Anda di halaman 1dari 6

Installasi Linux CentOS 5.

3
1.1 Persiapan Sebelum instalasi sebaiknya anda telah memilik DVD CentOS 5.3 atau 6 CD CentOS 5.3 Atur boot device priority pada bios anda agar boot prioritynya menjadi CDROM atau DVD. 1.2 Tahapan Instalasi Langkah 1 : Persiapan Media boot Masukkan DVD CentOS 5.3 atau CD 1 CentOS 5.3 dan biarkan komputer melakukan proses boot dari drive CD atau DVD. Setelah proses boot selesai maka akan muncul tampilan seperti ini :

Untuk melakukan instalasi dalam mode grafis, anda bisa langsung menekan tombol [Enter].

Langkah 2 : Melakukan Testing Media Instalasi

Jika anda ingin menguji media instalasi anda terlebih dahulu sebelum melakukan proses instalasi anda bisa menekan tombol ok, tetapi proses ini akan memakan waktu yang cukup lama. Jika anda yakin bahwa media instalasi anda masih dalam keadaan baik sebaiknya anda menekan tombol [Skip] untuk melewati proses ini. Langkah 3 : Memulai Proses Instalasi Pada tahap ini sistem instalasi akan menampilkan halaman pertama dari tahap instalasi CentOS, klik Next untuk berlanjut keproses berikutnya.

Langkah 4 : Pemilihan Bahasa

Pada tahap ini anda akan memilih bahasa yang digunakan selama proses instalasi, jika sudah memilih bahasa klik tombol Next untuk berlanjut ke proses selanjutnya. Langkah 5 : Pemilihan Keyboard

Pada tahap ini anda akan memilih layout keyboard, sebaiknya pilih u.s layout, setelah itu klik tombol Next untuk memulai proses berikutnya. Langkah 6 : Pemilihan Mouse Pilihlah jenis mouse yang sesuai. Perhatikan jenis interface yang digunakan apakah serial, PS/2 atau USB. Sebaiknya pilih yang berjenis Genirc agar kompatibel dengan semua mouse yang ada dipasaran. Setelah selesai memilih mouse klik Next. Langkah 7 : Memilih Upgrade atau Install Program instalasi akan secara otomatis mendeteksi apabila sebelumnya sudah terinstal Linux CentOS. Pada tahap ini pilih install untuk menginstal Linx CentOS, setelah itu klik tombol Next Langkah 8 : Memilih Setup Partisi Ada empat jenis setup partisi yang dapat dipilih: 1. Remove all partitions on disk : Pembuatan partisi baru secara otomatis dengan cara menghapus atau memformat semua partisi yang telah ada sebelumnya.

2. Remove linux partitions on disk : Pembuatan partisi secara otomatis dengan menghapus semua partisi Linux yang telah ada pada disk anda. 3. Used all free space : Pembuatan partisi secara otomatis dengan menggunakan semua partisi kosong yang tersedia pada disk. 4. Manually Partitions : Membuat partisi sendiri secara manual. Disarankan untuk memilih option yang keempat agar bisa belajar membuat partisi sendiri dan dengan memilih option tersebut kita bisa meminimalisir kehilangan data akibat salah melakukan partisi . Langkah 9 : Membuat Partisi Pada Linux terdapat 2 jenis partisi : 1. Partisi SWAP yang berfungsi sebagai virtual memory. Besarnya minimal 32 MB. Besar dari partisi swap yang disarankan adalah dua kali jumlah memori yang terpadsan pada komputer. Jika memori komputer anda 1 GB atau kurang. Contohnya jika pada komputer anda terpasang memori sebesar 1 GB maka buatlah partisi swap sebesar 2 GB. 2. Partisi NATIVE. Adalah partisi untuk sistem Linux itu sendiri. Jumlah partisi native dapat lebih dari satu (partisi root saja) atau lebih tergantung dari masing masing pengguna. Untuk membuat partisi ikuti langkah langkah berikut : 1. Buat partisi SWAP sebesar 2 kali memori yang terpasang, dengan cara : a. Klik tombol New. Kemudian akan muncul jendela untuk membuat partisi. b. Mount point. Biarkan kosong c. File System Type. Pilih swap. d. Allowable drives, berisi daftar hardisk yang terinstall e. Size (MB). Masukkan besar swap sesuai yang telah dijelaskan sebelumnya. f. Additional Size Option. Pilih fixed size. g. Force to be a primary partition, tidak perlu diberi tanda. h. Check for a bad blocks, jika anda memberi tanda maka pada saat dilakukan format, block yang rusak akan ditandai sehingga tidak digunakan dikemudian hari. i. Klik tombol OK. 2. Buat Partisi root / dengan cara sebagai berikut: a. Klik tombol New. Kemudian akan muncul jendela untuk membuat partisi. b. Mount point. Pilih / c. File System Type. Pilih ext3. d. Allowable drives, berisi daftar hardisk yang terinstall e. Size (MB). Masukkan besar partisi root sesuai dengan space yang ada.

f. Additional Size Option. Pilih fixed size. g. Force to be a primary partition, tidak perlu diberi tanda. h. Check for a bad blocks, jika anda memberi tanda maka pada saat dilakukan format, block yang rusak akan ditandai sehingga tidak digunakan dikemudian hari. i. Klik tombol OK. Langkah 10 : Konfigurasi Boot Loader Boot loader adalah program yang pertama kali akan dijalankan ketika komputer dinyalakan. Program instalasi menyediakan dua program boot loader yaitu GRUB dan LILO. GRUB (GRand Unified Bootloader), merupakan boot loader default, sedangkan alternatifnya adalah LILO kependekan dari LInux LOader. (GAMBAR) GRUB atau LILO bisa dipasang pada : Master Boot Record (MBR), MBR adalah area khusus pada hardisk (letaknya di cylinder 0, head 0, sector 1) yang secara otomatis diload oleh BIOS pada saat proses boot. Sangat disarankan untuk menempatkan GRUB atau LILO pada daerah ini. Kecuali pada sistem yang telah terpasang boot loader lain seperti System Commander, OS/2 boot loader atau NT loader. First Sector of root partitions. Pilih area ini jika pada MBR telah terpasang boot loader lain yang tidak ingin dirubah. Dengan memilih area ini maka boot loader akan di load oleh BIOS pada saat melakukan proses boot. Tetapi boot loader tersebut harus disetting terlebih dahulu agar bisa meload GRUB atau LILO yang diletakkan di partisi pertama pada partisi root. Klik Tombol Next untuk melanjutkan ke proses berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai