Anda di halaman 1dari 3

ESTROGEN & PROGRESTERON Baik estrogen maupun progesteron adalah hormon wanita.

Estrogen merupakan hormon steroid kelamin karena memiliki struktur kimia berintikan steroid dan secara fisiologik sebagian besar diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem reproduksi. Berdasarkan struktur kimia, estrogen yang digunakan dalam terapi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: 1. 2. Zat steroida: Estradiol, Estron dan Estriol, derivat sintetisnya Etiestradiol, Mestranol dan Epimestrol. Zat non-steroida: Dietilstilbestrol, Dienestrol dan Fosfestrol.

Beberapa indikasi dari estrogen, antara lain: 1. 2. Kontrasepsi. Estrogen sintetik paling banyak digunakan untuk kontrasepsi oral dalam kombinasi dengan progestin. Menopause. Pada usia sekitar 45 tahun umumnya fungsi ovarium menurun. Terapi pengganti estrogen dapat mengatasi keluhan akibat gangguan vasomotor, antara lain hot flushes, vaginitis atropikans dan mencegah osteoporosis. Vaginitis Senilis atau Atropikans. Radang pada vagina ini sering berhubungan dengan adanya infeksi kronik pada jaringan yang mengalami atrofi. Dalam hal ini, estrogen lebih berperan untuk mencegah daripada mengobati. Osteoporosis. Keadaan ini terjadi karena bertambahnya resorpsi tulang disertai berkurangnya pembentukan tulang. Pemberian estrogen dapat mencegah osteoporosis berkelanjuitan atau dapat pula diberikan estriol. Karsinoma Prostat. Karena estrogen menghambat sekresi androgen secara tidak langsung maka hormon ini digunakan sebagai terapi paliatif karsinoma prostat.

3.

4.

5.

Gambar efek estrogen pada wanita Progesteron adalah hormon wanita lain dalam tubuh dengan efek progestogenik. Progesterone bertanggung jawab pada perubahan endometrium pada paruh kedua siklus mestruasi. Progesterone menyiapkan lapisan uterus (endometrium) untuk penempatan telur yang telah dibuahi dan perkembangannya, da mempertahankan uterus selama kehamilan. Terdapat beberapa senyawa sintetik yang berefek progestogenik dan beberapa diantaranya juga berefek androgenik atau estrogenik yang disebut golongan progestin. Secara kimia, progesteron dibagi menjadi 2 kelompok: 1. 2. Derivat progesteron: hidroksiprogesteron, medroksiprogesteron, megestrol, dan didrogesteron. Derivat testosteron: noretisteron, tibolon, norgestrel, linestrenol, desogestrel, gestoden dan alilestrenol. Semua zat ini memiliki efek androgen kecuali Alilestrenol. Linestrenol, Noretisteron dan Tibolon berefek estrogen. Norgestrel, Desogestrel dan Gestoden memiliki efek antiestrogen yang kuat, begitu juga dengan Noretisteron, Linestrenol, Megestrol dan Medroksiprogesteron tetapi lebih lemah.

Progesteron memiliki khasiat sebagai berikut: 1. 2. Kontrasepsi. Beberapa derivat progestin sering dikombinasikan dengan derivat estrogen untuk kontrasepsi oral. Disfungsi perdarahan rahim. Perdarahan rahim akibat gangguan keseimbangan estrogen dan progesteron tanpa ada kelainan organik antara lain perdarahan rahim fungsional. Untuk menghentikan perdarahan yang berlebihan dan pengaturan siklus hadi dapat diberikan progestin oral dosis besar. Nyeri haid. Pemberian kombinasi estrogen dengan progestin diindikasikan untuk nyeri haid yang tidak dapat diatasi dengan estrogen saja. Endometriosis. Penyebab nyeri hebat pada endometriosis belum jelas diketahui tapi dapat diberikan noretindron.

3. 4.

Walaupun hormon merupakan zat yang disintesis oleh badan dalam keadaan normal, tidak berarti hormon bebas dari efek toksis/racun. Pemberian hormon eksogen/ dari luar yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormonal dengan segala akibatnya. Terapi dengan hormon yang tepat hanya mungkin dilakukan bila dipahami segala kemungkinan kaitan aksi hormon dalam tubuh penderita. Sumber : Farmakologi dan Terapi edisi 4 (Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) Untuk pemilihan preparat hormon estrogen & progesteron yang tepat sesuai kebutuhan dan keluhan anda ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter. Di apotik online medicastore anda dapat mencari hormon yang telah diresepkan dokter secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda dapat memilih dan beli preparat hormon estrogen & progesteron sesuai kebutuhan anda. Tubuh yang subur dan menggemuk di bagian pinggang pernah dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan. Tetapi, berbagai penelitian menunjukkan hubungan antara akumulasi lemak perut dengan berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, osteoartritis, infertilitas dan kanker tertentu. Akumulasi kelebihan lemak dalam tubuh disebut sebagai obesitas. Selain penampilan fisik, obesitas juga menganggu keseimbangan hormon yang memicu ketidaksuburan bagi pria maupun wanita. Ada beberapa hubungan antara kegemukan dengan infertilitas: Kegemukan terkait sindrom polikistik Penyebab utama infertilitas wanita adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS), di mana sejumlah besar kista kecil muncul di ovarium sebagai akibat dari ketidakseimbangan hormon. Obesitas terkait disfungsi ovulasi Obesitas akan memicu ketidakseimbangan hormon. Disfungsi ovulasi merupakan faktor utama yang menyebabkan infertilitas pada wanita gemuk. Kadar hormon seperti androgen, estrogen dan progesteron benar-benar dapat mengubah siklus menstruasi wanita yang sangat penting untuk kehamilan dan konsepsi. Lapisan lemak dalam ovarium juga dapat mengganggu perkembangan embrio dan mengakibatkan keguguran. Obesitas berkaitan dengan sperma rendah dan disfungsi ereksi Kasus-kasus infertilitas pada wanita obesitas telah banyak diketahui, namun ternyata hal yang sama juga berlaku pada pria. Berbagai studi menemukan adanya kaitan antara berat badan dengan produksi sperma rendah dan disfungsi ereksi. Pria obesitas memiliki kelebihan sel-sel lemak yang memproduksi estrogen. Pria dengan sel lemak berlebih memproduksi hormon estrogen lebih tinggi dibandingkan dengan pria berberat badan normal. Mereka juga memproduksi jumlah sperma yang lebih sedikit ketimbang pria dengan berat ideal.

Anda mungkin juga menyukai