Anda di halaman 1dari 3

Tugas Analisis Jurnal Psikologi Kesehatan

PENGARUH MUSIK NEW AGE SEBAGAI TREATMENT UNTUK MENURUNKAN STRES

Disusun oleh : Pascalia Riska Prastika Hapsari, S.Farm. 11 8115 024

PROGRAM PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

PENGARUH MUSIK NEW AGE SEBAGAI TREATMENT UNTUK MENURUNKAN STRES

Berbagai pengalaman yang dialami atau peristiwa yang terjadi di dalam hidup seseorang dapat memberikan tekanan mental atau stres tersendiri bagi pribadi yang bersangkutan. Stres biasanya terjadi karena seseorang merasa apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Stres dapat menyerang siapa saja dengan cara yang berbeda, di mana saja, dan kapan saja. Gejala-gejala stres dapat dilihat dari gejala fisikal (sakit kepala, sulit tidur/insomnia), gejala emosional (mudah marah, sedih, mood berubah cepat), gejala intelektual (sulit membuat berkonsentrasi/daya ingat menurun, kehilangan rasa humor), dan gejala interpersonal (stres dapat mempengaruhi hubungan dengan orang lain seperti kehilangan kepercayaan pada orang lain). Penanganan stres untuk setiap individu berbeda karena tergantung dari tingkat stres yang dialami, apakah termasuk stres berat atau stres ringan. Berat atau ringannya suatu stres tergantung dari penilaian masing-masing individu terhadap stres yang dialami. Beberapa metode untuk menangani stres yaitu dengan cara pendekatan farmakologis (pemberian obat antidepresan oleh dokter), pendekatan perilaku/behavioral (seperti relaksasi, desentisasi sistematis, umpan balik bio, dan peniruan), pendekatan kognitif (membantu mengatur kembali pola berpikir positif), meditasi dan hipnosis, serta terapi musik. Terapi musik termasuk salah satu metode penanganan stres yang sampai saat ini masih menjadi pilihan banyak orang karena terapi ini aman (terhindar dari efek samping obat antidepresan) dan nyaman (mendengarkan musik tidak membutuhkan konsentrasi khusus seperti meditasi). Selain itu, terapi musik dipilih karena terapi ini memperbaiki kondisi individu dari stres, baik secara fisik maupun psikologis. Umumnya musik yang digunakan dalam terapi adalah musik yang berirama lambat sampai sedang karena musik tersebut diharapkan dapat memasuki otak manusia pada gelombang alfa (8-13 Hz), dimana pada gelombang ini otak memproduksi hormon serotonin dan endorpin yang menyebabkan seseorang merasa nyaman, tenang, dan bahagia. Hormon-hormon ini membuat imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar (vasodilatasi), detak jantung menjadi stabil, dan kapasitas indera meningkat. Pada jurnal penelitian ini, jenis musik yang digunakan pada terapi musik adalah jenis musik new age (sama seperti musik alternatif) khususnya musik meta (meta music) yang bekerja dengan menggunakan teknik entrainment, binaural beats, dan gelombang otak. Binaural beats tidak dapat digolongkan sebagai suara eksternal karena mereka merupakan
1

serangkaian frekuensi subsonik yang hanya dapat didengar oleh dan di bagian dalam otak saja. Frekuensi ini terjadi di belahan otak kanan dan kiri yang bekerja secara stimulan untuk mendengar suara yang ketinggiannya dibedakan oleh seperangkat kunci interval matematisdus. Gelombang otak merespon osilasi denyutan nada ini dengan cara mengikuti rangsangan binaural beats dan proses inilah yang disebut entrainment (sinkronisasi dari dua atau lebih putaran irama), yang menandai dimulainya kerjasama antara otak kanan dan kiri. Komunikasi kedua sisi otak ini diasosiasikan secara sosial sebagai percikan kreativitas, ilham, dan kebijaksanaan. Dengan kata lain, setelah seseorang menjalani terapi dengan meta music maka ia akan mendapat energi positif (seperti kreativitas, ilham, dan kebijaksanaan), sehingga stres yang dialami sebelumnya akan menurun. Penelitian di jurnal ini menggunakan subyek mahasiswa tingkat 3 dan 4, berjenis kelamin pria dan wanita, serta berdomisili di Jabotabek. Subyek penelitian dibagi menjadi 18 orang untuk kelompok kontrol dan 27 orang untuk eksperimen. Kelompok kontrol diberi kegiatan membuat origami, sedangkan kelompok eksperimen berada di ruangan audio visual untuk diperdengarkan meta music yang berjudul A Peaceful Place No.1 (instrumen) karya Ken Davis. Dengan menggunakan 4 speaker yang secara spasial terpisah dan volume suara yang proporsional, amplitudo di dalam ruangan audio visual menuju ke gelombang alfa dan hal ini akan mempengaruhi subyek kelompok eksperimen. Untuk mengukur stres pada subyek penelitian, digunakan skala terbuka berupa form evaluasi penilaian diri untuk melihat apakah ada pengaruh musik yang telah diberikan kepada subyek kelompok eksperimen. Berdasarkan analisis statistik data penelitian, diperoleh hasil pada kelompok kontrol menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap stres sebelum dan sesudah perlakuan, sedangkan pada kelompok eksperimen menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan terhadap stres sebelum dan sesudah perlakuan. Hal ini berarti bahwa terjadi penurunan stres pada kelompok eksperimen yang diberikan terapi meta music sebagai metode penanganan stres. Hasil dari pengukuran stres skala menunjukkan bahwa subyek kelompok eksperimen merasakan manfaat setelah mendengarkan meta music berupa berkurangnya rasa stres (20,779%), merasa rileks (18,18%), merasakan nyaman (10,389%), merasa jiwanya menjadi tenang (7,79%), dan merasa pikirannya menjadi tenang (6,493%). Kesimpulan dari jurnal penelitian ini adalah meta music dapat digunakan sebagai terapi musik dalam menurunkan stres pada mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai