Anda di halaman 1dari 10

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.

1 Hasil Dari perhitungan neraca massa diperoleh data data perbandingan bahan bahan yang digunakan pada Run I dan Run II pada Tabel 3.1. Perbandingan antara larutan pemasak dan biaomassa masing masing pada Run I dan Run II yaitu 20 : 1 dan 15 : 1. Hasil perolehan black liquor, pulp (selulosa) dan lignin pada Run I dan Run II dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.1 Perbandingan bahan yang digunakan pada Run I dan Run II Bahan Biomassa (gr) Asam Asetat (mL) HCl (mL) Aquadest (mL) RUN I 25 296.171 17.422 66.82 RUN II 25 2221.28 13.066 490.428

Tabel 3.2 Perbandingan hasil percobaan pada Run I dan Run II Bahan Black Liquor (mL) Perolehan Pulp (%) Perolehan Lignin (%) 3.2 Pembahasan RUN I 390 28.19 93.08 RUN II 297 31.14 96.84

% Perolehan Pulp

30 Perbandingan 20 : 1 25 Perbandingan 15 : 1

20

Gambar 3.1 Diagram % perolehan pulp pada perbedaan perbandingan pemasak dengan biomassa

Dari gambar 3.1 terlihat bahwa pada perbandingan larutan pemasak dengan biomassa 20 : 1 perolehan pulp sebesar 28.19 %. Sedangkan pada perbandingan larutan pemasak dengan biomassa 15 : 1 perolehan pulp sebesar 31.14 %. Perolehan pulp pada perbandingan 20 : 1 lebih sedikit dari pada perolehan pulp pada perbandingan 15 : 1. Seharusnya Perolehan pulp pada perbandingan 20 : 1 lebih besar dari pada perolehan pulp pada perbandingan 15 : 1, karena semakin banyak pelarut yang digunakan maka semakin banyak selulosa yang terdegradasi. Berbedanya hasil percobaan dengan teori disebabkan karena pada proses pemisahan dan pencucian antara pulp dengan larutan pemasak dan lignin serta hemiselulosa pada Run I banyak selulosa yang lolos dari saringan diakibatkan karna selulosa yang dihasilkan dari proses pemasakan sangat halus. Selulosa yang dihasilkan sangat halus sehingga tidak perlu dilakukan proses penghalusan lagi menggunakan blender. Hal ini dikarenakan larutan pemasak yang digunakan adalah asam asetat murni dengan kadar 100%. Sedangkan pada Run II digunakan saringan yang memiliki pori lebih halus lagi, sehingga tidak banyak selulosa yang lolos.

% Perolehan Lignin

95 Perbandingan 20 : 1 90 85 80 Perbandingan 15 : 1

Gambar 3.2 Diagram % perolehan lignin pada perbedaan perbandingan pemasak dengan biomassa Dari gambar 3.2 terlihat bahwa pada perbandingan larutan pemasak dengan biomassa 20 : 1 perolehan lignin sebesar 93.08 %. Sedangkan pada perbandingan larutan pemasak dengan biomassa 15 : 1 perolehan lignin sebesar 96.84 %. Perolehan lignin pada perbandingan 20 : 1 lebih sedikit dari pada

perolehan lignin pada perbandingan 15 : 1. Seharusnya Perolehan lignin pada perbandingan 20 : 1 lebih besar dari pada perolehan lignin pada perbandingan 15 : 1, karna black liquor yang dihasilkan pada perbandingan larutan pemasak dengan biomassa 20 : 1 lebih besar dibandingkan dengan perbandingan larutan pemasak dengan biomassa 15 : 1 yaitu 390 mL dan 297 mL (dapat dilihat pada tabel 3.2 ). Hal ini terjadi karna, pada perhitungan recovery lignin hanya diambil beberapa mL sebagai sampel dan pada saat pengambilan hanya bagian atas yang diambil, sehingga banyak lignin yang telah mengendap dibawah wadah. Selain itu, pada Run I waktu diam black liquor lebih lama dibandingkan pada Run II yang menyebabkan lebih banyak lignin yang mengendap dibagian bawah wadah penyimpanan. Pengambilan beberapa mL sampel black liquor dan kemudian di encerkan dengan aquadest dengan perbandingan 1 : 10 bertujuan untuk melarutkan hemiselulosa yang terkandung didalam black liquor sehingga hemiselulosa dapat terpisah dari lignin dan setelah disentrifugasi lignin dapat mengendap.

BAB IV KESIMPULAN 4.1 Perolehan pulp pada perbandingan larutan pemasak dengan biomassa ( 20 : 1 dan 15 : 1) masing masing 28.19% dan 31.14%. Seharusnya semakin besar perbandingan antara larutan pemasak dengan biomassa maka semakin banyak piulp (selulosa) yang terdegradasi. 4.2 Perolehan lignin pada perbandingan larutan pemasak dengan biomassa ( 20 : 1 dan 15 : 1 ) masing masing 93.08 % dan 96.84 %. Seharusnya semakin besar perbandingan antara larutan pemasak dengan biomassa maka semakin banyak pula lignin yang dihasilkan.

Lampiran A Neraca Massa Pada Sistem Fraksionasi Biomassa

Biomassa (Batang Jagung) Asam asetat 100% HCl 32% Air Berat Biomassa = 25 gr

Pulp Lignin Hemiselulosa Air, HCl

Kadar air didalam biomassa = 17.073% Perbadingan solid : liquid Liquid = 1 : 20 dan 1 : 15 = Pelarut 75% asam asetat 100 % = Katalis 5% HCl 32 % = Aquadest 20% Waktu Reaksi = 2 jam rasio 1 : 20 = 2 jam rasio 1 : 25 Berat Kering Biomassa =
-

x 25 gr

= 20.732 gr Volume Pelarut yang Digunakan Run I (20 : 1) Berat Liquid = 20 x Berat solid = 20 x 20.732 gr = 414.64 gr Berat Asam asetat = 75 % x Liquid = x 414.64 gr

= 310.98 gr Diketahui densitas () dari asam asetat 100% adalah = 1,05 gr / cm3 Volume Asam Asetat 100% = =
massa sam setat r r m

= 296.171 mL

Berat Katalis (HCL)

= 5% x Berat Liquid = x 414.64 gr

= 20.732 gr Diketahui densitas () dari HCl 2% adalah = 1,19 gr / cm3 Volume HCl 37% = =
massa HCl r r m

= 17.422 mL Berat Air total = 20% x berat liquid = 0,20 x 414.64 gr = 82.928 gram Diketahui densitas () dari aquadest adalah = 1 gr / cm3 Volume aquades = =
massa aquadest r r m

= 82.928 mL Berat air di biomassa = 17.073% x berat biomassa = 0,17073 x 25 gr = 4.26825 gr Diketahui densitas () dari aquadest adalah = 1 gr / cm3 Volume aquades = =
massa aquadest r r m

= 4.26825 mL Volume air di katalis = 68% x volume katalis = 0,68 x 17.422 mL = 11.84 mL Volume air yang harus ditambahkan = 82.928 (4.262825 + 11.84 ) = 66.82 mL

Run II (15 : 1) Berat Liquid = 15 x Berat solid = 15 x 20.732 gr = 310.98 gr Berat Asam asetat = 75 % x Liquid = x 310.98 gr

= 233.235 gr Diketahui densitas () dari asam asetat 100% adalah = 1,05 gr / cm3 Volume Asam Asetat 100% = =
massa sam setat r r m

= 222.1286 mL Berat Katalis (HCL) = 5% x Berat Liquid = x 310.98 gr

= 15.549 gr Diketahui densitas () dari HCl 2% adalah = 1,19 gr / cm3 Volume HCl 37% = =
massa HCl r r m

= 13.066 mL Berat Air total = 20% x berat liquid = 0,20 x 310.98 gr = 62.196 gram Diketahui densitas () dari aquadest adalah = 1 gr / cm3 Volume aquades = =
massa aquadest r r m

= 82.928 mL Berat air di biomassa = 17.073% x berat biomassa = 0,17073 x 25 gr = 4.26825 gr

Diketahui densitas () dari aquadest adalah = 1 gr / cm3 Volume aquades = =


massa aquadest r r m

= 4.26825 mL Volume air di katalis = 68% x volume katalis = 0,68 x 13.066 mL = 8.885 mL Volume air yang harus ditambahkan = 62.196 (4.262825 + 8.885) = 49.0428 mL

Lampiran B Hasil Percobaan B.1. Perolehan pulp (selulosa) pada perbandingan pelarut dengan biomassa 20 : 1 Berat pulp kering Berat Biomassa erolehan ulp
erat ulp erin erat iomassa

= 5.845 gr = 25 gr

erolehan ulp

r r

B.2 Perolehan pulp (selulosa) pada perbandingan pelarut dengan biomassa 15 : 1 Berat Pulp Kering Berat Biomassa (kering) = 6.455 gr = 25 gr erat ulp erin erat iomassa r r

erolehan ulp erolehan ulp

B.3 Perolehan lignin pada perbandingan pelarut dengan biomassa 20 : 1 Volume black liqour = 390 ml Persentase lignin dibatang jagung sebesar 34% (buku penuntun praktikum laboratorium teknik kimia 1, Tabel 7.1) Berat lignin dalam bahan baku = =8.5gr erat li nin sampel erolehan i nin volume la k liqour volume sampel erat li nin dalam ahan aku r r = 93.08% B.4 Perolehan lignin pada perbandingan pelarut dengan biomassa 20 : 1 Volume black liqour = 297 mL Persentase lignin dibatang jagung sebesar 34% (buku penuntuk praktikum laboratorium teknik kimia 1, Tabel 7.1) ml ml r

erolehan i nin

Berat lignin dalam bahan baku = =8.5gr

erat li nin sampel erolehan i nin

volume la k liqour volume sampel erat li nin dalam ahan aku r r ml ml

erolehan i nin

= 96.84 %

Anda mungkin juga menyukai