Asal-usul Gunung Batu Bangkai,
Kalimantan Selatan
eman dahulu di suatu tempat di Kalimantan Selatan, hiduplah seorang janda tua bersama
Zc anak lelakinya yang bernama Andung Kuswara. Selain mencari kayu, Andung juga
pandai mengobati penyakit. Mereka hidup rukun dan saling menyayangi. Setiap hari mereka
bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Suatu hari, dalam perjalanan pulang,
Andung mendengar jeritan seseorang minta tolong. Ternyata didapatinya seorang kakek yang ka-
kinya terjepit pohon. Andung segera menolong si kakek dan mengobati lukanya. Orang tua itu ber
terima kasih dan memberikan sebuah benda sebagai tanda terima kasih. Benda tersebut adalah
sebuah kalung. Sesampainya di rumah, Andung bercerita kepada ibunya
Karena ingin merubah nasibnya, Andung ingin merantau saja Dengan berat hati ibunya meng
izinkan Andung merantau, Tidak lupa ibunya memberikan kalung yane diberiee wleh br pak tu.
Dalam perjalanannya, Andung bertemu dengan seorang petani a e A an ol a ak te
kasihan, Andung berusaha untuk mengobati petani tersebut. Teramoyren nn nen Oi —
tang kemampuan Andung dalam mengobati menyebar ke Palinin nese He eee
iSementara itu di kerajaan Basiang, sang raja sedang bermuram durja,
Sudah dua minggu putrinya tergolek tak berdaya. Wajahnya pucat pasi
dan tubuhnya lemas tak dapat berdiri, apalagi berjalan. Berita kepan-
daian Andung terdengar hingga ke kerajaan Basiang. Andung diberi
kesempatan untuk mengobati sang putri. Beragam upaya dilakukan
tapi tidak berhasil, Hati Andung tergerak untuk menggunakan
hadiah kalung yang pernah diberikan oleh bapak tua di
hutan. Kalung tersebut direndam dalam sebuah mang-
kuk dan air rendaman tersebut dipercikkan ke mulut
sang putri. Tak berapa lama, sang putri pun terbangun.
Matanya terbuka dan wajahnya segar kembali. la pun dapat
duduk di pembaringan. Atas jasanya, Andung dinikahkan oleh
sang putri, selanjutnya Andung hidup mewah di kerajaan Basiang.
Ketika sang putri hamil, ia ingin makan buah kasturi yang hanya tumbuh
di Pulau Kalimantan. Karena cintanya, Andung pun berburu buah kasturi hingga ke Pulau Kaliman-
tan. Di kawasan Loksado, Andung berjumpa dengan ibu kandungnya. Betapa malu Andung melihat
ibunya yang sudah tua dan miskin. la tidak mau mengakui ibunya.
Sedih hati ibu Andung, dan ketika sang ibu berdoa untuk kekuatan, tiba-tiba petir dan halilin-
tar sambar-menyambar membelah bumi. Andung menyadari kesalahannya, namun semua sudah
terlambat. Akhirnya Andung menjadi sebuah batu berbentuk bangkai manusia. Karena kemiripan
tersebut, maka penduduk sekitar gunung itu menamainya dengan sebutan Gunung Batu Bangkai.
Gunung Batu Bangkai dapat dijumpai di Kecamatan Loksadu, hulu sungai selatan Kalimantan Selatan.