Anda di halaman 1dari 4

Perangkat Pembelajaran

Search this

Pak Guru Ian


Pondasi Bangsa yang kuat adalah memberikan Ilmu yang bermanfaat bagi Calon Pemimpin Bangsa

Pengertian Pemahaman
Filed under: Education, Objec Materi 5 Comments December 17, 2010 http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/ 13 Votes

Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami (Em Zul, Fajri & Ratu Aprilia Senja, 2008 : 607-608) Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya (1) pengertian; pengetahuan yang banyak, (2) pendapat, pikiran, (3) aliran; pandangan, (4) mengerti benar (akan); tahu benar (akan); (5) pandai dan mengerti benar. Apabila mendapat imbuhan me- i menjadi memahami, berarti : (1) mengerti benar (akan); mengetahui benar, (2) memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan pe- an menjadi pemahaman, artinya (1) proses, (2) perbuatan, (3) cara memahami atau memahamkan (mempelajari baik-baik supaya paham) (Depdikbud, 1994: 74). Sehingga dapat diartikan bahwa pemahaman adalah suatu proses, cara memahami cara mempelajari baik-baik supaya paham dan pengetahuan banyak. Menurut Poesprodjo (1987: 52-53) bahwa pemahaman bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi lain didalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain.

Pemahaman (comprehension), kemampuan ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar. Menurut Bloom Here we are using the tern comprehension to include those objectives, behaviors, or responses which represent an understanding of the literal message contained in a communication. Artinya : Disini menggunakan pengertian pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan hal-hal yang lain. (Bloom Benyamin, 1975: 89). Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari (W.S. Winkel, 1996: 245). W.S Winkel mengambil dari taksonmi Bloom, yaitu suatu taksonomi yang dikembangkan untuk mengklasifikasikan tujuan instruksional. Bloom membagi kedalam 3 kategori, yaitu termasuk salah satu bagian dari aspek kognitif karena dalam ranah kognitif tersebut terdapat aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam aspek di bidang kognitif ini merupakan hirarki kesukaran tingkat berpikir dari yang rendah sampai yang tertinggi. Hasil belajar pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi dibandingkan tipe belajar pengetahuan (Nana Sudjana, 1992: 24) menyatakan bahwa pemahaman dapat dibedakan kedalam 3 kategori, yaitu : (1) tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan dan menerapkan prinsip-prinsip, (2) tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang tidak pokok dan (3) tingkat ketiga merupakan tingkat pemaknaan ektrapolasi. Memiliki pemahaman tingkat ektrapolasi berarti seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat estimasi, prediksi berdasarkan pada pengertian dan kondisi yang diterangkan dalam ide-ide atau simbol, serta kemempuan membuat kesimpulan yang dihubungkan dengan implikasi dan konsekuensinya. Sejalan dengan pendapat diatas, (Suke Silversius, 1991: 43-44) menyatakan bahwa pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu : (1) menerjemahkan (translation), pengertian menerjemahkan disini bukan saja pengalihan (translation), arti dari bahasa yang satu kedalam bahasa yang lain, dapat juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya. Pengalihan konsep yang dirumuskan dengan kata kata kedalam gambar grafik dapat dimasukkan dalam kategori menerjemahkan, (2) menginterprestasi (interpretation), kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan yaitu kemampuan untuk mengenal dan memahami ide utama suatu komunikasi, (3) mengektrapolasi (Extrapolation), agak lain dari menerjemahkan dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi sifatnya. Ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi. Menurut Suharsimi Arikunto (1995: 115) pemahaman (comprehension) siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep. Menurut Nana Sudjana (1992: 24) pemahaman dapat dibedakan dalam tiga kategori antara lain : (1) tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari menerjemahkan dalam arti yang

sebenarnya, mengartikan prinsip-prinsip, (2) tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok, dan (3) tingkat ketiga merupakan tingkat tertinggi yaitu pemahaman ektrapolasi.

Pengertian Pemahaman
Menurut kamus psykologi kata pemahaman berasal dari katainsightyang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yangmendalam jadi arti dari insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yangberalasan mengenai reaksi-reaksi pengeahuan atau kecerdasan dankemampuan yang dimiliki seseorang.Suryadi Suryabrata menyatakan insight adalah didapatkannyapemecahan problem, didapatkannya persoalan dan mendapat pencerahan.22Pemahaman dapat pula diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran, maka belajar harus mengerti secara mental makna dan filosofinya, maksud danimplikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa memahamisuatu situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar. Karenamemahami maksud dari suatu materi menangkap maknanya adalah tujuanakhir dari setiap mengajar pemahaman memiliki arti yang sangat mendasaryang meletakkan bagian-bagian belajar pada proposisinya.Dalam belajar unsur comprehension atau pemahaman itu tidak dapatdipisahkan dari unsur psykologi yang lain. Dengan motivasi, konsentrasi, danreaksi maka subjek belajar dapat mengembangkan fakta- fakta, ide- ide atauskill dengan semua unsur tersebut, maka subjek belajar adalah menata hal-haltersebut secara bertautan bersama menjadi suatu pola yang logis. Perlu diingatbahwa comperhension atau pemahaman tidaklah sedikit akan tetapi jugamenghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yangtelah dipelajari dan dipahami kalau sudah demikian belajar itu akan bersifatmendasar.Namun dalam kenyataanya, banyak para subjek belajar disekolahsekolahyang melupakan unsur comperhension atau pemahaman ini.contohbanyak terjadi misalnya, mereka para pelajar melakukan kegiatan belajar padamalam hari menjelang ujian pada pagi harinya. Kegiatan belajar yangdemikian ini cenderung hanya sekedar mengetahui suatu bahan pelajaran yangdituangkan di kertas ujian, tetapi kalau ditanya pada tiga atau dua hari kemudian, mengenai apa yang dipelajari maka kebanyakan mereka sudahlupa.Hal ini menunjukan subjek belajar atau para siswa tidak memilikiperekat comprehension yang kuat untuk menginternalisasikan bahan-bahanyang telah dipelajari kedalam suatu konsep atau pengertian secaramenyeluruh. Kemudian perlu juga ditegaskan bahwa comprehension ataupemahaman itu bersifat dinamis. Dengan ini diharapkan pemahaman akanbersifat kreatif, ia akan menciptakan imajinasiimajinasi dengan pikiran yangtenang. Akan tetapi apabila subjek belajar atau siswa betul-betul memahamimateri yang disampaikan oleh gurunya, maka mereka akan siap memberikanjawabanjawaban yang pasti atas pertanyaan atau berbagai masalah dalambelajar. Dengan demikian jelaslah, bahwa comprehension atau pemahamanmerupakan unsur psikologi yang sangat penting dalam belajar.Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pemahamanadalah pengertian dan pengetahuan yang mendalam serta beralasan mengenaireaksi-reaksi pengetahuan atau kesadaran untuk dapat memecahkan masalahsuatu problem tertentu dengan tujuan

mendapatkan kejelasan. Pemahamandapat pula diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran, karena itu belajarberarti harus mengerti maksud dan penerapannya sehingga siswa dapatmemahami situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar karena memahami maksud dari suatu materi, menangkap maknanya adalah tujuanakhir dari setiap belajar pemahaman juga memiliki arti sangat mendasarkarena tanpa pemahaman, maka skiil pengetahuan dan sikap tidak bermakna.Pemahaman tidak sekedar tahu akan tetapi juga menghendaki subjek belajardapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipahami melalui penelitian,tanggapan, sikap dan perubahan tingkah laku dalam belajar. Semakin dalampemahaman yang diperoleh siswa pada waktu mempelajari materi untukpertama kali, makin baik pula prestasi mengingat kembali pada waktumengerjakan ulangan.Dengan demikian pemahaman diharapkan akan bersifat kreatif danapabila siswa-siswa benar-benar memahami suatu materi maka akan siapmemberi jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan dalam proses belajar.Pemahaman sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu:a) Menurut terjadinya, pemahaman dapat dibedakan menjadi dua macam:i. Dengan sengaja ialah dengan sadar dan sungguh-sungguh memahami,hasilnya akan lebih mendalam.ii. Tidak sengaja ialah dengan tidak sadar ia memperoleh suatupengetahuan, hasilnya tidak mendalam dan tidak teraturb) Menurut cara memahaminya, pemahaman dapat dibedakan menjadi duamacam : i. Secara mekanis ialah menghafal secara mesin dengan tidakmenghiraukan apa artinya, hasil dari pemahaman ini biasanya tidakakan tahan lama dan akan cepat lupaii. Secara logis ialah menghafal dan mengenal artinya, hasil daripemahaman ini akan lebih bertahan lama dan tidak akan cepat lupa

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2203596-pengertianpemahaman/#ixzz1ECPGzrat

Anda mungkin juga menyukai