Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan Sub pokok bahasan

: SADARI ( Periksa Payudara Sendiri) :Pengertian sadari dan kanker payudara Tanda Dan Gejala kanker payudara Faktor resiko kanker payudara Pencegahan kanker payudara Penanganan kanker payudara Deteksi dini kanker payudara Cara pemeriksaan SADARI Manfaat sadari

Sasaran Hari / Tanggal

: Ibu ibu dusun II ( Ibu perwiritan ) : Rabu, 26-05-2010 Jumat, 28-05-2010 Jumat, 04-06-2010

Tempat

: Di perwiritan Ar-Ridho Di perwiritan Aisyah Di perwiritan Ar- Rahman

Pukul Waktu

: 13.30 Wib s/d selesai : 30 menit

A. Tujuan Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan tentang SADARI diharapkan pada masyarakat memahami pentingnya periksa payudara sendiri bagi mereka. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan pada masyarakat dapat menjelaskan tentang : Pengertian sadari dan kanker payudara Tanda Dan Gejala kanker payudara Faktor resiko kanker payudara Pencegahan kanker payudara

Deteksi dini kanker payudara Penanganan kanker payudara Cara pemeriksaan SADARI Manfaat sadari

B. Materi Terlampir C. Proses Penyuluahan/ Kegiatan Peserta No 1 Tahap Penyuluhan Pendahuluan Mengucapkan salam - Menyebutkan tujuan penyuluahan Peserta Jawab salam Mendengarkan Waktu 5 menit

Penyajian

- Penyampaian materi

- Mendengarkan

20 menit

- Pengertian sadari dan - Memperhatikan kanker payudara - Tanda dan gejala kanker payudara - Faktor resiko danker payudara - Pencegahan kanker payudara - Deteksi dini kanker payudara - Penanganan kanker payudara

Cara

pemeriksaan

SADARI - Manfaat SADARI

Penutup

Melakukan

tanya - Menjawab - Bersama sama acara menyimpulkan

5 menit

jawab Menutup

penyulahan

D. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Demonstrasi E. Alat dan Bahan Plip chard Poster

F. Evaluasi Prosedur : Penyuluhan dan demonstrasi Jenis : Tanya jawab

G. Sumber Pustaka 1. Nurcahyo Jalu, 2010, Awas bahaya kanker leher rahim dan kanker payudara, Yogyakarta. 2. Setiati Eni, 2009, 4 Kanker Terbesar Pada Wanita, Jakarta 3. Wibisono Nancy, 2009, Deteksi Dini dan Pencegahan, Yoygyakarta.

SOAL : 1. Pengertian SADARI dan Kanker payudara ? 2. Sebutkan gejala terjadinya kanker payudara? 3. Sebutkan cara melakukan sadari ?

1. Pengertian SADARI dan Kanker payudara

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah tindakan deteksi dini terhadap adanya gejala-gejala kanker payudara. Metode ini sangat sederhana, namun diharapkan dapat menekan tingginya angka penderita kanker payudara, karena semakin awal terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan yang diperlukan. Kanker payudara adalah adanya benjolan di payudara, borok, atau luka yang tidak sembuh, cairan yang keluar dari puting, dan adanya nyeri di payudara. Namun umumnya, kanker payudara ini pada mulanya tidak menimbulkan nyeri sehingga penderita datang dalam keadaan terlambat, apalagi bila umurnya sudah tua (Abdurahman,dkk, 2009). 2. Gejala Kanker Payudara Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya.

Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan : Benjolan atau massa di ketiak Perubahan ukuran atau bentuk payudara Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah) Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu) Payudara tampak kemerahan Kulit di sekitar puting susu bersisik Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara .

Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit (Medicastore, 2010). 3. Faktor Resiko Kanker Payudara 1. Usia. Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun. 2. Pernah menderita kanker payudara.

Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif memiliki resiko tertinggi untuk menderita kanker payudara. Setelah payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,51%/tahun. 3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara. Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki resiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara. 4. Faktor genetik dan hormonal. Telah ditemukan 2 varian gen yang tampaknya berperan dalam terjadinya kanker payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. Jika seorang wanita memiliki salah satu dari gen tersebut, maka kemungkinan menderita kanker payudara sangat besar. Gen lainnya yang juga diduga berperan dalam terjadinya kanker payudara adalah p53, BARD1, BRCA3 dan Noey2. Kenyataan ini menimbulkan dugaan bahwa kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang secara genetik mengalami kerusakan. Faktor hormonal juga penting karena hormon memicu pertumbuhan sel. Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif wanita, terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormonal karena kehamilan, tampaknya meningkatkan peluang tumbuhnya sel-sel yang secara genetik telah mengalami kerusakan dan menyebabkan kanker. 5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker. Resiko menderita kanker payudara agak lebih tinggi pada wanita yang pernah menderita penyakit payudara non-kanker yang menyebabkan bertambahnya jumlah

saluarn air susu dan terjadinya kelainan struktur jaringan payudara (hiperplasia atipik). 6. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil. Semakin dini menarke, semakin besar resiko menderita kanker payudara. Resiko menderita kanker payudara adalah 2-4 kali lebih besar pada wanita yang mengalami menarke sebelum usia 12 tahun. Demikian pula halnya dengan menopause ataupun kehamilan pertama. Semakin lambat menopause dan kehamilan pertama, semakin besar resiko menderita kanker payudara 7. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen. Pil KB bisa sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, yang tergantung kepada usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa lama efek pil akan tetap ada setelah pemakaian pil dihentikan. Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun tampaknya juga sedikit meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya meningkat jika pemakaiannya lebih lama. 8. Obesitas pasca menopause. Obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara masih diperdebatkan. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara

kemungkinan karena tingginya kadar estrogen pada wanita yang obes. 9. Pemakaian alkohol. Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

10. Bahan kimia. Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. 11. DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara. 12. Penyinaran. Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada), pada masa kanak-kanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. 13. Faktor resiko lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker rahim, ovarium dan kanker usus besar serta adanya riwayat kanker dalam keluarga bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara (Medicastore, 2010). 4. Pencegahan Kanker Payudara 1. Kesadaran akan payudara itu sendiri. 2. Berikan ASI pada bayi. 3. Jika menentukan benjolan, segera ke dokter. 4. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga. 5. Perhatikan konsumsi alkohol. 6. Perhatikan berat badan. 7. Olahraga secara teratur. 8. Kurangi makanan berlemak.

9. Jika lebih dari 50 tahun, lakukan screening payudara secara teratur. 10. Belajar relaks (Wibsono, 2009). 5. Deteksi Dini Kanker Payudara. a. Metode lain dari deteksi dini adalah SADARI. Wanita di atas usia 20 tahun harus rutin melakukan SADARI setiap bulan ( waktu terbaik adalah seminggu setelah menstruasi ). Ikuti langkah-langkah berikut : 1. Berdiri di depan cermin dan angkat satu lengan di atas kepala. Periksa apakah ada perubahan pada payudara dan puting. 2. Berbaring dan secara sistematis periksa/raba payudara dengan tiga jari untuk merasakan ada tidaknya benjolan. 3. Pijat puting untuk mengetahui adanya cairan dan periksa/raba ketiak apakah ada benjolan/bengkak. b. Panduan atas Screening Payudara Di bawah usia 40 tahun 1. SADARI setiap bulan 2. Pemeriksaan payudara ke dokter setiap 3 tahun 3. Mommagrafi dasar Usia 40 tahun ke atas 1. SADARI setiap bulan 2. Pemeriksaan payudara ke dokter setiap tahun Usia 40 sampai dengan 49 tahun 1. Mammografi setiap tahun Usia 50 tahun ke atas

1. Mammografi setiap 2 tahun sekali (SCC, 2009). 6. Penanganan Kanker Payudara Pengobatan terhadap kanker payudara bisa bermacam macam jenisnya, bergantung pada kondisi atau tahapan stadiumnya, juga keadaan penderita. Terdapat beberapa metode pengobatan dari dunia kedoteran yang lazim diterapkan pada pasien kanker payudara, antara lain sebagai berikut : 1. Lumpectomy Lumpectomy adalah prosedur pengangkatan jaringan tumor dan sebagian jaringan normal dan sekitarnya. 2. Masektomi Masektomi adalah momok bagi para wanita pengidap kanker payudara. Ini adalah prosedur mengangkat seluruh jaringan payudara pengidap kanker sehingga ia tida lagi memiliki payudara. Berikut jenis jenisnya : a. Masektomi Preventif Masektomi Preventif adalah Cara ini diterapkan pada wanita yang memiliki

faktor genesis sebagai pengidap kanker payudara dilakukan tindakan preventif dengan mengangkat jaringan payudara agar tidak muncul tumor lagi pada jaringan tersebut. b. Masektomi Sederhana Ini adalah prosedur mengangkat seluruh jaringan payudara hingga ke bagian puting susunya, namun tetap mempertahankan jaringan limfa. Prosedur ini juga akan membuat pasien kehilangan payudaranya.

c. Masektomi Radikal Termodifikasi Prosedur ini bisa dibilang masektomi total, karena mengangkat seluruh jaringan dan bagian payudara. Bahkan simpul jaringan limfa di bawah ketiak ikut diangkat, namun jaringan otot penyangga payudara tetap dipertahankan dan dapat pula diangkat. Prosedur ini dapat dilanjutkan dengan rekontruksi payudara implant. d. Masektomi Radika Cara ini adalah prosedur paling total dari jenis masektomi. Seluruh jaringan payudara, jaringan limfa, kulit, otot penyangga, bahkan sampai ke otot dinding dada diangkat 3. Terapi Radiasi Terapi radiasi adalah sebuah metode terapi dengan menambahkkan sinar X atau parikel ion lainnya ke tumor. 4. Kemoterapi Kemoterapi adalah pengobatan menggunakan obat yang diberikan secara oral maupun disuntikkan. Kemotrerapi umumnya menggunakan obat dosis tinggi yang bekerja di dalam sel. 5. Terapi Hormon Terapi Hormon adalah pemberian obet sebagaiman kemoterapi, tetapi obat yang diberikan adalah obat yang mempengaruhi produksi hormon. 6. Targeted Therapy Targeted Therapy adalah pemberian obat yang secara khusus ditarhetkan untuk menghambat pertumbuhan protein tertentu (Nurcahoyo, 2010).

7. Cara Pemeriksaaan Payudara Sendiri (SADARI) Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring.

1. Melihat Perubahan Di Hadapan Cermin. Lihat pada cermin , bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris atau tidak). Cara melakukan : Tahap 1

Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting susu, serta kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah disamping badan. Tahap 2

Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala. Dengan maksud untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahny

Tahap 3

Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara. Tahap 4

Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/ tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla.

Melihat Perubahan Bentuk Payudara Dengan Berbaring. Tahap 1. Persiapan

Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri dengan membengkokkan kedua lutut Anda. Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu

sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan Anda di bawah kepala. Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara kanan .Gunakan telapak jari-jari Anda untuk memeriksa sembarang benjolan atau penebalan. Periksa payudara Anda dengan menggunakan Vertical Strip dan Circular.

Tahap 2. Pemeriksaan Payudara dengan Vertical Strip Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak Anda. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Di bagian bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.

Tahap 3. Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar.

Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar. Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa. Buatlah sekurangkurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae. Tahap 4. Pemeriksaan Cairan Di Puting Payudara.

Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.

Tahap 5. Memeriksa Ketiak

Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.

8. Manfaat Pemeriksaaan Payudara Sendiri (SADARI) Salah satu tujuan Pemeriksaan Payudara sendiri (SADARI) adalah mendeteksi kanker pada stadium yang dini, meraba dan menemukan awal tumbuhnya masa (sesuatu yang mengganjal) didalam payudara. Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan pada stadium dini. Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi wanita yang masih mengalami menstruasi, waktu yang paling tepat untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudah hari 1 menstruasi. Bagi wanita pasca menopause, SADARI bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin dilakuka setiap bulan (misalnya setiap awal bulan) (Hermanto, 2008).

Anda mungkin juga menyukai