529-Article Text-2690-1-10-20230125
529-Article Text-2690-1-10-20230125
1 (2023), 47-54
INTISARI
INFORMASI ARTIKEL
Menurut World Health Organization (WHO), hiperemesis gravidarum
memiliki prevalensi global 0,5-2% di Amerika Serikat, 0,3% di
Diterima : 09 September 2022 Swedia, 0,5% di California, 0,8% di Kanada, 10% di China dan 8% di
Direvisi : 05 Desember 2022 China, 0,9% di Norwegia, 2,2% di Pakistan dan 1,9% di Turki. Saat ini
Disetujui : 14 Desember 2022 angka kejadian hiperemesis gravidarum di Indonesia adalah 1-3%
Dipublikasi : 31 Januari 2023 dari seluruh kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas pemberian jahe hangat terhadap kejadian
KORESPONDENSI emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I kehamilan. Penelitian
Yuliana ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pre-
experimental dengan menggunakan One Group pretest-posttest design.
wijayahusada@gmail.com
Populasi penelitian hanya terdiri dari ibu hamil trimester I yang
+62 812-7806-3738
mengalami morning sickness dan yang dinilai kehamilannya di BPM
Happy Purnama. Pada penelitian ini digunakan teknik total sampling
Copyright © 2022 Author(s) untuk pengambilan sampel sebanyak 16 ibu hamil. Hasil statistik
penelitian menunjukkan p-value sebesar 0,002 yang berarti kurang
dari nilai signifikan yaitu 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
pemberian jahe hangat efektif mengurangi muntah saat hamil.
Di bawah lisensi Creative Commons Penelitian ini juga bertujuan untuk menjadi alternatif pengobatan
Attribution 4.0 International License. nonfarmakologi untuk muntah pada trimester pertama kehamilan.
DOI: doi.org/10.30590/joh.v10n1.529
47
Yuliana, dkk Journal of Health (JoH) - Vol. 10 No. 1 (2023), 47-54
PENDAHULUAN
Mual dan muntah saat hamil disebabkan meningkatkan kejadian intrauterine growth
oleh peningkatan kadar estrogen dan progesteron retardation (IUGR) (Nurmi dkk., 2020).
yang dihasilkan oleh human chorionic Untuk itu diperlukan perlakuan yang
gonadotropin (HCG) di dalam plasenta. Mual dan berbeda, baik farmakologis maupun
muntah (morning sickness) bisa terjadi kapan saja, nonfarmakologis. Terapi obat mencakup
baik siang maupun malam. (Kepley, Bates, dan antiemetik, antihistamin, vitamin B6. Pengobatan
Mohiuddin, 2021) Hampir 50-90% ibu hamil herbal (jahe, peppermint), terapi relaksasi, dan
mengalami mual dan muntah di awal kehamilan. psikoterapi dapat digunakan sebagai pengobatan
Mual dan muntah terjadi pada 60% sampai 80% nonfarmakologis. (Febriyanti, Primadevi, dan
primipara dan 40% sampai 60% multipara.(DA, Mayasari, 2020) Selain obat-obatan, mual dan
2021). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia muntah pada awal kehamilan dapat dikurangi
(WHO), hiperemesis gravidarum terjadi di seluruh dengan menggunakan pengobatan tambahan,
dunia: AS 0,5-2%, Swedia 0,3%, California 0,5%, seperti penggunaan herbal / tumbuhan
Kanada 0,8%, Tiongkok 10%, Norwegia 8%, tradisional yang mudah didapat seperti jahe, daun
Norwegia 0,9%, Pakistan 2,2%, dan Turki 1,9% mint, lemon, dll. (Ningsih dkk.,2020) Ibu hamil
(Nurmi dkk, 2018). yang mengalami mual dan muntah mengalami
Sebaliknya Di Indonesia angka kejadian penurunan muntah setelah minum jahe.
hiperemesis gravidarum berkisar antara 1 sampai (Yanuaringsih, Nasution, dan Aminah, 2020) Jahe
3 persen dari seluruh kehamilan. Rasio kejadian mengandung minyak esensial yang dapat
keseluruhan adalah 4: 1000. Menurut menyegarkan dan meredam refleks muntah, dan
Kementerian Kesehatan RI, kejadian mual muntah gingerol melancarkan darah dan saraf untuk
pada ibu hamil di Indonesia berkisar antara 50% bekerja secara normal. Aroma harum jahe yang
sampai 75% selama trimester pertama atau awal diekstrak dari minyak atsiri menciptakan rasa
kehamilan (Kemenkes RI, 2019). Mual, muntah pedas yang menghangatkan tubuh. (Redi Aryanta,
atau muntah saat hamil dapat menurunkan nafsu 2019) Pemberian minuman jahe efektif dalam
makan dan mengubah keseimbangan elektrolit mengatasi mual dan muntah. (Hasnita and
seperti kalium, kalsium dan natrium, mengubah Hasnaeni 2021)
metabolisme tubuh, di mana ibu hamil Upaya untuk mengurangi frekuensi muntah
membutuhkan nutrisi yang tepat.(Fitrianingsih, dapat dikombinasikan dengan berbagai
2020) Selain untuk kesehatan ibu hamil, hal ini pengobatan. Selain obat-obatan, mual dan muntah
juga dapat berdampak pada kesehatan janin. pada awal kehamilan dapat dikurangi dengan
Dalam batas-batas tertentu, keadaan ini masih menggunakan pengobatan tambahan, seperti
bersifat fisiologis. Namun, mual muntah yang penggunaan herbal dan tumbuhan tradisional
terus menerus dan mengganggu aktivitas sehari- yang mudah didapat seperti jahe, daun mint, dan
hari disebut dengan hiperemesis gravidarum yang lemon. (Ningsih dkk. 2020). Tujuan penelitian ini
dapat menyebabkan gangguan kesehatan.(Suriati adalah untuk mengetahui pengaruh jahe hangat
dan Yusnidar, 2021) Mual muntah yang terhadap frekuensi emesis gravidarum pada ibu
berlebihan saat hamil tidak hanya dapat hamil.
membahayakan nyawa ibu hamil, tetapi juga
menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan METODE
pada janin, antara lain keguguran, berat badan Penelitian ini merupakan jenis penelitian
lahir rendah, kelahiran prematur dan cacat lahir. kuantitatif, dengan desain penelitian Pre-
Pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum Eksperimental menggunakan rancangan One
DOI: doi.org/10.30590/joh.v10n1.529
48
Yuliana, dkk Journal of Health (JoH) - Vol. 10 No. 1 (2023), 47-54
Group Pretest Posttest.(Silfia dkk., 2021) Variabel dependen dalam penelitian ini
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli tahun adalah frekuensi emesis gravidarum, dan variabel
2022 di BPM Happy Purnama Bogor. Populasi ibu independen dalam penelitian ini adalah
hamil trimester I yang memeriksakan pemberian jahe hangat. Jahe yang sudah dipilih
kehamilannya di BPM Happy Purnama pada bulan dilakukan pencucian dengan bersih, kemudian
Juli sebanyak 16 orang. Sampel penelitian direbus dan dicampur gula aren, didiamkan
menggunakan teknik total sampling dan sesuai sampai hangat, kemudian diberikan setiap hari
dengan kriteria inklusi untuk dijadikan responden selama 7 hari berturut-turut, dan diminum
penelitian. Adapun kriteria inklusi dalam setelah makan. Pengukuran dilakukan sebanyak 2
penelitian ini adalah Ibu hamil trimester I (< 12 kali, yaitu hari pertama sebelum diberikan jahe
minggu), mengalami mual muntah, menyukai jahe, hangat dan hari ketujuh setelah diberikan jahe
tidak mempunyai riwayat gastritis atau gangguan hangat. Pengolahan dan analisa dalam penelitian
pencernaan lainnya, melakukan ANC di BPM ini menggunakan program SPSS seri 26. Hasil
Happy Purnama, tidak sedang berpuasa, serta analisa dianalisis secara bivariat dengan uji
bersedia menjadi responden. normalitas dan uji hipotesis. Uji normalitas data
Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan uji Saphiro wilk menunjukkan nilai
menggunakan kuesioner Pregnancy Unique 0,000 yang berarti data tidak berdistribusi
Quantification of Emesis (PUQE) , dengan nilai normal, sehingga uji hipotesis yang digunakan
validitas merujuk pada jurnal Psychometric adalah uji non parametrik, yaitu uji Wilcoxon
properties of the Pregnancy-Unique Quantification Signed Rank Test. Penelitian ini sudah
of Emesis (PUQE-24) Scale yaitu sebesar 0,776- mendapatkan uji kelayakan etik dari Komisi Etik
0,831, sedangkan hasil uji reliabilitas didapatkan Penelitian STIKes Wijaya Husada Bogor dengan
nilai alpha Cronbach 0,75, sehingga dapat No.709/STIKes-WH/VII/2022.
dikatakan instrument dengan pengukuran yang
valid dan andal pada ibu hamil (Yilmaz dkk. 2022).
DOI: doi.org/10.30590/joh.v10n1.529
49
Yuliana, dkk Journal of Health (JoH) - Vol. 10 No. 1 (2023), 47-54
Primigravida 7 43.8
Multigravida 4 25
Grandemultigravi 5 31.2
da
Total 16 100
Berdasarkan Tabel 1 di atas, terlihat bahwa 62.5% responden tidak bekerja, 56.3% responden
dari 16 ibu hamil, sebanyak 17% berusia 21-29 dengan usia kehamilan 5-8 minggu, dan 43.8%
tahun, 75% responden dengan pendidikan tinggi, responden dengan primigravida.
Tabel 2 | Distribusi frekuensi emesis gravidarum sebelum pemberian jahe hangat (pretest)
No Tingkat Emesis Frekuensi Presentase (%)
1. Ringan 4 25
2. Sedang 11 68.8
3. Berat 1 6.2
Total 16 100
Berdasarkan Tabel di atas, terlihat bahwa (pyridoxine) 2,5% (Adrian, 2020). Penelitian ini
tingkat emesis kehamilan sebelum pemberian sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada
jahe hangat dari 16 responden terdapat 11 tahun 2020 oleh Dewi Aprilia Ningsih yang
responden mengalami emesis gravidarum sedang berjudul “Efektivitas Pemberian Seduhan Jahe
(68,8%). Kehamilan merupakan proses Terhadap Frekuensi Emesis Gravidarum Trimester
bertemunya sel sperma dan sel telur lalu I”. Jenis penelitian ini menggunakan desain quasy
kemudian tertanam di dalam rahim selama eksperiment dengan rancangan one group pretest-
normalnya 9 bulan (40 minggu) sampai dengan posttest. Teknik pengambilan sampel
lahirnya janin. Mual dan muntah sering terjadi menggunakan teknik purposive sampling
pada trimester awal kehamilan. Emesis sebanyak 22 responden. Analisis data
gravidarum terjadi karena adanya hormon menggunakan uji wilcoxon sign rank.(Ningsih dkk,
kehamilan yang diproduksi oleh plasenta sebagai 2020) Hasil penelitian menunjukkan sebagian
tanda kehamilan (Pipkin, 2012). besar ibu hamil mengalami muntah selama
Jahe merupakan tanaman herbal yang kehamilan di mana sebelum intervensi dari 22
memiliki banyak manfaat (Arikunto, 2017). Jahe responden terdapat sebanyak 15 ibu hamil yang
dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengalami emesis gravidarum sedang dengan rata
mengobati mual dan muntah selama kehamilan – rata sebanyak 9,36 kali/hari. Adapun perbedaan
karena sifat antiemetik dalam jahe. Jahe dengan penelitian yang dilakukan terletak pada
merupakan bahan yang mampu mengeluarkan gas metode yang digunakan, di mana penelitian
dari dalam perut, hal ini akan meredakan perut sebelumnya menggunakan seduhan jahe putih
kembung. Jahe juga merupakan stimulant ditambah dengan gula pasir selama 4 hari.
aromatic yang kuat, di samping dapat Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan
mengendalikan muntah dengan meningkatkan rebusan jahe merah ditambah dengan gula aren
gerakan peristaltik usus. Sekitar enam senyawa dan diberikan selama 7 hari. Berdasarkan uraian
dalam jahe telah terbukti memiliki aktifitas di atas, maka peneliti berpendapat bahwa ibu
antiemetik (anti muntah) yang manjur. Nutrisi hamil yang tidak bekerja (ibu rumah tangga)
yang terkandung dalam jahe adalah potassium tidak dapat membantu perekonomian keluarga
3,4%, magnesium 3,0%, dan vitamin B6 sehingga dapat menimbulkan permasalahan
DOI: doi.org/10.30590/joh.v10n1.529
50
Yuliana, dkk Journal of Health (JoH) - Vol. 10 No. 1 (2023), 47-54
psikologis berupa kekhawatiran tentang juga disebabkan oleh faktor hormonal, di mana
kebutuhan rumah tangga saat hamil dan masa kadar hormon HCG meningkat 2 kali lipat setiap
depan. Kekhawatiran ini membuat ibu hamil 2–3 hari selama awal kehamilan yang dapat
menjadi tidak nyaman sehingga dapat menyebabkan mual dan muntah di awal
menyebabkan mual dan muntah. Selain itu, mual kehamilan.
dan muntah dalam kehamilan salah satunya dapat
Tabel 3 | Distribusi Frekuensi Emesis Gravidarum setelah pemberian jahe hangat (posttest)
No Tingkat Emesis Frekuensi Presentase
1. Ringan 13 81.2
2. Sedang 3 18.8
3. Berat 0 0
Total 16 100
DOI: doi.org/10.30590/joh.v10n1.529
51
Yuliana, dkk Journal of Health (JoH) - Vol. 10 No. 1 (2023), 47-54
Tabel 4 | Efektivitas pemberian jahe hangat terhadap frekuensi emesis gravidarum pada ibu hamil
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil uji kehamilan setelah diberikan seduhan jahe adalah
statistik dengan p-value 0,002 yang berarti lebih 2,19 dengan standar deviasi 0,401. Analisis data
kecil dari nilai signifikan yaitu <0,05. Sehingga menggunakan uji t sampel berpasangan
dapat disimpulkan bahwa pemberian jahe hangat menghasilkan nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05),
efektif terhadap penurunan frekuensi emesis dapat disimpulkan bahwa seduhan jahe efektif
gravidarum. Mual muntah merupakan keadaan untuk mengurangi rasa mual di awal kehamilan.
fisiologis yang terjadi dalam kehamilan selama (Rufaridah, Herien, dan Mofa, 2019) Perbedaan
tidak mengganggu aktivitas ibu sehari – dengan penelitian ini yaitu penelitian sebelumnya
hari.(Pipkin, 2012) Dalam jahe terdapat menggunakan seduhan jahe hangat yang
kandungan gingerol dan shaogol yang dapat diberikan selama selama 4 hari dalam satu
mengatasi mual muntah. Penggunaan dosis yang minggu, sedangkan peneliti menggunakan
tepat untuk ibu hamil adalah 1 gram perhari rebusan jahe merah dengan gula aren dan
dapat membantu mengatasi keluhan mual diberikan selama 7 hari.
muntah selama kehamilan (Arikunto, 2017). Berdasarkan uraian di atas, maka pendapat
Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari peneliti bahwa emesis gravidarum salah
Anne Rufaridah (2019) berjudul “Pengaruh satunya dapat disebabkan oleh faktor hormonal,
seduhan zingiber offcinale (jahe) terhadap di mana hormon HCG akan meningkat 2 kali lipat
penurunan emesis gravidarum”. Jenis penelitian setiap 2–3 hari pada trimester pertama. Sehingga
ini menggunakan pre-eksperiment dengan one semakin bertambah usia kehamilan hormon HCG
group pretest dan posttest dengan menggunakan akan semakin meningkat dan dapat menyebabkan
teknik purposive sampling sebanyak 12 mual muntah umumnya pada trimester pertama.
responden. Alat dan pengumpulan data Di mana mual muntah juga umumnya terjadi pada
menggunakan lembar observasi dan wawancara primigravida yang belum mampu beradaptasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata dengan hormon kehamilan dan belum mengetahui
muntah dalam kehamilan sebelum diberikan penanganannya sehingga lebih sering mengalami
seduhan jahe adalah 3,38 dengan standar deviasi emesis gravidarum jika dibandingkan dengan
0,549, sedangkan rerata muntah dalam multigravida ataupun grandemultigravida
DOI: doi.org/10.30590/joh.v10n1.529
52
Yuliana, dkk Journal of Health (JoH) - Vol. 10 No. 1 (2023), 47-54
Ningsih, Dewi Aprilia, Metha Fahriani, Melly Wulandari, Dyah Ayu, Dwi Kustriyanti, dan
Azhari, dan Mika Oktarina. 2020. “Efektivitas Rofiatul Aisyah. 2019. “Minuman Jahe Hangat
Pemberian Seduhan Jahe Terhadap Untuk Mengurangi Emesis Gravidarum Pada
Frekuensi Emesis Gravidarum Trimester I.” Ibu Hamil Di Puskesmas Nalumsari Jepara.”
Jurnal SMART Kebidanan 7(1):1. doi: Jurnal SMART Kebidanan 6(1):42. doi:
10.34310/sjkb.v7i1.320. 10.34310/sjkb.v6i1.246.
Nurmi, Miina, Päivi Rautava, Mika Gissler, Tero Yanuaringsih, Galuh Pradian, Ade Saputra
Vahlberg, dan Päivi Polo-Kantola. 2018. Nasution, dan Siti Aminah. 2020. “Efek
“Recurrence Patterns of Hyperemesis Seduhan Jahe Sebagai Anti Muntah Pada
Gravidarum.” American Journal of Obstetrics Perempuan Hamil Trimester Pertama.”
and Gynecology 219(5):469.e1-469.e10. doi: Window of Health : Jurnal Kesehatan 151–58.
10.1016/j.ajog.2018.08.018. doi: 10.33368/woh.v0i0.317.
DOI: doi.org/10.30590/joh.v10n1.529
53
Yuliana, dkk Journal of Health (JoH) - Vol. 10 No. 1 (2023), 47-54
DOI: doi.org/10.30590/joh.v10n1.529
54