KromatograIi gas adalah suatu metode pemisahan Iisik,dimana komponen-komponen
yang dipisahkan didistribusikan di antara dua Iasa,salah satu Iasa tersebut adalah suatu lapisan stasioner dengan permukaan yang luas,yang lainnya sebagai Iluida yang mengalir lembut di sepanjang landasan stasioner.Stasioner bisa berupa padatan maupun cairan ,sedangkan Iasa bergerak bisa berupa cairan maupun gas.
Gambar 1.Gas kromatograIi Dalam semua teknik kromatograIi, zat-zat yang dipisahkan bermigrasi sepanjang kolom (atau,seperti dalam kromatograIi kertas atau lapisan tipis,ekivalen Iisik kolom). Fasa bergerak dalam GLC adalah gas,yang paling lazim adalah helium,hydrogen atau nitrogen.Pilihan gas pembawa terutama tergantung pada detektorrnya.Dalam kromatograIi gas, Iase bergeraknya adalah gas dan zat terlarut terpisah sebagai uap. Pemisahan tercapai dengan partisi sampel antara Iasa gas bergerak dan Iasa diam berupa cairan dengan titik didih tinggi (tidak mudah menguap) yang terikat pada zat padat penunjangnya. Sedangkan dalam kromatograIi padat-gas, digunakan suatu zat padat penyerap. Ide untuk memIraksionasikan gas-gas dengan menginteraksikannya terhadap suatu zat padat atau cairan tidak bergerak memalui suatu aksi selektiI terhadap suatu komponen tertentu, pertama kali disarankan pada tahun 1941. Metode ini menjadi popular. Senyawa gas yang sedang dianalisis berinteraksi dengan dinding kolom yang dilapisi dengan berbagai tahapan Iasa diam. Ini menyebabkan setiap kompleks elute diwaktu yang berbeda, yang dikenal sebagai ingatan waktu yang kompleks. Perbandingan memberikan kegunaan analisis kromatograIi gasnya. KromatograIi gas yang pada prinsipnya sama dengan kromatograIi kolom (serta yang lainnya untuk kromatograIi, seperti HPLC, TLC), tetapi memiliki beberapa perbedaan penting. Pertama, proses memisahkan senyawa alam campuran dilakukan antara Iasa cair diam dan Iasa gas gerak, sedangkan pada kromatograIi kolom yang seimbang adalah tahap yang solid dan bergerak adalah Iasa cair. Kedua, melalui kolom yang lolos tahap gas terletak disebuah ovendimana temperatur gas yang dapat dikontrol, sedangkan kromatograIi kolom (biasanya) tidak memiliki kontrol seperti suhu. Ketiga, konsentrasi majemuk dalam Iasa gas adalah hanya salah satu Iungsi dari tekanan uap dari gas. (McNair & Miller, 1997). Prinsip pemisahan GC yaitu suatu teknik kromatograIi yang digunakan pada sampel (gas/cairan) yang diinjeksikan ke dalam aliran Iase gerak gas yang lembam secara teknik Iase gerak ke gas pembawa (carrier gas). Sampel akan digerakkan oleh Iase gerak melalui suatu kolom (kemas/kapiler); komponen sampel akan terpisah berdasarkan kemampuannya untuk berdistribusi di antara Iase diam dan Iase gerak.KromatograIi gas membutuhkan suplay gas kualitas yang memadai dan tekanan untuk mencapai pemisahan yang diinginkan. Gas pembawa, biasanya nitrogen, helium atau hidrogen dengan normal dipasok dari tabung gas bertekanan, meskipun beberapa pengguna nitrogen mendapatkan suplai mereka dari kriogenik tangki nitrogen cair atau dari generator nitrogen laboratorium yang dirancang khusus untuk penggunaan kromatograIi. Gas pembawa harus inert, kering dan bebas oksigen untuk mencegah degradasi kolom(Fowlis, 1994).. GC tidak dapat berkerja sendiri dan harus di dukung oleh perangkat lainnya. GC mempunyai beberapa alat penunjang demi tercapainya hasil yang diinginkan, seperti tabung gas, kompresor, dan syringe. Campuran gas dapat dipisahkan dengan kromatograIi gas. Fasa stationer dapat berupa padatan (kromatograIi gas-padat) atau cairan (kromatograIi gas-cair).Umumnya, untuk kromatograIi gas-padat, sejumlah kecil padatan inert misalnya karbon teraktivasi, alumina teraktivasi, silika gel atau saringan molekular diisikan kedalam tabung logam gulung yang panjang (2-10 m) dan tipis. Fasa mobil adalah gasse macam hidrogen, nitrogen atau argon dan disebut gas pembawa. Pemisahan gas bertitik didih rendah seperti oksigen, karbon monoksida dan karbon dioksida dimungkinkan dengan teknik ini.Dalam kasus kromatograIi gas-cair, ester seperti Italil dodesilsulIat yang diadsorbsi di permukaan alumina teraktivasi, silika gel atau penyaring molekular,digunakan sebagai Iasa diam dan diisikan ke dalam kolom. Campuran senyawa yangmudah menguap dicampur dengan gas pembawa disuntikkan ke dalam kolom, dan setiap senyawa akan dipartisi antara Iasa gas (mobil) dan Iasa cair (diam) mengikuti hukum partisi. Senyawa yang kurang larut dalam Iasa diam akan keluar lebih dahulu. Metoda ini khususnya sangat baik untuk analisis senyawa organik yang mudah menguap seperti hidrokarbon dan ester. Analisis minyak mentah dan minyak atsiri dalam buah telah dengan sukses dilakukan dengan teknik ini.EIisiensi pemisahan ditentukan dengan besarnya interaksi antara sampel dan cairannya. Disarankan untuk mencoba Iasa cair standar yang diketahui eIektiI untuk berbagai senyawa. Berdasarkan hasil ini, cairan yang lebih khusus kemudian dapatdipilih. Metoda deteksinya, akan mempengaruhi kesensitiIan teknik ini. Metoda yang dipilih akan bergantung apakah tujuannya analisik atau preparatiI. Adapun diagram komponen penyusun instrumen kromatograIi gas adalahseperti yang ditunjukkan pada.
Gambar 1. Diagram komponen penyusun kromatograIi gas Berdasarkan diagram komponen penyusun instrumen kromatograIi gastersebut dapat disimpulkan bahwa suatu instrumen kromatograIi gas terdiri darigas pembawa, injektor, kolom, detektor dan sistem data.Beberapa hal perlu diperhatikan saat pemilihan komponen penyusuninstrumen kromatograIi gas, diantaranya untuk :
. Memilih Gas PembawaGas Pembawa sebagai Iase gerak akan membawa komponen sampelmelalui kolom menuju detektor. Gas pembawa harus inert, kering dan murni.Pemilihan gas pembawa ini tergantung pada detektor yang digunakan,ketersediaan, keamanan dan biaya. Gas pembawa yang umum digunakan adalah nitrogen (N2), hidrogen (H2), helium (He) dan argon (Ar). Pemilihan gaspembawa ini tidak mempengaruhi selektivitas. Namun dapat mempengaruhiresolusi sebagai hasil dari perbedaan laju diIusi dan dapat mempengaruhi waktuanalisis karena kecepatan optimum gas pembawa akan berkurang sesuai denganpengurangan diIusitas bahan terlarut.Untuk kolom konvensional dengan panjang normal dan didukung oleh rata-rata partikel kemasan ukuran kecil perlu dilakukan pemilihan gas pembawa. Untuk kolom berbentuk pipa terbuka graIik Van Deemter menunjukkan secara jelas pilihan untuk hidrogen (H2) yang diikuti oleh helium (He). Sedangkannitrogen (N2) menunjukkan ketinggian plat yang lebih rendah dan ini terjadi padaaliran yang sangat rendah sehingga akan menyebabkan waktu analisis lebih lama.Kerugian utama menggunakan hidrogen (H2) adalah kemungkinan terjadinyaledakan. AlternatiI yang baik untuk kolom berbentuk pipa terbuka adalah helium(He).Umumnya, gas hidrogen (H2) dan helium (He) digunakan sebagai gaspembawa apabila detektor yang digunakan adalah detektor konduktivitas termal,sedangkan nitrogen (N2) digunakan pada detektor pengionan nyala. Mengatur Kecepatan Alir Kecepatan alir pada analisa menggunakan instrumen kromatograIi gas memang harus diperhatikan, karena kecepatan alir merupakan salah satu Iaktoryang berperan penting dalam mementukan keberhasilan analisa dengankromatograIi gas. Untuk kecepatan alir gas pembawa, biasanya diatur sebesar 150 mL/menit, dimana volume sampel yang dimasukkan dengan injektor adalah 1 20L untuk kolom konvensional (packed) dan 10-3L untuk kolom kapiler.Disamping itu besarnya sampel cairan yang dimasukkan adalah 0,2 20L,sedangkan sampel gas adalah 0,5 50 mL.
Memilih Kolom Kolom dapat dibuat dari berbagai jenis material, seperti stainless steel,aluminium, tembaga, gelas dan paduan silika. Sebagian besar sistem kolommodern terbuat dari gelas atau paduan silika. Kolom konvensional dibuat darimaterial pendukung yang dilapisi Iase diam dari berbagai pembebanan yangdikemas di dalam kolom. Kolom kapiler terdiri dari tabung kapiler panjang yangdidalamnya dilapisi dengan Iase diam (Iase diam dapat juga direkatkan langsungpada permukaan silika). Sebagian besar kolom kapiler terbuat dari paduan silikayang dilapisi polimer di bagian luarnya. Paduan silika sangat mudah pecahsedangkan lapisan polimer tersebut bertindak sebagai pelindungnya.Kolom merupakan tempat dimana pemisahan terjadi, memiliki dua tipe dasar yaitu Kolom konvensional dan Kolom kapiler atau Kolom tabung terbuka.Kolom dapat dioperasikan dengan dua cara , yaitu : secara isotermal (temperaturkonstan) dan temperatur terprogram (variabel peningkatan temperatur dan waktu ditahan pada temperatur konstan) Memilih Injektor dan Memasukkan Sampel (alat untuk memasukkan sampel) Sebagian besar kromatograIi gas dilengkapi dengan jenis injektor yangbisa memasukkan cairan langsung ke dalam kolom menggunakan jarum suntik.Tipe injektor yang digunakan tergantung jenis kolom yang dipakai. Tipe kolom dan operasi menentukan desain dan operasi dari sistem pemasukan sampel dandetektor yang digunakan. Injektor kolom kapiler mempunyai beberapa perbedaanIundamental dari injektor konvensional. Hal ini disebabkan oleh perbedaankarakteristik kolom. Volume maksimum sampel yang dapat dimasukkan padapipa kapiler adalah 0,01 ul. Oleh karena itu sampel yang dimasukkan harus memiliki reproducibly. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan alat yang dinamakan Splitter.
Detektor Untuk mendeteksi komponen yang terpisah dari kolom , diperlukan alat pendeteksi. Pada kolom kapiler penambahan gas (make up gas) digunakan untuk menghilangkan komponen yang terpisah dari bagian akhir kolom ke dalamdetektor untuk mengurangi eIek 'dead volume dan kecepatan aliran yangrendah. Sebuah detektor yang ideal seharusnya memenuhi beberapa persyaratan berikut ini: a. Mempunyai sensitiIitas yang tinggi untuk mengenali unsur dalam bentuk gas(1 volume terlarut : 1000 volume pelarut) b. Mempunyai respon yang linear terhadap jumlah unsur dengan cakupan yangluas.. c. Mudah perawatannya. d. Mempunyai stabilitas baseline yang baik. e. Mempunyai volume internal yang kecil (resolusi puncak) I. Tidak bergantung pada kondisi operasi, seperti : kecepatan aliran Mempunyai respon yang cepat untuk menghindari gugusan puncak g. Murah dan dapat dipercaya.Ada dua tipe detektor, yaitu detektor integral dan diIIerensial. Detektor integral menghasilkan suatu kromatogram yang memberikan suatu pengukuransetiap saat dari jumlah total bahan yang dielusi yang telah melewatinya sampai waktu itu. Berikut ini merupakan contoh kromatogram yang dihasilkan oleh detektor integral.
Sebagian besar kromatograIi gas dikerjakan dengan menggunakan analisiselusi dengan memanIaatkan detektor diIIerensial, yang menghasikan deretanpuncak yang terpisah. Detektor diIIerensial banyak digunakan dalamkromatograIi, dimana respon terhadap konsentrasi bahan atau larutan dalam Iasebergerak ditampilkan dalam sekejap. Respon detektor yang ditampilkan secaragraIik adalah kromatogram diIIerensial yang merupakan kromatogram Iamiliaryang terdiri dari puncak-puncak dan bukan langkah-langkah .
Gambar 7. Kromatogram detektor diIIerensial Detektor diIIerensial terbagi menjadi 2 kelas besar, yaitu
Standar pengoperasian alat Gas Chromatography : 1. Nyalakan stabilizer yang dihubungkan dengan arus klistrik 2. Alirkan gas Nitrogen dengan cara: Buka gas nitrogen sampai angka 5kg/cm2 Buka gas pembawa/carrier 2 tapi tutup carrier 1 Naikkan gas primary menjadi 200 Pa dengan memutar tombol carrier P Naikkan aliran gas nitrogen carrier M ke 60 ml/min terlihat pada monitor paling kiri 3. Cek 3 tombol detector, putar tombol kea rah detector yang digunakan 4. Nyalakan power ON pada GC 5. Tekan tombol putih detector FID jika menggunakn tombol FID 6. Set detector 7. Set Inkektor 8. Set suhu inkeksi menjadi 185 0 C 9. Set suhu oven menjadi 165 0 C 10.Set suhu detector menjadi 195 0 C 11.Set range menjadi 10 2
12.Tambahkan tekan (INIT TIME) 0,3 13.Tekan heather hingga berarda pada posisi ON 14.Periksa parameter 15.Kemudian tekan START 16.Tunggu sampai suhu pada parameter sesuai 17.Buka atau nayalakan kompresor 18.Tekan/tarik stabilizer 19.Cek bawah kompresor buka klepya 20.Buka gas hydrogen set aliran gasnya 21.Cek apakah gas keluar atau tidak 22.Nayalakan kromatopak dat set setiap parameter 23.Jika semua sudah siap, penginjekan standar dan sampel dapat segera dimulai. Syringe atau alat suntik terbuat dari logam untuk penginjekan sampel gas atau larutan. Sebelum digunakan syringe harus dibilas menggunakan alcohol murni lalu diseka dan dimasukkan sampel yang mau diukur. Jika terdapat gelembung, hal tersebut akan mempengaruhi volume dan untuk menghilangkan gelembung dengan tuar ditarik dan disedot berulang atau diketuk hingga gelembung hilang. GC juga mempunyai kelemahan yaitu : 1. Hanya untuk komponen volatil atau yang dapat diuapkan 2. Tidak baik untuk komponen yang labil akibat suhu yang tinggi 3. Beberapa komponen dalam sampel mungkin membutuhkan preparasi yang rumit seperti analisis asam lemak Keuntungan GC: 1.Analisisnya cepat (umumnya dapat dilakukan dalam beberapa menit saja) 2. Resolusinya tinggi 3. Detektornya sensitiI 4. Akurasi dalam analisis kuantitatiI tinggi ( SBR 1-5) 5. Sistemnya otomatis 6. Non-destruktiI 7. Sampel yang diperlukan kecil (l) 8. Hasil analisis terpercaya dan relatiI sederhana
DaItar Pustaka Fowlis,Ian A.1994.Gas Chromatography Second Edition.Inggris: John Wiley & Sons.Ltd McNair,Harold M & Miller,James M.1997.Basic Gas Chromatography.USA:John Wiley & Sons,Inc