Anda di halaman 1dari 6

Geologi Daerah Cibadak, Ci kembar dan sekitarnya

BAB V SEJARAH GEOLOGI


Daerah penelitian yang terletak pada Cibadak, Cikembar, dan sekitarnya, masuk ke dalam mandala sedimentasi Bogor (Martodjodjo, 1984). Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi beberapa satuan batuan tidak resmi yang kemudian di sebandingkan dengan formasi batuan menurut peneliti terdahulu. Pola struktur yang berkembang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu struktur lipatan dan struktur sesar. Gambar 5.1 hingga 5.7 menggambarkan ilustrasi sejarah geologi daerah penelitian sejak Oligosen Akhir hingga Resen. Runtunan stratigrafi daerah penelitian dimulai pada kala Oligosen Tengah Oligosen Akhir (N1 N2). Satuan batuan yang terbentuk pada kala itu adalah satuan batupasir selang seling batu lempung dan terdapat lapisan tipis batubara muda. Lingkungan pengendapan satuan ini adalah darat (delta). Berdasarkan ciri litologi satuan batuan ini dapat disebandingkan oleh Formasi Bayah menurut Martodjojo (1984). Seterusnya Oligosen Akhir Miosen Awal (N2-N4). Satuan batuan yang terbentuk pada kala ini adalah satuan batulempung dan satuan batugamping berupa klastik. Berdasarkan pola penyebaran dan umur, kedudukan stratigrafi dari kedua satuan batuan ini adalah menjemari (gambar 5.1). Lingkungan pengendapan dari kedua satuan ini adalah Neritik Tengah Luar, dengan kedalaman kurang dari 200 m. Berdasarkan ciri litologi dan umurnya, satuan batulempung dapat disebandingkan dengan Formasi Batuasih sedangkan satuan

Sejarah Geologi - 103

Geologi Daerah Cibadak, Ci kembar dan sekitarnya

batugamping dapat disebandingkan dengan Formasi Rajamandala menurut Martodjodjo (1984). Pada Miosen Awal (N5-N7), diendapkan satuan batupasir tufaan diatas satuan sebelumnya secara selaras (gambar 5.2). Batupasir tufaan satuan ini dapat disebandingkan dengan Formasi Citarum (Martodjodjo, 1984). Pada kala akhir Miosen Tengah terjadi proses tektonik yang

mengakibatkan terangkatnya Cekungan Bogor ke permukaan dan terbentuknya struktur perlipatan yang berarah relatif barat timur (Baumann, 1973)(gambar 5.4) Pada kala Miosen Akhir Pliosen aktifitas tektonik semakin meningkat sehingga mengakibatkan terbentuknya Sesar naik Cirengkol dan Cioray.. Dampaknya dari Sesar Naik Cirengkol dan Cioray yaitu terangkatnya Formasi Bayah, Formasi Batuasih dan Formasi Rajamandala serta dilanjutkan dengan formasi lainnya yang lebuih muda hanya saja tidak tersingkap pada daerah pemetaan ke permukaan. Dan seiring dengan bertambahnya aktifitas tersebut kemudian terbentuklah sesar mendatar pada daerah penelitian. Pola sesar mendatar tersebut berarah Timurlaut Baratdaya dan Baratlaut Tenggara. Akibat dari sesar-sesar mendatar ini ialah terpotong serta terubahnya orientasi dari struktur-struktur geologi yang telah ada sebelumnya. Gambar 5.7 memperlihatkan kondisi geologi daerah penelitian pada sekarang ini, setelah dipengaruhi oleh faktor eksogen.

Sejarah Geologi - 104

Geologi Daerah Cibadak, Ci kembar dan sekitarnya

Kala Oligosen Tengah Atas (N1 N2)

Gambar 5.1 Satuan batupasir selang seling batulempung diendapkan pada lingkungan pengendapan darat

Kala Oligosen Atas Miosen Bawah (N2 N5)

Gambar 5.2 Setelah piendapkan satuan batupasir selang seling batu lempung, dilanjutkan pengendapan satuan batulempung dan secara menjemari ikuti pembentukan satuan batugamping seiring dengan naik turun muka air laut.

Sejarah Geologi - 105

Geologi Daerah Cibadak, Ci kembar dan sekitarnya

Kala Miosen Bawah (N5 N7)

Gambar 5.3 Satuan berikutnya yaitu satuan batupasir tufaan diendapkan secara selaras diatas satuan sebelumnya pada lingkungan laut dalam.

Kala Miosen Tengah

Gambar 5.4 Pada kala ini terjadi pengangkatan dan gaya kompresi yang berarah relatif utara selatan, menyebabkan terbentuknya struktur lipatan yang berarah barat timur.

Sejarah Geologi - 106

Geologi Daerah Cibadak, Ci kembar dan sekitarnya

Gambar 5.5 Setelah mengalami pelipatan, resistensi batuan yang tidak kuat menyebabkan terjadinya patahan naik yang berarah barat timur, yang menyebabkan batuan berumur Oligosen terangkat.

Kala Plio Plistosen

Gambar 5.6 Aktifitas tektonik yang terus berlangsung menyebabkan terjadinya sesar sesar geser yang berarah timur laut baratdaya dan baratlaut tenggara.

Sejarah Geologi - 107

Geologi Daerah Cibadak, Ci kembar dan sekitarnya

Kala Resen

Gambar 5.7 Kondisi geologi daerah pemetaan pada masa sekarang, terjadi aktivitas vulkanik yang memnghasilkan endapan baru berupa lava dan breksi vulkanik

Sejarah Geologi - 108

Anda mungkin juga menyukai