Kota Tasikmalaya sebagai salah satu kota di Provinsi di Jawa Barat, yang letaknya di bagian . tenggara wilayah Propinsi Jawa Barat. Jarak dari Ibukota Propinsi Jawa Barat, yaitu Bandung, 105 Km dan dari Ibukota Negara, yaitu Jakarta, 255 Km. Wilayah Kota Tasikmalaya di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis, sebelah barat dengan Kabupaten Tasikmalaya, sebelah timur dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis, dan sebelah selatan dengan Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan letak geogerafisnya Kota Tasikmalaya berada pada posisi strategis yang dilalui jalan nasional lintas Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Tengah. Letak astronomisnya berada pada 1080838 sampai dengan 1082402 Bujur Timur dan 710 sampai dengan 702632 Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Tasikmalaya sebesar 17.156 Ha (171,56 Km).
Luas wilayah Kota Tasikmalaya adalah sebesar 17.156 hektar, yang terbagi atas 6.088 hektar merupakan lahan sawah, 5.961 hektar lahan bukan sawah dan sisanya 5.107 hektar lahan bukan pertanian.
Penggunaan lahan di Kota Tasikmalaya didominasi oleh sektor pertanian, yaitu terdiri dari lahan sawah seluas 6.088 hektar, tegal/kebun/ladang/ huma seluas 3.267 hektar, penggembalaan padang rumput seluas 20 hektar, hutan rakyat seluas 1.649 hektar, hutan negara seluas 343 hektar dan kolam seluas 731 hektar. Sedangkan lahan pekarangan dan lain-lain masingmasing seluas 3.656 hektar dan 1.402 hektar.
Uraian
2010
Kolam Lain-lain
Sumber: Kota Tasikmalaya Dalam Angka 2010
Kota Tasikmalaya terdiri dari 10 kecamatan dengan 69 desa, dengan jumlah PNS daerah sebanyak 9.317 orang.
PEMERINTAHAN
Sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 wilayah administrasi Kota Tasikmalaya telah mengalami pemekaran wilayah kecamatan, yaitu yang sebelumnya hanya 8 kecamatan bertambah menjadi 10 kecamatan, dengan jumlah kelurahan tetap, yaitu 69 kelurahan. Jumlah RW sebanyak 759 RW dan RT sebanyak 3.225 RT. Jumlah PNS yang tercatat di Bagian Kepegawaian Pemkot Tasikmalaya pada tahun 2010 sebanyak 9.317 orang. Jumlah PNS laki-laki lebih sedikit, yaitu 4.535 orang dibanding perempuan yang berjumlah 4.782 orang.
Dari banyaknya PNS di Kota Tasikmalaya tersebut,apabila dilihat dari tingkat pendidikannya, maka sebagian besar berpendidikan S1 yaitu sebesar 37,89 persen, SLTA sebesar 22,01 persen, D2 sebesar 20,93 persen, D3 sebesar 10,31 persen. Sedangkan persentase PNS yang berpendidikan SD, SLTP, D1, D4 dan S2/S3 masing-masing kurang dari 3 persen.
PEMERINTAHAN
Anggota DPRD Kota Tasikmalaya terdiri dari 45 orang, F-PPP dan Fraksi Partai Demokrat adalah partai yang mendapatkan suara terbanyak dengan menempatkan masing-masing 8 orang untuk duduk di DPRD Kota Tasikmalaya.
Jumlah anggota DPRD Kota Tasikmalaya hasil pemilihan umum pada tahun 2009 sebanyak 45 orang, yang terdiri dari 42 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Fraksi PPP dan Fraksi Partai Demokrat mengungguli fraksi partai lainnya, yaitu dengan masing-masing menempatkan 8 orang menjadi anggota DPRD atau sebesar 17,8 persen kursi kursi yang tersedia di DPRD. Fraksi PAN menempati urutan kedua dengan menempatkan 7 orang menjadi anggota DPRD, Fraksi PDIP dan Fraksi Kebangkitan Bulan Bintang Indonesia Raya (F-KBI) menempatkan 5 orang menjadi anggota DPRD dan Fraksi Golkar, Fraksi PKS dan Fraksi PBR masing-masing menempatkan 4 orang menjadi anggota DPRD. Realisasi APBD Kota Tasikmalaya pada tahun 2010 mencapai Rp.829,34 milyard, lebih besar dibandingkan tahun 2009 yang mencapai Rp.709,02 milyard. Peningkatan juga terjadi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu sebesar 104,77 milyard pada tahun 2010, sedangkan tahun sebelumnya mencapai RP.76,50 milyard. Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terjadi penurunan dari tahun 2009 ke tahun 2010. Pada tahun 2009 DAU mencapai RP.431,42 milyard dan DAK mencapai RP.40,45 milyard, menurun menjadi RP.426,76 milyard (DAU) dan RP.28,79 milyard (DAK). Statistik Kota Tasikmalaya 2011
PENDUDUK
Dari data kependudukan yang ada di Kota Tasikmalaya, jika dibuatkan grafik piramida penduduk berdasarkan kelompok umur 5 tahunan, maka pendududk Kota Tasikmalaya termasuk Penduduk Muda.
Jumlah penduduk Kota Tasikmalaya tahun 2010 sebanyak 635.474 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 321.460 jiwa dan perempuan 314.004 jiwa. Jika dilihat piramida penduduk yang disusun berdasarkan kelompok umur penduduk secara lima tahunan, maka penduduk Kota Tasikmalaya termasuk wilayah penduduk muda. Sebagaimana dapat dilihat pada grafik piramida penduduk Kota Tasikmalaya tahun 2010, yang mana bentuk grafiknya cenderung mengerucut di bagian atas. Gambar batang yang paling atas memanjang, menandakan bahwa penduduk Kota Tasikmalaya yang berusia lanjut masih banyak. Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan, hal ini menggambarkan bahwa sex ratio penduduk Kota Tasikmalaya diatas 100 persen, tepatnya 102,37 persen pada tahun 2010. Pertumbuhan penduduk Kota Tasikmalaya pada tahun 2010 dibandingkan tahun 2009 adalah 1,64 persen. Jumlah rumah tangga pada tahun 2010 sebanyak 165.568 rumah tangga. Sedangkan kepadatan penduduk per km2 di Kota Tasikmalaya adalah 3.704 jiwa. Statistik Kota Tasikmalaya 2011
ketenagakerjaan yang terdaftar di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tasikmalaya pada tahun 2010 menunjukkan bahwa pencari kerja yang berpendidikan SLTA merupakan pencari kerja yang terbanyak yang sudah ditempatkan, yaitu mencapai 168 orang. Sedangkan pencari kerja berpendidikan SD yang sudah ditempatkan jumlahnya paling sedikit, yaitu hanya sebanyak 5 orang. Pencari kerja yang paling banyak adalah berpendidikan SLTA, yaitu sebanyak 5.565 orang, yang terdiri dari 168 orang sudah ditempatkan dan 5.397 orang yang belum ditempatkan. Dari jumlah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang sudah bekerja, maka sektor industri pengolahan merupakan lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Kota Tasikmalaya, yaitu mencapai 33,99 persen. Lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja yang terbesar kedua adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 26,75 persen. Kemudian diikuti oleh sektor jasa-jasa, sektor pertanian dan sektor lainnya yang masing-masing menyerap tenaga kerja sebesar 17,46 persen, 15,14 persen da, 6,67 persen.
.Data
Pencari Kerja yang sudah & belum ditempatkan menurut pendidikan yang ditamatkan,
Sudah ditempatk an
5 11 168 11 57 110 362
Belum ditempatk an
50 225 5.397 301 1.854 4.118 11.945
Jumlah
Pada tahun ajaran 2010/2011 jumlah siswa didominasi oleh siswa pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), yaitu sebanyak 67.248 siswa. Pada tingkat SLTP jumlah siswanya sebanyak 26.182 siswa. Jumlah siswa berkurang pada tingkat SMU dan SMK dibandingkan dengan jumlah siswa tingkat SLTP, yaitu untuk jumlah siswa SMU/MA dan SMK masing-masing 14.361 siswa dan 14.168 siswa. Capaian di bidang pendidikan terkait erat dengan ketersediaan fasilitas pendidikan. Pada jenjang pendidikan SD/MI di Kota Tasikmalaya untuk tahun 2010, seorang guru rata-rata mengajar 20 siswa Jumlah siswa di Kota Tasikmalaya yang paling banyak ada padamaka SD/MI. Semakin tinggi jenjang pendidikan tingkat SD/MI, dengan jumlah siswa seorang guru semakin sedikit, dimana untuk beban sebanyak 76.606 siswa. jejang pendidikan SLTP/MTs seorang guru rata-rata mengajar 14 siswa dan jenjang pendidikan SLTA/MA/SMK seorang guru rata-rata hanya mengajar 11 siswa. Daya tampung kelas terhadap banyaknya siswa harus seimbang, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Semakin banyak siswa dalam satu kelas semakin turun daya serap siswa terhadap materi pelajaran. Kemampuan daya tampung ruang kelas untuk jenjang pendidikan SD/MI di Kota Tasikmalayamencapai 40 siswa. Pada jenjang pendidikan SLTP/MTs dan SLTA/MA/SMK daya tampung ruang kelas masing-masing mencapai 40 siswa dan 37Statistik Kota Tasikmalaya 2011 siswa.
PENDIDIKAN
Jumlah
Jumlah Siswa Sekolah Negeri & Swasta Menurut Jenjang Pendidikan, 2010 Jml Jml Jml Jml Sekolah Siswa Guru Sekola Ruan h g SLB TK RA 412 2.753 4.409 68 358 527 5 64 100 23 137 236
263 48 44 37 26 20 29
KESEHATAN
Persentase morbiditas penyakit terbanyak penderita rawat inap usia 1-4 tahun pada RSUD Kota Tasikmalaya yang paling tinggi adalah penyakit diare, yaitu 56,66 persen.
Untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat diperlukan sarana kesehatan dan tenaga kesehatan yang memadai. Sebagai rujukan masyarakat untuk berobat di Kota Tasikmalaya terdapat beberapa fasilitas kesehatan. Fasilitas terbanyak adalah Balai Pengobatan yaitu sebanyak 30 unit. Hal ini mengindikasikan bahwa fasilitas tersebut paling banyak dipilih oleh masyarakat, karena mudah dijangkau dan biaya berobat yang relatif murah. Fasilitas terbanyak kedua adalah puskesmas, yaitu sebanyak 20 unit. Pada grafik di samping menunjukkan jenis penyakit yang diderita oleh pasien rawat inap usia 14 tahun di RSUD Kota Tasikmalaya pada tahun 2010. Jenis penyakit yang terbanyak diderita adalah diare, yaitu sebanyak 56,66 persen, kemudian terbanyak kedua adalah demam ytt, yaitu sebanyak 11,86 persen dan terbanyak ketiga adalah demam tifoid, yaitu sebanyak 8,96 persen. Sedangkan penyakit yang paling sedikit diderita adalah meningitis, yaitu sebanyak 0,97 persen. Dengan masih tingginya persentase penyakit yang diderita oleh pasien rawat inap usia 1-4 tahun di RSUD Kota Tasikmalaya, diharapkan pemerintah daerah bekerjasama dengan paramedis serta masyarakat untuk dapat bersama-sama meningkatkan cara hidup sehat dan mencegah sejak dini berbagai penyakit terutama jenis penyakit yang menyerang para balita.
8 5 3 30
Morbiditas Penyakit Terbanyak Penderita Rawat Inap Usia 1-4 Tahun pada RSUD Kota Tasikmalaya,
KELUARGA KELU Pasangan usia subur di Kota Tasikmalaya pada tahun 2010 yaitu BERENCANA
120.697 pasangan, sebanyak 90.578 orang yang menjadi peserta KB aktif. Alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh akseptor KB aktif adalah jenis suntik, yaitu sekitar 63,18 persen.
TRANSPORTASI
Retribusi dari Bus Besar merupakan pendapatan terbesar yang diterima oleh Terminal Type A Kota Tasikmalaya. Pendapatan yang diterima Stasiun Kereta Api Kota Tasikmalaya yang terbesar berasal dari penjualan tiket penumpang.
Banyaknya kendaraan yang masuk ke Terminal Type A Kota Tasikmalaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang diterima. Pada tahun 2010 jumlah kendaraan yang masuk ke Terminal Type A Kota Tasikmalaya yang terbanyak adalah Bus Besar, yaitu sebanyak 201.386 unit, kemudian yang terbanyak kedua adalah Bus Sedang, yaitu sebanyak 169.510 unit dan terbanyak ketiga adalah Angkot, yaitu sebanyak 162.835 unit. Selain memperoleh pendapatan dari kendaraan yang masuk, Terminal Type A Kota Tasikmalaya pada tahun 2010 juga memperoleh pendapatan dari calon penumpang yang akan menggunakan jasa transportasi di Terminal. Pendapatan yang terbesar berasal dari retribusi Bus Besar yaitu sebanyak 46,10 persen, kemudian yang kedua adalah pendapatan dari retribusi Bus Sedang yaitu sebanyak 25,87 persen, dan yang ketiga adalah dari retribusi A Kota Tasikmalaya Penumpang yaitu sebanyak 11,12 persen. Pada angkutan kereta api, pendapatan yang diterima oleh PT KAI Kota Tasikmalaya pada tahun 2010 memperoleh pendapatan terbesar dari retribusi penumpang, yaitu sebanyak Rp.8.980.776.000,meningkat dari tahun 2009 yang hanya Rp.8.012.705.500,-. Untuk pendapatan dari bagasi (barang) pada tahun 2010 sebanyak Rp.7.333.000,menurun dibandingkan tahun 2009 yang mencapai Rp.7.475.500,-.
Jumlah Pendapatan Yang Diterima Stasiun Kereta Api Kota Tasikmalaya, 2010 (Rupiah) Uraian 2009 2009
Penumpang Bagasi 8.012.705.500 7.475.500 8.980.776.000 7.333.000
PERTANIAN
Produksi sektor pertanian di Kota Tasikmalaya yang paling dominan adalah produksi padi sawah, yaitu sebesar 958.080 knt pada tahun 2010. Untuk Populasi ternak di Kota Tasikmalaya yang terbesar adalah domba, yaitu sebanyak 10.132 ekor.
2009
873.960 970 6.830 960 2.830 38.370 3.820
2010
958.080 820 12.580 130 2.500 50.810 6.730
Sektor pertanian di Kota Tasikmalaya pada tahun 2009 sampai dengan 2010 masih sangat dominan di dukung oleh komoditi padi sawah, yaitu dengan menghasilkan produksi 873.960 kuintal pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 958.080 kuintal pada tahun 2010. Pada urutan kedua adalah produksi ubi kayu yang menghasilkan 38.370 kuintal pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 50.810 kuintal pada tahun 2010. Produksi jagung menjadi terbesar ketiga dengan menghasilkan 6.830 kuintal pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 12.580 kuintal pada tahun 2010. Populasi ternak besar di Kota Tasikmalaya pada tahun 2010 menunjukkan bahwa domba merupakan ternak yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat Kota Tasikmalaya, yaitu sebanyak 10.132 ekor, kemudian yang terbanyak kedua adalah populasi sapi potong yang mencapai 2.560 ekor dan ternak kambing merupakan populasi terbesar ketiga yang terdapat di Kota Tasikmalaya.
Kota Tasikmalaya Populasi Ternak Menurut Jenisnya di Kota Tasikmalaya, 2010 (Ekor)
Di Kota Tasikmalaya hanya terdapat sub sektor penggalian pasir dan batu, yang masing-masing terdiri dari 9 perusahaan dan 4 perusahaan. Jenis pelanggan rumah tangga merupakan pengguna terbesar untuk komoditi listrik dan air bersih.
Di Kota Tasikmalaya hanya terdapat sub sektor penggalian pasir dan batu yang masing-masing terdiri dari 9 perusahaan dan 4 perusahaan. Penggalian pasir dan batu di Kota Tasikmalaya banyak terdapat di Kecamatan Indihiang, Bungursari dan Mangkubumi. Untuk pelanggan listrik di Kota Tasikmalaya dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, pelanggan yang paling banyak adalah rumahtangga, yaitu sebanyak 112.048 pelanggan pada tahun 2009 meningkat menjadi 113.680 pelanggan pada tahun 2010. Pelanggan listrik oleh instansi pemerintah merupakan pelanggan yang paling sedikit, yaitu sebanyak 330 pelanggan. Volume air bersih yang terjual dari PDAM Kota Tasikmalaya pada tahun 2010 yang terbesar adalah digunakan oleh rumahtangga, yaitu sebanyak 83,96 persen, kemudian yang kedua digunakan oleh niaga, yaitu sebanyak 8,19 persen dan yang terbesar ketiga adalah digunakan oleh sosial 4,11 persen.
Pengguna
1. Rumah tangga 2. Usaha 3. Instansi Pemerintah 4. Sosial 5. Industri 6. Penerangan Jalan Umum
2009
112.048 5.845 331 3.130 638 1.597
2010
113.680 5.696 330 3.156 620 1.525
Volume Air Bersih Yang Terjual menurut Jenis Pelanggan, 2010 (%)
INDUSTRI PENGOLAHAN
Pemasaran produk bordir Kota Tasikmalaya sebagian besar adalah ke luar negeri, yaitu sebesar 60 persen dan sisanya 40 persen masuk ke pasar dalam negeri.
.
Banyaknya Perusahaan Industri Besar dan Sedang serta Jumlah Pekerja, 2010
Jenis Industri
Ind. Makanan&Minuman Ind. Pengolahan Tembakau Ind. Tekstil Ind. Pakaian Jadi Ind. Kulit, Barang dari kulit, Alas kaki Ind. Kayu, barang dari kayu Ind. Penerbitan, percetakan Ind. Kimia Ind. Karet dan barang dari plastik Ind. Barang galian bukan logam Ind. Barang dari logam ind. Furniture
Sumber : Kota Tasikmalaya Dalam Angka, 2010
Jumlah Perusahaa n
443 3 1.199 392 454 240 1 26 2 3 31 1
Jumlah Pekerja
3.001 8 11.674 4.027 5.160 1.626 20 177 648 75 206 22
Permintaan produk bordir lainnya relatif stabil, tidak terlalu terpengaruh dengan hari-hari besar, produk-produk yang dimaksud seperti louper, bedcover, penunjang alat makan dan lain-lain. Sebagian besar produk bordir ditujukan untuk memenuhi permintaan konsumen luar negeri, hanya 40 persen produksi bordir yang ditujukan untuk konsumen dalam negeri. Untuk pengembangan ekspor produk-produk bordir agar tetap diminati oleh konsumen luar negeri, peningkatan mutu desain serta diversifikasi produk akan sangat membantu memepertahankan selera konsumen. Jumlah industri besar dan sedang yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya yang terbanyak adalah industri tekstil, yaitu berjumlah 1.199, yang terbanyak kedua adalah perusahaan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, kemudian yang ketiga adalah industri makanan dan minuman. Industri tekstil di Kota Tasikmalaya sebagian besar adalah bergerak di bidang bordir pakaian. Komoditi konveksi di Kota Tasikmalaya memang menjadi produk unggulan Kota Tasikmalaya, yang memberikan kontribusi terhadap terciptanya Produk Domestik Regional Bruto Kota Tasikmalaya sebesar 7,39 persen dari seluruh kontribusi industri pengolahan yang besarnya 14,39 persen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kota Tasikmalaya merupakan kota industri bordir.
Kota Tasikmalaya merupakan salah satu wilayah yang memiliki sentra industri pengolahan, salah satu industri yang paling banyak berada di wilayah Kota Tasikmalaya adalah industri bordir. Produk bordir memiliki berbagai macam jenis, diantaranya yaitu pakaian, mukena, kerudung dan lain-lain. Permintaan produk bordir berupa pakaian, mukena dan kerudung senantiasa mengalami peningkatan Statistik Kota Tasikmalaya 2011 terutama menjelang hari besar umat Islam yaitu pada Idul Fitri dan Idul Adha.
Kota Tasikmalaya memiliki 3 hotel berbintang dan 31 hotel non bintang yang tersebar di beberapa kecamatan.
Dari survei hotel yang dilaksanakan oleh BPS berbintang dan 31 hotel non bintang, serta terdapat banyak secara rutin dapat wisata adanya tersebar di beberapa kecamatan di tempat-tempat dilihat yang peningkatan kapasitas akomodasi hotel-hotel tersebut. Fasilitas wilayah Kota Tasikmalaya. kamar secara total tahun 2010 sebanyak 971 kamar, untuk fasilitas tempat tidur yang tersedia pada tahun 2010 mencapai 1.587 tempat tidur, dengan jumlah tamu sebanyak 154.270 orang, yang terdiri dari tamu Jumlah Hotel, Kamar tidur, Tempat WNI sebanyak .... orang dan tamu WNA tidur dan Tamu hotel di Kota sebanyak ...... orang. Jumlah pekerja hotel selama Tasikmalaya, 2010 tahun 2010 adalah 532 orang, yang terdiri dari 447 Objek WisataJml LokasiJml Uraian Unit Tempat Kamar Tidur Tamu laki-laki dan 85 perempuan. Kec. Mangkubumi Di wilayah Kota Tasikmalaya selain hotel juga memiliki beberapa objek wisata, baik berupa situs, makam sejarah dan wisata bahari berupa situ/waduk yang terletak di beberapa kecamatan. Salah satu situ/waduk yang terkenal adalah Situ Gede yang terletak di Kecamatan Mangkubumi.
HOTEL DAN PARIWISATA Ada 34 hotel di Kota Tasikmalaya, yang terdiri dari 3 hotel
1. Situ Gede Hotel 3 157 2. Berbintan Makam Eyang g Prabudilaya Hotel Non Makam Eyang 31 814 3. Bintang Dalem Total 34 971 Sakarembong
Sumber : BPS Kota Tasikmalaya
245 28.644 Kec. Mangkubumi 1.342 125.62 Kec. Bungursari 5 1.587 154.27 0 Kec. Indihiang Kec. Kawalu Kec. Indihiang
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Situs Linggayoni
10.Taman Rekreasi Statistik Karang Resik 11. Situ Cibeureum 12. Kampung Ulin
Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2010 dana yang paling banyak disimpan oleh nasabah adalah berupa tabungan, yaitu tercatat sebanyak Rp. 2.531.753 juta.
.
Posisi Dana Perbankan di Wilayah Kota Tasikmalaya (Juta Rp.)
Uraian Giro Simpanan Berjangka Tabungan Jumlah 2009 661.417 1.079.882 2.125.000 3.866.299 2010 654.488 1.241.178 2.531.753 4.427.419
Kondisi perbankan di wilayah Kota Tasikmalaya datanya dapat dilihat dari laporan yang diterima oleh Bank Indonesia. Posisi dana perbankan dipilah menjadi 3 bagian inti, yaitu berupa giro, simpanan berjangka dan tabungan. Dana yang paling banyak disimpan oleh nasabah adalah berupa tabungan. Pada tahun 2009 tercatat tabungan sebanyak Rp.2.125.000 juta dan tahun 2010 sebanyak Rp.2.531.753 juta. Total dana perbankan pada periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 mengalami peningkatan. Jumlah dana yang tersimpan berupa Giro, Simpanan Berjangka dan Tabungan pada tahun 2009 bernilai Rp.3.866.299 juta, meningkat menjadi Rp.4.427.419 juta. Posisi kredit perbankan tahun 2010 yang terbesar adalah disalurkan unutuk kegiatan lainnya, yaitu sebesar 51,36 persen, yang kedua yaitu untuk sektor perdagangan sebesar 28,57 persen, kemudian untuk sektor perindustrian sebesar 9,48 persen dan untuk sektor jasa-jasa sebesar 5,65 persen.
HARGA-HARGA
Inflasi Kota Tasikmalaya bulan Oktober 2011 sebesar 0,31 persen. Rata-rata harga bahan makanan pokok di Kota Tasikmalaya yaitu beras IR64 dan Cisadane berada pada kisaran Rp.6000 s/d
Badan Pusat Statistik Kota Tasikmalaya secara rutin melaksanakan survei harga kebutuhan sandang, pangan dan papan masyarakat. Survei yang dilakukan setiap bulan ini diantara unutuk mencatat harga bahan makanan pokok. Pada tabel disamping ditampilkan data harga beras dan tepung terigu yang dijual di Kota Tasikmalaya. Harga beras jenis IR 64 adalah Rp.5.213 per kg pada Desember 2009, kemudian pada Desember 2010 meningkat menjadi Rp.7000 per kg. Jenis Cisadane berada di kisaran Rp.5.000 per kg, namun harganya lebih rendah dibandingkan IR 64, yaitu Rp.4.750 per kg pada Desember 2009 dan Rp.6.500 per kg pada Desember 2010. Harga tepung terigu berada di kisaran Rp.7.000 per kg, yaitu Rp.7.200 per kg pada Desember 2009 dan Rp.7.000 per kg pada Desember 2010. Dari survei harga tersebut didapatkan indeks harga yang tabel turunannya mendapatkan indikator yang disebut inflasi. Survei harga dilakukan secara lengkap di kota-kota besar, maka data inflasi baru tersedia di kota-kota besar tersebut. Data inflasi tiga bulan terakhir pada tahun 2011 di Kota Tasikmalaya tercatat sebesar 0,16 pada bulan Agustus meningkat menjadi 0,42 pada bulan September dan menurun lagi menjadi 0,31 pada bulan Oktober, berbeda dengan inflasi yang dialami oleh Jawa Barat dan Nasional yang inflasinya mengalami penurunan dari bulan Agustus sampai dengan Oktober 2011.
Tepung Terigu
Sumber : BPS Kota Tasikmalaya
Inflasi Kota Tasikmalaya, Jawa Barat & Nasional bulan Agustus, September, Oktober 2011 (%)
PENGELUARAN PENDUDUK
Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan bahwa Kota Tasikmalaya memiliki pengeluaran rata-rata per kapita sebulan paling tinggi dibandingkan dengan Kabupaten
Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Jenis Pengeluaran (Rp.) Kabupaten Kota Tasik Kab. Tasik Ciamis Garut Konsumsi Non Makanan Makanan 293.380 207.490 240.826 201.848 274.584 133.072 155.361 152.088 4 340.562 396.187 353.936 Total 567.96
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) merupakan survei yang bertujuan untuk dapat menggambarkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Survei ini dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik secara rutin setiap tahun. Salah satu data yang dicatat adalah pengeluaran rumahtangga untuk konsumsi makanan dan non makanan. Dari data susenas tahun 2010 di Kota Tasikmalaya diketahui rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita sebulan yang berupa makanan senilai Rp.293.380,- dan untuk konsumsi non makanan sebesar Rp.274.584,-. Jadi secara total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan masyarakat Kota Tasikmalaya adalah Rp.567.964,-. Pada grafik disamping, kita dapat melihat persentase pengeluaran rata-rata per kapita sebulan konsumsi makanan dan non makanan, serta sebagai perbandingan ditampilkan juga persentase pengeluaran rata-rata per kapita penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Garut dan Ciamis.
PERUMAHAN
Kondisi penguasaan bangunan tempat tinggal oleh rumahtangga di Kota Tasikmalaya sekitar 75,67 persen merupakan rumah milik sendiri. Persentase banyaknya rumahtangga menurut luas lantai rumah yang terbanyak adalah rumahtangga yang memiliki luas lantai 20-49 m2, yaitu sebanyak 42,92 persen.
Dari data yang didapatkan dari susenas tahun 2010, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan konsumsi non makanan masih lebih rendah dibandingkan konsumsi makanan. Pengeluaran untuk konsumsi non makanan di Kota Tasikmalaya sebesar 48,35 persen, sedangkan konsumsi untuk makanan adalah 51,65 persen.
.
Dari hasil survei sosial ekonomi nasional dapat diperoleh data yang menggambarkan keadaan penguasaan tempat tinggal masyarakat. Sebanyak 75,67 persen status penguasaan bangunan tempat tinggal masyarakat di wilayah Kota Tasikmalaya adalah milik sendiri. Sisanya berstatus rumah orang tua/saudara, kontrak, sewa, bebas sewa, lainnya dan dinas yang masing-masing sebesar 9,61 persen, 7,24 persen, 4,20 persen, 1,81 persen, 0,81 persen dan 0,66 persen. Dilihat dari banyaknya rumah tangga menurut penggolongan luas lantai rumah, tercatat luas lantai rumah dengan ukuran 20-49 m2 yang paling banyak digunakan oleh rumah tangga, yaitu 42,92 persen, rumah dengan luas 50-99 m2 sebanyak 39,45 persen dari total rumah tangga yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya. Persentase paling sedikit luas lantai rumah yang digunakan oleh rumah tangga di Kota Tasikmalaya pada tahun 2010 adalah rumah dengan luas lantai lebih dari 150 m2, yaitu hanya sebanyak 3,66 persen dari total rumah tangga. Persentase Rumah Tangga Menurut Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal
Persentase Banyaknya Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Rumah di Kota Tasikmalaya
PDRB adalah penjumlahan nilai tambah yang diciptakan oleh faktor produksi, dengan demikian PDRB merupakan gambaran nyata hasil aktivitas pelaku ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa.
Pembangunan ekonomi di suatu daerah akan berhasil apabila memiliki orientasi pembangunan masyarakat yang berkesinambungan, terencana, sistematis dan terukur. Aplikasi dari pembangunan LPE Kota Tasikmalaya, Kab ekonomi di suatu daerah tersebut berkembang Tasikmalaya, Ciamis & Jawa Barat apabila tercipta nilai tambah (value added) pada (%) setiap sektor produksi yang ada. Nilai tambah dari seluruh sektor produksi dalam suatu daerah pada satu tahun tertentu dinamakan Produk Domestik Indikator yang sering dipakai untuk Regional Bruto (PDRB). menggambarkan tingkat kemakmuran masyarakat PDRB setiap tahunnya dihitung berdasarkan secara makro adalah pendapatan perkapita atau harga berlaku dan harga konstan. PDRB atas dasar percapita income. Semakin tinggi pendapatan yang diterima penduduk di suatu wilayah maka semakin harga berlaku dihitung berdasarkan harga-harga tinggi tingkat kesejahteraan di wilayah yang yang berlaku pada tahun dimana barang-barang dan bersangkutan, dengan asumsi bahwa pendapatan jasa-jasa tercipta pada tahun yang bersangkutan. faktor produksi dan transfer yang mengalir keluar Untuk mendapatkan produksi yang riil tanpa Sumber BPS (transfer out) :samaKota Tasikmalaya dengan pendapatan faktor pengaruh harga (inflasi), maka PDRB dihitung atas produksi dan transfer masuk (transfer in) maka dasar harga konstan tahun 2000. PDRB Kota Tasikmalaya (Milyar Rp.)
Sumber : BPS Kota Tasikmalaya
PDRB PER merupakan gambaran Kota Tasikmalaya atas dasar harga berlaku KAPITA PDRB nilai tambah yang
diciptakan
PDRB perkapita setahun didapatkan dari PDRB pada tahun 2008-2010 terus mengalami peningkatan, oleh masing-masing penduduk akibat dari adanya aktivitas atas dasar harga berlaku dibagi jumlah penduduk yaitu pada tahun 2008 sebesar Rp.7.150,92 milyar ekonomi. meningkat menjadi Rp.8.469,04 milyar di tahun 2010. pertengahan tahun. Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) di Kota PDRB perkapita Kota Tasikmalaya mengalami Tasikmalaya pada periode tahun 2008-2010 berada peningkatan selama periode tahun 2007-2010. PDRB perkapita Kota Tasikmalaya tahun 2007 adalah diatas 5,00 persen. Laju pertumbuhan ekonomi Kota PDRB Perkapita Kota Tasikmalaya Tahun 2007-2010 (Rp.) Rp.10.082.515,86 mengalami peningkatan menjadi Tasikmalaya pada tahun 2010 sebesar 5,73 persen. Rp.13.327.325,08 pada tahun 2010. Untuk PDRB perkapita kecamatan pada tahun 2010, kecamatan Cihideung memiliki PDRB perkapita terbesar yaitu senilai Rp.23.286.047,97 diikuti oleh Kecamatan Tawang dengan nilai Rp.21.135.982,63. Kecamatan Kawalu menjadi kecamatan kelima terbesar dengan PDRB perkapita senilai Rp.12.113.883,13. Statistik Kota Tasikmalaya 2011
No. 1 2 3
Kabupaten PDRB ADHB (Triliun Rp.) Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Ciamis Kota Tasikmalaya Kota Banjar Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Ciamis Kota Banjar 10,474 14,501 7,151 1,434 11,914 15,841 7,770 1,593 12,796 17,572 8,469 1,770 2008 2009 2010
6,376 7,177 7,636 PERBANDINGAN 9,529 10,370 11,466 REGIONAL Kota TasikmalayaKota Tasikmalaya menduduki rangking ketiga Produk 11,474 12,340 13,327
Sumber : BPS Kota Tasikmalaya berada
5 Kawalu 12.113.883,13 Perbandingan antar Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Sumber : BPSuntuk beberapa indikator terpilih Barat Kota Tasikmalaya memperlihatkan variasi yang cukup besar. Dilihat berdasarkan perbedaan PDRB per kapita, terlihat ketimpangan yang sangat tinggi. PDRB Kota Tasikmalaya Atas Dasar Harga Berlaku mencapai Rp.8.469,04 milyar pada tahun 2010. Angka ini hampir 4,78 kali lipat dibandingkan angka PDRB Kota Banjar, yang hanya mencapai Rp.1.770 milyar.
Perbandingan beberapa yang 8,347 9,179 10,103 Domestik Regional Bruto diantara kabupaten/kotaindikator terpilih lain seperti laju pertumbuhan ekonomi, persentase di sekitarnya.
penduduk miskin dan IPM. Kota Tasikmalaya memiliki angka IPM terbesar dan laju pertumbuhan ekonomi tertinggi dibandingkan beberapa kabupaten/kota di sekitarnya, sedangkan angka persentase penduduk miskin menduduki urutan pertama terbesar pula. Hal ini diharapkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan IPM dapat menekan dan mengurangi persentase penduduk miskin yang ada di Kota Tasikmalaya.
Jumlah penduduk yang besar apabila memiliki kualitas yang baik maka dapat menjadi modal kekuatan yang sangat besar dalam menggerakkan rodaSumber : BPS Kota Tasikmalaya perekonomian, akan tetapi bila kualitas penduduk rendah tentunya akan menjadi beban pembangunan. Bila dilihat laju pertumbuhan penduduk selama 10 tahun terakhir (tahun 2000 2010) di Jawa Barat, Kabupaten Bekasi merupakan wilayah yang memiliki rata-rata laju pertumbuhan penduduk tertinggi yaitu mencapai 4,86 persen per tahun, diikuti Kota Depok dengan laju pertumbuhan sebesar 4,28 persen, selanjutnya Kota Bekasi dengan pertumbuhan sebesar 3,45 persen. Pertumbuhan penduduk di wilayah daerah penyangga Ibukota ini diprediksi selain dipengaruhi pertumbuhan alami tentunya juga karena adanya pertumbuhan karena migrasi, Sedangkan apabila melihat distribusi penduduk di Provinsi Jawa Barat, Kota Tasikmalaya menduduki rangking keempat Tingkat maka Kabupaten Bogor menduduki persentae Kesempatan Kerja diantara kabupaten/kota yang berada terbesar sebesar 11,08 persen, selanjutnya disekitarnya. Kabupaten Bandung sebesar 7,38 persen dan urutan ketiga Kabupaten Bekasi sebesar 69,11 persen
PERBANDINGAN REGIONAL
Apabila dilihat dari sisi ketenagakerjaan, Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) di tiga wilayah yang berada di sekitar Kota Tasikmalaya cukup tinggi, ini menandakan bahwa sebagian besar penduduk usia produktif cenderung masuk ke pasar kerja. Statistik Data Sakernas 2010, Berdasarkan Kota Tasikmalaya 2011 TKK Kota Tasikmalaya sebesar 91,84.
2009
2010
LAMPIRAN TABEL
Tabel 1. Komposisi Anggota DPRD Kota Tasikmalaya Menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin Periode 2009 - 2014 (Orang)
Jenis Kelamin No
(1)
Jumlah Perempuan
(4) (5)
1 2 3
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) Fraksi Partai Demokrat (F-PD) Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN)
7 8 7
1 -
8 8 7
4 5 6 7 8
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDI.P) Fraksi Kebangkitan Bulan Bintang Indonesia Raya (F-KBI) Fraksi Partai Golongan Karya (F-Golkar) Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Fraksi Partai Bintang Reformasi (F-PBR) Jumlah
Sumber : Sekretariat DPRB Kota Tasikmalaya
4 5 3 4 4 42
1 1 3
5 5 4 4 4 45
Tabel 2. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut kabupaten/kota dan Jenis Kegiatan Utama Seminggu yang Lalu di Jawa Barat, 2010
Angkatan Kerja No. Kabupaten/Kota Bekerja
(3)
Penganguran Terbuka
(4)
Jumlah
(5)
(1)
(2)
1 2 3 4 5
1 722 345 858 133 833 036 1 278 933 829 818
1 927 377 952 323 938 203 1 432 029 899 564
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
756 064 723 004 417 310 747 544 537 671 483 406 678 476 618 117 346 526 808 590 1 143 817 509 565 346 727 90 771 948 124 113 750 892 876 714 891 213 970 261 023 67 957 16 942 444
63 882 38 978 35 657 111 408 33 256 41 450 86 309 59 062 36 554 141 345 113 599 78 211 72 015 16 841 131 353 15 022 123 065 65 072 33 642 23 201 4 238 1 951 391
819 946 761 982 452 967 858 952 570 927 524 856 764 785 677 179 383 080 949 935 1 257 416 587 776 418 742 107 612 1 079 477 128 772 1 015 941 779 963 247 612 284 224 72 195 18 893 835
Tabel 3. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas menurut Kabupaten/Kota dan Lapangan Pekerjaan Utama Seminggu yang Lalu di Jawa Barat, 2010
Lapangan Pekerjaan Utama No. Kabupaten/Kota Pertanian
(1) (2) (3)
Industri
(4)
Perdagangan
(5)
Jasa-jasa
(6)
Lainnya
(7)
Jumlah
(8)
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar
317 516 282 765 282 792 147 678 143 428 177 458 181 557 303 010 236 928 84 163 197 346 120 896 125 123 6 920 4 689 9 778 2 224 8 603 11 519 4 589 17 403 13 020
3 964 243
97 734 181 888 134 964 25 164 139 256 71 028 58 942 50 686 72 290 76 356 192 838 367 403 104 144 63 597 12 191 174 509 11 980 183 256 118 051 80 540 88 717 11 931
3 389 287
185 003 163 516 161 786 122 904 234 934 139 297 105 417 158 983 148 512 75 738 232 405 321 393 94 069 108 820 33 138 346 110 44 004 213 873 191 306 53 915 69 825 18 625
4 206 889
84 815 65 475 68 130 56 784 100 007 75 441 56 204 90 644 96 168 42 440 87 139 165 138 67 286 99 031 21 543 261 553 33 678 254 043 230 757 41 961 45 568 12 664
2 657 172
144 750 62 420 75 332 64 780 129 919 74 447 81 286 75 153 64 219 67 829 98 862 168 987 118 943 68 359 19 210 156 174 21 864 233 101 163 258 32 965 39 510 11 717
2 724 853
829 818 756 064 723 004 417 310 747 544 537 671 483 406 678 476 618 117 346 526 808 590 1 143 817 509 565 346 727 90 771 948 124 113 750 892 876 714 891 213 970 261 023 67 957
16 942 444
Tabel 4. Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Barat, 2009 - 2010
Angka Harapan Hidup 2009
(1) (2) (3)
No.
Kabupaten/Kota
IPM 2009
(11)
2010
(4)
2010
(6)
2010
(8)
2010
(10)
2010
(12)
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar
65,20 67,75 67,11 67,35 65,17 66,09 67,31 66,41 69,24 66,77 66,40 69,07 68,61 68,77 69,18 69,66 68,47 69,58 72,97 69,11 69,49 66,15 68.00
65,60 67,96 67,29 67,47 65,29 66,35 67,42 66,82 69,39 67,06 66,70 69,40 68,65 68,87 69,44 69,72 68,50 69,64 73,09 69,18 69,86 66,26 68,20
98,93 98,88 97,01 94,28 91,55 95,03 97,58 85,60 92,40 95,65 93,09 93,69 98,04 98,75 99,66 99,67 97,02 98,49 98,93 99,64 99,45 97,16 95,98
98,94 98,90 97,59 95,45 92,33 95,09 97,73 85,65 92,45 95,71 93,21 94,03 98,51 98,77 99,66 99,67 97,05 98,51 98,94 99,65 99,55 97,26 96,18
7,29 6,98 7,09 6,87 6,67 6,83 7,91 5,64 6,91 7,24 6,83 8,21 8,04 9,77 9,21 10,22 9,46 10,52 10,77 10,42 8,59 7,97 7,72
7,34 6,99 7,19 6,95 6,85 6,84 7,93 5,73 6,92 7,42 6,95 8,33 8,07 9,79 9,32 10,44 9,47 10,53 10,94 10,50 8,83 8,01 8,02
636,01 630,56 629,43 630,62 629,67 631,79 633,75 635,04 627,82 632,20 629,05 633,74 632,85 645,22 633,32 634,04 645,13 641,20 647,69 630,06 629,71 627,79 628,71
637,49 632,31 630,86 631,73 631,55 633,65 636,01 635,67 630,09 633,15 629,62 635,18 635,56 647,89 634,82 636,89 647,96 643,92 649,20 633,20 630,24 631,36 632,22
70,98 71,73 70,96 70,42 68,37 69,94 72,14 67,39 70,86 70,79 69,47 72,47 72,99 75,47 74,57 75,64 74,68 76,10 78,77 75,17 73,96 70,98 71,64
71.36 72.00 71.37 70.89 68.89 70.25 72.42 67.75 71.14 71.17 69.79 72.93 73.35 75.75 74.91 76.06 74.93 76.36 79.09 75.51 74.40 71.38 72,29
No.
Kabupaten/Kota
2009
(4)
2009
(6)
2009
(8)
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar
203 702,00 167 197,00 172 491,00 193 652,00 183 795,00 211 501,00 241 830,00 216 053,00 242 931,00 219 956,00 211 820,00 239 832,00 244 603,00 202 705,00 256 414,00 269 925,00 262 093,00 230 810,00 299 432,00 283 218,00 262 440,00 243 987,00 179 144,00 220 068,00
217 452,00 180 406,00 186 126,00 208 960,00 200 171,00 230 346,00 263 377,00 230 637,00 264 576,00 234 803,00 226 118,00 266 597,00 271 901,00 216 388,00 278 530,00 284 339,00 279 784,00 251 375,00 332 849,00 310 279,00 280 155,00 263 177,00 193 305,00 230 445,00
8,29 15,70 13,50 11,23 15,91 18,22 17,12 13,69 17,99 14,13 10,48 12,90 5,97 16,03 8,82 9,16 4,50 13,06 5,78 2,93 7,10 23,55 8,64 11,58
9,30 13,94 12,79 10,34 14,68 16,12 15,52 12,94 16,58 13,54 10,57 12,21 6,11 14,68 9,47 9,24 4,95 12,00 6,30 2,84 7,40 20,71 8,47 10,93
238,83 365,39 233,24 174,53 174,79 390,54 207,15 145,34 319,53 201,78 84,72 264,83 136,67 232,69 91,71 30,43 110,28 44,96 134,17 47,13 46,44 140,11 14,63 4 852,52
296,20 335,60 214,50 158,40 152,40 333,30 181,10 141,40 276,00 198,30 90,30 260,20 161,70 222,90 90,20 27,70 118,60 35,50 148,00 49,60 40,10 131,50 14,80 4 716,00
Tabel 6. Produk Domestik Regional Bruto (Tanpa Migas), Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Barat 2009 - 2010
PDRB Adh Berlaku (Triliun Rp.) 2009
(1) (2) (3)
No.
Kabupaten/Kota
2010
(4)
2010
(6)
2010
(8)
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar
40,804 22,271 11,914 15,841 8,143 17,119 8,875 11,188 16,569 13,603 14,156 46,694 88,162 15,962 11,905 4,395 70,281 9,876 31,475 14,064 11,684 7,770 1,593 594.28
45,586 24,845 12,796 17,572 9,109 19,170 10,026 12,266 19,576 14,702 15,957 55,195 95,764 17,704 14,070 5,175 82,002 10,921 35,953 16,145 12,846 8,469 1,770 668,40
20,297 10,569 5,291 7,071 3,778 7,746 4,154 5,382 7,005 6,260 6,850 18,955 51,117 7,711 4,509 1,810 29,228 5,054 14,623 6,130 6,181 3,669 0,712 281,16
21,495 11,134 5,517 7,430 3,967 8,130 4,347 5,609 7,811 6,561 7,259 21,031 54,250 8,133 4,782 1,921 31,697 5,247 15,476 6,519 6,509 3,879 32,526 330,56
4,32 5,57 4,15 4,92 4,39 5,08 5,08 4,76 6,38 4,85 5,28 7,93 5,07 5,86 6,01 7,03 8,34 5,04 4,13 6,22 4,63 5,72 5,13 4,10
5.90 5.34 4.27 5.07 4.99 4.96 4.96 4.22 11.51 4.80 5.98 10.95 6.13 5.47 6.07 6.11 8.45 3.82 5.84 6.36 5.30 5.73 5.28 6,29
Tabel 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk (SP) di Jawa Barat (1980 2010)
No.
(1)
Kabupaten/Kota
(2)
SP 1980
(3)
SP 1990
(4)
SP 2000
SP 2010
(5)
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
1 483 035 1 593 189 1 367 578 786 414 1 331 690 897 722 723 627 1 237 450 1 065 251 457 973 1 236 604 1 143 463 246 946 109 898 1 461 407 223 504
1 748 634 1 814 980 1 478 476 892 294 1 649 483 1 032 032 831 835 1 447 877 1 206 715 563 102 1 491 992 2 104 459 271 711 119 981 2 058 649 254 878
2 051 092 1 535 859 1 462 197 984 792 1 931 066 1 121 641 968 848 1 590 030 1 329 838 700 104 1 787 319 1 668 494 1 245 097 750 819 252 420 2 136 260 272 263 1 663 802 1 143 403 442 077 528 216 156 555
2 404 121 1 675 675 1 532 504 1 035 589 2 067 196 1 166 473 1 093 602 1 663 737 1 465 157 852 521 2 127 791 2 630 401 1 510 284 950 334 298 681 2 394 873 296 389 2 334 871 1 738 570 541 177 635 464 175 157 43 053 732
23 434 003
29 415 723
39 157 158
TKK 2010
(4)
TPT 2010
(6)
2009
(5)
2009
(7)
2010
(8)
(1)
(2)
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar
56,50 69,29 65,00 63,03 60,31 66,48 63,91 61,94 62,47 65,79 63,27 65,71 59,88 60,04 57,81 60,71 61,17 62,10 63,44 59,42 64,67 56,85 62,89
56,37 69,40 67,45 60,55 58,68 66,96 65,17 63,22 62,91 64,50 62,07 66,85 55,97 65,56 58,50 60,73 60,69 62,18 63,83 63,05 63,18 56,68 62,38
91,44 93,19 93,69 90,39 86,13 93,26 90,24 89,73 92,24 89,67 85,66 89,63 86,40 80,96 83,20 86,71 86,68 86,07 90,17 84,83 91,59 93,13 89,04
92,25 92,21 94,88 92,13 87,03 94,18 92,10 88,71 91,28 90,46 85,12 90,97 86,69 82,80 84,35 87,83 88,33 87,89 91,66 86,41 91,84 94,13 89,67
8,56 6,81 6,31 9,61 13,87 6,74 9,76 10,27 7,76 10,33 14,34 10,37 13,60 19,04 16,80 13,29 13,32 13,93 9,83 15,17 8,41 6,87 10,96
7,75 7,79 5,12 7,87 12,97 5,82 7,90 11,29 8,72 9,54 14,88 9,03 13,31 17,20 15,65 12,17 11,67 12,11 8,34 13,59 8,16 5,87 10,33