Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini hampir setiap sector usaha yang akan didirikan, dikembangkan dan
diperluas ataupun dilikuidasi selalu didahului dengan satu kegiatan yang disebut
studi kelayakan.

Kekeliruan dan kesalahan dalam menilai investasi akan menyebabkan


kerugian dan resiko yang besar. Penilaian Investasi termasuk dalam studi
kelayakan yang bertujuan untuk menghindari terjadinya keterlanjuran investasi
yang tidak menguntungkan karena usaha yang tidak layak/feasible.

Studi Kelayakan Bisnis menuntut kita untuk mengaplikasikan beberapa mata


kuliah lain secara integral kedalam suatu kancah riset atau penelitian secara
ilmiah, khususnya dalam rangka meneliti kelayakan suatu proyek bisnis. Jadi ada
tujuan ganda dalam mempelajari mata kuliah ini, yaitu sisi teori dan sisi
prakteknya.

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ingin mengakses


permodalan ke perbankan untuk mendapatkan pinjaman (kredit) harus disertai
studi kelayakan.

Tingkat kerumitan, kedalaman dan kompleksitas studi kelayakan bergantung


pada objek kajian itu sendiri. Dalam pelaksanaannya, bentuk studi kelayakan
disesuaikan dengan tujuan dan kepentingan: untuk apa studi kelayakan dibuat.

Studi Kelayakan mempunyai arti penting bagi perkembangan dunia usaha.


Beberapa proyek gagal di tengah jalan, bisnis yang berhenti beroperasi, dan
kredit yang macet di dunia perbankan, serta kegagalan investasi lainnya
merupakan bagian dari tidak diterapkannya studi kelayakan secara konsisten.
Studi kelayakan yang diterapkan secara benar akan menghasilkan laporan yang
komprehensif tentang kelayakan proyek/bisnis yang akan

1
didirikan/dikembangkan/didanai dan kemungkinan-kemungkinan resiko yang
akan dihadapi/terjadi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari rencana usaha
2. Bagaimana pentingnya membuat rencana usaha
3. Apa definisi studi kelayakan usaha
4. Apa tujuan dari studi kelayakan usaha
5. Apa manfaat dari studi kelayakan usaha
6. Apa penyebab terjadinya kegagalan usaha
7. Bagaimana tahapan studi kelayakan usaha
8. Apa saja aspek-aspek studi kelayakan usaha

1.3 Tujuan Penulisan makalah


1. Untuk mengetahui definisi dari rencana usaha
2. Untuk mengetahui pentingnya membuat rencana usaha
3. Untuk mengetahui definisi studi kelayakan usaha
4. Untuk mengetahui tujuan studi kelayakan usaha
5. Untuk mengetahui manfaat studi kelayakan usaha
6. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kegagalan usaha
7. Untuk mengetahui tahapan studi kelayakan usaha
8. Untuk mengetahui aspek-aspek studi kelayakan usaha

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1Rencana Usaha
2.1.1 Pengertian Rencana Usaha

Menurut Hisrich and Peters ( dalam Anwar, Firdaus 2017), rencana


usaha/bisnis adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang
menggambarkan semua unsure-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal
mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha.

Sedangkan menurut Richhard L. Daft (dalam Anwar, Firdaus 2017)


menyebutkan bahwa rencana bisnis adalah dokumen yang merincikan detail-detail
bisnis yang disiapkan oleh seorang wirausahawan sebelum membuka sebuah
bisnis baru.

Menurut Bygrave (dalam Anwar, Firdaus 2017) mendefinisikan rencana bisnis


sebagai dokumen yang disediakan oleh enterprenuer yang memuat rincian tentang
masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah
perusahaan. Bygrave berpendapat bahwa suatu rencana bisnis itu di buat juga
berdasarkan kejadian masa lalu dari suatu perusahaan ataupun perusahaan lain
yang sejenis dengan perusahaan yang akan dirintisnya.

Dari tiga ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang rencana bisnis, dapat
disimpulkan bahwa rencana bisnis adalah suatu dokumen yang terdapat rincian
detail untuk usaha yang akan dijalankan, yang disiapkan oleh pengusaha untuk
memulai usaha baru.

Perencanaan bisnis merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi


sekarang dan yang akan datang, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Bygrave sebelumnya, selain itu rencana usaha juga menyusun kegiatan unntuk
mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen
perencanaan. Perencanaan bisnis sangat erat hubunganya dengan wirausaha, sebab

3
perencanaan bisnis ini dibuat agar hasil penciptaan usaha yang dibuat mendekati
dengan kenyataannya.

Setiap usaha ataupun organisasi memerlukan pengelolaan yang baik demi


tercapainya tujuan usaha. dalam hal ini pengelolaan ini menurut Suryana ( dalam
Situmorang, Helmi 2017 : 15) ada 2 aspek yang harus diperhatikan, yaitu
perencanaan usaha dan pengelolaan keuangan. Agar usaha adalah suatu cetak biru
tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional
usaha, rincian financial, strategi usaha, peluang pasar yang meungkin dipperoleh,
dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya.

2.1.2 Pentingnya Rencana Usaha

Sebenarnya tidak ada yang harus dalam pembuatan rencana usaha.


masalahnya, ketika di dalam pikiran kita terbesit keinginan untuk membuat usaha,
pasti akan terpikir juga usaha macam apa yang akan dibuat, sasaran pasarnya
siapa, tempat lokasi strategisnya bagaimana, dan sederet rencana panjang yang
bermunculan di dalam otak kita.

Ketika semua rencana, gagasan atau ise tersebut berputar-putar di dalam otak,
maka kemungkinan akan terdistori ide lain, kehingan focus, melewatkan hal yang
seharusnyya mendapatkan perhatian lebih, dan ujung-ujungnya adalah kita
bingung harus mulai dari mana dan lebih parahnya kita akan kehilangan arah
karena ternyata rencana tersebut tidak bisa berjalan.

Hal ini akan berbeda jika kita menuliskan rencana yang sudah kita pikirkan
tersebut kedalam bentuk bisnis plan/rencana bisnis yang baik. Kita akan mudah
melihat ulang, orang lain yang kita sodori rencana usaha juga bisa melihat dan
menilai sisi lebih dan kurangnya rencana bisnis kita. Sehingga, misalnya dia
menolak bekerja sama, kita bisa dengan mudah memperbaiki rencana usaha,
karena semua tercatat dengan sistematis. Rencana usaha dibuat juga karena ada
alasan lainnya sebagai berikut,

a. Menurut Anwar, Firdaus 2017, alasan rencana usaha dibuat yaitu

4
 Rencana usaha kan membuat anda tetap kreatif dan focus pada
tujuan telah ditetapkan
 Rencana usaha merupakan alat untuk mencari dana, sehingga
berhasil dalam bisnis.
 Rencana usaha adalah sarana komunikasi untuk menarik orang
lain, pemasok, konsumen, penyandang dana. Rencana usaha akan
membuat mereka mengerti tujuan dan cara operasional usaha anda.
 Rencana bisnis anda ini akan mempermudah anda menjalankan
usaha dengan mengetahui langkah-langkah praktis menghadapi
persaingan, membuat promosi, sehingga lebih efektif.
 Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah
mengikuti atau sesuai dengan rencana atau tidak.
b. Sedangkan menurut Situmorang, Helmi 2007, alasan rencana usaha dibuat
yaitu,
 Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha
 Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang
bersumber dari luar.

Dapat disimpulkan bahwa alasan rencana usaha dibuat antara lain adalah,

1. Rencana usaha merupakan pedoman bagi pengusaha untuk menajalankan


usahanya.
2. Rencana usaha dibuat agar investot ataupun kreditor maupun para
karyawan tahu arah dan tujuan daru usaha kita.
3. Sebagai alat control, apakah usaha yang kita jalankan sesuai dengan
rencana yang telah diibuat sebelumnya atau tidak.
4. Rencana usaha merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil
dalam bisnis.

5
2.2Studi Kelayakan Usaha
2.2.1 Pengertian Studi Kelayakan Usaha

Studi Kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi baik pada
suatu proyek maupun bisnis yang sedang berjalan. Studi kelayakan yang
dilakukan untuk menilai kelayakan sebuah proyek yang akan dijalankan disebut
studi kelayakan proyek, sedangkan studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai
kelayakan dalam pengembangan sebuah usaha disebut studi kelayakan bisnis.
Maksud layak atau tidak layak disini adalah perkiraan bahwa proyek yang akan
dapat atau tidak dapat menghasilkan keuntungan yang layak bila telah
dioperasionalkan. Menurut Ahmad Subagyo (dalam Moerdiyanti, 2008) ”Studi
Kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang
layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan”.

Adapun yang dimaksud ide bisnis menurutnya adalah bermacam-macam


bentuk, antara lain :

a. Pendirian usaha baru


b. Pengembangan usaha yang sudah ada, seperti merger, penambahan
permodalan, penggantian teknologi, pembukaan kantor
baru/cabang/perwakilan dsbnya
c. Pembelian perusahaan dengan cara akuisisi.
Sedangkan menurut Kasmir dan Jakfar ( dalam Moerdiyanto, 2008) yang
dimaksud dengan Studi Kelayakan Bisnis adalah ” Suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang
akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut
dijalankan”.

Menurut Sarno 2017 yang dimaksud studi kelayakan usaha adalah penelitian
yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi serta
budaya, aspek pemasaran, aspek teknis serta teknologi sampai dengan aspek
manajemen, yang hasilnya digunakan untuk mengambiil keputusan usaha.

Dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan usaha adalah penelitian yang


mendalam tentang kegiatan usaha dan dinilai apakah usaha tersebut layak atau

6
tidak layak ide usaha tersebut dijalankan yang menyangkut asepk
hukum,ekonomi,pemasaran,sosial budaya, dan aspek manajemen untuk
mengambil keputusan usaha. Dalam hal ini kelayan dan bisnis dapat di beri
pengertian sebagai berikut

 Kelayakan, apakah usaha yang dijalankan memberikan manfaat besar


dibandingkan biaya yang telah dikeluarkan.
 Bisnis, usaha yang dijalankan memberikan manfaat baik finansial dan non
finansial.

Ukuran kelayakan masing-masing jenis usaha sangat berbeda, misalnya antara


usaha jasa dan usaha non jasa seperti pendirian hotel dengan usaha pembukaan
perkebunan atau usaha peternakan dengan pendidikan. Akan tetapi aspek-aspek
yang digunakan untuk mneytakan layak atau tidaknya adalah sama sekalipun
bidang usahanya berbeda. Penilaian masing-masing aspek nantinya harus dinilai
secara keseluruhan bukan berdiri sendiri-sendiri.

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Studi Kelayan Bisnis


A. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kasmir dan Jakfar (dalam Moerdiyanto, 2008) ada lima tujuan
mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi
kelayakan yaitu :

a. Menghindari resiko kerugian

Resiko kerugian untuk masa yang akan datang yang penuh dengan ketidak
pastian, dalam hal ini fungsi studi kelayakan untuk meminimalkan resiko baik
yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.

b. Memudahkan Perencanaan

Perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan
dijalankan, dimana, bagaimana pelaksanaannya, berapa besar keuntungan yang
akan diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.

7
c.Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
Dengan rencana yang telah tersusun maka sangat memudahkan pelaksanaan
bisnis, pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik.

d. Memudahkan Pengawasan

Dengan melaksanakan proyek sesuai rencana maka memudahkan untuk


melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha.

e. Memudahkan Pengendalian

Jika dapat diawasi maka jika terjadi penyimpanganakan muidah terdeteksi,


sehingga mudah untuk mengendalikan penyimpangan tersebut.

B. Manfaat Studi kelayakan Bisnis

Manfaat Studi kelayakan menurut Umar 2015 (dalam Rahman, Ayub 2016)
dapat dibedakan karena dua pihak yang berkepentingan atas studi kelayakan itu
sendiri :

Pihak Pertama (bagi analisis)

a. Memberikan pengetahuan tentang cara berpikir yang sistematis (runtut)


dalam menghadapi suatu masalah (problem) dan mencari jawabannya.
(solusi)
b. Menerpakan berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari sebelumnya dan
menjadikannya sebagai alat bantu dalam penghitungan/pengukuran,
penilaian dan pengambilan keputusan.
c. Mengerjakan studi kelayakan berarti mempelajari suatu objek bisnis secara
komprehensif sehingga penyusunannya akan mendapatkan pembelajaran
dan pengalaman yang sangat berharga.
Pihak kedua (bagi masyarakat)

a. Calon Investor

Dalam menilai SKB, calon Investor lebih terkonsentrasi pada aspek ekonomis
dan keuangan karena pada aspek inilah mereka dapat menentukan tingkat

8
pengembalian modal (IRR), payback period, aliran kas dan tentunya proyeksi
laba-rugi. Disini mereka juga dapat memperhitungkan return dan resiko yang
mungkin dihadapi.

b. Mitra penyerta modal

Calon Investor biasanya membutuhkan mitra penyerta modal baik


perseorangan maupun perusahaan. Hasil studi kelayakan ini akan membantu calon
investor dalam meyakinkan mitranya.

c. Perbankan

Dalam proses persetujuan perkreditan dari bank diperlukan rekomendasi yang


menyatakan bahwa proyek tersebut layak, maka diperlukan SKB

d. Pemerintah

Penilaian Pemerintah terhadap studi kelayakan adalah biasanya yang


menyangkut pada aspek legalitas dan perizinan.(izin prinsip dan izin operasional
proyek).

e. Manajemen Perusahaan

SKB untuk pengembangan bisnis baru akan berhububngan dengan pihak


menajemen terutama direksi.

f. Masyarakat

Acuan penilaian masyarakat terhadap suatu proyek atau bisnis biasanya yang
menyangkut AMDAL (dampak lingkungan). Dan AMDAL ini biasanya untuk
proyek-proyek besar.

2.2.3 Faktor-faktor penyebab kegagalan suatu Bisnis

Menurut Moerdiyanto, 2008 : 3, faktor penyebab kegagalan bisnis antara lain


adalah,

1. Pengetahuan pasar yang tidak memadai. Kelemahan ini termasuk juga


kurangnya informasi mengenai potensi permintaan untuk produk, ukuran

9
pasar sekarang dan masa yang akan datang, pangsa pasar yang bisa diharapkan
secara realistis, dan metode distribusi yang memadai.
2. Kinerja produk yang salah. Sering kali produk barn tidak berfungsi seperti
yang disebutkan yang disebabkan terlalu cepatnya pengembangan produksi
dan uji coba produk, atau kendali mutu yang tidak memadai.
3. Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif. Hasil yang buruk sering
menunjukkan usaha promosi yang salah arah dan tidak memadai dan
kurangnya kemampuan memecahkan masalah yang ada dalam penjualan,
pelayanan, atau kedekatan dengan pasar.
4. Tidak disadarinya tekanan persaingan. Usaha baru sering gagal karena
wiraswatawan tidak memperhitungkan reaksi yang mungkin dilakukan
pesaing, seperti potongan harga yang tinggi dan diskon khusus kepada
pengecer.
5. Keusangan produk yang terlalu cepat. Daur hidup dari produk baru cenderung
menjadi semakin pendek pada banyak industri kemajuan teknologi demikian
cepat sehingga produk baru cepat menjadi usang sesudah ia diluncurkan.
6. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat. Pemilihan waktu yang salah
untuk meluncurkan usaha baru sering menyebabkan kegagalan komersial.
Produk baru mungkin diperkenalkan sebelum adanya keinginan riil pasar dan
teknologi baru atau produk tersebut mungkin terlambat diperkenalkan di
pasar, ketika minat dari konsumen mulai menurun.
7. Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi
investasi yang berlebih-lebihan pada aset tetap dan kesulitan keuangan yang
berkaitan. Masalah finansial tersbut merupakan salah satu penyebab
kegagalan usaha baru.

2.2.4 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis


Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis atau usaha, ada beberapa tahapan
studi yang dikerjakan menurut Rahman, Ayub 2016, yaitu:
1) Penemuan Ide Proyek
Produk atau Jasa yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk dijual dan
menguntungkan. Karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk

10
atau jasa dari usaha harus dilakukan. Penelitian jenis produk dapat dilakukan
dengan kriteria-kriteria bahwa suatu produk atau jasa dibuat untuk memenuhi
kebutuhan pasar yang masih belum terpenuhi, memenuhi kebutuhan manusia
tetapi produk atau jasa tersebut belum ada.
2). Pengumpulan Data dan Informasi
Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik
yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif, juga dari data primer maupun data
sekunder. Pengumpulan data dan informasi dapat diperolehdari berbagai sumber-
sumber terpercaya, misalnya lembaga yang berwenang seperti Bank UOB, Biro
Pusat Statistik, dan lainnya.
3). Melakukan Pengolahan Data
Setelah informasi dan data yang dibutuhkan terkumpul maka langkah
selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan informasi tersebut.
4) Tahap Evaluasi Proyek
Ada tiga macam evaluasi proyek. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang
akan didirikan. Kedua, proyek yang sedang beroperasi. Dan yang Ketiga,
mengevaluasi proyek yang baru selesai dibangun. Evaluasi berarti
membandingkan antara sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria,
dimana standar atau kriteria ini bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
5) Mengambil Keputusan
Apabila telah diperoleh hasil dari pengukuran dengan kriteria tertentu tersebut,
maka langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil tersebut.
Keputusan diambil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (apakah layak
atau tidak) berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya. Jika tidak layak sebaiknya
dibatalkan dengan menyebutkan alasannya.
6) Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis
Setelah suatu usulan proyek dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat suatu
rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari
menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana,
ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain.
7) Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis

11
Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai disiapkan, tahap
pelaksanaan proyek pun dimulai. Semua tenaga pelaksana proyek, mulai dari
pemimpin sampai pada 13 tingkat yang paling bawah, harus bekerja sama dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan rencana yang telah diterapkan.

2.2.5 Aspek- Aspek Studi Kelayakan Bisnis


Ada beberapa aspek yang akan diteliti dalam studi kelayakan bisnis ini
menurut Rahman, Ayub 2016 yaitu:

1. Aspek Pasar, yaitu meneliti tentang permintaan suatu produk atau jasa,
berapa luas pasar, pertumbuhan permintaan dan market-share dari produk
yang bersangkutan.
2. Aspek Pemasaran, yang meneliti segmen, target, posisi produk, kepuasan
konsumen dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan urusan marketing.
3. Aspek Teknik dan Teknologi, yang meneliti kebutuhan apa yang diperlukan
dan bagaimana secara teknis, proses produksi akan dilaksanakan.
4. Aspek Sumber Daya Manusia, yang meneliti tentang peran SDM dalam
pembangunan proyek bisnis dan juga peran SDM dalam operasional rutin
bisnis setelah proyek selesai dibangun.
5. Manajemen, meneliti tentang manajemen pada saat pembangunan proyek
bisnis dan juga manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin.
6. Aspek Keuangan, meneliti tentang perhitungan jumlah dana yang diperlukan
untuk keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek.
7. Aspek sosial, politik dan ekonomi, yang menganalisis kondisi-kondisi
ekstrenal di luar perusahaan yang dinamis dan tidak bisa dikendalikan, sercara
politik, perekonomian negara dan juga sosial.
8. Aspek lingkungan Industri, yang meneliti tentang persaingan dan kondisi
lainnya yang mempengaruhi perjalan suatu bisnis.
9. Aspek Yuridis, yang meneliti tentang hal-hal yang menyangkut badan hukum
perusahaan, izin operasional dan lainnya.

12
10. Aspek Lingkungan hidup, di mana analisis dilakukan untuk meneliti
pengaruh operasional bisnis terhadap lingkungan sekitarnya, seperti kesehatan,
polusi, pencemaran dan lainnya.

13
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan

Rencana bisnis adalah suatu dokumen yang terdapat rincian detail untuk usaha
yang akan dijalankan, yang disiapkan oleh pengusaha untuk memulai usaha baru.

Perencanaan bisnis merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi


sekarang dan yang akan datang, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Bygrave sebelumnya, selain itu rencana usaha juga menyusun kegiatan unntuk
mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen
perencanaan. Perencanaan bisnis sangat erat hubunganya dengan wirausaha, sebab
perencanaan bisnis ini dibuat agar hasil penciptaan usaha yang dibuat mendekati
dengan kenyataannya.

Alasan rencana usaha dibuat antara lain, rencana usaha merupakan pedoman
bagi pengusaha untuk menajalankan usahanya, rencana usaha dibuat agar investot
ataupun kreditor maupun para karyawan tahu arah dan tujuan daru usaha kita,
sebagai alat control, apakah usaha yang kita jalankan sesuai dengan rencana yang
telah diibuat sebelumnya atau tidak, rencana usaha merupakan alat untuk mencari
dana, sehingga berhasil dalam bisnis.

Studi kelayakan usaha adalah penelitian yang mendalam tentang kegiatan


usaha dan dinilai apakah usaha tersebut layak atau tidak layak ide usaha tersebut
dijalankan yang menyangkut asepk hukum,ekonomi,pemasaran,sosial budaya, dan
aspek manajemen untuk mengambil keputusan usaha.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Firdaus. 2017. “Makalah Rencana Usaha”. dalam


https://www.academia.edu//35453204/MAKALAH_RENCANA_USAHA_atau_
BUSINESS_PLAN. diakses pada 08 September 2018

Situmorang, Helmi. 2017. Studi Kelayakan Bisnis. Medan: USU Press

Moerdiyanto. 2008. Studi Kelayakan Bisnis.Yogyakarta: Universitas Negeri


Yogyakarta

Sarno. 2017. “Pengertian Studi Kelayakan Bisnis”. Dalam


www.sarno.id/2017/04/pengertian-studi-kelayakan-bisnis.html?m=1. Diakses
pada 08 September 2018

Rahman, Ayub. 2016. “Pengertian, Manfaat & Tujuan Studi Kelayakan Bisnis”.
Dalam
https://www.acedemia.edu/35209680/PENGERTIAN_MANFAAT_and_TUJUA
N_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS. diakses pada 08 September 2017

15

Anda mungkin juga menyukai