Anda di halaman 1dari 49

MODUL PELATIHAN KOMITE PEMBELAJARAN

MODUL COACHING UNTUK PENGAWAS SEKOLAH


( 4 JP ASINKRON, 10 JP SINKRON)

PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK


2023
Pengarah:
Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Penyusun:
Monica Irayati
Warih Wijayanti

Peninjau:
Dr. Medira Ferayanti
Walmah Ni’maturohmah, M.Pd

Editor:
Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga


Kependidikan Hak Cipta © 2023
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk
kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya,
Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
dapat menyusun modul yang akan digunakan pada rangkaian pelatihan Program Sekolah
Penggerak angkatan 3 tahun 2023.

Rangkaian pelatihan Program Sekolah Penggerak menjadi salah satu tahapan penting dalam
pelaksanaan Program Sekolah Penggerak untuk menyiapkan Fasilitator Sekolah Penggerak
dan Komite Pembelajaran dalam implementasi kurikulum merdeka. Modul Pendekatan
Coaching digunakan pada Pelatihan Program Sekolah Penggerak yang merupakan panduan
bagi narasumber/fasilitator untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam proses
Bimbingan Teknis Pelatihan Komite Pembelajaran - Pengawas Sekolah angkatan 3.

Besar harapan kami, modul ini dapat menjadi rujukan dan dapat diimplementasikan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Terima Kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi aktif pada penyusunan Modul Pembelajaran ini. Semoga Tuhan Yang
Maha Kuasa senantiasa memberikan kemudahan dan kelancaran bagi kita semua.

Jakarta, Februari 2023


Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah,
dan Tenaga Kependidikan,

Dr. Praptono, M.Ed.


NIP. 196905111994031002
SEKILAS MODUL

TOPIK PEMBELAJARAN MODUL


Keterampilan Coaching untuk Pengawas Sekolah
CAPAIAN PELATIHAN
Peserta memahami dan mampu menjalankan sesi coaching serta melakukan percakapan
berbasis coaching dengan tujuan mengembangkan kompetensi/kemampuan orang lain

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Pengawas sekolah meningkat tanggung jawabnya dalam pengembangan
kompetensi kepala sekolah dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan masing-
masing kepala sekolah.
2. Pengawas sekolah memiliki pemahaman bahwa coaching merupakan salah satu
pendekatan untuk mengembangkan kompetensi diri seseorang, di mana posisi
coach (pengawas) terhadap coachee (kepala sekolah) adalah mitra, yang
mendengarkan secara aktif dan mengajukan pertanyaan untuk memicu pemikiran,
yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional coachee,
sesuai dengan apa yang ingin dicapai oleh coachee.
3. Pengawas memiliki pemahaman bahwa untuk dapat melakukan percakapan
coaching secara tepat dan efektif, pengawas perlu memiliki paradigma berpikir
coaching dan memegang prinsip-prinsip coaching selama berinteraksi dengan
kepala sekolah.
PEMAHAMAN BERMAKNA
Pengawas sekolah dapat berperan sebagai coach bagi kepala sekolah dampingannya,
dengan cara menggunakan paradigma berpikir coaching dan memegang prinsip coaching
dalam berinteraksi dengan kepala sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan
kompetensi kepala sekolah, di mana posisi pengawas sekolah terhadap kepala sekolah
adalah mitra, yang mendengarkan secara aktif dan mengajukan pertanyaan untuk memicu
pemikiran, yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional kepala
sekolah.

PERTANYAAN UTAMA
1. Ibu/Bapak ingin menjadi Pengawas yang seperti apa?
2. Ibu/Bapak ingin mendampingi Kepala Sekolah agar mereka menjadi Kepala Sekolah
yang seperti apa?
3. Apa itu coaching?
4. Apa bedanya coaching dengan konseling, mentoring, fasilitasi, dan training?
5. Prinsip apa saja yang perlu dipegang oleh seorang coach?
6. Pola pikir apa yang perlu dimiliki oleh seorang coach?
7. Kompetensi apa saja yang diperlukan dalam melakukan percakapan coaching?
8. Apa yang berbeda dari percakapan coaching untuk membuat rencana, melakukan
refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi?
PERTANYAAN PEMANTIK
Mulai dari diri:
1. Ibu/Bapak ingin menjadi Pengawas yang seperti apa?
2. Ibu/Bapak ingin mendampingi Kepala Sekolah agar mereka menjadi Kepala Sekolah
yang seperti apa?
3. Apakah Ibu/Bapak memiliki pengalaman mendampingi/mengembangkan Kepala
Sekolah secara individual yang Ibu/Bapak nilai berhasil?
4. Apa saja yang membuat itu menjadi berhasil?

Eksplorasi konsep:
1. Apa yang Ibu/Bapak ketahui tentang coaching?
2. Apa bedanya coaching dengan konseling, mentoring, fasilitasi, dan training?
3. Apakah ada persamaan antara coaching dengan konseling, mentoring, fasilitasi, dan
training? Jika ada, apa itu?
4. Paradigma berpikir apa yang perlu dimiliki oleh seorang coach?
5. Kompetensi apa saja yang diperlukan dalam melakukan percakapan coaching?

Ruang Kolaborasi:
1. Bagaimana cara Ibu/Bapak menerapkan alur TIRTA dalam percakapan coaching?
Strategi apa yang Ibu/Bapak gunakan agar percakapan coaching tetap sesuai
dengan alur TIRTA?
2. Bagaimana cara Ibu/Bapak menerapkan RASA dalam mendengarkan? Apa yang
sudah berjalan dengan baik? Apa yang masih menjadi tantangan?
3. Bagaimana cara Ibu/Bapak dalam melontarkan pertanyaan yang berbobot? Apa
yang sudah berjalan dengan baik? Apa yang masih menjadi tantangan?
4. Apa yang Ibu/Bapak lakukan agar dapat menghadirkan “presence” sebelum
melakukan percakapan coaching?
5. Apakah, selama coaching, Ibu/Bapak selalu dalam kondisi “presence”? Jika tidak,
apa yang Ibu/Bapak lakukan untuk dapat menghadirkannya kembali “presence”?
6. Merefleksikan pertanyaan-pertanyaan yang tadi Ibu/Bapak ajukan kepada coachee,
pertanyaan mana yang bisa Ibu/Bapak jadikan pertanyaan utama dalam tahap
tujuan, identifikasi, rencana aksi, dan tanggung jawab?

Refleksi Terbimbing:
1. Percakapan seperti apa yang Ibu/Bapak gunakan dalam coaching?
2. Apa bedanya percakapan coaching dengan percakapan lainnya?
3. Apa yang sudah berjalan dengan baik dari percakapan coaching yang sudah
Ibu/Bapak lakukan?
4. Apa yang masih perlu Ibu/Bapak perbaiki/tingkatkan dari percakapan coaching yang
sudah Ibu/Bapak lakukan?
5. Apa yang akan Ibu/Bapak lakukan untuk memperbaiki/meningkatkan kemampuan
Ibu/Bapak dalam melakukan percakapan coaching?
6. Apa refleksi diri Ibu/Bapak terhadap perasaan coachee saat di coaching oleh
Ibu/Bapak?

Demonstrasi Kontekstual:

Apa persamaan dan perbedaan dari keempat percakapan coaching sebagai berikut:
a. Membuat Rencana
b. Melakukan Refleksi
c. Memecahkan Masalah
d. Percakapan Kalibrasi

Elaborasi Pemahaman:
1. Pembelajaran apa yang bisa Ibu/Bapak dapatkan dari hasil mempraktikkan
percakapan coaching dalam membuat rencana pengembangan diri orang lain
(sebagai Pengawas Sekolah yang perlu mengembangkan keterampilan coaching)?
2. Apa yang Ibu/Bapak rasakan berbeda dalam mempraktikkan percakapan coaching
untuk refleksi, memecahkan masalah, atau kalibrasi?

Koneksi Antar Materi:


Bagaimana Ibu/Bapak akan mempraktikan keterampilan coaching di dalam pendidikan
Sekolah Penggerak selama 12 bulan (peta peran Pengawas Sekolah selama PSP)?

(Rencana) Aksi Nyata:


1. Apa yang sudah Ibu/Bapak pahami tentang percakapan coaching dan dapat
dilakukan dengan baik?
2. Apa lagi yang masih perlu Ibu/Bapak lakukan untuk meningkatkan pemahaman
Ibu/Bapak dan agar dapat melakukan percakapan coaching dengan lebih baik?
3. Apa 3 tindakan konkrit yang akan Ibu/Bapak lakukan, dalam menerapkan
paradigma berpikir dan prinsip coaching, dalam menjalankan peran Ibu/Bapak
sebagai pengawas, 12 bulan ke depan?
PRODUK YANG DIHASILKAN
1. Rekaman percakapan coaching dalam rangka menyusun rencana pengembangan
diri orang lain (sesama peserta)
2. Refleksi Aksi Nyata dalam bentuk rencana tindakan konkrit dalam menerapkan pola
pikir dan prinsip coaching dalam menjalankan peran sebagai Pengawas

TOTAL WAKTU PELATIHAN


14 JP x 45 menit
10 JP sinkron
4 JP asinkron
PERAN TERLIBAT
Pengawas sekolah sebagai peserta kegiatan
Narasumber sebagai Instruktur

JADWAL KEGIATAN
NO AKTIVITAS DURASI DURASI

Bimtek (60’) PKP (45’)

Asinkron 1

1 Mulai dari Diri, melakukan refleksi 0.5 JP (asinkron 1)


diri terhadap:
- Pengembangan diri sendiri
sehubungan dengan peran
sebagai Pengawas
- Pengembangan Kepala
Sekolah yang didampingi
- Pengalaman
mendampingi/mengembang
kan seseorang secara
individual yang dinilai
berhasil

2 Eksplorasi Konsep 1.5 JP (asinkron 2)


- Belajar mandiri materi
modul coaching di LMS
mengenai
● Sejarah coaching
● Perbedaan antara
coaching dengan
training, mentoring,
konseling, dan fasilitasi
● Definisi coaching
● Mindset coaching
● Mendengarkan RASA
● Powerful Question
● Presence
● Alur TIRTA
- Menuliskan refleksi
pemahaman dari belajar
mandiri dengan pertanyaan
panduan di LMS
- Pertemuan dengan
instruktur menyampaikan
dan mendiskusikan:
- Definisi Coaching
(Sejarah Coaching,
Coaching vs
Pendekatan Lain,
Prinsip-prinsip
Coaching)
- Coaching Mindset
- Kompetensi
Coaching (presence,
mendengarkan aktif,
mengajukan
pertanyaan
berbobot)

Sinkron 1

3 Eksplorasi Konsep 3 JP (sinkron 1)


- Belajar mandiri materi
modul coaching di LMS
mengenai
● Sejarah coaching
● Perbedaan antara
coaching dengan
training, mentoring,
konseling, dan fasilitasi
● Definisi coaching
● Mindset coaching
● Mendengarkan RASA
● Powerful Question
● Presence
● Alur TIRTA
- Menuliskan refleksi
pemahaman dari belajar
mandiri dengan pertanyaan
panduan di LMS
- Pertemuan dengan
instruktur menyampaikan
dan mendiskusikan:
- Definisi Coaching
(Sejarah Coaching,
Coaching vs
Pendekatan Lain,
Prinsip-prinsip
Coaching)
- Coaching Mindset
- Kompetensi
Coaching (presence,
mendengarkan aktif,
mengajukan
pertanyaan
berbobot)

4 Ruang Kolaborasi 3 JP (sinkron 2)


- Pertemuan dengan
instruktur menyampaikan
dan mendiskusikan:
- Alur Percakapan
Coaching TIRTA
- Latihan Percakapan
Coaching dengan
TIRTA dan
Kompetensi
Coaching

Asinkron 2

5 Refleksi Terbimbing 0.5 JP (asinkron 3)


- Secara mandiri menuliskan
refleksi pemahaman
pembelajaran dan latihan
percakapan coaching

6 Demonstrasi Kontekstual 1 JP (asinkron 4)


- Secara mandiri menyimak 4
video demo percakapan
coaching untuk:
- Membuat Rencana
- Melakukan Refleksi
- Memecahkan
Masalah
- Kalibrasi

Sinkron 2

7 Elaborasi Pemahaman 3 JP (sinkron 3)


- Pertemuan dengan
instruktur mendiskusikan:
- Peta peran
Pengawas Sekolah
selama 12 bulan
pendampingan
- Percakapan
Coaching berbasis
kebutuhan Kepala
Sekolah
- Percakapan
Perencanaan
- Percakapan
Refleksi
- Percakapan
Problem Solving
- Percakapan
Kalibrasi
- Latihan Coaching triad
dengan topik Percakapan
Coaching untuk
perencanaan
pengembangan diri sebagai
Pengawas Sekolah yang
perlu mengembangkan
keterampilan coaching
- Latihan Coaching triad
dengan topik yang dipilih
berdasarkan pengalaman riil
sesuai dengan 3 jenis
percakapan coaching

8 Koneksi Antar Materi 0.5 JP (sinkron 5)


- Peran Pengawas Sekolah
yang berhubungan dengan
praktik percakapan coaching
selama 12 bulan di PSP/IKM
-

Asinkron 3

9 Aksi Nyata 0.5 JP (asinkron 5)


- Mengunggah tautan
rekaman percakapan
coaching triad di LMS
RANGKUMAN KEGIATAN

NO TAHAPAN AKTIVITAS DURASI KETERANGAN


(menit)

1. MULAI DARI DIRI Secara mandiri, peserta 22,5’ ASINKRON 1


melakukan refleksi diri
terhadap:
● Pengembangan diri
sendiri sehubungan
dengan peran
sebagai Pengawas
● Pengembangan
Kepala Sekolah yang
didampingi
● Pengalaman
mendampingi/meng
embangkan
seseorang secara
individual yang
dinilai berhasil

Daftar pertanyaan
refleksi diri:
1. Ibu/Bapak ingin
menjadi
Pengawas yang
seperti apa?
2. Ibu/Bapak ingin
mendampingi
Kepala Sekolah
agar mereka
menjadi Kepala
Sekolah yang
seperti apa?
3. Apakah
Ibu/Bapak
memiliki
pengalaman
mendampingi/me
ngembangkan
Kepala Sekolah
secara individual
yang Ibu/Bapak
nilai berhasil?
4. Apa saja yang
membuat itu
menjadi berhasil?

2. EKSPLORASI KONSEP Secara mandiri, peserta 67,5’ ASINKRON 2


mempelajari materi
modul coaching yang ada
di LMS maupun sumber
lain yang mencakup:
● Sejarah coaching
● Perbedaan antara
coaching dengan
training, mentoring,
konseling, dan
fasilitasi
● Definisi coaching
● Mindset coaching
● Mendengarkan
RASA
● Powerful Question
● Presence
● Alur TIRTA

Kemudian, peserta
menuliskan refleksi
pemahaman dengan
pertanyaan panduan,
sebagai berikut:
● Hal-hal apa yang
Ibu/Bapak anggap
penting dari
referensi-referensi
yang Ibu/Bapak
simak?
● Tuliskan contoh-
contoh kejadian yang
Ibu/Bapak ketahui
atau pernah peserta
alami, yang
menggambarkan
situasi coaching,
mentoring, konseling,
dan fasilitasi.
● Adakah hal-hal yang
masih ingin
Ibu/Bapak tanyakan
kepada instruktur?

3. EKSPLORASI KONSEP Instruktur membuka dan 135’ SINKRON 1


memperkenalkan diri.
Instruktur melontarkan
pertanyaan, untuk
memantik diskusi dengan
peserta mengenai materi
yang sudah dipelajari di
LMS, sebagai jembatan
ke materi yang akan
dipaparkan.

Instruktur
menyampaikan materi:
● Definisi Coaching
(Sejarah Coaching,
Coaching vs
Pendekatan Lain,
Prinsip-prinsip
Coaching)
● Coaching Mindset
● Kompetensi Coaching
(presence,
mendengarkan aktif,
mengajukan
pertanyaan
berbobot)
● Latihan
mendengarkan
● Latihan
mendengarkan dan
bertanya dengan
RASA

4. RUANG KOLABORASI Instruktur berdiskusi 135’ SINKRON 2


dengan peserta tentang
hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam
melakukan percakapan
coaching alur TIRTA
dengan menayangkan
video atau
mempraktikkannya.

Instruktur
menyampaikan materi
Alur Percakapan
Coaching.
Instruktur menjelaskan
tata cara melakukan
latihan coaching triad
dan kuartet.

Instruktur mengamati
jalannya latihan coaching
yang dilakukan oleh
peserta.
● Peserta secara
bergantian
memberikan
coaching kepada
rekan
● Kemudian melakukan
refleksi diri latihan
coaching

Daftar pertanyaan
refleksi diri latihan
coaching:

● Apa yang sudah


berjalan dengan
baik?
● Apa yang masih perlu
diperbaiki/ditingkatk
an?
● Apa yang akan
Ibu/Bapak lakukan
untuk
memperbaiki/mening
katkannya?
● Apa yang dirasakan
oleh coachee pada
saat dicoaching oleh
Ibu/Bapak?
(tanyakan kepada
coachee Ibu/ Bapak)

Setelah latihan,
instruktur berdiskusi
dengan peserta
mengenai latihan
coaching yang baru saja
dilakukan menggunakan
pertanyaan yang ada di
“Refleksi Diri Latihan
Coaching”

5. REFLEKSI TERBIMBING Secara mandiri 22,5’ ASINKRON 3


(asinkron), peserta
menuliskan refleksi
pemahaman hari
pertama di LMS, dengan
menggunakan
pertanyaan sebagai
berikut :
● Hal-hal penting apa
yang Ibu/Bapak
pelajari pada saat
sesi sinkron hari
pertama?
● Apa lagi yang masih
ingin Ibu/Bapak
tanyakan kepada
instruktur, pada saat
sesi sinkron di hari
kedua?

6. DEMONSTRASI Secara Mandiri 45’ ASINKRON 4


Menyimak video
KONTEKSTUAL
tentang:
1. Demo
Percakapan
Coaching
Membuat
Rencana
2. Demo
Percakapan
Coaching
Melakukan
Refleksi
3. Demo
Percakapan
Coaching
Memecahkan
Masalah
4. Demo
Percakapan
Kalibrasi

7. ELABORASI PEMAHAMAN Mengingatkan materi 135’ SINKRON 3


sebelumnya dengan cara
melontarkan pertanyaan
kepada peserta dan
berdiskusi menggunakan
pertanyaan “Apa 3 hal
yang Ibu/Bapak ingat
dari sesi sebelumnya?”

Menyampaikan materi:
● Peta peran Pengawas
Sekolah selama 12
bulan pendampingan
● Percakapan Coaching
berbasis kebutuhan
Kepala Sekolah
o Percakapan
Perencanaan
o Percakapan
Refleksi
o Percakapan
Problem Solving
o Percakapan
Kalibrasi
Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
mengajukan pertanyaan
sebelum melakukan
latihan coaching triad.

Latihan Coaching triad


dengan topik Percakapan
Perencanaan
Pengembangan Diri
(Coaching Plan) sebagai
Pengawas Sekolah yang
perlu mengembangkan
keterampilan coaching

Menjelaskan tata cara


melakukan latihan
coaching triad.

Mengamati jalannya
latihan coaching triad
yang dilakukan oleh
peserta:
● memberikan
coaching kepada
rekan
● melakukan refleksi
diri

Memandu peserta dalam


melakukan refleksi diri
tentang latihan coaching
yang barusan dilakukan
menggunakan
pertanyaan yang ada di
“Refleksi Diri Latihan
Coaching”

Latihan Coaching triad


dengan topik yang dipilih
berdasarkan pengalaman
riil sesuai dengan 3 jenis
percakapan di atas oleh
peserta yang menjadi
coachee

8. KONEKSI ANTAR MATERI Peran Pengawas Sekolah 22,5’ SINKRON 4


yang berhubungan
dengan praktik
percakapan coaching
selama 12 bulan di
pendidikan sekolah
penggerak
9. AKSI NYATA Mengunggah rekamanan 22,5’ ASINKRON 5
percakapan coaching
triad menggunakan salah
satu percakapan
coaching untuk
- melakukan
refleksi
- memecahkan
masalah
- melakukan
kalibrasi

Secara mandiri
(asinkron), peserta
melakukan refleksi diri
pasca pelatihan coaching
dengan menggunakan
pertanyaan:
● Apa yang sudah
Ibu/Bapak pahami
dan dapat lakukan
dengan baik?
● Apa lagi yang masih
perlu Ibu/Bapak
lakukan untuk
meningkatkan
pemahaman
Ibu/Bapak dan agar
dapat melakukan
percakapan coaching
dengan lebih baik?
● Apa 3 tindakan
spesifik yang akan
Ibu/Bapak lakukan,
dalam menerapkan
paradigma berpikir
dan prinsip coaching,
dalam menjalankan
peran Ibu/Bapak
sebagai pengawas 12
bulan ke depan?

GAMBARAN DETAIL SESI ASINKRON 1

MULAI DARI DIRI DURASI: 0.5 JP (22.5 menit)


TUJUAN SESI
Peserta dapat melakukan refleksi diri terhadap:
● Pengembangan diri sendiri sehubungan dengan peran sebagai pengawas
● Pengembangan Kepala Sekolah yang didampingi
● Pengalaman mendampingi/mengembangkan seseorang secara individual yang dinilai
berhasil

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:


● Laptop atau komputer
● Koneksi internet
● Daftar pertanyaan refleksi diri di LMS:
○ Ibu/Bapak ingin menjadi Pengawas yang seperti apa?
○ Ibu/Bapak ingin mendampingi Kepala Sekolah agar mereka menjadi Kepala
Sekolah yang seperti apa?
○ Apakah Ibu/Bapak memiliki pengalaman mendampingi/mengembangkan
Kepala Sekolah secara individual yang Ibu/Bapak nilai berhasil?
○ Apa saja yang membuat itu menjadi berhasil?

Persiapan :
● Pastikan Ibu/Bapak memiliki koneksi internet kuat untuk bisa masuk ke LMS
● Gunakan laptop untuk berselancar di LMS

Pelaksanaan:
● Narasumber membaca refleksi diri peserta di LMS sebagai bahan diskusi di sesi sinkron.

EKSPLORASI KONSEP DURASI: 1.5 JP (67.5 MENIT) -


(ASINKRON)
TUJUAN SESI
Peserta dapat:
● Memahami yang dimaksud dengan coaching
● Membedakan antara coaching dengan konseling, mentoring, fasilitasi, dan training
● Memahami alur percakapan coaching GROW (goal, reality, option, way forward)
● Memahami apa yang dimaksud dengan coaching mindset
● Memahami bagaimana menghadirkan presence pada saat coaching
● Menangkap kata kunci dan merangkum perkataan teman bicara
● Mengajukan pertanyaan berbobot

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:


Laptop atau komputer
● Koneksi internet
● Sumber belajar:
○ Video Definisi Coaching: https://www.youtube.com/watch?v=t2zyedRwSBw
○ Video Perbedaan antara Coaching dengan Mentoring, Training, dan
Consulting: https://www.youtube.com/watch?v=VVj-n1Wl0fc
○ Artikel Perbedaan antara Coaching dengan Consulting dan Mentoring:
https://presenta.co.id/artikel/coaching-consulting-mentoring-jakarta/
○ Video Perbedaan antara Coaching dengan Training, Consulting, dan
Konseling: https://www.youtube.com/watch?v=rLxU2xlXtzY
○ Video Demo Percakapan Coaching Tatap Muka Menggunakan Alur TIRTA:
https://www.youtube.com/watch?v=crp7P7dJegw
○ Video Demo Percakapan Coaching Daring Menggunakan Alur TIRTA:
https://www.youtube.com/watch?v=u3hvKvcaBd4
● Daftar pertanyaan refleksi pemahaman di LMS:
○ Apa persamaan antara coaching dengan konseling, mentoring, fasilitasi, dan
training?
○ Apa perbedaan antara coaching dengan konseling, mentoring, fasilitasi, dan
training?

Persiapan :
● Pastikan Ibu/Bapak memiliki koneksi internet kuat untuk bisa masuk ke LMS
● Gunakan laptop untuk berselancar di LMS

Pelaksanaan:
ASINKRON 1.5 (67.5 menit)
● Baca refleksi pemahaman peserta di LMS sebagai bahan diskusi di sesi sinkron.
● Pembelajaran akan dilanjutkan pada sesi sinkron 1

GAMBARAN DETAIL SESI SINKRON 1

EKSPLORASI KONSEP 3 JP (135 menit) (SINKRON)


TUJUAN SESI
Peserta dapat:
● Memahami yang dimaksud dengan coaching
● Membedakan antara coaching dengan konseling, mentoring, fasilitasi, dan training
● Memahami apa yang dimaksud dengan coaching mindset
● Memahami bagaimana menghadirkan presence pada saat coaching
● Menangkap kata kunci dan merangkum perkataan teman bicara
● Mengajukan pertanyaan berbobot

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:


● Laptop atau komputer
● Koneksi internet
● PPT Sinkron 1
KEGIATAN: SINKRON 3 (135 menit)
Paparkan tentang Apa itu Coaching

● Sejarah kata coach dan coaching dari awal tahun 1500-an sampai sekarang.
● Coaching dan Pendekatan Lain:
○ Narasumber mengaitkan diskusi dengan apa yang sudah dilakukan peserta
dalam refleksi pemahaman secara asinkron. Elaborasi pemahaman terhadap
perbedaan dan persamaan dari peran Coach dengan Mentor, Konselor dan
mengaitkan setiap perannya dengan kondisi riil saat mendampingi Kepala
Sekolah
● Definisi Coaching:
○ Narasumber menjelaskan proses Coaching yaitu proses menghantarkan
seseorang dari tempat dia berada saat ini ke tempat lain yang menjadi
tujuannya.
○ Narasumber memberikan penjelasan dari kata kunci yang ada di definisi
coaching yaitu Kemitraan dengan individu dalam suatu percakapan kreatif,
dengan tujuan memaksimalkan potensi pribadi dan profesionalnya.
■ Kemitraan: Seorang coach harus membangun rasa setara, tidak lebih
tinggi/rendah dibandingkan coacheenya
■ Proses Kreatif: dilakukan melalui percakapan yang memicu proses
berpikir coachee. Percakapan dilakukan untuk memetakan, menggali
situasinya, dan nantinya menghasilkan ide-ide baru.
○ Memaksimalkan Potensi: percakapan coaching harus diakhiri dengan suatu
rencana tindak lanjut yang diputuskan oleh coachee, yang paling mungkin dan
paling besar kemungkinan berhasilnya
● Paradigma Berpikir Coaching
○ Narasumber menjelaskan pola pikir yang dibutuhkan agar dapat menjalankan
percakapan coaching
■ Fokus pada pembelajar:
● Coach memusatkan perhatian pada orang yang dicoachingnya,
bukan pada "topik" yang dibawanya dalam percakapan.
● Fokus diletakkan pada bagaimana topik apa pun yang dibawa
oleh coachee, dapat membawa kemajuan pada coachee, sesuai
keinginan coachee
■ Bersikap terbuka:
● Coach memiliki pikiran yang terbuka terhadap pemikiran-
pemikiran coachee
● Ditandai dengan minimnya pelabelan atau analisa tentang
baik/buruk atau benar/salahnya pemikiran tersebut
● Ditandai juga dengan kemampuan menerima pemikiran dengan
tenang, dan tidak menjadi emosional
■ Bersikap ingin tahu lebih banyak:
● Seorang coach memelihara rasa ingin tahu (curiosity) yang
bersar terhadap apa yang membuat coacheenya memiliki
pemikiran/pendapat/perasaan tertentu
■ Memiliki kesadaran diri yang kuat:
● Kesadaran diri yang kuat membantu coach untuk bisa
menangkap adanya perubahan yang terjadi selama
pembicaraan
● Juga mampu menangkap adanya emosi/energi yang timbul dan
mempengaruhi percakapan, baik dari dalam diri maupun dari
coachee
■ Mampu melihat peluang baru dan berpikir ke depan:
● Coach harus mampu melihat peluang perkembangan yang ada
dan juga bisa membawa coachee melihat masa depan

● Kompetensi Coaching: Narasumber menjelaskan serta memberikan simulasi


kompetensi coaching
○ Presence: Kemampuan untuk hadir utuh bagi coachee kita.
■ Badan - pikiran - hati selaras saat sedang melakukan percakapan dengan
coachee
■ Ini bagian dari Kesadaran Diri
■ Ini membantu munculnya paradigma berpikir dan kompetensi yang
lain: Bersikap terbuka, sabar, ingin tahu lebih banyak
○ Mendengarkan aktif: Kemampuan untuk fokus pada apa yang dikatakan oleh
lawan bicara dan memahami keseluruhan makna yang tidak terucapkan
■ 3 Alasan tidak bisa mendengarkan aktif
● Asumsi: sudah mempunyai anggapan tertentu tentang suatu
situasi
● Judgment/Melabel: memberi label pada seseorang dalam
situasi tertentu
● Asosiasi: mengaitkan dengan pengalaman pribadi
○ Mengajukan pertanyaan berbobot
■ Pertanyaan lahir dari mendengarkan
■ Berbentuk pertanyaan terbuka: menggunakan kata Apa - Bagaimana -
Seberapa. Tidak menggunakan kata Kenapa atau Mengapa. Bukan
pertanyaan tertutup seperti Apakah, Sudahkah, Apa sudah, pertanyaan
yang dijawab Ya atau Tidak
■ Membuat coachee merenung, menggali, mengingat, mengaitkan
■ Diajukan pada saat yang tepat
○ Mendengarkan dan Bertanya dengan RASA
■ R (Receive): Mendengarkan kata kunci - kata-kata yang diucapkan klien
● Ciri-ciri Kata Kunci
● diucapkan berulang-ulang
● diucapkan dengan intonasi tertentu
● berupa kata yang aneh/metafora/analogi
● tertangkap ada emosi saat diucapkan
● menggambarkan kondisi perasaan/pemikiran dia saat itu
● diucapkan setelah "tapi", "namun".

■ A (Acknowledge):
● Memberi tanda/sinyal bahwa kita mendengarkan
● Dengan anggukan, dengan kontak mata
● Jika percakapan dilakukan secara daring, bisa dengan
mengatakan "O..", "Ya..".
● Memberikan perhatian penuh pada coachee.
● Tidak sibuk mencatat
● Tidak terganggu dengan situasi lain

■ S (Summarize):
● Saat coachee selesai bercerita, rangkum untuk memastikan
pemahaman kita sama
● Gunakan kata kunci
● Digunakan juga untuk merangkum potongan-potongan
informasi yang telah didapatkan sebelum ini.
● Mintakan konfirmasi dari coachee apakah rangkuman kita betul
■ A (Ask):
● Berdasarkan yang kita dengar dan hasil summarizing, ajukan
pertanyaan yang membuat pemahaman coachee lebih dalam
tentang situasinya
● Pertanyaan harus merupakan hasil mendengarkan -
mengandung penggalian atas kata kunci atau emosi yang sudah
dikonfirmasi
● Dalam format pertanyaan terbuka

● Latihan Mendengarkan: Narasumber memberikan skenario dan mengundang peserta


untuk identifikasi kata kunci dari skenario yang diucapkan
○ Latihan 1: Saya baru diangkat menjadi Kepala Sekolah dari Sekolah Penggerak
ini. Saya sangat bersemangat untuk menjadikan sekolah saya ini Sekolah
Penggerak yang berhasil. Saya ingin sekali melihat sekolah kami ini berhasil
melahirkan pelajar-pelajar Pancasila. Saya sendiri sejak dulu mengajar di sini.
Jadi penunjukkan saya sebagai Kepala Sekolah apalagi sekarang ada program
Sekolah Penggerak ini seperti anugerah untuk saya. Saya jadi punya
kesempatan untuk mewujudkan cita-cita saya, cita-cita yang membuat saya
memilih karir sebagai pendidik.Yang saat ini menjadi pertanyaan besar bagi
saya adalah saya harus mulai dari mana?
○ Latihan 2: Saya bahagia sekali Pak bisa jadi Kepala Sekolah Penggerak. Pada
dasarnya, saya itu orangnya suka belajar, karena saya tidak mau menjadi katak
dalam tempurung. Sebelum ada Program Sekolah Penggerak, saya itu rajin
sekali cari-cari pelatihan untuk saya ikuti. Ibarat gunung kan kudaki laut kan
ku sebrangi.

RUANG KOLABORASI DURASI: 3 JP (135 MENIT)


(SINK)
TUJUAN SESI

Peserta dapat:
● Memahami yang dimaksud dengan coaching
● Melakukan percakapan coaching dengan alur TIRTA;
● Menerapkan 3 kompetensi coaching, presence, mendengarkan aktif, dan
mengajukan pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching;
● Melontarkan pertanyaan untuk identifikasi, rencana aksi, dan tanggung jawab
dalam percakapan coaching;
PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:
● Laptop atau komputer
● Koneksi internet
● Presentasi PPT SINKRON 2

Persiapan :
● Pastikan Ibu/Bapak sudah berada di lokasi yang ideal (tidak berisik dan koneksi internet
kuat) untuk memandu pembelajaran.
● Gunakan laptop untuk memandu pembelajaran.
● Pastikan slide PPT dapat ditampilkan.
● Nyalakan nada getar di handphone agar tidak mengganggu pembelajaran.
● Login ke LMS dan memasuki ruang konferensi video
● Instruksi untuk merekam latihan coaching yang akan diunggah di LMS

Pelaksanaan:
KEGIATAN: SINKRON 1 (2X60 menit)

● Alur Percakapan Coaching TIRTA


o Narasumber menjelaskan penggunaan Kompetensi Coaching yang dikaitkan
dengan peran Pelatih Ahli dalam mendampingi Kepala Sekolah
▪ Dalam sesi Coaching
▪ Dalam sesi coaching akan ada alur tertentu yang harus diikuti
▪ Sesi coaching harus terjadwal
▪ Lama sesi 30 - 90 menit
▪ Dalam Percakapan dengan Tujuan Tertentu
▪ Bisa tidak terjadwal
▪ Didorong oleh kebutuhan untuk memiliki teman berpikir
menghadapi situasi tertentu atau kebutuhan untuk mengetahui
kemajuan
o Narasumber menjelaskan TIRTA sebagai alur percakapan yang digunakan
dalam sesi coaching
▪ T(tujuan): Menyepakati topik pembicaraan dan hasil pembicaraan
▪ I (Identifikasi): Menggali dan memetakan situasi saat ini. Hubungkan
dengan fakta-fakta yang ada
▪ R (Rencana Aksi: Mengembangkan ide untuk alternatif rencana
aksi/solusi
▪ TA (Tanggung Jawab): Berkomitmen akan langkah selanjutnya
o Narasumber mengajak peserta untuk menonton video percakapan TIRTA
melalui luring dan daring. Peserta memperhatikan dan mengidentifikasi
percakapan di setiap alurnya
o Narasumber menjelaskan dan mensimulasikan pertanyaan untuk di setiap alur
TIRTA
▪ Pertanyaan untuk “Tujuan”
Percakapan akan dibuka dengan menyepakati Tujuan Percakapan. Ini
selaras dengan prinsip Kemitraan dalam coaching. Di tahap Tujuan ini,
coach harus menanyakan 2 pertanyaan:
1. Pertanyaan terkait agenda/topik pembicaraan:
“Apa yang akan kita bicarakan di sesi ini?”
“Topik apa yang mau diangkat di sesi ini?”
2. Pertanyaan terkait hasil yang akan didapatkan dari
pembicaraan ini
“Apa yang ingin didapat dari percakapan kita ini?”
“Hasil apa yang ingin dibawa pulang dari percakapan ini?”
Kedua pertanyaan ini harus ditanyakan dan dinyatakan ulang
sebelum kita masuk ke segmen berikutnya.

▪ Pertanyaan untuk “Identifikasi”


Di tahap ini, tujuannya adalah memperjelas situasi saat ini dan juga
situasi ideal yang diinginkan. Gali dan petakan situasi saat ini, bantu
coachee menghubungkan fakta-fakta yang ada,

“Bagaimana situasinya saat ini?”


“Apa yang sudah berjalan baik?”
“Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh?”
“Apa yang menjadi hambatan?”
“Idealnya situasinya seperti apa?”

▪ Pertanyaan untuk “Rencana Aksi”


Apabila coachee dapat melihat situasi saat ini dari sudut pandang
berbeda atau mendapatkan kesadaran baru atas kondisinya saat ini, hal
itu adalah momen coachee mulai mendapatkan ide bagaimana
mencapai tujuannya. Di tahap Rencana Aksi ini, coach bersama
coachee mematangkan ide-ide sehingga ada beberapa pilihan rencana
aksi yang telah ditelaah.
“Apa yang Ibu/Bapak sadari dari percakapan kita sejauh ini?
“Apa yang perlu berubah?”
“Apa yang perlu diperbaiki/ditingkatkan?”
“Apa yang bisa menjadi pilihan?”
“Alternatif apa saja yang tersedia?”
“Apa ide Ibu/Bapak?”
“Apa lagi?”
“Selain itu?”

Di tahap ini buka ruang brainstorming dengan coachee

▪ Pertanyaan untuk “Tanggung Jawab”


Tahap akhir percakapan digunakan untuk memilih opsi mana yang akan
diambil untuk dilakukan, memastikan komitmen klien, meminta
coachee menyimpulkan sesi, dan menutup sesi.
Contoh-contoh pertanyaannya:

“Jadi apa yang akan dilakukan setelah sesi ini?”


“Mana dari pilihan yang kita punya yang paling realistis untuk dilakukan
dalam… ke depan”
“Kapan Ibu/Bapak akan melakukannya”
”Apa yang bisa memastikan keberhasilannya?”
“Siapa yang Ibu/Bapak perlukan untuk mendukungmu?
“ Apa yang bisa Ibu/Bapak simpulkan dari percakapan ini?”

Catatan: di dalam coaching, rencana tindakan bisa bersifat


“intangible”, misalnya perlu waktu untuk memikirkan.

Latihan TIRTA menggunakan KOMPETENSI COACHING


● Latihan triad terdiri dari 3 siklus untuk 3 peserta
● Siklus 1 (durasi 10’): peserta 1 menjadi coach, peserta 2 menjadi coachee, peserta 3
menjadi pengamat
● Coach bertanya menggunakan pertanyaan coaching sesuai alur TIRTA
o T: tanyakan 2 pertanyaan tentang topik dan hasil percakapan
o I dan R dan TA: gunakan keterampilan mendengarkan aktif dan bertanya
dengan pertanyaan berbobot
o TA: minta coachee menyimpulkan
● Coachee menyiapkan topik untuk percakapan
● Pengamat mengamati jalannya latihan
● Siklus 2 (durasi 10’): peserta 2 menjadi coach, peserta 3 menjadi coachee, peserta 1
menjadi pengamat
● Siklus 3 (durasi 10’): peserta 3 menjadi coach, peserta 1 menjadi coachee, peserta 2
menjadi pengamat
● Jika masih ada waktu, saling refleksi: Apa rasanya di-coaching? Apa rasanya meng-
coaching? Apa yang berkesan? Apa lagi yang dialami?

“Untuk yang kuartet, tahapan latihannya akan sebagai berikut:”


● Latihan kuartet terdiri dari 4 siklus untuk 4 peserta
● Siklus 1 (durasi 7’): peserta 1 menjadi coach, peserta 2 menjadi coachee, peserta 3 dan 4
menjadi pengamat
● Coach bertanya menggunakan pertanyaan coaching sesuai alur TIRTA
o T: tanyakan 2 pertanyaan tentang topik dan hasil percakapan
o I dan R dan TA: gunakan keterampilan mendengarkan aktif dan bertanya
dengan pertanyaan berbobot
o TA: minta coachee menyimpulkan
● Coachee menyiapkan topik untuk percakapan
● Pengamat mengamati jalannya latihan menggunakan rubrik latihan coaching
● Siklus 2 (durasi 7’): peserta 2 menjadi coach, peserta 3 menjadi coachee, peserta 4 dan 1
menjadi pengamat
● Siklus 3 (durasi 7’): peserta 3 menjadi coach, peserta 4 menjadi coachee, peserta 1 dan 2
menjadi pengamat
● Siklus 4 (durasi 7’): peserta 4 menjadi coach, peserta 1 menjadi coachee, peserta 2 dan 3
menjadi pengamat
● Jika masih ada waktu, saling refleksi: Apa rasanya di-coaching? Apa rasanya meng-
coaching? Apa yang berkesan? Apa lagi yang dialami?

GAMBARAN DETAIL SESI ASINKRON 2

REFLEKSI TERBIMBING DURASI: 0.5 JP (22.5 MENIT)


(ASINK)
TUJUAN SESI
Peserta mengetahui:
● Seberapa baik mereka dalam melakukan latihan coaching

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:


● Laptop atau komputer
● Koneksi internet
● Daftar Pertanyaan Refleksi Pembelajaran
○ Hal-hal penting apa yang Ibu/Bapak pelajari pada saat sesi sinkron hari ini?
○ Apa lagi yang masih ingin Ibu/Bapak tanyakan kepada instruktur, pada saat
sesi sinkron berikutnya?
● Daftar Pertanyaan Refleksi Latihan Coaching:
○ Apa yang sudah berjalan dengan baik?
○ Apa yang masih perlu diperbaiki/ditingkatkan?
○ Apa yang akan Ibu/Bapak lakukan untuk memperbaiki/meningkatkannya?
○ Apa yang dirasakan oleh coachee pada saat di-coaching oleh Ibu/Bapak?
(tanyakan kepada coachee Ibu/Bapak)
Persiapan :
● Pastikan Ibu/Bapak memiliki koneksi internet kuat untuk bisa masuk ke LMS
● Gunakan laptop untuk berselancar di LMS

Pelaksanaan:
● Baca refleksi pembelajaran peserta di LMS sebagai bahan diskusi di sesi sinkron.

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL DURASI: 1 JP (45 menit)


(ASINK)
TUJUAN SESI
Peserta mengetahui:
● percakapan coaching untuk membuat rencana
● percakapan coaching untuk melakukan refleksi
● percakapan coaching untuk memecahkan masalah
● percakapan coaching untuk melakukan kalibrasi
● perbedaan antara keempat percakapan coaching di atas
PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:
● Laptop atau komputer
● Koneksi internet
● Sumber belajar:
● Video Percakapan Coaching untuk Perencanaan: https://youtu.be/PPLorahBPrM
● Video Percakapan Coaching untuk Refleksi: https://youtu.be/tLS_N8qfZrQ
● Video Percakapan Coaching untuk Pemecahan Masalah:
https://youtu.be/cL7zSzZIjwA
● Video Percakapan Coaching untuk Kalibrasi: https://youtu.be/lHoNBN-Qjts
● Presentasi PPT SINKRON 3

ASINKRON
Persiapan :
● Pastikan Ibu/Bapak memiliki koneksi internet kuat untuk bisa masuk ke LMS
● Gunakan laptop untuk berselancar di LMS

Pelaksanaan:
● Menjawab pertanyaan tentang perbedaan dan persamaan antara keempat
percakapan coaching
● Membaca tulisan peserta tentang perbedaan antara keempat percakapan coaching di
atas, di LMS sebagai bahan diskusi di sesi sinkron.
● Instruksi → PPT 3
GAMBARAN DETAIL SESI SINKRON 2

ELABORASI PEMAHAMAN DURASI: 3 JP (135 MENIT)


(SINKRON)
TUJUAN SESI

Peserta dapat:
- memahami bagaimana jalannya percakapan coaching untuk membuat rencana,
melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi
- melakukan percakapan coaching untuk membuat rencana
- melakukan percakapan coaching untuk melakukan refleksi, memecahkan masalah,
atau melakukan kalibrasi

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:


● Rubrik Latihan Percakapan Coaching

Persiapan :
● Pastikan Ibu/Bapak sudah berada di lokasi yang ideal (tidak berisik dan koneksi internet
kuat) untuk memandu pembelajaran.
● Gunakan laptop untuk memandu pembelajaran.
● Pastikan slide PPT dapat ditampilkan.
● Nyalakan nada getar di handphone agar tidak mengganggu pembelajaran.
● Login ke LMS dan memasuki ruang konferensi video
Pelaksanaan:
SUB KEGIATAN: SINKRON 1 (1X45 menit)

● Percakapan untuk Perencanaan


○ “Bapak dan Ibu sekalian, tentu sudah menonton video demo percakapan
coaching yang ada di LMS. Di sana ada empat percakapan coaching, yaitu
untuk membuat rencana, melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan
melakukan kalibrasi. Sekarang kita akan membahas percakapan coaching
untuk perencanaan terlebih dahulu.”
○ Kapan kita melakukan percakapan coaching untuk perencanaan?
■ Sebelum memulai pendampingan kepada Kepala Sekolah.
Pendampingan harus bersifat suatu pengembangan jangka pendek (3-
6 bulan)
■ Sebelum memulai/terlibat dalam suatu kegiatan atau melakukan suatu
tugas
○ Bagaimana cara melakukan percakapan coaching untuk perencanaan?
■ Tanyakan tujuan perencanaan: apa yang ingin dicapai dengan program
pengembangan/kegiatan
■ Tentukan ukuran keberhasilan program pengembangan/kegiatan
■ Identifikasi hal-hal yang harus disiapkan/dikembangkan
■ Identifikasi hal-hal yang sudah ada yang bisa membantu keberhasilan
■ Identifikasi dukungan yang diperlukan
○ TIPS
■ Untuk membuat rencana pengembangan kompetensi, silakan merujuk
ke Kompetensi Kepala Sekolah sebagai acuan.
■ Di tahap ini, tidak perlu menggali secara detil. Dapatkan informasi yang
cukup spesifik tapi tidak terlalu detil. Pembicaraan sangat detil akan
dilakukan di sesi coaching.
■ Saat melakukan percakapan, jangan meminta coachee mengisi form.
Tapi dapatkan jawaban melalui percakapan

“Berikut percakapan coaching untuk perencanaan yang dapat Bapak dan Ibu
jadikan panduan:”
■ Mulai dengan memberi salam pembuka dan menyatakan untuk apa
tujuan percakapan ini (misalnya Kita akan membuat Rencana
Pengembangan Kompetensi Ibu/Bapak ya, dalam 15 menit ke depan)
■ Pertanyaan 1: Kompetensi Kepala Sekolah yang mana yang ingin
dikembangkan dalam 3 bulan ke depan? Apa yang ingin dilihat di
Kompetensi tersebut
● Dengarkan, tangkap kata kunci dan perdalam dengan 1-2
pertanyaan, jika perlu.
■ Pertanyaan 2: Apa ukurannya bahwa Kompetensi tersebut sudah
tercapai?
● Dengarkan, tangkap kata kunci dan perdalam dengan 1-2
pertanyaan, jika perlu.
■ Pertanyaan 3: Apa saja yang dirasakan perlu dikembangkan dalam 3
bulan ini?
● Dengarkan, tangkap kata kunci dan perdalam dengan 1-2
pertanyaan, jika perlu.
■ Pertanyaan 4: Perlu dukungan dari siapa saja? Dukungan seperti apa?
● Dengarkan, tangkap kata kunci dan perdalam dengan 1-2
pertanyaan, jika perlu.

● Percakapan untuk Refleksi


“Bapak dan Ibu sekalian, tadi kita sudah berlatih melakukan percakapan coaching
untuk membuat rencana. Sekarang kita akan membahas percakapan coaching untuk
melakukan refleksi.”
○ Kapan kita melakukan percakapan coaching untuk refleksi?
■ Setelah ada aktivitas yang dilakukan oleh kepala sekolah sendiri
■ Setelah mengikuti suatu aktivitas
■ Setelah menyelesaikan suatu tugas
■ Bagaimana melakukannya percakapan coaching untuk refleksi?
○ TIPS
■ Saat melakukan percakapan refleksi, beri banyak ruang hening
■ Izinkan coachee mengungkapkan refleksinya dengan bebas
■ Jaga presence kita untuk membantu menjaga “ruang” percakapan yang
aman dan nyaman bagi coachee.

● Percakapan untuk Pemecahan Masalah


“Bapak dan Ibu sekalian, tadi kita sudah membahas tentang percakapan coaching
untuk melakukan refleksi. Sekarang kita akan membahas percakapan coaching untuk
pemecahan masalah. Apa ciri-ciri dari percakapan coaching untuk pemecahan
masalah?”
○ Ciri-ciri percakapan coaching untuk memecahkan masalah:
■ Step by step contoh percakapan & pertanyaan
○ Kapan kita melakukan percakapan coaching untuk memecahkan masalah?
■ Saat coachee mengontak kita karena ia menghadapi masalah. merasa
buntu, merasa tidak jelas, merasa tidak berdaya, merasa tidak mampu.
■ Saat coachee mengalami krisis
■ Saat coachee membutuhkan bantuan dari luar
○ Bagaimana melakukan percakapan coaching untuk memecahkan masalah?
○ TIPS
■ Jaga sikap terbuka, netral dan ingin tahu
■ Jangan terbawa dalam “problem coachee”
■ Sering-sering mengajak coachee melihat dari area yang
netral/helicopter view
■ Menggunakan gambar/mind map bisa membantu juga

● Percakapan untuk Kalibrasi


“Bapak dan Ibu sekalian, tadi kita sudah membahas tentang percakapan coaching
untuk membuat rencana, melakukan refleksi, dan pemecahan masalah. Sekarang kita
akan membahas percakapan coaching untuk kalibrasi.”

“Apa itu kalibrasi? Biasanya kata kalibrasi digunakan untuk menggambarkan proses
pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan cara membandingkan suatu
standar yang tertelusur dengan standar Nasional maupun Internasional. Kalibrasi yang
dimaksud disini adalah proses perbandingan antara kompetensi seseorang dengan
kompetensi yang disyaratkan ke orang tersebut sehubungan dengan peran dan
tanggung jawabnya.”
○ Kapan kita melakukan percakapan coaching untuk kalibrasi?
■ Setiap 3 bulan saat membicarakan kemajuan perkembangan diri
■ Saat kita/coachee ingin melakukan swanilai kinerja/perkembangannya
terhadap suatu standar/kriteria.
■ Saat perlu melakukan penyesuaian ulang atas rencana terhadap
standar/kriteria tersebut
○ Bagaimana melakukan percakapan coaching untuk kalibrasi?
■ Pastikan Ibu/Bapak dalam keadaan positif
■ Pastikan memiliki intensi yang benar
■ ingin terkoneksi bukan mengoreksi
■ ingin memahami bukan memberi tahu
■ Mulai dengan meminta coachee menilai apa hal-hal yang sudah bagus.
■ Sampaikan hal yang masih salah sebagai area development
○ TIPS
■ Selalu mulai dengan hal-hal yang sudah baik
■ Berikan penghargaan atas hal-hal yang sudah baik
■ Lalu gunakan hal yang sudah baik untuk meningkatkan atau
mengembangkan hal-hal yang belum sesuai target/keinginan
■ Berikan umpan balik secara spesifik dan positif

SUB KEGIATAN: SINKRON 1 (1X45 menit)

● “Bapak dan Ibu sekalian, setelah kita mempelajari tentang Percakapan Coaching
Melakukan Perencanaan, Refleksi, Memecahkan Masalah, dan Melakukan Kalibrasi,
sekarang kita akan melakukan latihan coaching triad menggunakan Percakapan
Coaching untuk perencanaan pengembangan diri sebagai Pengawas Sekolah yang
perlu mengembangkan keterampilan coaching
● Bapak dan Ibu akan berlatih melakukan percakapan coaching, secara triad terdiri dari
3 orang, di breakout room (BOR). Durasi latihan adalah 30-45 menit.
Pasangan/kelompok latihan sudah ditentukan sebelumnya (Narasumber menyusun
pasangan latihan, 1 hari sebelum hari H). Di dalam BOR, lakukan kegiatan sebagai
berikut:”
○ Latihan terdiri dari 3 siklus untuk 3 peserta
○ Siklus 1 (durasi 10’): peserta 1 menjadi coach, peserta 2 menjadi coachee,
peserta 3 menjadi pengamat
○ Coach bertanya menggunakan pertanyaan coaching
○ Coachee menyiapkan topik untuk percakapan
○ Pengamat mengamati jalannya latihan
○ Siklus 2 (durasi 10’): peserta 2 menjadi coach, peserta 3 menjadi coachee,
peserta 1 menjadi pengamat
○ Siklus 3 (durasi 10’): peserta 3 menjadi coach, peserta 1 menjadi coachee,
peserta 2 menjadi pengamat
○ Jika masih ada waktu, saling refleksi: Apa rasanya di-coaching? Apa rasanya
meng-coaching? Apa yang berkesan? Apa lagi yang dialami?
● “Untuk yang kuartet, tahapan latihannya akan sebagai berikut:”
○ Latihan terdiri dari 4 siklus untuk 4 peserta
○ Siklus 1 (durasi 7’): peserta 1 menjadi coach, peserta 2 menjadi coachee,
peserta 3 dan 4 menjadi pengamat
○ Coach bertanya menggunakan pertanyaan coaching
○ Coachee menyiapkan topik untuk percakapan
○ Pengamat mengamati jalannya latihan
○ Siklus 2 (durasi 7’): peserta 2 menjadi coach, peserta 3 menjadi coachee,
peserta 4 dan 1 menjadi pengamat
○ Siklus 3 (durasi 7’): peserta 3 menjadi coach, peserta 4 menjadi coachee,
peserta 1 dan 2 menjadi pengamat
○ Siklus 4 (durasi 7’): peserta 4 menjadi coach, peserta 1 menjadi coachee,
peserta 2 dan 3 menjadi pengamat
○ Jika masih ada waktu, saling refleksi: Apa rasanya di-coaching? Apa rasanya
meng-coaching? Apa yang berkesan? Apa lagi yang dialami?

● Catatan: Idealnya latihan percakapan coaching dilakukan triad, namun jika jumlah
peserta tidak habis dibagi 3, maka akan ada satu kelompok terdiri dari empat peserta.
● Selama peserta berlatih melakukan percakapan coaching, Narasumber berkeliling dari
satu BOR ke BOR yang lain untuk mengamati jalannya latihan. Narasumber mencatat
hal-hal yang sudah berjalan dengan baik dan yang masih perlu diluruskan untuk
disampaikan setelah latihan.
● Narasumber melakukan asesmen terhadap peserta dengan menggunakan rubrik
percakapan coaching.
● Setelah selesai latihan, Narasumber dan peserta kembali ke ruang utama untuk
berdiskusi. Narasumber meminta 2-3 peserta untuk berbagi pengalamannya sebagai
coach dan coachee. Kemudian Narasumber menyampaikan hasil pengamatannya,
memberikan afirmasi dan mengoreksi jika ada pemahaman peserta yang tidak tepat.
Narasumber juga menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta.

KONEKSI ANTAR MATERI DURASI:1 JP (45 MENIT)


(SINKRON)
TUJUAN SESI
Peserta memahami konteks peran Pengawas Sekolah dalam mempraktikkan percakapan
coaching selama 12 bulan di Pendidikan Sekolah Penggerak melalui pendampingan individu

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:


● PPT SINKRON 4
Persiapan :
● Pastikan Ibu/Bapak sudah berada di lokasi yang ideal (tidak berisik dan koneksi
internet kuat) untuk memandu pembelajaran.
● Gunakan laptop untuk memandu pembelajaran.
● Pastikan bisa menayangkan PPT
● Nyalakan nada getar di handphone agar tidak mengganggu pembelajaran.
● Login ke LMS dan memasuki ruang konferensi video

Pelaksanaan: (45 menit)


● Narasumber memaparkan dan mendiskusikan peta peran Pengawas Sekolah selama
pendampingan, khususnya dalam mengembangkan kompetensi Kepala Sekolah

GAMBARAN DETAIL SESI ASINKRON 3

(RENCANA) AKSI NYATA DURASI: 0.5 JP (22.5 MENIT)


(ASINK)
TUJUAN SESI

Peserta mengetahui:
● area apa yang perlu dikembangkan di dalam diri mereka untuk menerapkan paradigma
berpikir dan prinsip coaching selama pendampingan.

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:


● Refleksi Diri Pembelajaran Modul Coaching

Persiapan :
● Pastikan Ibu/Bapak sudah berada di lokasi yang ideal (tidak berisik dan koneksi
internet kuat) untuk memandu pembelajaran.
● Gunakan laptop untuk memandu pembelajaran.
● Nyalakan nada getar di handphone agar tidak mengganggu pembelajaran.
● Login ke LMS dan memasuki ruang konferensi video
Pelaksanaan: (22.5 menit)
● Narasumber meminta peserta untuk:
○ mengunggah percakapan coaching triad yang menggunakan salah satu dari
percakapan coaching untuk refleksi, pemecahan masalah atau, kalibrasi
○ menjawab pertanyaan refleksi diri di LMS:
i. Apa yang sudah Ibu/Bapak pahami tentang percakapan coaching dan
dapat dilakukan dengan baik?
ii. Apa lagi yang masih perlu Ibu/Bapak lakukan untuk meningkatkan
pemahaman Ibu/Bapak dan agar dapat melakukan percakapan
coaching dengan lebih baik?
iii. Apa 3 tindakan konkrit yang akan Ibu/Bapak lakukan, dalam
menerapkan paradigma berpikir dan prinsip coaching, dalam
menjalankan peran Ibu/Bapak sebagai mitra berfikir bagi Kepala
Sekolah dalam mengembangkan kompetensi mereka selama 12 bulan
ke depan?

LAMPIRAN
BAHAN AJAR:

DAFTAR PERTANYAAN REFLEKSI DIRI

1. Ibu/Bapak ingin menjadi Pengawas Sekolah yang seperti apa?


2. Ibu/Bapak ingin mendampingi kepala sekolah agar mereka menjadi kepala sekolah yang
seperti apa?
3. Apakah Ibu/Bapak memiliki pengalaman mendampingi/mengembangkan seseorang
secara individual di mana orang yang didampingi/ dikembangkan tersebut dinilai
berhasil?
4. Apa saja yang membuat itu menjadi berhasil?

SUMBER BELAJAR

PPT Sinkron 1

PPT Sinkron 2

PPT Sinkron 3 dan 4

Video Definisi Coaching


https://www.youtube.com/watch?v=t2zyedRwSBw

Video Perbedaan antara Coaching dengan Mentoring, Training, dan Consulting


https://www.youtube.com/watch?v=VVj-n1Wl0fc

Artikel Perbedaan antara Coaching dengan Consulting dan Mentoring


https://presenta.co.id/artikel/coaching-consulting-mentoring-jakarta/

Video Perbedaan antara Coaching dengan Training, Consulting, dan Konseling


https://www.youtube.com/watch?v=rLxU2xlXtzY

Video Demo Percakapan Coaching Tatap Muka Menggunakan Alur TIRTA


https://www.youtube.com/watch?v=crp7P7dJegw

Video Demo Percakapan Coaching Daring Menggunakan Alur TIRTA


https://www.youtube.com/watch?v=u3hvKvcaBd4

Video Coaching dan GROW Model


https://www.youtube.com/watch?v=wXgG_njX8dk

Video Percakapan Coaching untuk Perencanaan

https://youtu.be/PPLorahBPrM
Video Percakapan Coaching untuk Refleksi

https://youtu.be/tLS_N8qfZrQ

Video Percakapan Coaching untuk Pemecahan Masalah

https://youtu.be/cL7zSzZIjwA

Video Percakapan Coaching untuk Kalibrasi

https://youtu.be/lHoNBN-Qjts

DAFTAR PERTANYAAN REFLEKSI PEMAHAMAN MATERI ASINKRON

● Hal-hal apa yang Ibu/Bapak anggap penting dari referensi-referensi yang simak?
● Tuliskan contoh-contoh kejadian yang Ibu/Bapak ketahui atau pernah Ibu/Bapak alami,
yang menggambarkan situasi coaching, mentoring, konseling, dan fasilitasi.
● Adakah hal-hal yang masih ingin Ibu/Bapak tanyakan kepada instruktur?

DAFTAR PERTANYAAN REFLEKSI DIRI LATIHAN COACHING

● Apa yang sudah berjalan dengan baik?


● Apa yang masih perlu diperbaiki/ditingkatkan?
● Apa yang akan Ibu/Bapak lakukan untuk memperbaiki/meningkatkannya?
● Apa yang dirasakan oleh coachee pada saat dicoaching oleh Ibu/Bapak? (tanyakan kepada
coachee Ibu/Bapak)

DAFTAR PERTANYAAN: REFLEKSI PEMAHAMAN MULAI DARI DIRI S/D RUANG KOLABORASI

● Hal-hal penting apa yang Ibu/Bapak pelajari pada saat sesi sinkron hari pertama?
● Apa lagi yang masih ingin Ibu/Bapak tanyakan kepada instruktur, pada saat sesi sinkron di
hari kedua?

DAFTAR PERTANYAAN REFLEKSI PELATIHAN MODUL COACHING


● Apa yang sudah saya pahami dan dapat lakukan dengan baik?
● Apa lagi yang masih perlu saya lakukan untuk meningkatkan pemahaman saya dan
agar dapat melakukan coaching dengan lebih baik?
● Apa 3 tindakan spesifik yang akan saya lakukan dalam satu minggu ke depan
sehubungan dengan pertanyaan kedua?

RUBRIK LATIHAN PERCAKAPAN COACHING

KRITERIA 1 2 3 4
Mendengar Aktif 3 kali atau 1-2 kali bebas dari bebas dari
lebih muncul muncul judgment, judgment,
judgment, judgment, asumsi, dan asumsi, dan
asumsi, asumsi, atau asosiasi asosiasi, serta
dan/atau asosiasi dapat
asosiasi menangkap
emosi coachee

Pertanyaan sama sekali 1-2 kali 1-2 kali selalu


Berbobot tidak menggunakan menggunakan mengajukan
menggunakan pertanyaan pertanyaan pertanyaan
pertanyaan terbuka, tanpa terbuka, dan terbuka dan
terbuka kata kunci mengandung berasal dari
kata kunci mendengarkan

Memberdayakan masih 1-2 kali masih tidak memberi membantu


Coachee memberikan memberi saran/solusi membuat
pertanyaan saran/solusi rencana aksi
yang spesifik,
mengarahkan mendorong ide
dari coachee,
pada saat
diminta saran
berbagi
pengalaman

Anda mungkin juga menyukai