Dalam penggunaan perangkat teknologi/teknologi inIormasi saat ini, terutama komputer,
tidak hanya kemampuan dalam menjalankan program-program komputer atau bisa mengutak- atik seluruh sistem dalam komputer, kita juga harus memiliki sikap (etika dan moral). Apalagi kaitan dalam dunia internet yang sekarang sudah semakin mendunia. Sebab semua hal dalam internet baik itu gambar, musik, Iile-Iile berita atau inIormasi, kesemuanya itu baik langsung atau pun tidak langsung merupakan hasil karya cipta (kekayaan intelektual) dari seseorang, sekelmpok orang, maupun lembaga yang dilindungi oleh Undang-Undang. Etika secara umum dideIinisikan sebagai suatu kepercayaan atau pemikiran yang mengisi suatu individu, yang keberadaannya bisa dipertanggungjawabkan terhadap masyarakat atas perilaku yang diperbuat. Biasanya pengertian etika akan berkaitan dengan masalah moral. Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah yang diakui oleh manusia secara universal. Perbedaannya bahwa etika akan menjadi berbeda dari masyarakat sate dengan masyarakat yang lain. Sebagai misal bahwa penggunaan soItware bajakan yang berkembang di Asia saat ini bisa mencapai lebih dari 90, sedangkan di Amerika kurang dari 35. Ini bisa dikatakan bahwa masyarakat pengguna soItware di Asia kurang etis dibanding di Amerika. Contoh lain misalnya kita melihat data orang lain atau perusahaan lain yang menjadi rahasianya, berarti kita bertindak kurang etis. Menurut James H. Moore proIesor di Darmouth, berpendapat bahwa etika komputer terdiri dari dua aktivitas utama yaitu, waspada dan sadar bahwa bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat, karena itu harus berbuat sesuatu dengan memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat. Beberapa Hal yang menyangkut dalam Etika dan moral dalam penggunaan teknologi inIormasi dan komunikasi : 1. Menghargai Hasil Karya Orang Lain Beberapa perbuatan yang dapat mencerminkan penghargaan kita terhadap hasil karya orang lain : 1. Selalu menggunakan perangkat lunak yang asli, resmi, dan berlisensi dari perusahaan yang mengeluarkan perangkat lunak tersebut. . Menghindari penggunaan perangkat lunak bajakan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kualitas dan keasliaannya. 3. Tidak turut serta dalam tindakan membajak, menyalin, mengkopi, maupun menggandakan perangkat lunak atau program komputer tanpa seizin dari perusahaan yang menerbitkan perangkat tersebut. 4. Menghindari penyalahgunaan perangkat lunak dalam bentuk apapun yang bersiIat negatiI dan merugikan orang lain. 5. Tidak melakukan tindakan pengubahan, pengurangan, maupun penambahan hasil ciptaan suatu perangkat lunak.
. Hak Cipta Perangkat Lunak Menurut Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Hak Cipta No.19 Tahun 00, Ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup:
Buku, program computer, pamIlet, lay out karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; 1. Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan lain yang sejenis dengan itu;Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan . Lagu atau musik dengan atau tanpa teks 3. Dram atau drama musikal, tari, koreograIi, pewayangan, dan pantomim 4. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, ukir, kaligraIi, pahat, patung, kolase, terapan 5. Arsitektur 6. Peta 7. Seni batik 8. FotograIi 9. SinematograIi 10. Terjemahan, taIsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan
Sedangkan untuk ciptaan yang tidak memiliki atau tidak ada Hak Cipta seperti yang dinyatakan dalam pasal 13 Undang-Undang Hak Cipta No.19 tahun 00 adalah: 1. Hasil rapat terbuka kembaga-lembaga Negara . Peraturan perundang-undangan 3. Pidato kenegaraan atau pidato pejabat pemerintah 4. Putusan pengadilan atau penetapan hakim atau 5. Keputusan badan arbitrase atau keputusan badan-badan sejenis lainnya
Undang-undang Hak Cipta yang belaku saat ini adalah Undang-Undang Hak Cipta No.19 tahun 00 yang merupakan penyempurnaan dari Undang-Undang Hak Cipta No.6 tahun 198, Undang-Undang Hak Cipta No.7 Tahun 1987, dan Undang-Undang Hak Cipta No.1 tahun 1997.
Menurut Pasal Ayat () Hak Cipta No.19 tahun 00, Pencipta atau Pemegang Hak Cipta atas karya sinematograIi dan Program Komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menyewakan Ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersiIat komersil.
3. Tata Cara Mengutip/Mengkopi Hasil Karya Orang Lain Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam mengutip maupun mengkopi hasil karya cipta orang lain, termasuk tulisan ini pun sesungguhnya tidak murni hasil karya saya, jadi saya pun juga berhati-hati dalam mengutip isi dari artikel sesungguhnya. Hal-hal tersebut antara lain sebagau berikut :
Pasal 14 UU Hak Cipta No.19 tah 00 menyatakan bahwa : ` Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta : 1. !engumuman dan/atau !erbanyakan lambang Negara dan lagu kebangsaan menurut sifatnya yang asli 2. !engumuman dan/atau diperbanyak oleh atau atas nama !emerintah, kecuali apabila Hak Cipta itu dinyatakan dilindungi, baik dengan peraturan perundang-undangan maupun dengan pernyataan pada Ciptaan itu sendiri atau ketika Ciptaan itu diumumkan dan/atau diperbanyak atau . !engambilan berita actual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor berita, Lembaga !enyiaran, dan surat kabar atau sumber sefenis lain, dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap.`
Pasal 15 UU Hak Cipta No.19 tahun 00 menyatakan bahwa : Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan, tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta : 1. Penggunaan Hak Ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta . Pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna keperluan pembelaan di dalam atau di luarpengadilan 3. Pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna keperluan : a. Ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan, atau b. Pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta
4. Perbanyakan suatu Ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra dalam huruI braile guna keperluan para tunanetra, kecuali jika Perbanyakan itu bersiIat komersial 5. Perbanyakan suatu Ciptaan selain Progam Komputer secara terbatas dengan cara atau alat apapun atau suatu proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktivitasnya 6. Perubahan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis atas karya arsitektur, seperti Ciptaan bangunan 7. Pembuatan salinan cadangan suatu Progam Komputer oleh Pemilik Progam Komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri
Berdasarkan ketentuan-ketentuan diatas maka tata cara mengutip atau mengkopi hasil karya orang lain antara lain sebagai berikut : 1. Setiap pemgambilan atau pengutipan Ciptaan pihak lain sebagian maupun seluruhnya harus mencantumkan sumbernya jika tujuan pengambilan tersebut untuk keperluan seperti yang disebutkan pada Pasal 15 UU Hak Cipta No.19 tahun 00 diatas. Namun jika tujuannya untuk keperluan diluar yang ditentukan oleh pasal tersebut seperti komersialisasi atau mencari keuntungan, maka kita perlu mendapatkan persetujuan dari Pemegang Hak Cipta dengan ketentuan yang sudah diatur oleh undang-undang. . Pemilik suatu Progam Komputer ( bukan Pemegang Hak Cipta Progam Komputer ) dibolehkan membuat salinan Progam Komputer yang dimilikinya tersebut untuk dijadikan cadangan, jika digunakan untuk keperluan sendiri, bukan untuk komersialisasi atau mencari keuntungan. Hal ini sudah ditetapkan dalam Pasal 15 UU Hak Cipta No.19 tahun 00 huruI g.
4. Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta Pelanggaran terhadap UU Hak Cipta Progam Komputer akan dikenai sanksi atau hukuman. Hal ini sudah ditetapkan dalam pasal 7 ayat (3) UU Hak Cipta No. 19 Tahun 00 yang berbunyi :
barang siapa yang dengan sengafa dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial duatu progam computer dipidana dengan pidana penfara paling lama 5 tahun dan / atau denda paling banyak Rp500.000,-`