Anda di halaman 1dari 6

Laboratorium kristalografi dan mineralogi

Pengertian Sistem Reguler Beserta Contoh Mineralnya

A. Pengertian Kristal dan Sistem Kristal

Kristal adalah sebuah benda yang homogen, terbentuk geometris dan atom-atomnya tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal, karena bangunan kisi-kisi kristal tersebut berbedabeda maka sifatnya pun berlainan. Kristal dapat terbentuk dalam alam (mineral) atau di laboratorium.

Kristal artinya mempunyai bentuk yang agak symetris dan yang pada banyak sisinya terbatas oleh bidang datar, sehingga memberi bangun yang tersendiri sifatnya kepada mineral yang bersangkutan. Benda padat yang terdiri dari atom-atom yang tersusun rapi dikatakan mempunyai struktur kristalen. Dalam suasana yang baik benda kristalen dapat mempunyai batas bidang rata-rata & benda itu dinamakan kristal (HABLUR) & bidang rata itu disebut muka kristal.

Hingga saat ini baru terdapat 7 macam sistem kristal. Dasar penggolongan sistem kristal tersebut ada tiga hal, yaitu: jumlah sumbu kristal, letak sumbu kristal yang satu dengan yang lain dan parameter yang digunakan untuk masing-masing sumbu kristal.

Ada 32 macam gelas kristal yang dipersatukan dalam 7 sistem kristal, yaitu:

1. REGULER, Kubus atau isometrik; ketiga poros sama panjang dan berpotongan tegak lurus satu sama lain (contoh : intan, pirit, garam batu)

2. TETRAGONAL (berbintang empat) ketiga poros tegak lurus satu sama lain, dua poros sama panjang sedangkan poros ketiga berbeda (contoh chalkopirit, rutil, zircon).

3. HEKSAGONAL (berbintang enam) Hablur ini mempunyai empat poros, tiga poros sama panjang dan terletak dalam satu bidang, bersilangdengan sudut 120 derajat (60
Nama : Vicky Widianto NIM : 111110020 Plug : A Page 1

Laboratorium kristalografi dan mineralogi

derajat), tetapi poros ke-empat tegak lurus atas bidang itu dan panjangnya berbeda (contoh apalit, beryl, korundum).

4. ORTOROMBIS (irisan wajik) ketiga poros tidak sama panjang du poros berpotongan siku-siku dan poros ketiga memotong miring bidang kedua poros tadi (berit, belerang, topaz)

5. MONOKLIN (miring sebelah) ketiga poros tidak sama panjang, dua dari porosnya berpotongan sorong & poros ketiga tegak lurus atas kedua poros tadi (gips, muskovit, augit)

6. TRIKLIN (miring, ketiga arah) ketiga poros tidak sama panjang dan berpotongan serong satu sama lain(albit, anortit, distin)

7. TRIGONAL Beberapa ahli memasukkan sistem ini ke dalam sistem heksagonal. Demikian pula cara penggambarannya juga sama. Perbedaannya bila pada trigonal setelah terbentuk bidang dasar, yang berbentuk segienam kemudian dibuat segitiga dengan menghubungkan dua titik sudut yang melewati satu titik sudutnya.

B. Pengertian Sistem Reguler. Sistem ini juga disebut sistem kristal regular, atau dikenal pula dengan sistem kristal kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya ada 3 dan saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Dengan perbandingan panjang yang sama untuk masing-masing sumbunya. Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Isometrik memiliki axial ratio (perbandingan sumbu a = b = c, yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalnya ( , dan ) tegak lurus satu sama lain (90).

Nama : Vicky Widianto NIM : 111110020 Plug : A

Page 2

Laboratorium kristalografi dan mineralogi

Gambar 1 Sistem Isometrik Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem Isometrik memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 3. Artinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c juga ditarik garis dengan nilai 3 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^b = 30. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 30 terhadap sumbu b. Sistem isometrik dibagi menjadi 5 Kelas :

Tetaoidal Gyroida Diploida Hextetrahedral Hexoctahedral

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing kelas : 1. Kelas Tetartoidal Kelas : ke-28, Simetri : 2 3 Elemen Simetri : terdapat 4 sumbu putar tiga dan tiga sumbu putar dua. Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3 Sudut : ketiga-tiganya 90o Bentuk Umum : tetartoidal yang unik, serta pyritohedron, kubik, deltoidal dodecahedron, pentagonal dodecahedron, rhombik dodecahedron, dan Tetrahedron Mineral yang Umum : changcengit, korderoit, gersdorffit, langbeinit, maghemit, micherenit, pharmacosiderit, ullmanit, dan lain-lain.

Nama : Vicky Widianto NIM : 111110020 Plug : A

Page 3

Laboratorium kristalografi dan mineralogi

2. Kelas Hexoctahedral

Kelas : ke-32, Simetri : 4/m 3bar 2/m Elemen Simetri : merupakan klas yang paling simetri untuk bidang tiga dimensi dengan 4 sumbu putar tiga, 3 sumbu putar dua, dan sumbu putar dua. Dengan 9 bidang utama dan 1 pusat. Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3 Sudut : ketiga-tiganya 90o Bentuk Umum : kubik, bidang delapan, bidang duabelas, dan trapezium. Dan kadang-kadang trisoktahedron, tetraheksahedron, dan heksotahedron. Mineral yang Umum : flurit, galena, intan, tembaga, besi, timah, platina, perak, emas, halit, bromargyrit, klorargirit, murdosit,

piroklor, kelompok garnet, sebagian besar kelompok spinel, uraninit dan lain-lain.

3. Kelas Hextetrahedral Kelas : ke-31, Simetri : 4bar 3 m Elemen Simetri : ada 4 sumbu putar tiga, 3 sumbu putaempat, dan 6 bidang kaca. Sumbu Kristal : tiga sumbu sama panjang yang disebut a1, a2, dan a3. Sudut : ketiga sudutnya = 90o Bentuk Umum : empatsisi, tristetrahedron, deltoidal dodecahedron, dan hekstetrahedron serta yang jarang kubik, rhombik dodecahedron dan tetraheksahedron. Mineral yang Umum : sodalit, sphalerit, domeykit, hauyne, lazurit, rhodizit, dan lain-lain.

Nama : Vicky Widianto NIM : 111110020 Plug : A

Page 4

Laboratorium kristalografi dan mineralogi

4. Kelas Diploidal

Kelas : ke-29, Simetri : 2/m 3bar Elemen Simetri : ada 4 sumbu putar tiga, 3 sumbu putar dua, 3 bidang kaca dan satu pusat. Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3 Sudut : ketiga-tiganya 90o Bentuk Umum : diploid dan pyritohedron dan juga kubik, octahedron, rhombik dodecahedron, trapezohedron dan yang jarang trisoctahedron. Mineral yang Umum : pyrite, kobaltit, kliffordit, haurit, penrosit, tychit, laurit, dan lain-lain

5. Kelas Giroid Kelas : ke-30, Simetri : 4 3 2 Elemen Simetri : terdapat 3 sumbu putar empat, 4 sumbu putar tiga, dan 6 sumbu putar dua Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3 Sudut : ketiga-tiganya 90o Bentuk Umum : kubik, octahedron, dodecahedron, dan trapezohedron, serta yang jarang trisoctahedron dan tetraheksahedron. Mineral yang Umum : cuprit, voltait, dan sal amoniak.

Nama : Vicky Widianto NIM : 111110020 Plug : A

Page 5

Laboratorium kristalografi dan mineralogi

Daftar Pustaka

http://brownharinto.blogspot.com/2009/10/kristalografi.html http://phiin.wordpress.com/2010/10/11/penggolongan-mineral-berdasarkan-bentukkristal-yang-membangunnya/ http://dwisg.wordpress.com/2011/03/23/kristalografi/ http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_mineral https://medlinkup.wordpress.com/2011/02/26/sistem-kristal/#more-677

Nama : Vicky Widianto NIM : 111110020 Plug : A

Page 6

Anda mungkin juga menyukai