebabnya diketahui, maka disebut berupa diet rendah garam, berhenti
hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% merokok, mengurangi konsumsi alcohol,
penderita hipertensi, penyebabnya adalah aktivitas fisik yang teratur dan penurunan
penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, berat badan bagi pasien dengan berat badan
penyebabnya adalah kelainan hormonal lebih. Selain dapat menurunkan tekanan
atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil darah, perubahan gaya hidup juga terbukti
KB). Penyebab hipertensi lainnya yang meningkatkan efektivitas obat
jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor antihipertensi dan menurunkan resiko
pada kelenjar adrenal yang menghasilkan kardiovaskular [3].
hormon epinefrin (adrenalin) atau
J. Trop. Pharm. Chem. 2011. Vol 1. No. 3. 239
Aliskiren, Obat Antihipertensi Baru Dengan Mekanisme Penghambat Renin

OBAT-OBAT ANTIHIPERTENSI ginjal dan merupakan penentu (rate


limiting step) aktivitas RAAS. Sekresinya
Pemilihan obat dalam terapi hipertensi meningkat bila terjadi penurunan aliran
tergantung pada derajat peningkatan darah ginjal (misalnya akibat penurunan
tekanan darah dan keberadaan indikasi tekanan darah, stenosis arteri renalis, gagal
penyakit lain yang menyertai (compelling jantung, perdarahan dan dehidrasi),
indication). Ada lima golongan obat hiponatremia (akibat diet rendah garam)
merupakan agen primer atau first line dan rangsangan adrenergik melalui reseptor
therapy untuk hipertensi berdasarkan pada β1. Angiotensin adalah suatu α globulin
data kerusakan organ target atau tingkat yang disintesis dalam hati dan beredar
morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler, dalam darah. Renin berfungsi mengubah
kelima golongan obat tersebut, adalah: angiotensinogen menjadi I (AngI), yang
a. Diuretik merupakan hormone yang belum aktif.
b. Beta blocker Selanjutnya AngI akan diubah oleh
c. Angiotensin converting enzim inhibitor angiotensin converting enzim (ACE)
(ACEI) menjadi angiotensin II (AngII) yang
d. Angiotensin II receptor blocker (ARB) memiliki efek vasokontriksi yang sangat
e. Calcium channel blocker (CCB) kuat dan merangsang sekresi aldosteron
dari korteks adrenal. ACE disintesis dalam
Selain itu, juga ada beberapa golongan obat sel-sel endotel seluruh sistem vaskular
yaitu α blocker, α2-agonis sentral, inhibitor terutama dalam sistem kapiler paru-paru
adrenergic, dan vasodilator yang dan ginjal. Disamping mengubah AngI
merupakan second line therapy yang menjadi AngII, ACE juga berperan dalam
merupakan alternatif yang dapat digunakan degradasi bradikinin menjadi kinin non
penderita setelah mendapat obat pilihan aktif. Bradikinin merupakan vasodilator
pertama (4). Dalam artikel ini akan dibahas yang poten yang bekerja dengan
lebih jauh mengenai obat-obat yang meningkatkan sintesis EDRF (endothelium
bekerja pada RAAS serta obat baru yang derived relaxing factor) dan prostasiklin
juga bekerja pada sistem ini yaitu (PGI2) di sel-sel endotel vascular.
Aliskiren.
Mekanisme Kerja Angiotensin II
RENIN-ANGIOTENSIN-ALDOSTERON
SYSTEM (RAAS) Angiotensin II adalah suatu oktapeptida
yang merupakan komponen aktif dalam
RAAS berperan dalam pengaturan tekanan RAAS dan bekerja pada system
darah dan volume cairan tubuh. Sistem ini kardiovaskuler dan neuro-endokrin.
tidak terlalu aktif pada individu dengan Dikenal dua jenis reseptor angiotensin II,
volume darah dan kadar natrium normal, yaitu reseptor AT1 dan AT2, tapi yang
tapi sangat penting bila ada penurunan paling berperan dalam efek AngII adalah
tekanan darah atau deplesi cairan atau reseptor AT1. Ikatan AngII pada reseptor
garam. Reaksi pertama tubuh terhadap AT1 akan mengaktifkan fosfolipase C
penurunan volume darah adalah (PLC). PLC selanjutnya mengubah
peningkatan sekresi renin dari sel fosfoinositol di fosfat (IP2) menjadi
juktaglomeruler di arteriol aferen ginjal. inositol trifosfat (IP3) dan diasil griserol
(DAG). IP3 menyebabkan mobilisasi
Renin adalah enzim proteolitik yang kalsium dari retikulum sarkoplasma ke
disintesis oleh sel-sel juktaglomeruler di sitoplasma sehingga terjadi peningkatan
J. Trop. Pharm. Chem. 2011. Vol 1. No. 3. 240
Aliskiren, Obat Antihipertensi Baru Dengan Mekanisme Penghambat Renin

kalsium di sitoplasma. Hal ini ACEI menghambat perubahan AngI


menyebabkan depolarisasi membran sel menjadi AngII sehingga terjadi vasodilatasi
dan terbukanya kanal kalsium. Selanjutnya dan penurunan sekresi aldosteron. Selain
terjadi influx massif kalsium ke dalam sel itu, degradasi bradikinin juga dihambat
dan menyebabkan kontraksi sel otot polos sehingga kadar bradikinin dalam darah
vaskular (vasokontriksi). Efek ini meningkat dan berperan dalam efek
merupakan mekanisme utama peningkatan vasodilatasi ACEI. Vasodilatasi secara
tekanan darah oleh sistem renin langsung akan menurunkan tekanan darah,
angiotensin. sedangkan berkurangnya aldosteron akan
menyebabkan ekskresi air dan natrium
Pada sistem kardiovaskular, AngII serta retensi kalium.
menyebabkan vasokontriksi arteriol dan
venula (efek pada arteriol lebih kuat) dan Angiotensin Receptor Blockers (ARB)
meningkatkan kekuatan kontraksi miokard.
Pada sistem neuro endokrin terjadi Losartan merupakan prototipe obat
stimulasi sekresi aldosteron dari korteks golongan ARB yang bekerja selektif pada
adrenal yang menyebabkan retensi air dan reseptor AT1. Pemberian obat ini akan
natrium serta ekskresi kalium di ginjal. menghambat semua efek AngII, seperti
Selain itu, di tingkat SSP, AngII vasokontriksi, sekresi aldosteron,
menyebabkan stimulasi rasa haus dan rangsangan saraf simpatis, efek sentral
peningkatan sekresi ADH (vasopressin), AngII (sekresi vasopressin, rangsangan
sehingga mempertinggi volume cairan haus), stimulasi jantung, efek renal serta
dalam sirkulasi dan memperkuat efek efek jangka panjang berupa hipertrofi otot
vasokontriksi. AngII juga meningkatkan polos pembuluh darah dan miokard.
sekresi katekolamin dari ujung saraf Dengan kata lain, ARB menimbulkan efek
simpatis dan menambah efek vasokontriksi yang mirip dengan pemberian ACEI, tapi
dan stimulasi jantung. Semua ini akan karena tidak mempengaruhi metabolisme
berakibat peningkatan tekanan darah. bradikinin maka obat ini dilaporkan tidak
Dalam jangka panjang AngII merangsang memiliki efek samping batuk kering dan
proliferasi sel otot polos pembuluh darah angioedema seperti yang sering terjadi
dan miokard, dan akan memfasilitasi dengan ACEI (3).
proses aterosklerosis. AngII sendiri
menyebabkan reaksi umpan balik negatif di RENIN INHIBITOR
ginjal yang mengurangi sekresi renin.
RAAS memegang peranan kunci dalam
Angiotensin Converting Enzim Inhibitor regulasi tekanan darah, bekerja terutama
(ACEI) melalui efek pada hormon angiotensin II.
Aktivitas RAAS yang berlebih adalah
Kaptopril merupakan ACEI yang pertama penyebab utama dari beberapa keadaan
kali ditemukan dan banyak digunakan di patologi karena AngII akan meningkatkan
klinik untuk pengobatan hipertensi dan tekanan darah dan menyebabkan terjadinya
gagal jantung. Secara umum ACEI kerusakan pada organ. Obat yang sudah
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: 1) beredar, seperti ACEI dan ARBs
yang bekerja langsung, contohnya memberikan jaminan keberhasilan terapi
kaptopril dan lisinopril, 2). Prodrug, penyakit hipertensi, gagal jantung serta
contohnya enalapril, kuinapril, perindopril, penyakit kardiovaskular lainnya. Walaupun
ramipil, silazapril dan lain-lain. begitu, ACEI dan ARBs hanya menekan
J. Trop. Pharm. Chem. 2011. Vol 1. No. 3. 241
Aliskiren, Obat Antihipertensi Baru Dengan Mekanisme Penghambat Renin

sebagian RAAS, karena akan menstimulasi hydroxy-2,7-diisopropyl-8-[4-meth oxy-3-


mekanisme kompensasi untuk (3-methoxypropoxy) phenyl]-octanamid
meningkatkan aktivitas renin plasma yang hemifumarate merupakan senyawa pertama
dapat menyebabkan peningkatan kadar dari golongan renin inhibitor yang efektif
AngII (5;6). secara oral, merupakan senyawa non
peptide dengan BM rendah dan digunakan
Renin merupakan katalisator pertama untuk terapi pada hipertensi. Dirancang
dalam RAAS dan memiliki spesifisitas dari sebuah kombinasi teknik modeling
yang tinggi terhadap substratnya yaitu molecular dan elusidasi struktur Kristal,
angiotensin. Inhibitor renin mempunyai aliskiren adalah inhibitor renin yang poten
potensi untuk mencegah terjadinya system dan spesifik secara in vitro (IC=0,6
kompleks hormonal pada awal aktivasinya nmol/L).
sehingga memberikan efek samping yang
rendah. Renin inhibitor bekerja dengan Pemberian aliskiren per oral pada
mencegah pembentukan AngI dan AngII marmoset yang kehilangan sodium
maka akan memberikan profil terapi seperti menyebabkan terjadinya penghambatan
gabungan ACEI dan ARBs. Penghambatan sempurna dari renin dan terjadi penurunan
ACE akan menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri secara bertahap.
AngI, dimana kemudian ada kemungkinan
untuk berubah menjadi AngII melalui jalur Penelitian pada hewan coba juga
independen yang tidak dapat dihambat oleh menunjukkan pemberian aliskiren mampu
ACEI. Selain itu, renin inhibitor juga tidak memperbaiki organ yang rusak akibat
mempengaruhi metabolisme kinin sehingga hipertensi (1). Pada manusia, pemberian
tidak menyebabkan batuk kering atau aliskiren sekali sehari hingga dosis 640 mg
edema angioneurotik, yang merupakan dapat ditoleransi dengan baik dan
efek samping dari penggunaan ACEI. menyebabkan penghambatan RAAS pada
ARBs akan meningkatkan kadar, dan efek relawan sehat.
samping ini tidak akan terjadi jika
menggunakan renin inhibitor. Sejumlah Penelitian terbaru pada 226 pasien
besar renin inhibitor telah berkembang menunjukkan bahwa pemberian aliskiren
selama 20 tahun terakhir, tetapi memiliki 300 mg perhari akan menurunkan tekanan
potensi dan bioavailabilitas yang rendah darah dengan efikasi dan keamanan setara
dan durasi kerja yang singkat jika diberikan dengan pemberian losartan dua kali sehari.
per oral, sehingga senyawa tersebut secara
klinis tidak berguna sebagai obat (5). Pada penelitian yang dilakukan oleh [5],
Dalam perkembangan selanjutnya telah aliskiren diberikan pada pasien penderita
ditemukan beberapa senyawa yang hipertensi ringan sampai sedang sekali
mempunyai efek sebagai renin inhibitor sehari dengan dosis 150, 300, 600 selama 8
dan memiliki bioavailabilitas yang cukup minggu. Efek aliskiren dibandingkan
baik sehingga dapat dikembangkan sebagai dengan placebo dan Irbesartan. Hasil
obat. Salah satu senyawa yang banyak penelitian menunjukkan terapi oral
diteliti adalah aliskiren. aliskiren sekali sehari akan menurunkan
tekanan darah secara efektif pada pasien
ALISKIREN hipertensi ringan sampai sedang. Aliskiren
dosis 150 mg memberikan efek anti
Aliskiren, 2(S),4(S),5(S),7(S)-N-(2- hipertensi setara dengan irbesartan 150 mg
carbamoyl-2-methylpropyl)-5-amino-4- dan aliskiren dosis yang lebih besar
J. Trop. Pharm. Chem. 2011. Vol 1. No. 3. 242
Aliskiren, Obat Antihipertensi Baru Dengan Mekanisme Penghambat Renin

menurunkan tekanan darah diastole lebih dengan aliskiren 150 mg. Tetapi tidak ada
efektif daripada irbesartan 150 mg. Terapi penurunan tekanan darah yang signifikan
sekali sehari dengan aliskiren 150, 300 dan pada penggunaan aliskiren dosis 600 mg,
600 mg akan menurunkan tekanan darah sehingga plateu aliskiren terjadi pada dosis
sistole dan diastole secara signifikan jika 300 mg. Pengukuran tekanan darah secara
dibandingkan dengan placebo. Analisis berkala juga mengindikasikan efek
statistik menyebutkan bahwa efek anti antihipertensif aliskiren selama 24 jam
hipertensi aliskiren bersifat tergantung setelah pemberian. Hasil tersebut
dosis hingga mencapai dosis 300 mg. menegaskan bahwa aliskiren memberikan
Aliskiren 300 mg menurunkan tekanan hasil penurunan tekanan darah yang lebih
darah diastole dengan lebih efektif dan efektif setelah pemberian dosis oral sekali
akan mencapai level yang lebih rendah jika sehari (5). Pemberian aliskiren dosis 300
dibandingkan dengan aliskiren dosis 150 dan 600 mg akan menghambat renin >99%
mg. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pada jam ke-5 setelah pemberian per oral
peningkatan dosis aliskiren dapat dan hambatan masih >95% pada jam ke-
digunakan untuk menurunkan tekanan 24. Setelah 48 jam, penghambatan renin
darah pasien yang tidak dapat dikontrol akan mencapai >85% [7].

Gambar 1. Skema RAAS dan tempat kerja tiap golongan obat (1)

Gambar 2. Rumus Struktur Aliskiren (1)

Terapi dengan aliskiren juga menunjukkan setara dengan placebo merupakan hasil
profil keamanan dan tolerabilitas yang yang penting secara klinis karena efek
baik. Pada semua dosis yang diteliti, samping merupakan faktor yang sulit
pemberian aliskiren menyebabkan efek diterima pasien dalam terapi hipertensi.
samping yang relatif kecil setara dengan
yang teramati pada kelompok placebo dan Penelitian lain yang dilakukan oleh [8],
irbesartan. Tolerabilitas aliskiren yang pada pasien penderita hipertensi di jepang

J. Trop. Pharm. Chem. 2011. Vol 1. No. 3. 243


Aliskiren, Obat Antihipertensi Baru Dengan Mekanisme Penghambat Renin

juga menunjukkan bahwa terapi Untuk parameter farmakodinamik diamati


menggunakan aliskiren dapat diterima nilai plasma renin concentration (PRC)
dengan baik. Tingkat kejadian efek dan plasma renin activity (PRA).
samping pada kelompok yang diterapi Peningkatan nilai PRC yang diamati
dengan aliskiren mencapai 53-55% setara setelah pemberian aliskiren menunjukkan
dengan efek samping yang timbul pada indicator dari penghambatan RAAS dan
kelompok placebo (50%). disebabkan oleh gangguan pada putaran
balik dimana pada keadaan normal AngII
Penelitian lain dilakukan oleh [6] dengan akan menghambat pelepasan renin dari
subyek pasien hipertensi di jepang dan ginjal. Meskipun terjadi peningkatan PRC,
kaukasian. Tujuan penelitian ini untuk aliskiren menghambat PRA selama 24 jam.
membandingkan profil farmakokinetika Hal tersebut menunjukkan bahwa aliskiren
aliskiren setelah pemberian per oral pada adalah inhibitor renin oral yang sangat
subyek dengan ras yang berbeda, karena efektif dan mendukung penemuan
diketahui bahwa disposisi dan respon sebelumnya bahwa peningkatan PRC tidak
terhadap obat dapat berbeda antar etnik membahayakan kemampuan aliskiren
yang disebabkan variasi genetik pada untuk menghambat aktivitas renin.
enzim pemetabolisme obat. Kemampuan aliskiren untuk menghambat
PRA memiliki relevansi klinis. Beberapa
Hasil penelitian menunjukkan profil penelitian menunjukkan peningkatan kadar
farmakokinetika dan efek farmakodinamik PRA berhubungan dengan kerusakan organ
aliskiren yang sebanding antara subyek dan meningkatnya resiko terjadinya infark
orang jepang dan kaukasian. Walaupun miokard pada pasien hipertensi [6].
nilai Cmax dan AUC setelah pemberian
aliskiren secara oral maupun pada keadaan Beberapa penelitian lain juga menunjukkan
steady state sedikit lebih besar pada orang aliskiren dapat digunakan dalam terapi
jepang dibandingkan kaukasian, hal ini kombinasi dengan obat antihipertensi yang
diduga karena adanya perbedaan berat lain. Kombinasi aliskiren 150 mg dan
badan antara kedua kelompok tersebut. valsartan 160 mg merupakan kombinasi
Rata-rata berat badan orang jepang 12% yang direkomendasikan penggunaannya
lebih rendah daripada kaukasian sehingga karena menyebabkan penurunan tekanan
jumlah obat yang masuk dari dosis yang darah yang lebih besar jika dibandingkan
diberikan lebih besar pada subyek dengan dengan penggunaan aliskiren maupun
berat badan lebih rendah. Walaupun begitu, valsartan tunggal dengan profil tolerabilitas
perbedaan AUC kurang dari 20% tidak yang setara [9]. Efek aliskiren akan
memiliki makna klinis. Metabolisme meningkat dengan penambahan diuretic
aliskiren rendah sehingga variasi genetik yaitu HCTZ. Kombinasi aliskiren dengan
pada enzim CYP 450 antar etnik tidak ramipil dan irbesartan memberikan hasil
menyebabkan perbedaan disposisi. Nilai penurunan tekanan darah yang lebih besar
t1/2 aliskiren lebih dari 24 jam, hal ini daripada terapi tunggal serta dapat
menunjukkan bahwa aliskiren dapat ditoleransi dengan baik. Terapi kombinasi
diberikan sekali sehari dan dapat mengatur dengan aliskiren akan menetralisasi
tekanan darah selama 24 jam sehingga kompensasi berupa peningkatan PRA yang
dapat mencegah terjadinya kerusakan distimulasi oleh pemberian obat
organ. antihipertensi dan menjadi harapan untuk
mengoptimalkan penghambatan terhadap
RAAS [10]. Pada penderita hipertensi yang
J. Trop. Pharm. Chem. 2011. Vol 1. No. 3. 244
Aliskiren, Obat Antihipertensi Baru Dengan Mekanisme Penghambat Renin

mengalami obesitas dengan BMI ≥ aliskiren 150 mg dan HCTZ 25 mg akan


30kg/m2 dan biasanya tidak memberikan menurunkan tekanan darah secara
respon yang memadai jika diberi terapi signifikan jika dibandingkan dengan
HCTZ 25mg, pemberian kombinasi penggunaan HCTZ secara tunggal [11].

Gambar 3. Grafik penurunan tekanan darah setelah pemberian aliskiren dan irbesartan (5)

Tabel 2. Profil farmakokinetika aliskiren pada subyek orang jepang dan kaukasian (6)

KESIMPULAN yang lain, maka diperlukan penelitian lain


yang panjang untuk mencari data
Penelitian sebelumnya sudah pendukung.
mengindikasikan bahwa obat golongan
renin inhibitor, termasuk aliskiren efektif DAFTAR PUSTAKA
sebagai antihipertensi dan dapat ditoleransi
dengan baik, baik sebagai monoterapi 1. Muller, D.N.; & Luft, F.C. 2006, Direct Renin
maupun dikombinasi dengan obat lain. Inhibition with Aliskiren in Hypertension and
Target Organ Damage, Clin. J. Am. Soc. of
Berdasarkan penelitian yang sudah Nephrology, 1: 221–228
dilakukan terhadap aliskiren serta 2. Saseen, J.J.; & Carter, B.L. 2005,
keberhasilan obat antihipertensi golongan Hypertension, in DiPiro J.T., Pharmacotherapy
ACEI dan ARB dalam menurunkan angka a Pathophysiologic Approach, McGraw-Hill
morbiditas dan mortalitas pada penderita 3. Nafrialdi. 2007, Hipertensi, in Farmakologi dan
Terapi, Departemen Farmakologi dan Terapi,
hipertensi, maka sangat rasional jika Fakultas Kedokteran UI, Jakarta
diharapkan obat golongan renin inhibitor 4. Sukandar, E.Y.; Andrajati, R.; Sigit, S.i.;
seperti aliskiren akan memberikan manfaat Adyana, I.K.; Setiadi, A.P.; & Kusnandar.
yang sama. Apakah manfaat tersebut sama, 2008, ISO Farmakoterapi, ISFI penerbitan.
lebih besar atau justru lebih kecil daripada Jakarta
yang ditunjukkan oleh inhibitor RAAS

J. Trop. Pharm. Chem. 2011. Vol 1. No. 3. 245


Aliskiren, Obat Antihipertensi Baru Dengan Mekanisme Penghambat Renin

5. Gradman, A.H.; Schmieder, R.E.; Lins, R.L.; Hypertension, Hypertention Research, vol 29
Nussberger, J.; Chianh, Y.; & Bedigian, M.P. no 997-1005
2005, Aliskiren, a Novel Orally Effective 9. Oparil, S.; Yarrowa, S.; Patel, S.; Fang, S.;
Renin Inhibitor, Provides Dose-dependent Yarrows, S.; Zhang, J.; & Zlatan, A. 2009,
Antihypertensive Efficacy and Placebo-like Efficacy and Safety of Combined use of
Tolerability in Hypertensive Patients, Aliskiren and Valsartan in patient with
Circulation, 111, 1012-1018 Hypertention; Randomised double Blind Trial,
6. Vaidyanathan, S.; Jermany, J.; Yeh, C.; Bizot, The Lancet, vol 370 p 221-229
M.N.; Camisasca, R. 2006, Aliskiren, a Novel 10. O’brien, E.; Barton, J.; Nussberger, J.;
Orally Effective Renin Inhibitor, Exhibits Mulcany, D.; Jensen, C.; Dicker, P.; & Stanton,
Similar Pharmacokinetics and A. 2007, Aliskiren Reduces Blood Pressure and
Pharmacodinamics in Japanesse and Caucasian Supresser Plasma Renin Activity in
Subjects, British J. Clin. Pharmacology, 62:6, Combination with Thiazide Diuretics, an
690-698 Angiotensin Converting Enzim Inhibitor or an
7. Jan Danser, A.H.; Charney, A.; Feldman, D.L.; Angiotensin Receptor Blocker, Hypertension,
Nussbenger, J.; Kisner, N.; & Hollenberg, N. vol 49 p 276-284
2008, The Renin Rise with Aliskiren, its 11. Jordan, J.; Engeli, S.; Boye, S.W.; Le Broton,
Simply Stoichiometry, Hypertension, vol 51 S.; & Keefe, D.L. 2007, Direct Renin Inhibition
e27-e28 With Aliskiren in Obese Patient with Arterial
8. Kushiro, T.; Itakura, H.; Yoshihisa, A.; Gatau, Hypertension, Hypertension, vol 49 p 1047-
H.; Terdo, S.; & Keefe, D.L. 2006, Aliskiren, a 1055
Novel oral renin Inhibitor, Provides dose
dependent Effecacy and Placebo like
Tolerability in Japanese Patients with

J. Trop. Pharm. Chem. 2011. Vol 1. No. 3. 246

Anda mungkin juga menyukai