Anda di halaman 1dari 5

Struktur Organisasi, Jenis dan Level Konflik

A. Prinsip dan Struktur Organisasi Setelah membuat perencanaan yang tepat untuk kasus tersebut, struktur pengorganisasian perlu dibuat agar asuhan keperawatan yang akan diberikan kepada klien dapat terstruktur. Struktur yang dibuat pun harus berdasarkan prinsip-prinsip pengorganisasian. Pengorganisasian merupakan tahapan setelah perencanaan. Pada tahap ini perencanaan diimplementasikan, hubungan didefinisikan, menguraikan prosedur menurut perencanaan, menyiapkan peralatan, dan pembagian tugas (Marquis & Huston, 2000). Struktur membentuk pola komunikasi, hubungan, dan wewenang dalam setting asuhan kesehatan. Struktur dalam organisai memberikan stabilitas pembuatan keputusan dalam organisasi. Struktur menjelaskan bagaimana suatu keputusan akan dibuat. Tipe struktur organisasi meliputi: 1. Struktur tersentralisasi atau bureaucracy Struktur tersentralisasi merupakan struktur hirarki. Pembuatan keputusan dan kekuasaan dilakukan oleh beberapa orang dalam level atas. Tipe struktur ini ditujukkan pada subdivisinya. Keuntungan dari tipe struktur ini adalah manajer mempunyai rentang kendali yang tidak terlalu luas dan dapat mempertahankan tenaga kerjanya. Kerugian terdapat kesukaran dalam pembuatan keputusan yang harus melalui level atas administrasi. 2. Flat atau struktur desentralisasi Terdapat beberapa bagian dalam struktur pelaporan dan manajer mempunyai rentang kendali yang luas. Pola komunikasi mempermudah dan masalah cenderung menjadi diketahui dengan mudah dan efisien pada setiap level diaman masalah terjadi. Tenaga kerja mempunyai autonomi dan meningkatkan kepuasan kerja. Kerugiannya adalah rentang kendali yang luas diamakan akan membuat sulit untuk memanajemen proses informasi secara cepat dan efisien pada tenaga kerja. 3. Struktur ad hoc

Merupakan oraganisasi terbuka dan system bentuk bebas. System ini dihasilkan dari penelitian kebiasaan didasarkan pada kepuasan kerja dan efisiensi. Tipe struktur ini digunakan tim spesialis untuk memenuhi tugas spesifik. Kerugian dari tipe struktur ini adalah kurangnya rantai komando formal. Tim bekerja bersama sama tetapi ketika masalahdi temukan tidak ada orang yang mengarahkan dalam organisasi yang mereka bisa percaya untuk menemukan resolusi. 4. Struktur Matriks Merupakan kombinasi dari dua struktur, hasil dan fungsi. Fungi terdiri dari semua aktifitas dan kewajiban kewajiban yang dibutuhkan untuk menhasilkan produk dan produk merupakan hasil dari fungsi. Struktur bekerja untuk menyeibangkan fungsi dan pelayanan oraganisai dalam satu hasil operasional. Fungsi merupakan tuntutan wajib untuk melengkapi hasil. Majaer divisi hasil bekerja dengan manajer divisi fungsi, menghasilkan dua garis wewenang, akuntabilitas, dan komunikasi. Isu dalam struktur matriks meliputi rantai komando yang tidak jelas dan variasi tujuan antara dua struktur.

B. Tipe-tipe konflik organisasi Menurut Rowland and Rowlan membagi tipe konflik menjadi tujuh tipe, yaitu 1. Konflik tujuan Terjadi ketika tujuan-tujuan yang hendak dicapai tidak kompatibel, contohnya kondisis antara kepala perawatan respirasi dan kepala perawat ICU. Keduanya menginginkan untuk menerima staf baru untuk bekerja di ICU dan keduanya berkompetisi dengan ketersediaan dana yang terbatas. 2. Konflik afektif Terjadi ketika perasaan atau emosional yang tidak kompatibel. 3. Konflik kognitif Terjadi ketika idea atau opini yang dipercaya tidak kompatibel. Contohnya konflik antara tim dokter dengan manajer perawat tentang pembelajaran protocol.

4. Konflik vertical Terjadi antara level wewenang ketika superior mencoba untuk menggunakan wewenangnya di atas subordinat. 5. Konflik horizontal Terjadi antara tingkat hirarki yang sama. Contohnya konflik antara sesame direktur atau kepala. 6. Konflik peran Terjadi ketika terdapat ketidakkonsistenan atau kesalahpahaman tentang cara untuk mempraktikkan kerja. 7. Konflik datar antar staf Terjadi ketika manajer percaya bahwa anggota staf menggunakan teknik pengetahuan mereka untuk memaksakan area wewenang manajer. Hal ini sering terjadi di rumah sakit, contohnya ketika kualitas manajemen ketentuan staf berubah tanpa melalui proses komitmen supervisor.
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada empat jenis konflik, yaitu konflik intrapersonal, interpersonal, konflik antar individu dan kelompok, konflik antar kelompok. 1. Konflik Intra personal Adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut: a. b. sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan. c. banyak bentuk halngan-halangan yang bias terjadi diantara dorongan dan tujuan. d. terdapatnya baik sapek yang positif maupun negative yang menghalangi tujuan-tujuan yang diinginkan.

Hal-hal diatas dalam proses adaptasi seseorang terhadap lingkungannya seringkali menimbulkan konflik. Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal, yaitu: a. konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik b. konflik pendekatan-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan. c. konflik penhindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negative sekaligus 2. konflik interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja, dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik seperti ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bias tidak akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut. 3. Konflik antar individu dan kelompok Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu mengahadpi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat diberi sanksi oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana dia berada. 4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam oraganisasiorganisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok.

C. Level (tingkatan) konflik Berdasarkan teori yang dikembangkan para ahli, konflik itu memiliki kelas, stadium atau mungkin bisa disebut tingkatan. Dalam Encyclopedia of Professional Management (Editor Lester Robet Bittle, McGraw-Hill, Inc, 1998), di sana terdapat penjelasan bahwa tingkatan konflik dalam organisasi itu antara lain dijelaskan seperti berikut:

Tingkatan pertama adalah the unvisible conflict. Konflik yang terjadi pada tingkatan ini adalah konflik yang masih ada di batin kita (tidak kelihatan). Ada beberapa ketidakcocokan antara kita dengan orang lain, tetapi ketidakcocokan itu tidak nampak atau tidak muncul ke dalam ucapan mulut, sikap, dan tindakan. Tingkatan kedua adalah the perceived / experienced conflict. Konflik yang terjadi pada tingkatan ini adalah konflik yang sudah kita ketahui, kita alami atau sudah nampak. Kita dengan orang lain sudah sama-sama mengalami perbedaan yang kita munculkan dalam bentuk perlawanan. Perbedaan itu bisa jadi berbeda dalam pendapat, harapan, kebutuhan, motif, tuntutan atau tindakan. Perlawanan itu bisa jadi dalam bentuk perlawanan mulut atau sikap. Tingkatan ketiga adalah the fighting. Pada tingkatan ini, konflik sudah berubah menjadi perlawanan fisik, baku hantam, perkelahian, atau hal-hal yang semisal dengan itu. Menurut kamus, fighting adalah melawan orang lain dengan pukulan atau senjata (blow or weapon).

Sumber: Rebecca A.,P.,J. (2007). Nursing Leadership and Management: Theories, Processes, and Practice. Philadelphia. F.A Davis Company http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3735/1/fkm-juanita3.pdf. Diakses tanggal 21 November 2011. jam09.53 http://www.e-psikologi.com/epsi/industri_detail.asp?id=443 Diakses tanggal 21 November 2011. Jam 11.36

Anda mungkin juga menyukai