Anda di halaman 1dari 22

Alkohol dan fenol 1

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL


BAB I
PendahuIuan
A. Latar beIakang
Hidrokarbon berlaku sebagai dasar pengelompokan
senyawa organik. Suatu senyawaan non hidrokarbon di anggap
sebagai derivat (turunan hidrokarbon yang mana mengandung
rantai karbon atau cincin atom-atom karbon yang sama. Yang akan
dibahas terbatas pada derivat sederhana yang diperoleh dari
menggantikan satum dua atau tiga atom hidrogen dalam molekul
hidrokarbon, dengan atom oksigen atau gugus hidroksil. Adanya
atom-atom atau gugus-gugus atom menentukan sebagian besar
sifat fisika dan kimia molekul itu. Atom ataupun gugus atom yang
paling menentukan sifat suatu zat dirujuk sebagai gugus fungsional.
Beberapa derivat oksigen dalam mana atom hidrogen telah
digantikan dengan suatu gugus fungdsional seperti alkohol dan
fenol.
Alkohol merupakan kelompok senyawa organik yang cukup
populer dan rumus molekulnya secara umum dapat dituliskan
sebagai R-OH, dengan R-adalah gugus alkil dan gugus hidroksi,-
OH, sebagai gugus fungsi. Fenol mempunyai struktur yang serupa
dengan alkohol tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada
Alkohol dan fenol 2

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
cincin aromatik, dan dengan A-(sebagai aril) maka rumus fenol
dituliskan sebagai Ar-OH.
Apabila hidrogen pada gugus hidroksil alkohol digantikan
degna alkil, maka senyawa yang dihasilkan adalah eter degna
rumus R-O-R
1
. Dimana R- dan R
1
-dapat beerbeda atau sama, dan
gugus R- dapat berupa alkil atau aril. Kepopuleran eter sering kali
dikaitkan dengan fungsi anastesi (bius), dan untuk keperluan
tersebut kedua gugus R-dari eter adalah etil dan senyawanya
adalah CH
3
CH
2
-O-CH
2
CH
3
.
Percobaan alkohol dan fenol dalam praktikum kali ini
mengajarkan kita bahwa alkohol adalah senyawa-senyawa dimana
satu atau lebih atom hidrogen dalam sebuah alkana digantikan oleh
sebuah gugus OH atau yang dikenal juga sebagai hidroksil. Selain
itu percobaan ini berguna untuk mempelajari sifat kimia seperti
suatu alkohol dapat teroksidasi dan bereaksi dengan beberapa zat
kimia dan sifat fisika seperti bersifat semi polar karena terdiri dari 2
gugus alkil dan gugus hidroksil dan juga alkohol dan fenol adalah
asam-asam lemah (alkohol 10-100 kali lebih lemah dari air, fenol 10
kalli lebih kuat dari air dengan kata lain fenol lebih asam dari
alkohol). Percobaan ini juga untuk membedakan antara alkohol
primer, sekunder da tersier apabila bereaksi dengan zat lain.

Alkohol dan fenol 3

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
B. Rumusan masaIah
Bagaimana cara mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari
alkohol dan fenol, serta membedakan antara alkohol primer,
sekunder dan tersier?
C. Maksud praktikum
Mengetahui dan memahami beberapa sifat fisika dan sifat
kimia dari alkohol dan fenol, serta membedakan antara alkohol
primer dan sekunder.
D. Tujuan praktikum
Untuk menentukan reaksi-reaksi alkohol dan fenol dengan
reagen tertentu dan mengetahui perbedaan antara alkohol primer
dan sekunder.
E. Manfaat praktikum
Praktikan Dapat menentukan reaksi-reaksi alkohol dan fenol
dengan reagen tertentu dan mengetahui perbedaan antara alkohol
primer dan sekunder.




Alkohol dan fenol 4

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
BAB II
Kajian Pusaka
A. Teori umum
Derivat hidrokarbon yang molekulnya mengandung satu
gugus hidroksil (-OH) atau lebih sebagai ganti atom hidrogen
dikenal sebagai alkohol. Alkohol tersederhana diturunkan dari
alkana dan mengandung hanya satu gugus hidroksil per molekul.
Senyawaan ini mempunyai rumus molekul umum ROH, dengan R
ialah gugus alkil dengan susunan C
n
H
2n+1
. (Keenan, 1986).
Senyawa alkohol atau alkanol dapat dikatakan enyawa
alkana yang satu atom H-nya diganti dengan gugus OH (hidroksil).
Alkohol adalah R-OH dimana R adalah gugus alkil. Golongan
senyawa akohol juga dapat ditulis C
n
H
2n + 1
OH.( Ghalib, 2010).
Penamaan alkohol dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
nama trivial diberi nama alkil-alkohol (alkohol sebagai nama pokok
dan rantai karbonnya sebagai gugus). Cara kedua berdasarkan
nama sistematik, nama sistematik diberi akhiran "ol digunakan
dimana gugus OH terikat dengan posisi OH diberi nomor terkecil
dari ujung rantai karbon dia terikat. Sistem tatanama, selain yang
disebutkan diatas ialah dengan menganggap bahwa semua nama
Alkohol dan fenol 3

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
alkohol adalah merupakan turunan dari metanol yang disebut
karbinol. (Tim Dosen, 2004).
Berdasarkan peredaan letak terikatna gugus OH pada atom
C. Alkohol dibedakan menjadi tiga, yaitu alkohol primer, alkohol
sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu jika gugus OH
terikat pada atom C primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang
lain secara langsung). Alkohol sekunder yaitu jika gugus OH
terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat secara
langsung dua atom C yang lain). Alkohol tersier yaitu jika gugus
OH terikat pada atom C tersier (atom C yang engikat secara
langsung tia buah atom C yang lain. Secara fisik akan sulit
membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier. Karena
bau dan warna ketiganya dapat dikatakan sama. (Ghalib, 2010).
Alkohol primer jika dioksidasi akan dihasilkan senyawa
aldehidnya dan jika dioksidasi lebih lanjut dihasilkan senyawa asam
karboksilatnya. Alkohol sekunder jika dioksidasi akan dihasilkan
senyawa alkanonnya. Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi. (Ghalib,
2010).
Fenol mempunyai gugus seperti alkohol akan tetapi gugus
fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik. Tata namanya
biasanya dipergunakan nama yang lazim dengan akhiran ol. Fenol
mempunyai sifat-sifat yaitu mempunyai sifat asam. Atom H dapat
Alkohol dan fenol 6

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
diganti tak hanya dengan logam (seperti alkohol tetapi juga dengan
basa, terjadi fenolat. Sifat asam dar ifenol-fenol lemah dan fenolat
ini dapat diuraikan dengan asam karbonat. Mudah dioksidasi, juga
oleh O
2
udara dan memberikan zat-zat warna, mereduksi larutan
fehling dan Ag-beramoniak. Memberi reaksi-reaksi berwarna
dengan FeCl
3
. Mempunyai sifat antiseptik, beracun, mengikis, Ka =
1 X 10
-10
. (Riawan, 1990).
Fenol biasanya digunakan sebagai antiseptikum (dimana hal
ini mungkin karena mempunyai sifat mengkoagulasu protein)
koefisien fenol (kf) : perbandingan kons. Fenol/kons. Zat untuk
mematikan suatu macam bakteri dalam waktu yang sama dan juga
sebagai sintesis misalnya : asam salisilat, aspirin, dan fenolftalein.
(Riawan, 1990).







Alkohol dan fenol 7

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
B. Urian bahan
a. Aquadest (DRJEN POM, 1979 : 96)
Nama resmi : AQUA DESTLLATA
Nama lain : air suling
BM / RM : 18,02 / H
2
O
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : sebagai pelarut
b. Asam Asetat (DRJEN POM, 1979 : 241)
Nama resmi : ACDUM ACETCUM
Nama lain : asam asetat
BM / RM : 60 / CH
3
COOH
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, bau
menusuk, rasa asam, tajam.
Kelarutan : dapat bercampur dengan air dengan
etanol (95%) P dan degan gliserol P.
Kegunaan : pereaksi
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
c. FeCl
3
(DRJEN POM, 1979 : 659)
Nama resmi : FER CHORDUM
Nama lain : Besi () klorida
BM / RM : 162,2 / FeCl
3

Alkohol dan fenol 8

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
Pemerian : hablur atau serbuk hablur, hitam
kehijauan, bebas warna jingga
dari garam hidrat yang telah
terpengaruhi oleh kelembaban.
Kelarutan : larut dalam air, larutan beropalesensi
berwarna jingga.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : sebagai pereaksi

d. Fenol (DRJEN POM, 1979 : 484)
Nama resmi : Phenolum
Nama lain : Fenol
BM / RM : 94,11 / C
6
H
5
OH
Pemerian : hablur bentuk jarum atau massa hablur,
tidak berwarna atau merah jambu, bau
khas, kaustik.
Kelarutan : larut dalam 12 bagian air, mudah larut
dalam etanol (95%) P, dalam kloroform
P, dalam eter P, dalam gliserol P
dalam minyak.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindungi
Dari cahaya, ditempat yang sejuk.
Kegunaan : sebagai pereaksi
Alkohol dan fenol 9

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
e. Metanol (DERJEN POM, 1979 : 706)
Nama : Metanol
BM / RM : 32 / CH
3
OH
Pemerian : cairan tidak berwarna, jernih, bau khas.
Kelarutan : dapat bercampur dengan air ,
membentuk cairan jernih, tidak
berwarna.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : sebagai pereaksi
f. Na
2
CO
3
(DRJEN POM, 1979 : 400)
Nama resmi : NATR CARBONAS
Nama lain : natrium karbonat
BM / RM : 124,00 / Na
2
CO
3

Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk
putih
Kelarutan : mudah larut dalam air
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : sebagai pereaksi
g. NaHCO
3
(DRJEN POM,1979 : 424)
Nama resmi : NATR SUBCARBONAS
Nama lain : natrium bikarbonat
BM / RM : 84,01 / NaHCO
3

Pemerian : serbuk putih atau hablur monoklin kecil,
Alkohol dan fenol 10

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
buram, tidak berbau, rasa asin.
Kelarutan : larut dalam 11 bagian air, praktis tidak
Larut dalam etanol (95%) P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : sebagai pereaksi
h. Amyl alkohol (DRJEN POM, 1979 : 641)
Nama resmi : AMYL ALKOHOL
Nama lain : 3-metil butan.1-ol
BM / RM : 88,13 / C
5
H
11
OH
Pemerian : cairan mudah menguap, jernih, tidak
berwarna, bau khas menyebabkan rasa
terbakar pada lidah.
Kelarutan : praktis bercampur bercampur dengan
Semua pelarut organik, sukar larut
dalam air.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : sebagai pereaksi
i. Pereaksi lucas 250 ml
a. ZnCl
2
(F V : 835)
Nama resmi : ZNC CHLORDUM
Nama lain : zink klorida
BM / RM : 136,29 / ZnCl
2

Pemerian : serbuk hablur atau granut hablur putih
Alkohol dan fenol 11

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
Atau hampir putih, dapat berupa
massa seperti porselen atau berbentuk
silinder.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air.
b. HCl (F V : 49)
Nama resmi : ACDUM HYDROCLORDUM
Nama lain : asam klorida
BM / RM : 36,46 / HCl
Pemerian : cairan tidak berwarna, berasap, bau
merangsang, jika diencerkan dalam 2
bagian air, asap hilang
kelarutan : mudah larut dalam air
penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
kegunaan : sebegai pereaksi lucas
j. 2-Propanol (F : 1193)
Nama resmi : 2-PROPANOL
Nama lain : 2-propanol
BM / RM : 60,10 / CH
3
CH
2
OH
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, bau
Seperti etanol.
Kelarutan : bercampur dengan air dan dengan
Hampir semua pelarut.
penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Alkohol dan fenol 12

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
kegunaan : sebagai pereaksi

C. Prosedur kerja (Anonim, 2011)
a. Kelarutan dalam air, eter dan minyak lemak
a) Siapkan tiga tabung reaksi yang bersih dan kering.
b) Masing-masing tabung reaksi dengan 0,5 ml air (1), eter (2) dan
minyak lemak (3)
c) Kedalam tabung reaksi (1), (2) dan (3), tambahkan setetes
metanol
d) Kocok dan perhatikan kelarutannya (catat)
e) Kerjakan seperti 1 s.d 4 dengan menggunakan alkohol yang lain
f) Kerjakan seperti si atas dengan menggunakan fenol.
b. Alkohol primer dan sekunder
a) Siapkan dua tabung reaksi
b) Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 1 ml pereaksi lucas
c) Tambahkan 3-5 tetes alkohol primer pada tabung (1) dan 3-5
tetes alkohol sekuder pada tabung (2).
d) Kocok dan biarkan selama 3-5 menit
e) Perhatikan perubahan dan catat
f) Kerjakan seperti 1 s.d 5 dengan menggunakan fenol
c. Reaksi dengan Na
2
CO
3
dan NaHCO
3

a) Siapkan tiga buah tabung reaksi
Alkohol dan fenol 13

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
b) Tabung (1) diisi dengan amyl alkohol, tabung (2) dengan fenol,
tabung (3) dengan asam asetat (sebagai pembanding) masing-
masing 1 ml.
c) Masing-masing tabung reaski ditambah dengan 0,5 ml Na
2
CO
3

d) Kocok dan biarkan selama 3-5 menit
e) Perhatikan perubahan dan catat
f) Kerjakan seperti 1 s.d 5 (ganti Na
2
CO
3
menjadi NaHCO
3
)
d. Reaksi dengan FeCl
3

a) Siapkan tiga buah tabung reaksi
b) Tabung (1) diisi dengan metanol, tabung (2) dengan amyl
alkohol dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1 ml.
c) Ke dalam msing-masing tabung reaksi ditambahkan beberap
tetes FeCl
3

d) Catat perubahan yang terjadi







Alkohol dan fenol 14

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
BAB III
Kajian Praktikum
A. AIat yang digunakan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah botol semprot,
pipet tetes, pipet volume 10 ml, rak tabung dan tabung reaksi
B. Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah aquadest,
Asam asetat, FeCl
3,
Fenol, Metanol, Na
2
CO
3,
NaHCO
3,
amil alkohol,
pereaksi lucas dan 2-propanol
C. Cara kerja
a. Kelarutan dalam air, eter dan minyak lemak
a) Disiapkan tiga tabung reaksi yang bersih dan kering.
b) Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 0,5 ml air (1), eter (2)
dan minyak lemak (3)
c) Kedalam tabung reaksi (1), (2) dan (3), ditambahkan setetes
metanol
d) Dikocok dan diperhatikan kelarutannya (dicatat)
e) Dikerjakan seperti 1 s.d 4 dengan menggunakan alkohol yang
lain
f) Dikerjakan seperti si atas dengan menggunakan fenol.
b. Alkohol primer dan sekunder
a) Disiapkan dua tabung reaksi
b) Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 1 ml pereaksi lucas
Alkohol dan fenol 13

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
c) Ditambahkan 3-5 tetes alkohol primer pada tabung (1) dan 3-5
tetes alkohol sekuder pada tabung (2).
d) Dikocok dan dibiarkan selama 3-5 menit
e) Diperhatikan perubahan dan dicatat
f) Dikerjakan seperti 1 s.d 5 dengan menggunakan fenol
c. Reaksi dengan Na
2
CO
3
dan NaHCO
3

a) Disiapkan tiga buah tabung reaksi
b) Tabung (1) diisi dengan amyl alkohol, tabung (2) dengan fenol,
tabung (3) dengan asam asetat (sebagai pembanding) masing-
masing 1 ml.
c) Masing-masing tabung reaski ditambah dengan 0,5 ml Na
2
CO
3

d) Dikocok dan dibiarkan selama 3-5 menit
e) Diperhatikan perubahan dan dicatat
f) Dikerjakan seperti 1 s.d 5 (diganti Na
2
CO
3
menjadi NaHCO
3
)
d. Reaksi dengan FeCl
3

a) Disiapkan tiga buah tabung reaksi
b) Tabung (1) diisi dengan metanol, tabung (2) dengan amyl
alkohol dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1 ml.
c) Ke dalam msing-masing tabung reaksi ditambahkan beberap
tetes FeCl
3

d) Dicatat perubahan yang terjadi


Alkohol dan fenol 16

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
BAB IV
Kajian HasiI Praktikum
A. HasiI Praktikum
1. Tabel hasil pengamatan
a. Kelarutan dalam air, eter dan minyak lemak
Alkohol/fenol Kelarutan dalam
air
Kelarutan dalam
eter
Kelarutan dalam
minyak lemak
Metanol
Fenol
Larut
Larut
Larut
Tidak larut dan
menimbulkan 2
lapisan
Larut
Tidak larut dan
terdispersi

b. Alkohol primer dan sekunder dengan pereaksi lucas
Alkohol Pereaksi lucas
Alkohol primer (Metanol)
Alkohol sekunder (2-propanol)
Fenol
Tidak larut
Tidak larut
Larut

c. Reaksi dengan Na
2
CO
3
dan NaHCO
3

Alkohol/fenol Na
2
CO
3
NaHCO
3
Alkohol dan fenol 17

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
Amil alkohol

Fenol
Asam Asetat
Tidak larut dan
memiliki 2 lapisan
Larut
Larut
Tidak larut

Larut
Larut

d. Reaksi dengan FeCl
3

Zat FeCl
3

Metanol

Amil alkohol
Fenol
Larut dan membentuk larutan
kuning
Tidak larut
Larut dan membentuk larutan ungu

B. Reaksi
a. Reaksi dengan pereaksi Lucas
Alkohol Primer
C
2
H
5
OH + HCl C
2
H
5
Cl + H
2
O
Alkohol Sekunder
OH Cl
CH
3
H C CH
3
+ HCl CH
3
CH CH
3
+ H
2
O
b. Reaksi dengan Natrium Karbonat
- Amyl Alkohol
2 CH
3
(CH
2
)
4
OH + Na
2
CO
3
2 CH
3
(CH
2
)
4
ONa + CO
2
+ H
2
O
P PF P
3
P PF P
3
PF P
Alkohol dan fenol 18

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL

- Fenol
2 Ar OH + Na
2
CO
3
2 Ar-ONa + CO
2
+ H
2
O
- Asam
CH3 C OH + Na
2
CO
3
2 CH
3
C ONa + CO
2
+ H
2
O
O O
c. Reaksi dengan Natrium Bikarbonat
- Amyl Alkohol
CH
3
(CH
2
)
4
OH + NaHCO
3
2 CH
3
(CH
2
)
4
ONa + CO
2
+ H
2
O
- Fenol
2 Ar OH + NaHCO
3
2 Ar-ONa + CO
2
+ H
2
O

- Asam
CH
3
C OH + NaHCO
3
2 CH
3
C ONa + CO
2
+ H
2
O
O O
e. Reaksi dengan FeCl
3

Amyl Alkohol
3C
5
H
11
OH + FeCl
3
3C
5
H
11
Cl + Fe (OH)
3

Fenol
3 Ar 3OH + FeCl
3
Ar O Fe O Ar + 3HCl
O
Ar


PF P
PF P
PF P
PF P
PF P
PF P
PF P
Alkohol dan fenol 19

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
C. Pembahasan
Alkohol merupakan kelompok senyawa organik yang cukup
populer dan rumus molekulnya secara umum dapat dituliskan
sebagai R-OH, dengan R-adalah gugus alkil dan gugus hidroksi,-
OH, sebagai gugus fungsi. Fenol mempunyai struktur yang serupa
dengan alkohol tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada
cincin aromatik, dan dengan A-(sebagai aril) maka rumus fenol
dituliskan sebagai Ar-OH. Alkohol terbagi atas 3 golongan yaitu
alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier.
Pada percobaan kelarutan dalam air, eter dan minyak lemak,
diperoleh hasil yaitu metanol yang jika direaksikan dengan air akn
menghasilkan suatu larutan dimana metanol larut dalam air.
Metanol yang jika direaksikan dengan eter juga akan menghasilkan
suatu larutan begitupun halnya pada saat metanol direaksikan
dengan minyak lemak juga akan menghasilkan suatu larutan. Fenol
apabila direaksikan dengan air akan membentuk suatu larutan.
Tetapi berbanding terbalik apabila fenol direaksikan dengan eter
dan minyak lemak dimana fenol tidak menyatu atau tidak larut
dengan eter dan minyak lemak.
Pada percobaan alkohol primer dan sekunder diperoleh hasil
yaitu alkohol primer (metanol) dan alkohol sekunder (2-propanol)
Alkohol dan fenol 20

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
tidak larut dalam pereaksi lucas sedangkan pada fenol dapat larut
dalam pereaksi lucas.
Pada percobaan reaksi Na
2
CO
3
dan NaHCO
3
diperoleh hasil
yaitu amil alkohol tidak larut dalam Na
2
CO
3
dan menghasilkan 2
lapisan begitupun halnya pada saat amil alkohol direaksikan
dengan NaHCO
3
juga tidak larut. Lain halnya dengan fenol dan
asam asetat. Kedua senyawa ini mampu apabila direaksikan
dengan Na
2
CO
3
dan NaHCO
3
mampu larut didalamnya.
Pada percobaan reaksi dengan FeCl
3
diperoleh hasil yaitu
amil alkohol apabila direaksikan dengan FeCl
3
tidak larut dalam
FeCl
3
. Metanol dan fenol jika direaksikan dengan FeCl
3
akan larut
dalam FeCl
3
. Metanol akan membentuk larutan yang berwarna
kuning dan fenol akan membentuk larutan ungu.







Alkohol dan fenol 21

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
BAB V
KesimpuIan dan Saran
A. KesimpuIan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa metanol dapat larut dalam air, eter dan minyak lemak,
sedangkan fenol hanya mampu larut dalam air dan tidak dapat larut
dalam eter dan minyak lemak. Alkohol primer (metanol) dan alkohol
primer (2-propanol) tidak dapat larut dalam pereaksi lucas
sedangkan fenol dapat larut dalam pereaksi lucas. Amil alkohol tidak
mampu larut dalam Na
2
CO
3
dan NaHCO
3
, sedangkan fenol dan
asam asetat mampu larut dalam Na
2
CO
3
dan NaHCO
3
. Amil alkohol
tidak mampu larut dalam FeCl
3
sedangkan metanol dan fenol
mampu larut dalam FeCl
3
.
B. Saran
Sebaiknya bahan praktikum dapat lebih dilengkapi agar semua
praktikum yang telah diprogramkan dapat dijalankan.




Alkohol dan fenol 22

A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Makassar : UM.
Dirjen POM. 1979. Farnakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Departemen
Kesehatan R.
Dirjen POM. 1995. Farnakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen
Kesehatan R.
Ghalib, Achmad Kholish. 2010. Buku Pintar Kimia. Jakarta : Penerbit :
Powerbooks.
Keenan, W. Charles. 1986. Ilmu Kimia Untuk Universitas Edisi VI.
Jakarta : Penerbit erlangga.
Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Jakarta : Penerbit Binarupa aksara.
Tim Dosen Kimia Unhas. 2004. Kimia Organik. Makassar : UNHAS.

Anda mungkin juga menyukai