Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ABNORMAL GANGGUAN TIDUR

Oleh

: F.100 070 067 F.100 080 010 F.100 080 018 F.100 080 067 F.100 080 129

1. Muh. Zaenurrochim Rivai 2. Heri Setyanto 3. Dedi Kurniawan 4. Arsyan Fuadi 5. Ikhwan T.W.

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta 2011

I. DESKRIPSI Tidur adalah keadaan istirahat alami pada berbagai binatang menyusui, burung, ikan, dan binatang tidak bertulang belakang seperti lalat buah Drosophila. Pada manusia dan banyak spesies lainnya, tidur penting untuk kesehatan. Tanda tanda kehidupan seperti kesadaran, puls, dan frekuensi pernapasan mengalami perubahan. Dalam tidur normal biasanya fungsi saraf motorik juga saraf sensorik untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi dengan sistem saraf pusat akan diblokade, sehingga pada saat tidur cenderung tidak bergerak dan daya tanggap pun berkurang. Fase peralihan dari sadar ke tidur disebut sebagai pradormitium dan fase peralihan dari tidur kembali ke sadar disebut sebagai postdormitium. Didalam ilmu kedokteran ilmu yang mempelajari gangguan tidur disebut sebagai somnologie. Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang paling sering ditemukan pada penderita yang berkunjung ke praktek. Gangguan tidur dapat dialami oleh semua lapisan masyarakat baik kaya, miskin, berpendidikan tinggi dan rendah maupun orang muda, serta yang paling sering ditemukan pada usia lanjut. Pada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur biologiknya, menurun daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau orang lain. Menurut beberapa peneliti gangguan tidur yang berkepanjangan didapatkan 2,5 kali lebih sering mengalami kecelakaan mobil dibandingkan pada orang yang tidurnya cukup Diperkirakan jumlah penderita akibat gangguan tidur setiap tahun semakin lama semakin meningkat sehingga menimbulkan maslah kesehatan. Di dalam praktek seharihari, kecendrungan untuk mempergunakan obat hipnotik, tanpa menentukan lebih dahulu penyebab yang mendasari penyakitnya, sehingga sering menimbulkan masalah yang baru akibat penggunaan obat yang tidak adekuat. Melihat hal diatas, jelas bahwa gangguan tidur merupakan masalah kesehatan yang akan dihadapkan pada tahun-tahun yang akan datang.

II. PENYEBAB Meskipun tidur malam anda cukup sekitar 7-8 jam tapi tidak secara pulas, maka esok harinya badan akan terasa letih, bahkan mengganggu aktivitas harian anda, Sebetulnya apa saja penyebab tidur malam menjadi tidak pulas dan tidak nyenyak? Ada banyak hal yang mempengaruhi, seperti terlalu banyak pikiran yang menggelayut di pikiran anda, atau karena stress yang berlebihan. Di bawah ini ada 7 penyebab Tidur Malam anda tidak pulas. Masalah tidur tidak hanya membuat orang lelah dan frustasi tapi juga mengancam kesehatan. Ini dia beberapa gangguan yang membuat seseorang tidak bisa tidur sepulas dan senyenyak bayi. Kurangnya waktu tidur bisa membuat seseorang merasa lelah, capek dan mengantuk yang tidak wajar di siang hari. Para ahli mengungkapkan bahwa sebenarnya ada 89 gangguan tidur yang berbeda, tapi umumnya ada 7 gangguan yang paling umum terjadi di masyarakat seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (16/2/2011) yaitu: 1. Tidur tidak nyenyak atau gelisah Kemungkinan penyebabnya adalah suhu kamar yang terlalu panas atau perasaan cemas sehingga menyebabkan tidur terganggu. Dr Neil Stanley menuturkan suhu kamar yang terlalu panas akan membuat seseorang gelisah sehingga selalu bergerak untuk mencoba mendinginkan tubuhnya. Umumnya kondisi ini terjadi pada perempuan selama menopause dan siklus menstruasi karena meningkatnya suhu tubuh. Untuk mengatasinya cobalah membuat temperatur di kamar senyaman mungkin. Jika udara terlalu dingin sehingga membutuhkan selimut atau pemanas, maka aturlah suhunya jangan terlalu tinggi karena tubuh akan selalu membakar kalori selama tidur yang membuatnya menghasilkan panas. 2. Pusing atau kepala puyeng saat bangun tidur Kemungkinan penyebabnya adalah perubahan rutinitas atau terlalu banyak tidur. Hal ini karena tubuh membutuhkan keteraturan dan ingin bangun di waktu yang sama setiap harinya. Jika rutinitas terganggu

maka tubuh harus menghadapi adaptasi baru kembali, dan hal ini biasanya sering terjadi saat bangun tidur di senin pagi karena orang umumnya bangun lebih siang di akhir pekan. Untuk mengatasinya adalah menerapkan pola tidur teratur bahkan saat akhir pekan. Kondisi ini akan membantu melakukan sinkronisasi dengan irama alami tubuh dan mencegah rasa pusing saat bangun tidur. 3. Berjalan atau berbicara saat tidur Kemungkinan penyebabnya adalah pengaruh alkohol, obat, genetika atau sesuatu dalam pikiran seseorang yang memicu aktivitas di malam hari. Kondisi ini terjadi karena bagian di otak seperti yang mengatur masalah kontrol dan navigasi masih tersadar ketika orang sedang tidur, serta pada anak-anak karena sistem sarafnya masih berkembang. Untuk gangguan berbicara saat tidur seringkali tidak berbahaya, tapi jika berjalan saat tidur bisa membahayakan seperti terjatuh, tersandung dan terutama jika sampai keluar rumah. Untuk mengatasinya cobalah menghindari pemicunya seperti alkohol, mengecek efek samping dari obat yang dikonsumsi dan mencaritahu apakah ada anggota keluarga lain yang seperti ini. 4. Gangguan tidur apnea. Kemungkinan penyebabnya adalah kelebihan berat badan atau mengalami kecemasan. Gangguan tidur ini biasanya ditandai dengan berhentinya napas sesaat tanpa disadari oleh orang tersebut. Saat tidur saluran udara penderita ini mulai runtuh yang menyebabkan napas berhenti selama 10-60 detik, karena kadar oksigen dalam otak menurun membuat seseorang terbangun dan mulai bernapas lagi. Kondisi ini akan membuat seseorang merasa tidak segar saat bangun tidur dan kelelahan sepanjang hari. Jika kondisi ini berlangsung terus menerus dari minggu ke minggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat sehingga seseorang bisa bangun tidur dengan segar.

5.

Terbangun di malam hari Kemungkinan penyebabnya adalah karena perubahan suasana

lingkungan, stres atau usia. Umumnya seseorang akan tidur dengan baik jika ia merasa nyaman dan aman, jadi jika ada sesuatu yang mengganggu pikiran atau merusak lingkungan bisa membuat orang terbangun. Untuk mengatasinya cobalah menghindari minum berlebih yang membuat kandung kemih penuh, serta menhindari konsumsi makanan berat sebelum tidur yang membuat tubuh harus mencerna. 6. Mimpi buruk Stres kemungkinan besar menjadi faktor penyebabnya, meski kadang kejadian ini terjadi secara acak. Kondisi ini akan membuat seseorang terbangun dan tidur menjadi tidak nyenyak. Untuk mengatasinya cobalah melakukan beberapa teknik relaksasi sebelum tidur sehingga pikiran menjadi tenang. 7. Terlalu banyak tidur Orang yang terlalu banyak tidur atau hipersomnia adalah suatu penyakit dan merupakan salah satu penanda kesehatan yang buruk. Kondisi ini terjadi pada tahap kronis depresi jangka panjang. Untuk mengatasinya cobalah memperhatikan berapa lama waktu tidur yang dimiliki, jika tidur lama, tetap mengantuk di siang hari dan mengalami kesulitan untuk bangun segeralah konsultasikan ke dokter. III. PENANGANAN 1. Insomnia Insomnia adalah suatu gangguan tidur yang dialami oleh penderita dengan gejala-gejala selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan secara terus menerus (lebih dari sepuluh hari) mengalami kesulitan untuk tidur atau selalu terbangun di tengah malam dan tidak dapat kembali tidur. Seringkali penderita terbangun lebih cepat dari yang diinginkannya dan tidak dapat kembali tidur. Ada tiga jenis gangguan insomnia, yaitu: susah tidur (sleep onset insomnia), selalu

terbangun di tengah malam (sleep maintenance insomnia), dan selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan (early awakening insomnia). Cukup banyak orang yang mengalami satu dari ketiga jenis gangguan tidur ini. Dalam penelitian dilaporkan bahwa di Amerika Serikat sekitar 15 persen dari total populasi mengalami gangguan insomnia yang cukup serius. Gangguan tidur insomnia merupakan gangguan yang belum serius jika Anda alami kurang dari sepuluh hari. Untuk mengatasi gangguan ini kita dapat menggunakan teknik-teknik relaksasi dan pemrograman bawah sadar. Yang penting kita harus dapat menjaga keseimbangan frekuensi Gelombang Otak (Brainwave) agar sesering mungkin berada dalam kondisi relaks dan meditatif sehingga ketika kita harus tidur kita tidak mengalami kesulitan untuk menurunkan Gelombang Otak (Brainwave) ke frekuensi Delta. 2. Narcolepsy Narcolepsy adalah gangguan tidur yang diakibatkan oleh gangguan psikologis dan hanya bisa disembuhkan melalui bantuan pengobatan dari seorang dokter ahli jiwa. Penyakit ini berbeda dengan insomnia yang terjadi secara terus menerus. Justru penderita narcolepsy ini terkena serangan secara mendadak pada saat yang tidak tepat, seperti sedang memimpin rapat biasanya terjadi serangan pada kondisi emosi yang tegang seperti: marah, takut atau jatuh cinta. Serangan narcolepsy dapat melumpuhkan seseorang dalam beberapa menit ketika dia masih sadar dan secara tiba-tiba membawanya ke alam mimpi. 3. Hypersomnia Gangguan ini adalah kebalikan dari insomnia. Seringkali penderita dianggap memiliki gangguan jiwa atau malas. Para penderita hypersomnia membutuhkan waktu tidur yang sangat banyak dari ukuran normal. Meskipun penderita tidur melebihi ukuran normal,

namun mereka selalu merasa letih dan lesu sepanjang hari. Namun gangguan ini tidaklah terlalu serius dan dapat diatasi sendiri oleh penderita dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen diri. 4. Apnea Apnea merupakan salah satu gangguan tidur yang cukup serius. Lebih dari 5 juta penduduk Amerika Serikat mengalami gangguan ini. Faktor risiko terkena gangguan ini antara lain: kelebihan berat badan (overweight), usia paruh baya terutama pada wanita, atau usia lanjut (lansia) yang pernah mengalami ketergantungan obat. Apnea adalah penyakit yang disebut juga to fall asleep at the wheel karena sering dialami ketika penderita sedang mengemudikan mobil. Apnea terjadi karena fluktuasi atau irama yang tidak teratur dari denyut jantung dan tekanan darah. Ketika terserang, penderita seketika merasa mengantuk dan jatuh tertidur. Penderita apnea mengalami kesulitan bernafas bahkan berhenti bernafas pada saat tidur ketika terserang gangguan ini (dalam bahasa Jawa disebut tindihan). Fluktuasi denyut jantung dan tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kematian seketika pada penderita. 5. Perilaku Menyimpang Gangguan tidur lainnya seperti berbicara atau berjalan dalam keadaaan tidur, ataupun menggertakkan gigi merupakan gangguan tidur yang tidak berbahaya. Namun berbahaya jika berjalan dalam tidur menemui obyek yang berbahaya (benda tajam, api, dll) atau terjatuh. Gangguan berbicara dalam tidur hanya akan mengganggu teman sekamarnya. Sedangkan menggertak gigi dapat merusak email gigi. Penyakit menggertak gigi ini disebut dengan bruxism. Dengan mengetahui dan memahami berbagai jenis gangguan atau penyakit tidur kita dapat mengambil langkah yang diperlukan. Sepanjang masih bisa diatasi sendiri dengan teknik-teknik manajemen diri (relaksasi dan pemrograman bawah sadar, meditasi, dan pola hidup yang sehat dan seimbang), maka kita

sebenarnya dapat menjadi bagian dari solusi masalah yang kita hadapi. Untuk gangguan atau penyakit yang serius seperti narcolepsy maupun apnea, kita harus berkonsultasi dengan dokter ahli, karena mengabaikan gangguan tersebut dapat berakibat fatal (mematikan) bagi penderita.

DAFTAR PUSTAKA library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi12.pdf http://gelombangotak.com/mengatasi_gangguan_tidur.htm http://lifestyle.okezone.com/read/2010/01/09/27/292449/jenis-gangguan-tidur http://id.wikipedia.org/wiki/Insomnia#Diagnosa http://id.wikipedia.org/wiki/Tidur http://www.suaramedia.com/artikel/kumpulan-artikel/41763-tidur-cantik-alarasulullah-saw.html dedi.kurniawan17@ymail.com gitneova@yahoo.co.id rivai_ums@yahoo.co.id akhagi_cyber@yahoo.co.id kukuk_wae@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai