Anda di halaman 1dari 3

Blast Furnace (BF) - Blast Enrichment Oksigen dimasukkan dalam blast furnace untuk meningkatkan produksi dan membantu

pembakaran dengan bahan bakar alternatif. Biaya untuk oksigen didapatkan dari penghematan bahan bakar. Direct Reduced Iron (DRI) - Oxygen Enrichment Oksigen dimasukkan ke dalam furnace untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi volume gas buang dan memungkinkan nyala api yang lebih stabil. Biaya untuk oksigen didapatkan dari penghematan bahan bakar.
Udara panas Blast Furnace

Udara panas digunakan untuk mengadakan pembakaran dengan bahan bakar menjadi CO2 dan gas CO guna menimbulkan panas, juga untuk mereduksi bijih-bijih besi. Udara panas dihembuskan dengan maksud agar pembakaran sempurna, hingga kebutuhan kokas berkurang. Pemanasan udara dilakukan pada dapur pemanas cowper.

Teknologi Blast Furnace dalam Pembuatan Besi


by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under Pada umumnya pembuatan besi dapat dikategorikan dua macam, yaitu pembuatan besi secara konvensional dan non konvensional. Pembuatan besi secara konvensional yaitu pengolahan bji besi di reduksi secara tidak langsung, umumnya adalah Blast Furnace (yang akan dibahas dalam tulisan ini). Untuk pembuatan besi secara non konvensional yaitu mereduksi bijih besih secara langsung dengan menggunakan gas pereduksi seperti gas H2 dan CO, pengembangan teknologi ini yang terbesar adalah Midrex kemudian Hylsa. Blast furnace digunakan untuk mengolah bijih besi untuk dijadikan besi kasar. Besi kasar yang dihasilkan oleh dapur tinggi diolah kembali kedalam dapur, untuk dijadikan baja atau baja tuang; juga besi tuang. Flowsheet teknologi ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Bahan yang digunakan dalam proses dapur tinggi untuk menghasilkan besi kasar dari dapur tinggi diperlukan bahan-bahan antara lain:

1.Iron ore : hematite umumnya, merupakan besi oksida Fe2O3 Bijih besi didapat dari tambang setelah melalui proses pendahuluan. Bijih besi merupakan bahan pokok dari blast furnace. 2.Limestone : berupa kalsium karbonat, CaCO3 Batu kapur digunakan untluk mengikat bahan-bahan yang ikut campur dalam cairan besi untuk menjadikan terak. Proses pengikatan bahan yang ikut dalam cairan besi antara lain dapat dilihat pada reaksi kimia sebagai berikut : CaCO3 ====> CaO + CO2 (terak) FeS + CaO + C =====> Fe + CaS + CO (terak) Dengan adanya terak yang terletak di permukaan cairan-besi ini, terjadinya oksidasi oleh udara dapat dihindari. Selain menggunakan batu kapur (CaCO3) murni, dapat juga menggunakan dolomit yang merupakan campuran dari CaCO3 dan MgCO3 3.Hot air : pembakaran yang terjadi di bagian bawah furnace untuk menyediakan panas dan oksigen 4.Coke : berasal dari batu bara yang kadar karbonnya tinggi Karakteristik coke dapat digolongkan menjadi dua yaitu sifat fisik dan sifat kimia. Sifat fisik seperti kekuatan coke, kestabilan coke dan kekuatan coke setelah reaksi. Sifat kimia yang paling penting adalah kandungan air, fixed carbon, abu, sulfur, phosphor dan alkali. Spesifikasi kualitas coke dari salah satu Blast Furnace terbesar di Amerika Utara seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Proses reduksi bijih besi yang berlangsung dalam blast furnace dapat dilihat pada gambar di

bawah ini:

Proses dalam blast furnace: 1.Bahan baku dimasukkan dalam blast furnace melalui tutup yang berbentuk kerucut yang bersusun 2.Pemanasan cepat secara simultan di bagian bawah furnace 3.Pembakaran coke Coke dibakar menggunakan udara panas menghasilkan karbon dioksida dan panas. C + O2 ====> CO2 + Heat 4.Produksi karbon monoksida (agen reduksi) Karbon dioksida bereaksi kembali dengan coke menghasilkan karbon monoksida. CO2 + C ====> 2CO 5.Reduksi hematite Karbon monoksida yang terbentuk mereduksi hematite menjadi besi Fe2O3 + 3CO ====> 2Fe + 3CO2 6.Dekomposisi limestone Limestone terdekomposisi dengan panas yang dihasilkan membentuk kalsium oksida dan karbon diksida CaCO3 ====> CaO + 3CO2 7.Pembentukkan slag Kalsium oksida yang terbentuk bereaksi dengan pasir (impuritis asam) membentuk kalsium silica yang disebut dengan slag CaO + SiO2 ====> CaSiO3 Besi yang terbentuk mengendap dibagian bawah furnace dan lapisan slag berada di atasnya sehingga melindungi besi dari oksidasi. Besi yang diperoleh dari proses ini disebut dengan pig iron.

Anda mungkin juga menyukai