Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menyusui adalah suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui lebih dari yang semestinya, oleh karena itu ibu-ibu memerlukan bantuan agar proses menyusui dapat berhasil. Banyak alasan yang dikemukakan ibu-ibu antara lain ibu merasa ASI nya tidak mencukupi atau ASI nya tidak keluar pada hari-hari pertama kelahiran bayi. Sesungguhnya hal ini tidak disebabkan karena ibu tidak memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup untuk bayinya, disamping informasi tentang caracara menyusui yang baik dan benar belum menjangkau sebagian besar ibuibu (Depkes, 2001). Adanya anggapan bahwa menyusui adalah cara yang kuno serta alasan ibu bekerja, takut kehilangan kecantikan, tidak disayangi lagi oleh suami dan gencarnya promosi perusahaan susu formula di berbagai media massa juga merupakan alasan yang dapat mengubah kesepakatan ibu untuk menyusui bayinya sendiri, serta menghambat terlaksanya proses laktasi (Widjaja, 2002). Di Indonesia terutama kota-kota besar, terlihat adanya tendensi penurunan pemberian ASI yang dikhawatirkan akan meluas ke pedesaan. Penurunan atau penggunaan ASI di Negara berkembang atau di pedesaan terjadi karena adanya kecenderungan dari masyarakat untuk meniru yang

sesuatu yang dianggap modern yang datang dari negara yang telah maju atau yang datang dari kota besar (Soetjiningsih, 1997). Dari data se Aceh tahun 2010 prevalensi cakupan pemberian ASI eklusif dari usia 0-6 bulan di wilayah kabupaten Aceh Tamiang bekisar 4%10%. Dengan adanya pencapaian ASI yang masih jauh di bawah target nasional, maka ini merupakan tanda bahwa kesadaran para ibu dalam memberikan ASI masih perlu ditingkatkan. (Bgd.Alfridsyah,2011) Menurut Judarwanto (2006), faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan ASI adalah (1) (32%) disebabkan kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif, ibu-ibu menghentikan pemberian ASI karena produksi ASI kurang. Sebenarnya hal ini tidak disebabkan karena ibu tidak memproduksi ASI yang cukup melainkan karena kurangnya pengetahuan ibu. (2) 28% disebabkan oleh ibu bekerja sehingga ibu-ibu menghentikan pemberian ASI Eksklusif karena harus kembali bekerja. (3) (16%) disebabkan oleh gencarnya promosi susu formula, dimana ibu-ibu menghentikan pemberian ASI karena pengaruh iklan susu formula. Sedangkan lainnya (24%) disebabkan oleh (4) faktor sosial budaya yang meliputi nilai-nilai dan kebiasaan masyarakat yang menghambat keberhasilan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif, (5) faktor dukungan dari petugas kesehatan dimana kegagalan pemberian ASI Eksklusif disebabkan kurangnya dukungan dari petugas kesehatan yang dianggap paling bertanggung jawab dalam keberhasilan keberhasilan penggalakan ASI dan (6) faktor dari keluarga dimana banyak ibu yang gagal memberikan ASI Eksklusif karena

orang tua, nenek atau Ibu mertua mendesak ibu untuk memberikan susu tambahan formula. Dalam penatalaksanaan pemberian Air Susu ibu (ASI) eksklusif pada bayi 0-6 bulan Masih ada banyak hal yang perlu diketahui tentang pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif, serta faktor yang dianggap dapat menggagalkan proses Pemberian ASi Eksklusif. Maka dilakukan penelitian mengenai atau berhubungan dengan pemberian ASi Ekslusif dengan mengetahui faktor-faktor kegagalannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,maka perumusan masalah penelitian adalah Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kegagalan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif terhadap bayinyadi desa Geulanggang Merak Kec.Manyak payed Kab.Aceh Tamiang?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam pemberian ASI Eksklusif di desa Geulanggang Merak Kec.Manyak payed Kab.Aceh Tamiang. Tujuan khusus
a.

Diketahuinya pengaruh tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian ASI ekslusif terhadap kegagalan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif

b. Diketahuinya pengaruh sikap ibu tentang pemberian ASI ekslusif

terhadap kegagalan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif


c.

Diketahuinya pengaruh ketersediaan waktu ibu dalam pemberian ASI Eksklusif

d. Diketahuinya

pengaruh

faktor

budaya/kepercayaan

terhadap

kegagalan pemberian ASI Eksklusif


e.

Diketahuinya pengaruh dukungan keluarga terhadap kegagalan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif.

f.

Diketahuinya pengaruh dukungan petugas kesehatan terhadap kegagalan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif

g. Diketahuinya pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap kegagalan

ibu dalam pemberian ASI Eksklusif.

D. Manfaat Penelitian
a. Sebagai pengalaman proses belajar mengajar khususnya dibidang

metodelogi penelitian kesehatan


b. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka

mensukseskan penatalaksanaan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif khususnya di desa Geulanggang Merak Kec.Manyak payed Kab.Aceh Tamiang. c. Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai