Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KONSEP TEKNOLOGI

MENGENAL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR

DISUSUN OLEH: NAMA NMP : RIZKI SAPUTERA : 11.62.0013

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD ALBANJARI 2011

BAB I PENDAHULUAN

Pada saat sekarang ini telah terjadi krisis energi listrik di negeri kita. Oleh karena itulah pemerintah sedang berusaha membuat pembangkit listrik sebanyak mungkin untuk menanggulangi krisis energi listrik yang sedang berlangsung. Disisi lain pembangkit listrik yang beroperasi itu menimbulkan berbagai macam polusi seperti polusi udara sehingga kehadirannya ditolak dengan alasan dapat merusak alam sekitar. Oleh karena itu para ilmuwan berlomba untuk mengatasi krisis energi listrik ini dan juga mencari solusi bagaimana polusi itu dapat dicegah. Akhirnya muncullah sebuah teknologi baru yang mampu mengatasi krisis energi listrik, canggih dan beresiko tinggi, yaitu teknologi atom atau nuklir. Teknologi atom tersebut yang akan digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Tapi kehadiran PLTN sendiri mendapat tentangan dari masyarakat karena trauma pada tragedi hiroshima, nagasaki, chernobyl dan yang baru saja terjadi, yaitu musibah kebocoran PLTN Fukushima akibat goncangan gempa. Oleh karena itu teknologi atom ini harus dipelajari karena presepsi masyarakat tentang PLTN selama ini salah. Karena muncul kesimpulan bahwa PLTN sama dengan bom nuklir yang dijinakkan. Padahal PLTN bukanlah bom nuklir yg dijinakkan, walaupun menggunakan energi dan reaksi yang sama persis. Berikut ini tabel perbedaan bom nuklir dan PLTN Bom nuklir Digunakan sebagai senjata pertahanan negara. Digunakan untuk satu kali reaksi nuklir saja untuk menghasilkan ledakan nukir. Dipasang di moncong peluru dan disimpan ditempat rahasia dan aman. PLTN Sebagai sumber daya energi listrik.

Digunakan terus menerus melalui reaksi nuklir hingga bahan bakar itu habis. Digunakan di dalam sebuah reaktor khusus dengan tingkat kemanan yang sangat tinggi.

Selain sebagai pembangkit listrik dan bom nuklir, teknologi atom juga berguna dalam bidang seperti: Kesehatan : alat sinar rontgen Pangan Pertanian Propulsi : membunuh bakteri yang ada di makanan : rekayasa genetik tanaman unggul : penggerak kapal induk, kapal selam

Oleh karena itu makalah ini pertama-tama akan membahas tentang teknologi dasar atom/nuklir pada Bab II. Kemudian akan membahas tentang sejarah penemuan energi atom dan PLTN pada Bab III. Lalu akan membahas tentang konsep dasar PLTN pada Bab IV serta keuntungan dan kerugian PLTN pada Bab V. Tujuan makalah ini adalah meningkatkan pemahaman kita tentang PLTN lebih dalam agar kita dapat mengerti kenapa pemerintah mati-matian ingin membangun PLTN di negeri yang tercinta ini.

BAB II TEKNOLOGI ATOM/NUKLIR

Nuklir merupakan istilah yang berhubungan dengan inti atom yang tersusun atas dua buah partikel fundamental yang menyusun inti atom (nukleus), yaitu proton dan neutron. Oleh karena itu, operasi sebuah Reaktor Nuklir sangat bergantung pada berbagai jenis dari interaksi antara neutron dengan inti atom (nukleus).

Atom dan inti atom

Sebuah atom terdiri dari nukleus, yaitu inti atom yang terdiri dari proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan dan dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif. Sehingga inti atom secara keseluruhan bermuatan netral. Biasanya di dalam pembangkitan sebuah energi atom dalam reaktor, hanyalah energi yang berasal dari intilah yang diperhitungkan sedangkan energi yang berasal dari elektron diabaikan (Karena begitu kecilnya). Neutron yang merupakan partikel dasar penting dalam hubungan dengan pembangkitan energi nuklir yang bermuatan netral. Konsekuensinya netron tidak akan mengalami penolakan, seperti halnya partikel bermuatan (proton, elektron) ketika dari luar mencapai nukleus yang bermuatan positif. Massa neutron lebih besar daripada massa proton.

Reaksi fisi nuklir

Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Atau adalah sebuah proses di mana terjadi pembelahan inti atom (nukleus) berat akibat ditumbukkan oleh neutron, pembelahan ini menghasilkan energi, inti atom yang lebih ringan, neutron tambahan dan proton dalam bentuk sinar gamma. Reaksi fisi nuklir ini yang digunakan untuk pembangkit tenaga nuklir dan lain-lain.

Reaksi fusi nuklir

Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi yang lebih besar daripada reaksi fisi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fusi nuklir ini tidak dapat digunakan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir karena reaksi yang dihasilkan tidak bisa dikendalikan seperti reaksi fisi, karena menghasilkan energi yang lebih besar dan kuat.

Sinar-sinar yang dihasilkan oleh reaksi nuklir


Sinar-sinar inilah yang sering disebut sebagai radiasi nuklir. Tiap-tiap sinar mempunyai karakteristik tertentu, yaitu: Sinar alfa ( ) Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif Sinar beta () Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan bekas elektron yang berasal dari inti atom. Sinar gamma ( ) Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa.

BAB III SEJARAH SINGKAT TEKNOLOGI ATOM DAN PLTN

Sejarah penemuan teknologi atom diawali dengan ditemukannya sinar X oleh Wilhelm Conrad Roentgen secara tidak sengaja pada tahun 1895. Dengan alat tersebut ia berhasil melihat rangka tulang tangannya setelah tangannya terkena snar X. Kemudian pada tahun 1896, Antoine Henri Becquerel menemukan radioaktivitas uranium, yang kemudian hari akan dipakai sebagai bahan baku energi atom. Penemuan inilah yang memulai perkembangan energi atom di kemudian hari. Pada tahun 1902, Marie dan Pierre Curie mengisolasi logam radioaktif disebut radium dan kemudian mereka juga menemukan unsur yang hampir mirip dengan radium, yaitu barium. Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan atas dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi yang bermuatan positif dinamakan sinar alfa, dan yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta . Selanjutnya Paul U.Viillard menemukan jenis sinar yang ketiga yang tidak bermuatan dan diberi nama sinar gamma. Pada tahun 1905, Albert Einstein merumuskan dalam teori Teori Relativitas Khusus. Menurut teori ini, massa dapat dianggap sebagai bentuk lain dari energi. Menurut Einstein, jika entah bagaimana kita bisa mengubah massa menjadi energi, akan mungkin untuk "membebaskan" sejumlah besar energi. Pada tahun 1934, Enrico Fermi Italia menghancurkan atom berat dengan menyemprotkannya pada neutron. Namun dia tidak menyadari bahwa ia telah memperoleh fisi nuklir. Pada Desember 1938, meskipun, Otto Hahn dan Fritz Strassman di Berlin melakukan eksperimen serupa dengan uranium dan menjadi prestasi dunia. Mereka telah menghasilkan fisi nuklir, mereka telah memisahkan atom yaitu 33 tahun setelah Einstein mengatakan hal itu bisa dilakukan bahwa massa berubah menjadi energi. Pada Desember 1942 di University of Chicago, ahli fisika Italia Enrico Fermi berhasil menghasilkan reaksi berantai nuklir pertama. Hal ini dilakukan dengan pengaturan uranium alam gumpalan didistribusikan dalam setumpuk besar grafit murni, suatu bentuk karbonnya. Dalam reaktor nuklir, moderator grafit berfungsi untuk memperlambat neutron.

Pada juli 1945, bom nuklir pertama diuji coba dengan sukses di Gurun nevada, New Meksiko, Amerika, 3 bulan kemudian,6 agustus 1945, Hiroshima dan 9 agustus 1945, Nagasaki, Jepang di bom atom Amerika, lebih dari 1 juta orang tewas dan ribuan lainnya yang selamat mengalami cacat akibat radiasi nuklir, kemudian 15 agustus 1945 Jepang menyerah kepada Amerika dan berakhirlah Perang Dunia ke 2 dan dunia memasuki zaman nuklir. Kemudian dibuatlah reaktor nuklir yang pertama kali membangkitkan listrik untuk percobaan yaitu stasiun pembangkit percobaan EBR-I pada 20 Desember 1951 di dekat Arco, Idaho, Amerika Serikat. Lalu pada tahun 1953, Presiden Amerika Eisenhower menggagas nuklir untuk damai. Gagasan ini muncul akibat mulainya persaingan nuklir antara Amerika dan Uni Sovyet yang dikhawatirkan akan memicu perang dunia ke III atau perang nuklir Pada 27 Juni 1954, PLTN pertama dunia yang menghasilkan listrik untuk jaringan listrik (power grid) mulai beroperasi di Obninsk, Uni Soviet. Lalu PLTN skala komersil pertama adalah Calder Hall di Inggris yang dibuka pada 17 Oktober 1956 dan mulai sejak itu mulai meluaslah penggunaan PLTN dinegara-negara Barat, Amerika, Jepang, Uni Sovyet dan RRC. Akhirnya pada tahun 1957, IAEA (Badan Tenaga Atom Dunia) didirikan oleh PBB di Wina, Austria sebagai yang bertugas sebagai pengawas, pembina dan promotor kerjasama tenaga atom/nuklir dunia.

BAB IV KONSEP DASAR PLTN


Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) saat ini menyediakan sekitar 17 persen dari total tenaga listrik dunia. Beberapa negara membutuhkan tenaga nuklir yang lebih besar dari negara lain. Di Prancis, menurut International Atomic Energy Agency (IAEA), 75 persen tenaga listriknya dihasilkan oleh reaktor nuklir. Jumlah pembangkit tenaga listrik di dunia diperkirakan lebih dari 400 buah dengan 100 buah diantaranya berada di Amerika Serikat. Pada PLTN, bahan bakar sebuah reaktor nuklir berupa uranium. Uranium merupakan salah satu hasil tambang yang terdapat di bumi. Uranium-238 (U-238) mempunyai waktu paruh yang sangat lama (4,5 milyar tahun) dengan komposisi 99 persen dari total uranium yang ada di bumi. Komposisi lainnya, U-235 mempunyai sekitar 0,7 persen dan U-234 jauh lebih rendah yang dibentuk melalui proses peluruhan U-238 (U-238 melalui beberapa tahap peluruhan alpha dan beta untuk membentuk isotop yang lebih stabil dan U-234 adalah salah satu hasil dari mata rantai dari peluruhan ini).

Reaktor nuklir adalah suatu tempat atau perangkat yang digunakan untuk membuat, mengatur, dan menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada laju yang tetap Reaktor nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir paling banyak digunakan untuk membangkitkan listrik. Reaktor penelitian digunakan untuk pembuatan radioisotop (isotop radioaktif) dan untuk penelitian. Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan untuk memproduksi plutonium sebagai bahan senjata nuklir. Komponen dasar dari reaktor nuklir adalah sebagai berikut: Bahan bakar nuklir, berbentuk batang logam berisi bahan radioaktif yang berbentuk pelat Moderator, berfungsi menyerap energi neutron Reflektor, berfungsi memantulkan kembali neutron Pendingin, berupa bahan gas atau logam cair untuk mengurangi energi panas dalam reaktor Batang kendali, berfungsi menyerap neutron untuk mengatur reaksi fisi Perisai, merupakan pelindung dari proses reaksi fisi yang berbahaya

Cara kerja reaktor nuklir


Dalam sebuah reaktor nuklir , butiran uranium yang sudah diperkaya disusun dalam sebuah balok dan dikumpulkan ke dalam bundelan (reactor). Bundelan tersebut direndam dalam air pada sebuah bejana tekan. Air tersebut digunakan sebagai sebuah pendingin. Bundelan uranium yang digunakan pada reaktor nuklir berada dalam keadaan superkritis. Hal ini dapat menyebabkan uranium menjadi panas dan meleleh dengan mudah. Untuk mencegahnya, sebuah balok kontrol (control rods) dibuat dengan bahan yang menyerap neutron. Balok kontrol dimasukkan kedalam bundelan uranium dengan menggunakan sebuah mekaninisme yang dapat mengangkat atau menurunkan balok kontrol tersebut. Pengangkatan dan penurunan balok kontrol menerima perintah seorang operator untuk mengatur jumlah reaksi nuklir. Ketika seorang operator menginginkan inti uranium untuk menghasilkan panas yang lebih, balok kontrol dinaikkan dari bundelan uranium. Sebaliknya, jika ingin panas berkurang maka balok kontrol harus diturunkan. Balok kontrol dapat diturunkan hingga komplit untuk menghentikan reaktor nuklir jika terjadi kasus kecelakaan atau penggantian bahan bakar.

Bundelan uranium digunakan sebagai sumber energi panas yang sangat tinggi. Panas ini dapat mengubah air menjadi uap air. Uap air ini digunakan untuk menggerakkan sebuah turbin uap yang memutar rotor pada generator. Berdasarkan hukum Faraday putaran rotor dikonversi menjadi tenaga listrik. Dalam beberapa reaktor, uap air akan melalui tahap kedua sebagai pengubah panas medium untuk mengubah air menjadi uap air yang menggerakkan turbin. Keuntungan dari desain ini adalah air atau uap air yang tercemar bahan radioaktif tidak akan mengenai turbin. Dalam reaktor nuklir yang sama, fluida pendingin dalam kontak dengan inti reaktor dapat berupa gas (karbon dioksida) atau logam cair (sodium, potasium). Tipe reaktor ini menerima inti uranium untuk beroperasi pada suhu yang lebih tinggi

BAB V JENIS-JENIS PLTN


PLTN dikelompokkan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Tetapi ada juga PLTN yang menerapkan unit-unit independen, dan hal ini bisa menggunakan jenis reaktor yang berbeda. Sebagai tambahan, beberapa jenis reaktor berikut ini, di masa depan diharapkan mempunyai sistem keamanan pasif.

Reaktor Fisi
Reaktor daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotop fissil uranium dan plutonium. Selanjutnya reaktor daya fissi dikelompokkan lagi menjadi: Reaktor thermal menggunakan moderator neutron untuk melambatkan atau me-moderate neutron sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi fissi selanjutnya. Neutron yang dihasilkan dari reaksi fissi mempunyai energi yang tinggi atau dalam keadaan cepat, dan harus diturunkan energinya atau dilambatkan (dibuat thermal) oleh moderator sehingga dapat menjamin kelangsungan reaksi berantai. Hal ini berkaitan dengan jenis bahan bakar yang digunakan reaktor thermal yang lebih memilih neutron lambat ketimbang neutron cepat untuk melakukan reaksi fissi. Reaktor thermal Light water reactor (LWR) Boiling water reactor (BWR) Pressurized water reactor (PWR) SSTAR, a sealed, reaktor untuk jaringan kecil, mirip PWR Moderator Grafit: Magnox Advanced gas-cooled reactor (AGR) High temperature gas cooled reactor (HTGR) RBMK Pebble bed reactor (PBMR) Moderator Air berat: SGHWR CANDU

Reaktor cepat menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator neutron. Karena reaktor cepat menggunkan jenis bahan bakar yang berbeda dengan reaktor thermal, neutron yang dihasilkan di reaktor cepat tidak perlu dilambatkan guna menjamin reaksi fissi tetap berlangsung. Boleh dikatakan, bahwa reaktor thermal menggunakan neutron thermal dan reaktor cepat menggunakan neutron cepat dalam proses reaksi fissi masingmasing. Lebih dari 20 purwarupa (prototype) reaktor cepat sudah dibangun di Amerika Serikat, Inggris, Uni Sovyet, Perancis, Jerman, Jepang, India, dan hingga 2004 1 unit reaktor sedang dibangun di China. Berikut beberapa reaktor cepat di dunia: EBR-I, 0.2 MWe, AS, 1951-1964. Dounreay Fast Reactor, 14 MWe, Inggris, 1958-1977. Enrico Fermi Nuclear Generating Station Unit 1, 94 MWe, AS, 1963-1972. EBR-II, 20 MWe, AS, 1963-1994. Phnix, 250 MWe, Perancis, 1973-sekarang. BN-350, 150 MWe plus desalination, USSR/Kazakhstan, 1973-2000. Prototype Fast Reactor, 250 MWe, Inggris, 1974-1994. BN-600, 600 MWe, USSR/Russia, 1980-sekarang. Superphnix, 1200 MWe, Perancis, 1985-1996. FBTR, 13.2 MWe, India, 1985-sekarang. Monju, 300 MWe, Jepang, 1994-sekarang. PFBR, 500 MWe, India, 1998-sekarang. Reaktor subkritis menggunakan sumber neutron luar ketimbang menggunakan reaksi berantai untuk menghasilkan reaksi fissi. Hingga 2004 hal ini hanya berupa konsep teori saja, dan tidak ada purwarupa yang diusulkan atau dibangun untuk menghasilkan listrik, meskipun beberapa laboratorium mendemonstrasikan dan beberapa uji kelayakan sudah dilaksanakan.

BAB VI KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN PLTN

Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya adalah: Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas) Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal) Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan Ketersedian bahan bakar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar yang diperlukan Baterai nuklir Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan PLTN: Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang tidak mempunyai containment building) Limbah nuklir - limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga ribuan tahun

BAB VII PENUTUP


Bahwa pemahaman masyarakat yang sekarang ini menolak keberadaan PLTN perlu diluruskan. PLTN adalah sumber energi yang berguna bagi kehidupan masyarakat. Selain itu juga, PLTN juga memiliki kelebihan lain, yaitu dapat mengurangi polusi udara. Walaupun PLTN dan PLTU menggunakan cara kerja yang hampir sama, tapi PLTN mempunyai kelebihan dibandingkan PLTU. Perbedaan tersebut adalah soal bahan bakar dan polusi udara, dimana PLTN lebih unggul dibandingkan PLTU. PLTN sejatinya adalah teknologi canggih yang menggunakan energi atom. Oleh karena itulah energi atom ini dipandang menjadi solusi energi dunia masa depan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapapun yang ingin mengenal tentang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.

DAFTAR PUSTAKA
PLTN . http://www.google.co.id/imgres Reaktor nuklir. http://keajaibansains.wordpress.com/2011/03/20/reaktor-nuklir/ Struktur inti atom. http://kliktedy.wordpress.com/2009/08/12/struktur-inti-atom/ Teknologi nuklir. http://www.wikipedia.org/

Anda mungkin juga menyukai