Anda di halaman 1dari 5

Molahidatidosa adalah suatu keadaan patologik dari korion yang ditandai dengan : 1.

Degenerasi kistik dari villi, disertai pembengkakan hidropik. 2. Avaskularitas, atau tidak adanya pembuluh darah janin. 3. Proliferasi jaringan trofoblastik. Insidensi kehamilan mola di Amerika Serikat hampir mendekati 1 dalam 1500 sampai 1 dalam 2000 kehamilan. Neoplasia trfoblastik gestasional (GTN) adalah suatu spektrum penyakit yang meliputi mola hidatidosa, mola invasif dan koriokarsinoma. Diagnosis banding Meliputi abortus iminens, abortus yang gagal ( missed abortion), kematian janin trimester pertengahan, kehamilan ganda, tanggal menstruasi yang salah, uterus hamil yang diperbesar oleh leiomioma dan hidramnion. (9)

Hamil mola adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi hasil konsepsi tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi proliferasi dari vili koriales disertai dengan degenerasi hiropik. Uterus melunak dan bnerkembang lebih cepat dari usia gestasi yang normal, tidak dijumpai adanya janin, kavum uteri hanya terisi oleh jaringan seperti rangkaian buah anggur.(8)

Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri stoma villus korialis langka, vaskularisasi dan edematus. Janin biasanya meninggal akan tetapi villus-villus yang membesar dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang diberikan adalah sebagai segugus buah anggur. Jaringan trofoblas pada villus kadang kadang berploriferasi ringan kadang kadang keras, dan mengeluarkan hormon, yakni human

chorionic gonadotropin (HCG) dalam jumlah yang lebih besar daripada kehamilan biasa. (5) Uterus membesar lebih besar dari biasa, penderita mengeluh tentang mual dan muntah, tidak jarang terjadi perdarahan pervaginam. Kadan kadang pengeluaran darah disertai dengan pengeluaran beberapa gelembung villus, yang memastikan diagnosis mola hi datidosa. Frekuensi mola umumnya pada wanita di Asia lebih tinggi ( 1 dari 120 kehamilan ) daripada wanita di negara-negara barat ( 1 dari 2000 kehamilan ),. Tentang nasibnya kehamilan tidak normal ini dapat dikatakan, bahwa mola keluar sendiri atau dikeluarkan dengan suatu tindaka; pengeluaran sendiri biasanya disertai dengan perdarahan yang banyak. Dari mola yang sifatnya jinak, dapat tumbuh tumor trofoblast yang bersifat ganas. Tumor ini ada yang kadang-kadang masih mengandung villus di samping trofoblast yang berfloriferasi, dapat mengadakan invasi yang umumnya bersifat lokal, dan dinamakan mola destruens ( invasive mole, penyakit trofoblast ganas jenis villosum). Selain itu terdapat pula tumor trofoblast yang hanya terdiri dari atas sel-sel trofoblast tanpa stroma, yang umumnya tidak hanya berinvasi di otot uterus tetapi menyebar ke alat-alat lain ( koriokorsinoma, penyakit trofoblast ganas non villosum ). Oleh IUAC ( International Union Againts Cancer ) diadakan klasifikasi sederhana

penyakit trofoblasr, yang mempunyai keuntungan bahwa angka-angka yang diperoleh dari berbagai negara di dunia dapat dibandingkan. Klasifikasi itu ialah : A. ada hubungan dengan kehamilan B. tidak ada hubungan dengan kehamilan. Diagnosis klinik

1. Non-metastatik 2. Metastatik : a. Lokal (pelvis) b. Ekstrapelvik Diagnosis morfologik : 1. Mola Hidatidosa : a. Non-invasif b. Invasif 2. Khorokarsinoma 3. Tidak bisa ditentukan Golongan tidak bisa ditentukan terdiri atas penyakit trofoblast dimana tidak terdapat bahan-bahan dari otopsi, atau opersi, atau kerokan untuk membuat diagnosis morfologik, akan tetapi diagnosis dibuat dengan cara-cara lain ( hormonologik ).(5) Etiologi Belum diketahui pasti. Ada yang menyatakan akibat infeksi, defisiensi makanan, dan genetik. Yang paling cocok adalah teori Acosta Sison, yaitu defisiensi protein. Faktor risiko terdapat pada golongan sosioekonomi rendah, usia di bawah 20 tahun, dan paritas tinggi.(7)

Anatomi Uterus berbentuk seperti buah advokat atau buah pear yang sedikit gepeng ke arah muka belakang, ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm, dan tebal dinding 1,25 cm. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio ( seviks ke depan dan membentuk sudut dengan serviks uteri). Uterus terdiri atas : fundus uteri, korpus uteri, dan servik uteri. Fundus uteri adalah bagian uterus proksimal; disitu kedua tuba fallopii masuk ke uterus. Di dalam klinik penting untuk diketahui sampai dimana fundus uteri berada oleh karena tuanya kehamilan dapat diperkirakan dengan perabaan pada fundus uteri. Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri ( rongga rahim ). Seviks uteri terdiri atas : pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan porsio dan pars supravaginalis servisis uteri adalah bagian serviks yang berada di atas vagina. Saluran yang terdapat di serviks disebut kanalis servikalis berbentuk sebagai saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm. Saluran ini dilapisi oleh kelenjar-kelenjar serviks, berbentuk sel-sel torak bersilia dan berfungsi sebagai reseptakulum seminis. Pintu saluran serviks sebelah dalam disebut ostium uteri eksternum. Kedua pintu ini sangat penting dalam klinik, misalnya pada penilaian jalannya persalinan, abortus, dan sebagainya. Secara histologik uterus terdiri atas (dari dalam ke luar ) : yaitu endometrium ( lapisan bagian dalam dari korpus uteri yang membatasi kavum uteri); myometrium ( otot-otot polos ); dan perimetrium ( lapisan serosa ) yang meliputi dinding uterus bagian luar.(3) Ligament-ligament uterus : 1. ligamentum latum; yaitu berupa lipatan peritoneum sebelah lateral kanan kiri pada uterus, meluas sampai ke dinding panggul dan dasar panggul, sehimgga seolah-olah menggantung pada tuba.

2. Ligamentum rotundum ( ligamentum teres uteri ); terdapat di bagian atas unilateral dari uterus, caudal dari insertie tuba, kedua ligament ini melalui canalis inguinalis ke bagian cranial lab. Majus. 3. Ligamentum infundibulo pelvicum ( lig. Suspensorium ovarii ); 2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium ke dindidng panggul. Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium. 4. Ligamentum kardinale; terdapat di kiri kanan dari cervik setinggi ostium uteri internum ke dinding panggul. Menghalangi pergerakan ke kiri atau ke kanan. 5. Ligamentum sacro uterinum; di kiri kanan dari servik sebelah belakang ke4 sakrum mengelilingi rectum. 6. Ligamentum Vesico uterinum; dari uterus ke kandung kencing.(3)

Anda mungkin juga menyukai