BAB I PendahuIuan A. Latar beIakang Hidrokarbon berlaku sebagai dasar pengelompokan senyawa organik. Suatu senyawaan non hidrokarbon di anggap sebagai derivat (turunan hidrokarbon yang mana mengandung rantai karbon atau cincin atom-atom karbon yang sama. Yang akan dibahas terbatas pada derivat sederhana yang diperoleh dari menggantikan satum dua atau tiga atom hidrogen dalam molekul hidrokarbon, dengan atom oksigen atau gugus hidroksil. Adanya atom-atom atau gugus-gugus atom menentukan sebagian besar sifat fisika dan kimia molekul itu. Atom ataupun gugus atom yang paling menentukan sifat suatu zat dirujuk sebagai gugus fungsional. Beberapa derivat oksigen dalam mana atom hidrogen telah digantikan dengan suatu gugus fungdsional seperti alkohol dan fenol. Alkohol merupakan kelompok senyawa organik yang cukup populer dan rumus molekulnya secara umum dapat dituliskan sebagai R-OH, dengan R-adalah gugus alkil dan gugus hidroksi,- OH, sebagai gugus fungsi. Fenol mempunyai struktur yang serupa dengan alkohol tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada Alkohol dan fenol 2
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL cincin aromatik, dan dengan A-(sebagai aril) maka rumus fenol dituliskan sebagai Ar-OH. Apabila hidrogen pada gugus hidroksil alkohol digantikan degna alkil, maka senyawa yang dihasilkan adalah eter degna rumus R-O-R 1 . Dimana R- dan R 1 -dapat beerbeda atau sama, dan gugus R- dapat berupa alkil atau aril. Kepopuleran eter sering kali dikaitkan dengan fungsi anastesi (bius), dan untuk keperluan tersebut kedua gugus R-dari eter adalah etil dan senyawanya adalah CH 3 CH 2 -O-CH 2 CH 3 . Percobaan alkohol dan fenol dalam praktikum kali ini mengajarkan kita bahwa alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hidrogen dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus OH atau yang dikenal juga sebagai hidroksil. Selain itu percobaan ini berguna untuk mempelajari sifat kimia seperti suatu alkohol dapat teroksidasi dan bereaksi dengan beberapa zat kimia dan sifat fisika seperti bersifat semi polar karena terdiri dari 2 gugus alkil dan gugus hidroksil dan juga alkohol dan fenol adalah asam-asam lemah (alkohol 10-100 kali lebih lemah dari air, fenol 10 kalli lebih kuat dari air dengan kata lain fenol lebih asam dari alkohol). Percobaan ini juga untuk membedakan antara alkohol primer, sekunder da tersier apabila bereaksi dengan zat lain.
Alkohol dan fenol 3
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL B. Rumusan masaIah Bagaimana cara mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari alkohol dan fenol, serta membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier? C. Maksud praktikum Mengetahui dan memahami beberapa sifat fisika dan sifat kimia dari alkohol dan fenol, serta membedakan antara alkohol primer dan sekunder. D. Tujuan praktikum Untuk menentukan reaksi-reaksi alkohol dan fenol dengan reagen tertentu dan mengetahui perbedaan antara alkohol primer dan sekunder. E. Manfaat praktikum Praktikan Dapat menentukan reaksi-reaksi alkohol dan fenol dengan reagen tertentu dan mengetahui perbedaan antara alkohol primer dan sekunder.
Alkohol dan fenol 4
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL BAB II Kajian Pusaka A. Teori umum Derivat hidrokarbon yang molekulnya mengandung satu gugus hidroksil (-OH) atau lebih sebagai ganti atom hidrogen dikenal sebagai alkohol. Alkohol tersederhana diturunkan dari alkana dan mengandung hanya satu gugus hidroksil per molekul. Senyawaan ini mempunyai rumus molekul umum ROH, dengan R ialah gugus alkil dengan susunan C n H 2n+1 . (Keenan, 1986). Senyawa alkohol atau alkanol dapat dikatakan enyawa alkana yang satu atom H-nya diganti dengan gugus OH (hidroksil). Alkohol adalah R-OH dimana R adalah gugus alkil. Golongan senyawa akohol juga dapat ditulis C n H 2n + 1 OH.( Ghalib, 2010). Penamaan alkohol dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : nama trivial diberi nama alkil-alkohol (alkohol sebagai nama pokok dan rantai karbonnya sebagai gugus). Cara kedua berdasarkan nama sistematik, nama sistematik diberi akhiran "ol digunakan dimana gugus OH terikat dengan posisi OH diberi nomor terkecil dari ujung rantai karbon dia terikat. Sistem tatanama, selain yang disebutkan diatas ialah dengan menganggap bahwa semua nama Alkohol dan fenol 3
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL alkohol adalah merupakan turunan dari metanol yang disebut karbinol. (Tim Dosen, 2004). Berdasarkan peredaan letak terikatna gugus OH pada atom C. Alkohol dibedakan menjadi tiga, yaitu alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu jika gugus OH terikat pada atom C primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang lain secara langsung). Alkohol sekunder yaitu jika gugus OH terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat secara langsung dua atom C yang lain). Alkohol tersier yaitu jika gugus OH terikat pada atom C tersier (atom C yang engikat secara langsung tia buah atom C yang lain. Secara fisik akan sulit membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier. Karena bau dan warna ketiganya dapat dikatakan sama. (Ghalib, 2010). Alkohol primer jika dioksidasi akan dihasilkan senyawa aldehidnya dan jika dioksidasi lebih lanjut dihasilkan senyawa asam karboksilatnya. Alkohol sekunder jika dioksidasi akan dihasilkan senyawa alkanonnya. Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi. (Ghalib, 2010). Fenol mempunyai gugus seperti alkohol akan tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik. Tata namanya biasanya dipergunakan nama yang lazim dengan akhiran ol. Fenol mempunyai sifat-sifat yaitu mempunyai sifat asam. Atom H dapat Alkohol dan fenol 6
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL diganti tak hanya dengan logam (seperti alkohol tetapi juga dengan basa, terjadi fenolat. Sifat asam dar ifenol-fenol lemah dan fenolat ini dapat diuraikan dengan asam karbonat. Mudah dioksidasi, juga oleh O 2 udara dan memberikan zat-zat warna, mereduksi larutan fehling dan Ag-beramoniak. Memberi reaksi-reaksi berwarna dengan FeCl 3 . Mempunyai sifat antiseptik, beracun, mengikis, Ka = 1 X 10 -10 . (Riawan, 1990). Fenol biasanya digunakan sebagai antiseptikum (dimana hal ini mungkin karena mempunyai sifat mengkoagulasu protein) koefisien fenol (kf) : perbandingan kons. Fenol/kons. Zat untuk mematikan suatu macam bakteri dalam waktu yang sama dan juga sebagai sintesis misalnya : asam salisilat, aspirin, dan fenolftalein. (Riawan, 1990).
Alkohol dan fenol 7
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL B. Urian bahan a. Aquadest (DRJEN POM, 1979 : 96) Nama resmi : AQUA DESTLLATA Nama lain : air suling BM / RM : 18,02 / H 2 O Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa. Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik Kegunaan : sebagai pelarut b. Asam Asetat (DRJEN POM, 1979 : 241) Nama resmi : ACDUM ACETCUM Nama lain : asam asetat BM / RM : 60 / CH 3 COOH Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, bau menusuk, rasa asam, tajam. Kelarutan : dapat bercampur dengan air dengan etanol (95%) P dan degan gliserol P. Kegunaan : pereaksi Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat c. FeCl 3 (DRJEN POM, 1979 : 659) Nama resmi : FER CHORDUM Nama lain : Besi () klorida BM / RM : 162,2 / FeCl 3
Alkohol dan fenol 8
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL Pemerian : hablur atau serbuk hablur, hitam kehijauan, bebas warna jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruhi oleh kelembaban. Kelarutan : larut dalam air, larutan beropalesensi berwarna jingga. Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : sebagai pereaksi
d. Fenol (DRJEN POM, 1979 : 484) Nama resmi : Phenolum Nama lain : Fenol BM / RM : 94,11 / C 6 H 5 OH Pemerian : hablur bentuk jarum atau massa hablur, tidak berwarna atau merah jambu, bau khas, kaustik. Kelarutan : larut dalam 12 bagian air, mudah larut dalam etanol (95%) P, dalam kloroform P, dalam eter P, dalam gliserol P dalam minyak. Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindungi Dari cahaya, ditempat yang sejuk. Kegunaan : sebagai pereaksi Alkohol dan fenol 9
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL e. Metanol (DERJEN POM, 1979 : 706) Nama : Metanol BM / RM : 32 / CH 3 OH Pemerian : cairan tidak berwarna, jernih, bau khas. Kelarutan : dapat bercampur dengan air , membentuk cairan jernih, tidak berwarna. Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : sebagai pereaksi f. Na 2 CO 3 (DRJEN POM, 1979 : 400) Nama resmi : NATR CARBONAS Nama lain : natrium karbonat BM / RM : 124,00 / Na 2 CO 3
Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk putih Kelarutan : mudah larut dalam air Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : sebagai pereaksi g. NaHCO 3 (DRJEN POM,1979 : 424) Nama resmi : NATR SUBCARBONAS Nama lain : natrium bikarbonat BM / RM : 84,01 / NaHCO 3
Pemerian : serbuk putih atau hablur monoklin kecil, Alkohol dan fenol 10
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL buram, tidak berbau, rasa asin. Kelarutan : larut dalam 11 bagian air, praktis tidak Larut dalam etanol (95%) P. Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik Kegunaan : sebagai pereaksi h. Amyl alkohol (DRJEN POM, 1979 : 641) Nama resmi : AMYL ALKOHOL Nama lain : 3-metil butan.1-ol BM / RM : 88,13 / C 5 H 11 OH Pemerian : cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau khas menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Kelarutan : praktis bercampur bercampur dengan Semua pelarut organik, sukar larut dalam air. Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik Kegunaan : sebagai pereaksi i. Pereaksi lucas 250 ml a. ZnCl 2 (F V : 835) Nama resmi : ZNC CHLORDUM Nama lain : zink klorida BM / RM : 136,29 / ZnCl 2
Pemerian : serbuk hablur atau granut hablur putih Alkohol dan fenol 11
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL Atau hampir putih, dapat berupa massa seperti porselen atau berbentuk silinder. Kelarutan : sangat mudah larut dalam air. b. HCl (F V : 49) Nama resmi : ACDUM HYDROCLORDUM Nama lain : asam klorida BM / RM : 36,46 / HCl Pemerian : cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang, jika diencerkan dalam 2 bagian air, asap hilang kelarutan : mudah larut dalam air penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat kegunaan : sebegai pereaksi lucas j. 2-Propanol (F : 1193) Nama resmi : 2-PROPANOL Nama lain : 2-propanol BM / RM : 60,10 / CH 3 CH 2 OH Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, bau Seperti etanol. Kelarutan : bercampur dengan air dan dengan Hampir semua pelarut. penyimpanan : dalam wadah tertutup baik Alkohol dan fenol 12
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL kegunaan : sebagai pereaksi
C. Prosedur kerja (Anonim, 2011) a. Kelarutan dalam air, eter dan minyak lemak a) Siapkan tiga tabung reaksi yang bersih dan kering. b) Masing-masing tabung reaksi dengan 0,5 ml air (1), eter (2) dan minyak lemak (3) c) Kedalam tabung reaksi (1), (2) dan (3), tambahkan setetes metanol d) Kocok dan perhatikan kelarutannya (catat) e) Kerjakan seperti 1 s.d 4 dengan menggunakan alkohol yang lain f) Kerjakan seperti si atas dengan menggunakan fenol. b. Alkohol primer dan sekunder a) Siapkan dua tabung reaksi b) Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 1 ml pereaksi lucas c) Tambahkan 3-5 tetes alkohol primer pada tabung (1) dan 3-5 tetes alkohol sekuder pada tabung (2). d) Kocok dan biarkan selama 3-5 menit e) Perhatikan perubahan dan catat f) Kerjakan seperti 1 s.d 5 dengan menggunakan fenol c. Reaksi dengan Na 2 CO 3 dan NaHCO 3
a) Siapkan tiga buah tabung reaksi Alkohol dan fenol 13
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL b) Tabung (1) diisi dengan amyl alkohol, tabung (2) dengan fenol, tabung (3) dengan asam asetat (sebagai pembanding) masing- masing 1 ml. c) Masing-masing tabung reaski ditambah dengan 0,5 ml Na 2 CO 3
d) Kocok dan biarkan selama 3-5 menit e) Perhatikan perubahan dan catat f) Kerjakan seperti 1 s.d 5 (ganti Na 2 CO 3 menjadi NaHCO 3 ) d. Reaksi dengan FeCl 3
a) Siapkan tiga buah tabung reaksi b) Tabung (1) diisi dengan metanol, tabung (2) dengan amyl alkohol dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1 ml. c) Ke dalam msing-masing tabung reaksi ditambahkan beberap tetes FeCl 3
d) Catat perubahan yang terjadi
Alkohol dan fenol 14
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL BAB III Kajian Praktikum A. AIat yang digunakan Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah botol semprot, pipet tetes, pipet volume 10 ml, rak tabung dan tabung reaksi B. Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah aquadest, Asam asetat, FeCl 3, Fenol, Metanol, Na 2 CO 3, NaHCO 3, amil alkohol, pereaksi lucas dan 2-propanol C. Cara kerja a. Kelarutan dalam air, eter dan minyak lemak a) Disiapkan tiga tabung reaksi yang bersih dan kering. b) Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 0,5 ml air (1), eter (2) dan minyak lemak (3) c) Kedalam tabung reaksi (1), (2) dan (3), ditambahkan setetes metanol d) Dikocok dan diperhatikan kelarutannya (dicatat) e) Dikerjakan seperti 1 s.d 4 dengan menggunakan alkohol yang lain f) Dikerjakan seperti si atas dengan menggunakan fenol. b. Alkohol primer dan sekunder a) Disiapkan dua tabung reaksi b) Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 1 ml pereaksi lucas Alkohol dan fenol 13
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL c) Ditambahkan 3-5 tetes alkohol primer pada tabung (1) dan 3-5 tetes alkohol sekuder pada tabung (2). d) Dikocok dan dibiarkan selama 3-5 menit e) Diperhatikan perubahan dan dicatat f) Dikerjakan seperti 1 s.d 5 dengan menggunakan fenol c. Reaksi dengan Na 2 CO 3 dan NaHCO 3
a) Disiapkan tiga buah tabung reaksi b) Tabung (1) diisi dengan amyl alkohol, tabung (2) dengan fenol, tabung (3) dengan asam asetat (sebagai pembanding) masing- masing 1 ml. c) Masing-masing tabung reaski ditambah dengan 0,5 ml Na 2 CO 3
d) Dikocok dan dibiarkan selama 3-5 menit e) Diperhatikan perubahan dan dicatat f) Dikerjakan seperti 1 s.d 5 (diganti Na 2 CO 3 menjadi NaHCO 3 ) d. Reaksi dengan FeCl 3
a) Disiapkan tiga buah tabung reaksi b) Tabung (1) diisi dengan metanol, tabung (2) dengan amyl alkohol dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1 ml. c) Ke dalam msing-masing tabung reaksi ditambahkan beberap tetes FeCl 3
d) Dicatat perubahan yang terjadi
Alkohol dan fenol 16
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL BAB IV Kajian HasiI Praktikum A. HasiI Praktikum 1. Tabel hasil pengamatan a. Kelarutan dalam air, eter dan minyak lemak Alkohol/fenol Kelarutan dalam air Kelarutan dalam eter Kelarutan dalam minyak lemak Metanol Fenol Larut Larut Larut Tidak larut dan menimbulkan 2 lapisan Larut Tidak larut dan terdispersi
b. Alkohol primer dan sekunder dengan pereaksi lucas Alkohol Pereaksi lucas Alkohol primer (Metanol) Alkohol sekunder (2-propanol) Fenol Tidak larut Tidak larut Larut
c. Reaksi dengan Na 2 CO 3 dan NaHCO 3
Alkohol/fenol Na 2 CO 3 NaHCO 3 Alkohol dan fenol 17
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL Amil alkohol
Fenol Asam Asetat Tidak larut dan memiliki 2 lapisan Larut Larut Tidak larut
Larut Larut
d. Reaksi dengan FeCl 3
Zat FeCl 3
Metanol
Amil alkohol Fenol Larut dan membentuk larutan kuning Tidak larut Larut dan membentuk larutan ungu
B. Reaksi a. Reaksi dengan pereaksi Lucas Alkohol Primer C 2 H 5 OH + HCl C 2 H 5 Cl + H 2 O Alkohol Sekunder OH Cl CH 3 H C CH 3 + HCl CH 3 CH CH 3 + H 2 O b. Reaksi dengan Natrium Karbonat - Amyl Alkohol 2 CH 3 (CH 2 ) 4 OH + Na 2 CO 3 2 CH 3 (CH 2 ) 4 ONa + CO 2 + H 2 O P PF P 3 P PF P 3 PF P Alkohol dan fenol 18
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL
- Fenol 2 Ar OH + Na 2 CO 3 2 Ar-ONa + CO 2 + H 2 O - Asam CH3 C OH + Na 2 CO 3 2 CH 3 C ONa + CO 2 + H 2 O O O c. Reaksi dengan Natrium Bikarbonat - Amyl Alkohol CH 3 (CH 2 ) 4 OH + NaHCO 3 2 CH 3 (CH 2 ) 4 ONa + CO 2 + H 2 O - Fenol 2 Ar OH + NaHCO 3 2 Ar-ONa + CO 2 + H 2 O
- Asam CH 3 C OH + NaHCO 3 2 CH 3 C ONa + CO 2 + H 2 O O O e. Reaksi dengan FeCl 3
Amyl Alkohol 3C 5 H 11 OH + FeCl 3 3C 5 H 11 Cl + Fe (OH) 3
Fenol 3 Ar 3OH + FeCl 3 Ar O Fe O Ar + 3HCl O Ar
PF P PF P PF P PF P PF P PF P PF P Alkohol dan fenol 19
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL C. Pembahasan Alkohol merupakan kelompok senyawa organik yang cukup populer dan rumus molekulnya secara umum dapat dituliskan sebagai R-OH, dengan R-adalah gugus alkil dan gugus hidroksi,- OH, sebagai gugus fungsi. Fenol mempunyai struktur yang serupa dengan alkohol tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik, dan dengan A-(sebagai aril) maka rumus fenol dituliskan sebagai Ar-OH. Alkohol terbagi atas 3 golongan yaitu alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Pada percobaan kelarutan dalam air, eter dan minyak lemak, diperoleh hasil yaitu metanol yang jika direaksikan dengan air akn menghasilkan suatu larutan dimana metanol larut dalam air. Metanol yang jika direaksikan dengan eter juga akan menghasilkan suatu larutan begitupun halnya pada saat metanol direaksikan dengan minyak lemak juga akan menghasilkan suatu larutan. Fenol apabila direaksikan dengan air akan membentuk suatu larutan. Tetapi berbanding terbalik apabila fenol direaksikan dengan eter dan minyak lemak dimana fenol tidak menyatu atau tidak larut dengan eter dan minyak lemak. Pada percobaan alkohol primer dan sekunder diperoleh hasil yaitu alkohol primer (metanol) dan alkohol sekunder (2-propanol) Alkohol dan fenol 20
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL tidak larut dalam pereaksi lucas sedangkan pada fenol dapat larut dalam pereaksi lucas. Pada percobaan reaksi Na 2 CO 3 dan NaHCO 3 diperoleh hasil yaitu amil alkohol tidak larut dalam Na 2 CO 3 dan menghasilkan 2 lapisan begitupun halnya pada saat amil alkohol direaksikan dengan NaHCO 3 juga tidak larut. Lain halnya dengan fenol dan asam asetat. Kedua senyawa ini mampu apabila direaksikan dengan Na 2 CO 3 dan NaHCO 3 mampu larut didalamnya. Pada percobaan reaksi dengan FeCl 3 diperoleh hasil yaitu amil alkohol apabila direaksikan dengan FeCl 3 tidak larut dalam FeCl 3 . Metanol dan fenol jika direaksikan dengan FeCl 3 akan larut dalam FeCl 3 . Metanol akan membentuk larutan yang berwarna kuning dan fenol akan membentuk larutan ungu.
Alkohol dan fenol 21
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL BAB V KesimpuIan dan Saran A. KesimpuIan Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa metanol dapat larut dalam air, eter dan minyak lemak, sedangkan fenol hanya mampu larut dalam air dan tidak dapat larut dalam eter dan minyak lemak. Alkohol primer (metanol) dan alkohol primer (2-propanol) tidak dapat larut dalam pereaksi lucas sedangkan fenol dapat larut dalam pereaksi lucas. Amil alkohol tidak mampu larut dalam Na 2 CO 3 dan NaHCO 3 , sedangkan fenol dan asam asetat mampu larut dalam Na 2 CO 3 dan NaHCO 3 . Amil alkohol tidak mampu larut dalam FeCl 3 sedangkan metanol dan fenol mampu larut dalam FeCl 3 . B. Saran Sebaiknya bahan praktikum dapat lebih dilengkapi agar semua praktikum yang telah diprogramkan dapat dijalankan.
Alkohol dan fenol 22
A ArfaLhurrahman 8lfal 8ahmawaLl 1auflq SSl ApL Daftar Pustaka Anonim. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Makassar : UM. Dirjen POM. 1979. Farnakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan R. Dirjen POM. 1995. Farnakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan R. Ghalib, Achmad Kholish. 2010. Buku Pintar Kimia. Jakarta : Penerbit : Powerbooks. Keenan, W. Charles. 1986. Ilmu Kimia Untuk Universitas Edisi VI. Jakarta : Penerbit erlangga. Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Jakarta : Penerbit Binarupa aksara. Tim Dosen Kimia Unhas. 2004. Kimia Organik. Makassar : UNHAS.