Anda di halaman 1dari 4

Posted: Wed Mar 22, 2006 2:48 am Post subject: RAHSIA JUBAH RASULLULAH S.A.

--------------------------------------------------------------------------------

Kita harus bergembira. Tak perlu bersedih. Allah telah menciptakan kamu. Jika Dia
tidak menciptakanmu, kamu tidak akan pernah ada. Selalu bergembira dan puas
terhadap kondisi yang Allah gariskan kepadamu. Jangan pernah berkeberatan, apapun
yang kamu lihat dalam hidup ini. Jika kamu melihatnya dengan perspektif yang baik,
kamu akan merasakan kebaikannya. Sebaliknya, jika kamu melihatnya dengan
perspektif yang buruk, kamu juga akan mendapatkan keburukan dalam dirimu.

Hari ini adalah hari kedua di bulan Rajab. Rasulullah saw bersabda, �Rajab adalah
bulan Allah, Sya�ban bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku.� Beliau mengatakan,
�Sya�ban adalah bulanku,� berarti Allah telah memberinya, salahiyya, kontrol
terhadap seluruh umat manusia di bulan itu. Tidak ada malaikat yang dapat menulis
sesuatu tentang kamu, tanpa bertanya kepada Rasulullah saw. Sebagaimana Allah
mencintai umat manusia dan menciptakan mereka dengan sempurna, begitu juga
Rasulullah saw diciptakan oleh Allah swt dan diberikan kekuasaan itu terhadap
seluruh umat ini untuk menjaga mereka agar tetap murni dan bersih. Oleh sebab itu
Rasulullah saw memerintahkan seluruh wali di seluruh dunia selama 24 jam untuk
membantu menolongnya dalam membersihkan dan menyeimbangkan kebaikan dan keburukan
pada setiap orang.

Rahasia sufi bukanlah rahasia. Mereka hanya tampak rahasia bagi orang yang belum
pernah mendengar sebelumnya. Kepada yang lainnya mereka sangat familiar sebab
mereka selalu bersama Rasulullah saw, dan selalu mendapat pengetahuan tingkat
tinggi dari hatinya.

Untuk setiap huruf dalam al-Qur�an, Allah swt telah memberi Rasulullah saw 12.000
Samudra Pengetahuan. Jangan berpikir bahwa, �alif� yang merupakan salah satu huruf
dalam al-Qur�an hanya sebagai huruf tunggal, jika diulang maka itu dianggap
sebagai huruf baru. Oleh sebab itu, setiap munculnya satu huruf alfabet dalam al-
Qur�an terdapat 12.000 Samudra Pengetahuan bersamanya. Semua yang telah
ditunjukkan oleh Rasulullah saw kepada kita, yaitu berupa pengetahuan yang
mengikuti perintah Allah swt bagaikan tetesan dalam samudra. Allah menjaga apa
yang tertinggal agar nanti hati manusia dapat menemukannya, dengan tubuh fisik ini
kita tidak dapat mengetahuinya. Itulah sebabnya mengapa Sayyidina Abu Huraira ra
tidak dapat menerangkan semua yang diberikan oleh Rasulullah saw kepada hatinya.
Mengapa mereka akan memotong lehernya? Karena mereka cemburu.

Cendikiawan muslim, kristen, yahudi�cemburu terhadap surga. Mereka tidak ingin


seluruh umat manusia memasukinya, hanya orang-orang dari golongan mereka saja yang
berhak memasukinya. Allah berkata, tidak ada diskriminasi, seluruh umat manusia
adalah hamba-Nya dan dengan demikian sama derajatnya�muslim, hindu, yahudi,
kristen dan semua orang. Kita sebagai pengikut Rasulullah saw setuju dengan
sabdanya, bahwa seluruh umat manusia adalah sama. Untuk mengilustrasikannnya,
berikut ini ada cerita yang berasal dari Grandshaykh �Abdullah Faiz ad Daghestani
q dan Shaykh Nazim al Haqqani q. Cerita ini termasuk salah satu rahasia yang
tersembunyi, yang akan dibuka pada saat datangnya Imam Mahdi as dan Nabi �Isa as,
Insya Allah.

Rasulullah saw memerintahkan Sayyidina �Umar ra dan Sayyidina �Ali ra, bahwa
segera setelah beliau wafat, sebelum pemakaman dan setelah dishalatkan, jubahnya
harus diserahkan kepada Sayyidina Uwais al-Qarani ra sebab dia harus memegang dan
menjaga jubah tersebut. Rasulullah saw juga berkata kepada mereka untuk
menyerahkan diri mereka sebagai amanat darinya. Mereka berdua keheranan, bagaimana
mereka sebagai sahabat terbaik Rasulullah saw menyerahkan diri mereka kepada
Uwais, dan siapa pula Uwais yang tidak pernah bertemu Rasulullah saw? Mengapa dia
tidak pernah muncul? Karena ibunya berkata kepadanya, �Jangan tinggalkan aku
sendiri, jangan pergi.� Jadi dia tidak pergi.

Setelah Rasulullah saw meninggal dunia, beliau sangat banyak mengeluarkan


keringat. Jika kamu melihat orang meninggal kamu akan menyaksikan orang itu
mengeluarkan banyak keringat, lebih banyak air keluar dari tubuhnya. Rasulullah
saw paling banyak mengeluarkan keringat daripada seluruh orang di dunia ini. Siapa
saja dapat dengan mudah memeras keringat dari jubah beliau, karena benar-benar
basah dengan air. Kemudian Sayyidina �Umar ra dan Sayyidina �Ali ra melepaskan
jubah Rasulullah saw dan pergi ke kampung Uwais, tempat yang telah disebutkan oleh
Rasulullah saw. Di sana mereka bertanya di mana Uwais al-Qarani ra, tetapi tidak
ada seorang pun yang tahu di mana Uwais al-Qarani ra berada. Sayyidina �Umar ra
mulai jengkel�bagaimana Rasulullah saw memerintahkan mereka untuk menemukan
seorang yang tidak mungkin ditemukan? Sayyidina �Ali ra berkata, �Wahai �Umar,
jangan ada keraguan di hatimu, tetapi tunggu dan bersabarlah. Mari kita lihat
masalahnya dengan cermat. Jika Rasulullah saw berkata sesuatu itu ada, pastilah
bakal ada dan kita akan menemukan Uwais, insya Allah.�

Setelah mereka bertanya lebih banyak lagi, mereka akhirnya menemukan Sayyidina
Uwais al-Qarani ra sedang duduk di batu dengan tongkat di tangannya. Ibunya berada
di sampingnya. Rupanya Uwais adalah seorang pengembala ternak. Sayyidina Umar ra
bertanya, �Siapa namamu?� Dia menjawab, ��Abdullah (hamba Allah)� �Siapa nama
keluargamu?� ��Abdullah���Aku juga �Abdullah� kata Sayyidina �Umar yang mulai
bingung. �Siapa nama aslimu?� ��Abdullah adalah nama asliku.� Lalu Sayyidina �Umar
ra menengok pada Sayyidina �Ali ra dan berkata, �Kita tidak menemukan orang yang
cocok. Namanya �Abdullah, bagaimana Rasulullah saw berkata kepada kita bahwa kita
dapat menemukan Uwais al-Qarani?� Sayyidina �Ali ra berkata kepada orang itu,
�Wahai �Abdullah, aku menerima kenyataan kalau namamu adalah �Abdullah, tetapi
bagaimana orang biasa memanggilmu?� Dia menjawab, �Uwais al-Qarani.�

Nama asli setiap orang adalah �Abdullah, hamba Allah. Kemana pun kamu pergi,
setiap orang memiliki 7 nama dalam pelat-pelat yang dijaga keutuhannya, salah
satunya adalah nama itu. Ini adalah nikmat Allah yang telah dijamin bagi semua
orang, yaitu bahwa mereka adalah hamba Allah.

Sayyidina �Umar ra bergembira. Beberapa saat kemudian Sayyidina Uwais ra berkata,


�Berikan amanat yang diberikan oleh Rasulullah saw kepadaku.� Bagaimana dia
mengetahui bahwa Rasulullah saw mengirim jubahnya untuknya, padahal dia tidak
pernah bertemu dengannya? Dia mengambil jubah itu dan meletakkan di atas
kepalanya. Dia lalu melihat Sayyidina �Umar ra dan bertanya, �Apakah kamu tahu apa
yang ada di jubah ini?� Sayyidina �Umar ra menjawab, �Tidak ada apa-apa.�
Sayyidina Uwais al-Qarani ra menjawab, �Ini berisi rahasia seluruh umat manusia,
dan Rasulullah memberikan tanggung jawab itu di pundakku.�

Allah swt telah menciptakan dunia ini dan tidak akan meninggalkannya. Dia
mengirimkan utusan dan wali ke dunia ini untuk menjaga agar manusia tetap bersih
dari dosa dan kesalahan. Allah tidak menciptakan kita untuk dibuang ke neraka. Dia
menciptakan kita untuk ditempatkan di surga. Dia menciptakan kita karena Dia
mencintai kita. Jangan berpikir bahwa Dia ingin menghukum manusia. Dia menciptakan
kita dengan cinta dan kasih sayang yang lengkap. Bagaimana seorang ibu mencintai
anaknya? Ini adalah sebuah tetesan dalam Samudra Cinta Allah. Dia akan
membersihkan setiap orang dan menghukumnya sebelum dia meninggalkan dunia ini. Hal
ini berjalan dengan mekanisme yang tidak kita ketahui.

Sayyidina �Umar ra bertanya, �Bagaimana rahmat bagi seluruh umat manusia berada di
jubah ini?� Sayyidina Uwais ra menjawab, �Wahai �Umar pernahkah kamu melihat
Rasulullah saw?� Dia menjawab, �Pertanyaan bodoh macam apa ini? Aku selalu
bersamanya setiap hari.� �Lukiskan beliau kepadaku!�, kata Sayyidina Uwais ra.
Lalu Sayyidina �Umar ra mulai menyebutkan ciri-ciri Rasulullah saw, mulai dari
raut mukanya, warna matanya, dan seterusnya. �Orang lugu juga mengenal beliau
seperti itu. Kamu tidak melihat Rasulullah saw yang sesungguhnya. Bagaimana
denganmu �Ali? Pernahkah kamu melihat Rasulullah saw?� tanya Sayyidina Uwais ra.
�Aku melihatnya sekali. Beliau memanggilku dan berkata, Wahai �Ali lihatlah dari
perutku ke atas, aku melihatnya dan menemukan bahwa segalanya sampai ke lehernya
berada di bawah singgasana Allah, tetapi aku tidak dapat melihat lehernya. Dan
beliau menyuruhku untuk melihat dari perut ke bawah, aku melihat dan menemukan
bahwa lututnya mencapai bumi ketujuh, tetapi aku tidak dapat melihat kakinya. Lalu
beliau menyuruhku untuk melihat seluruhnya, dan aku melihat segalanya telah lenyap
kecuali Rasulullah saw. Beliau adalah segalanya.�

Ini berarti jika Sayyidina �Ali ra dapat melihat di mana leher Rasulullah saw, dia
akan seperti Rasulullah saw. Tidak ada yang bisa menyamainya, karena itu adalah
batas baginya. Sayyidina �Ali juga tidak bisa melihat lututnya, dan itu telah
mencapai bumi ketujuh. Tidak ada yang tahu apa dan di mana bumi ketujuh itu. Ini
adalah suatu rahasia. �Beliau adalah segalanya,� merujuk pada apa yang kita
bicarakan [pada pertemuan] sebelumnya, sehubungan dengan peciptaan kita oleh Allah
swt dengan 3 macam cahaya, yaitu: Cahaya Ilahi, Cahaya Rasulullah saw, dan Cahaya
Adam as, dan berimplikasi dengan ayat al Qur�an yang menyebutkan penghormatan
Allah terhadap umat manusia, (al Isra� 70). Bagaimana Allah memuliakan umat
manusia adalah suatu rahasia, tetapi dari rahasia itu kita dapat mengerti bahwa
Allah telah memuliakan kita dengan menciptakan kita dari ketiga cahaya tersebut.

Sayyidina Uwais ra berkata kepada Sayyidina �Ali ra, �Wahai �Ali, kamu melihat
Rasulullah sekali.� Sayyidina �Ali membalas, �Pernahkah kamu melihat beliau?�
�Secara fisik belum pernah, tetapi secara spiritual aku selalu bersamanya selama
24 jam.,� jawabnya. Sayyidina �Umar bertanya, �Lalu apa yang ada dalam jubah itu?�
Dia berkata, �Dengarkan baik-baik! Jika aku harus duduk denganmu dan umatmu,
mereka akan memotong leherku. Itulah sebabnya Rasulullah saw memerintahkan aku
untuk menjauhimu dan bersembunyi. Jika aku bersamamu dan aku menceritakan semua
rahasia ini, tak seorang pun akan menerima dan memahaminya. Tetapi suatu waktu
nanti, pada saat akhir zaman seluruh rahasia ini akan dibongkar, yaitu pada saat
kedatangan Imam Mahdi as dan Nabi �Isa as.�

Masa tersebut adalah sekarang, sebab seluruh tanda dan indikasi yang disebutkan
oleh Rasulullah saw telah ada. Seluruh wali juga menyatakan hal yang sama, bahwa
di abad ini Imam Mahdi as akan datang, begitu pula dengan Nabi �Isa as. Kita semua
berada di akhir dunia ini. Tidak banyak waktu tersisa. Setiap orang akan lebih
suka hidup dengan cara yang mereka suka, tetapi pada kenyataannya mereka akan
menjalani hidup yang telah ditentukan oleh Allah swt.

Sayyidina Uwais ra berkata kepada Sayyidina �Umar, �Wahai �Umar sebelum Rasulullah
saw lahir, beliau sudah menyebut �umatku, umatku� dalam rahim ibunya, ketika
beliau lahir juga disebutkan �umatku, umatku� dan demikian pula ketika beliau
meninggal.� Rasulullah saw memohon kepada Allah, �Aku ingin menjadi perantara bagi
umatku, Aku ingin menolong umat manusia, Aku ingin menjaga cahaya yang Engkau
berikan kepada umat manusia tetap bersih dan murni. Aku membutuhkan kontrol dan
kekuatan ini.� Ketika beliau wafat, Rasulullah saw menolak untuk wafat kecuali
dengan 1 syarat, yaitu beliau harus bisa membawa seluruh dosa dan beban seluruh
umat manusia tanpa kecuali. Dengan syarat tersebut beliau memohon kepada Allah,
�Aku akan datang ke Kehadirat-Mu, kalau tidak aku akan tetap tinggal di sini.�
Allah menjawab, �Terserah padamu!�

Kemudian Rasulullah saw memanggil semua makhluk hidup, setiap orang dengan namanya
masing-masing, baik yang masih hidup atau sudah meninggal atau bahkan yang belum
lahir sampai Hari Pembalasan. Beliau memanggil setiap roh secara perorangan.
Mereka datang ke kehadiratnya dan menerima beliau sebagai rasul dan mengucapkan
syahadat di hadapannya, lalu bertaubat atas dosa-dosanya dan menyesali kesalahan
mereka. Rasulullah saw tidak membiarkan seorang pun pergi tanpa mendapat
pengampunan dari Allah swt. Dengan pengampunan dari Allah tersebut, beliau
berkeringat dan setiap tetes keringatnya melambangkan satu roh manusia.

�Jubah itu berisi tetesan keringat, atau simbol, atau roh dari umat manusia yang
menjadi beban di pundak Rasulullah saw. Beliau menyerahkannya kepadaku sebagai
amanat untuk dijaga sampai waktunya nanti, di mana beliau akan ditanya tentang
mereka. � Jubah ini akan diteruskan lewat mata rantai emas dari satu wali ke wali
berikutnya sampai masa kita, dan selanjutkan akan diserahkan kepada Imam Mahdi as
ketika beliau muncul dan kemudian diserahkan kepada Nabi �Isa as pada saat
kemunculannya.

Sayyidina �Umar ra menangis dan berkata, �Orang lugu macam apa aku ini yang tidak
mengetahui segala macam rahasia ketika beliau masih hidup? Apakah aku mempelajari
sesuatu sekarang, setelah beliau wafat? Mengapa, Yaa �Ali, mengapa kamu tidak
mengatakan kepadaku bahwa kamu melihat beliau dengan cara seperti itu? Aku akan
mendatanginya dan menanyakan kepadanya ibadah seperti apa yang harus kulakukan
agar aku bisa melihatnya seperti yang kamu lakukan.� Setelah kejadian itu
Sayyidina �Umar ra menangis terus selama hidupnya.

Bulan Rajab ini tidak akan berakhir sampai setiap orang di dunia ini dibersihkan
dari dosa-dosanya dan cahaya ditempatkan dalam hatinya. Kekuatan yang diberikan
Allah swt kepada Rasulullah saw untuk membersihkan hati umat manusia juga
diberikan kepada para wali. Wali-wali tersebut adalah pembantu bagi Rasulullah saw
di bulan ini. Itulah sebabnya mereka sibuk di bulan Rajab. Mereka tidak berbicara
kepada orang-orang. Mereka menutup pintu mereka dan duduk di ruangannya, tidak
keluar, terus-menerus hanya memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan umat
manusia.

dipetik dari forum cvt untuk renungan bersama

Anda mungkin juga menyukai