Anda di halaman 1dari 4

TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH B3 Teknik pengolahan limbah (unit pengolahan) 1.

Pengolahan secara fisika Unit pengolahan fisika merupakan tahap awal dari pengolahan limbah,meliputi proses penurunan tingkat kekeruhan, endapan, bahan terpung,dan pemecahan bahan pencemaran menjadi ukuran yang lebih kecil.pada umumnya sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan dahulu DIAGRAM AZZZ PUSING AAHHHH -.-

Penyaringan(screening) merupakan cara yang efesien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan dengan mudah dengan cara pengendapan. Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses pengolahan berikutnya. Flotasi juga dapat digunakan sebagai cara peyisihan bahan-bahan tersuspensi(clarification) atau pemekatan lumpur endapan(sludge thickening) dengan memberikan aliran udara ke atas (air flotation) Proses filtrasi didalam pengolahan air buangan, biasanya dilakukan untuk mendahului proses adsorbsi atau menyumbat membran yang dipergunakan dalam proses osmosa Proses adsorbsi biasanyadengan karbon aktif, dilakukan untuk menyisihkan senyawa aromatik(misalnya fenol) dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tsb Teknologi membran(reverse osmosis) biasanya di aplikasikan untuk unit-unit pengolahan kecil, terutama jika pengolahan dilanjutkan untuk menggunakan kembali air yang diolah.namun biaya instalasi dan operasinya sangat mahal. 2. Pengolahan secara biolagis Berfungsi untuk memperbaiki lingkungan,tanah,maupun air yang telah tercemar oleh kegiatan manusia dengan menggunakan organisme(hewan tumbuhan dan mikroorganisme). Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biolagi.sebagai pengolahan sekunder , pengolahan biologis dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Reaktor pengolahan secara biologi : a. Reaktor pertumbuhan tersuspensi(suspenden growth reactor) b. Reaktor pertumbuhan lekat (atteched growth reactor)

Didalam reaktor pertumbuhan tersuspensi mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam keadaan tersuspensi. Proses lumpur aktif yang banyak dikenal berlangsung dalam reaktor jenis ini. Didalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme tumbuh di atas media pendukung dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya. Modifikasi reaktor pertumbuhan lekat: 1. Trickling filter 2. Cakram biolagi 3. Filter terndam 4. Reaktor fludisasi Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses ini dapat dibedakan menjadi sua, yaitu: 1. Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen 2. Proses anaerob,yang berlangsung tanpa adanya oksigen

3.

Pengolahan secara kimiawi Unit pengolahan kimiawi merupakan perantara teknik fisika dan biolagi, dengan menggukan zat kimia sehingga menambah campuran maupun zat pelarut dalam limbah, meliputi pengendapan,pemindahan gas, dan pembunuhan mikroba,penyebab penyakit yang terdapat pada limbah. Pengolahan ini biasanya digunakan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tiddak mudah mengendap(kloid),logam-logam berat,senyawa fosfor,dan zat organik beraun,dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan..penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tsb, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi)baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi. Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut dilakukan dengan membubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang berlawanan dengan muatan koloidnya agar erjadi netralisasi muatan kloid tersebut, shingga akhirnya dapat diendapakan. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan membubuhkan larutan alkali(conohair kapur) sehingga terbentuk endapan hidroksida logam-logam tsb atau endapan hidroksiapatit. Endapan logam tsb akan lebih stabil jika ph > 9.5 . khusus untuk krom heksavalen, sblum diendapkan sbagai krom hidroksida terlebihdahulu direduksi mnjadi krom trivalent dengan membubuhkan reduktor FeSO4 , SO2 atau Na2SO2O5

PENGOLAHAN LIMBAH B3 1. Jenis teknologi pengolahan limbah B3 a. Chemical conditioning Tujuan utama : a. menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung dalam lumpur b. Mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur c. Mendestruksi organisme patogen d. Memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning yang masih memiliki nilai ekonomi sperti gas merhane yang dihasilkan pada proses digestion e. Menondisikan agar lumpuryang dilepas ke lingkunan dalam keadaan aman dan dapat diterima lingkungan Tahapan Chemical conditioning 1. Concentration thickening mengurangi volume lumpur yg akan diolah dgn cara meningkatkan kandungan padatan 2. Treatment, stabilization, and conditioning menstabilkan senyawa organik dan menghancurkan patogen 3. De watering and drying menghilangkan atau mengurangi kandungan air dan sekaligus mengurangi kandungan lumpur 4. Disposal proses pembuangan akhir limbah B3 b. Solidification/stabilization Definisi: Stabilisasi :sbagai proses pencampuran limbah dengan bahan tambahan(aditif) dengan tujuanmenurunkan laju migrasi bahan pencmar dari limbah serta untuk mengurangi toksisitas limbah tsb. Solidifikasi: proses pemadatan suatu bahan berbahaya dgn penambahan aditif. Berdasarkan mekanismenya Solidification/stabilization dibedakan mnjadi : 1. Macroencapsulation proses dimana bahan berbahaya dalam limbah dibungkus dlm matriks struktur yg besar 2. Microencapsulation bahan pencemar terbungkus scra fisik dalam struktur kristal pada tingkat mikroskopis 3. Precipitation 4. Adsorbsi proses dimana bahan pencemar dikain secara elektrokimia pada bahan pemadat melalui mekanisme adsobsi 5. Absorbsi solidifikasi bahan pencemaran dgn menyerapkan ke bahan padat 6. Detoxification proses mengubah suatu senyawa beracun mnjadi senyawalain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah ataubahkan hilang sama sekali c. Incineration (Teknologi pembakaran) Insinerasi mengurangi 90% volume dan 75% massa limbah.

2. Cara penanganan limbah Kemasan limbah B3 harus memiliki kondisi yang baik, bebas dari karat dan kebocoran, serta haru sdibuat dari bahan yang tidak bereaksi dengan limbah yang disimpan didalamnya. Untuk limbah yang mudah meledak, kemasan harus dibuat rangkat dimanakemasan bagian dalam harus dapat menahan agara zat tidak bergerak dan mampu menahan kenaikan tekanan dari dalam atau dari luar kemasan 3. pembuangan limbah B3 tempat penbuangan akhir yang baik untuk limbah B3 yaitu landfill (lahan urug) dan disposal well (sumur pembuangan) klasifikasi landfill : 1. Secured landfill double 2. secured landfill single liner 3. landfill slay liner Masih ada dikit lagi tapi ngantukk . azzz jam udah menunjukan pukul 23:33 . #curhat

Anda mungkin juga menyukai