Anda di halaman 1dari 22

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Penelitian ini merupakan studi kajian hubungan internasional yang melihat permasalahan dari tinjauan ekonomi politik internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap ekspor-impor produk pertanian Indonesia-Brazil tahun 2008-2009. Ketertarikan penulis dalam memilih judul ini dipengaruhi oleh isu ekonomi dunia yang saat ini sangat erat dengan pola hubungan internasional yang bersifat multipolar, dimana kehadiran negaranegara berkembang turut mewarnai gejolak perekonomian dunia. Salah satu bentuk permasalahan perekonomian dunia yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi saat ini adalah krisis financial (krisis ekonomi global). Seluruh negara di dunia baik itu negara maju maupun negara berkembang telah terjebak dalam kesulitan yang sangat rumit. Krisis ekonomi Global sangat mempengaruhi sektor ekonomi pasar dunia. Beberapa negara yang sebelumnya menikmati kondisi ekonomi yang kuat yang mempunyai teknologi yang canggih dalam hal ilmu pengetahuan, pangan, senjata, obat-obatan terlihat rapuh perekonomiannya yang diakibatkan oleh krisis ekonomi global. Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 sebenarnya bermula pada krisis ekonomi Amerika Serikat. Krisis keuangan yang melanda Amerika Serikat yang telah berdampak kepada melambatnya laju pertumbuhan Negara itu. Krisis ekonomi Amerika Serikat diawali karena adanya dorongan untuk konsumsi

(propincity to Consume). Rakyat Amerika Serikat hidup dalam konsumerisme di luar batas kemampuan pendapatan yang diterimanya. Sejak terjadinya krisis ini, pasar saham sudah dunia terkena imbas yang berakibat pada krisis kredit perumahan beresiko tinggi (Subprime Mortgage Collabse) di Amerika Serikat. Akibatnya lembaga keuangan yang memberikan kredit tersebut bangkrut karena kehilangan liquiditasnya, karena piutang perusahaan kepada para kreditor perumahan telah digadaikan kepada lembaga pemberi pinjaman. Krisis ekonomi Amerika tersebut yang semakin lama semakin merambat menjadi krisis ekonomi global karena sebenarnya perekonomian di dunia ini saling terhubung satu sama lainnya, peristiwa yang terjadi di suatu tempat akan berpengaruh di tempat lainnya.1 Krisis ekonomi dunia yang disebabkan oleh Amerika telah berpengaruh keseluruh Negara-negara didunia. Krisis ini telah menyebabkan menurunnya kinerja perekonomian dunia secara drastis dan menyebabkan Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, krisis ekonomi global dapat merusak fundamental perekonomian dan memicu terjadinya krisis ekonomi dinegara tersebut. Krisis keuangan global yang mulai berpengaruh secara signifikan dalam triwulan III tahun 2008 dan diperkirakan akan berdampak negatif pada kinerja ekonomi makro Indonesia. Krisis ekonomi global ini sudah pasti akan sangat berdampak kepada ekspor Indonesia ke negara-negara tujuan

Dahlan Iskan. Jluntrungan Krisis Subprime di Amerika Serikat. Terdapat di http://jurnalekonomi.org [diakses pada 14 April2012]

ekspor, seperti Brazil. Turunnya nilai ekpor mengakibatkan penurunan kemampuan membeli atau bahkan membayar produk ekspor yang dihasilkan Indonesia, sehingga pada akhirnya akan memukul industri yang berorientasi ekspor di Indonesia. Dampak yang tidak menguntungkan juga terjadi di sisi impor, karena dengan melemahnya Rupiah, maka nilai impor akan melonjak yang selanjutnya akan menyulitkan para importir untuk menyelesaikan transaksi impor.2 Hampir semua negara didunia mengalami dampak krisis keuangan global yang berakibat pada perlambatan ekonomi di setiap negara. Hal ini juga dirasakan oleh negara berkembang seperti Brazil. Brasil merasa krisis keuangan paling kuat terjadi pada akhir 2008. Pertama, ekspor barang-barang manufaktur turun secara signifikan selama kuartal terakhir tahun itu, sekitar 37%. Masalah terbesar yang dihadapi eksportir Brasil adalah penurunan tajam dalam penjualan ke negaranegara berkembang, yaitu pelanggan utama sektor industri yang terutama khusus dalam medium-produk teknologi. Bahkan, ini penyusutan pasar untuk produk Brasil terus ke masa kini untuk sebagian besar. Kedua, selain penyusutan, seperti di seluruh dunia, US dolar pendanaan untuk ekspor mengalami tekanan. Tekanan kredit juga terpengaruh operasi pasar dalam negeri. Pada awal tahun 2009 Brazil juga mengalami masalah yang diakibatkan oleh krisis ekonomi global. Dimana

Tersedia dalam <http://www.depkeu.go.id/ind/Data/Artikel/dampak_perekonomian.htm> [diakses pada 19 April 2012].

terjadinya penurunan ekspor pertanian Brazil kenegara-negara berkembang seperti Indonesia. 3 Hubungan bilateral antara Indonesia-Brazil sejatinya telah terjalin dengan cukup baik sejak abad 19 tepatnya sekitar Maret 1953. Kesamaan kebijakan luar negeri kedua negara yang mengutamakan mekanisme multilateral dalam penanganan berbagai masalah internasional telah memperkuat hubungan dan koordinasi serta saling mendukung antara kedua negara dalam forum kerjasama bilateral. Ditinjau dari kesamaan lain, Brazil dan Indonesia sama-sama memiliki penduduk dengan angka cukup tinggi. Yakni Brazil sebagai negara dengan penduduk terbanyak di Amerika Selatan dengan total 192,272,890 pada perhitungan tahun 2009, sedangkan Indonesia merupakan negara 3 besar dengan penduduk terbanyak di Asia, yakni sekitar Perkiraan 19 Juni 2009, 230.472.833 jiwa. Hubungan Bilateral Indonesia Brazil mengalami banyak kemajuan. Hal itu ditandai dengan disepakatinya kerjasama kemitraan strategis antara kedua Negara. Baik Indonesia maupun Brazil kedua-duanya adalah negara yang memiliki potensi yang besar. Brazil adalah negara yang besar di kawasan

Dampak Krisis Keuangan Internasional Brasil (ISPA) tersedia di <http://www.realinstitutoelcano.org/wps/portal/rielcano_eng/Content?WCM_GLOBAL_CONTE XT=/elcano/elcano_in/zonas_in/international+economy/ari38-2010> [diakses 12 April 2012].

Amerika Selatan dan Indonesia juga sebagai negara yang besar di kawasan ASEAN.4 Dari segi Ekonomi dan Perdagangan, Pemerintah Brazil menawarkan program percepatan kerjasama bilateral dibidang perdagangan dengan Indonesia sampai 3% dari total perdagangan global kedua negara. Duta Besar Brazil untuk Indonesia Edmundo Sussumu Fujita mengatakan sampai saat ini porsi ekspor Brazil ke Indonesia dari total ekspor negara itu keseluruh dunia hanya sekitar 0,43%, dan porsi impor dari Indonesia hanya 0,65%. Sementara itu, Brazil hanya mencakup 0,69% dari total ekspor Indonesia, dan 0,92% dari total impor nasional. Kerjasama perdagangan Indonesia dan Brazil dari impor dan ekspor masih di bawah 1% dari total perdagangan kedua negara di dunia. Indonesia dan Brasil tidak saja sebagai negara demokrasi besar, kedua negara ini memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah. Dari segi pertanian, Brazil merupakan salah satu negara yang mengembangkan sektor pertanian dengan baik disamping sektor industri lainnya. Pemerintah Indonesia dan Brazil membuat pertemuan untuk memfokuskan kerja sama di bidang pengembangan komoditas pertanian. Dari pertemuan tersebut, telah dibuat Nota Kesepahaman (MoU) yang membahas kerjasama di bidang Pertanian (Memorandum of Understanding between the Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia

Kemitraan Strategis Indonesia - Brazil, tersedia di <http://www.tabloiddiplomasi.org/previousisuue/43-desember-2008/261-kemitraan-strategis-indonesia-brazil.html> [diakses 12 April 2012].

and the Ministry of Agriculture, Livestock and Food Supply of the Federative Republic of Brazil on the Establishment of Consultative Committee on Agriculture/CCA) yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian kedua Negara tersebut.5 Dalam pengembangan Komoditas kerjasama pertanian, Produk-produk ekspor utama dari Indonesia ke Brasil dalam komoditi pertanian seperti karet alam, Crude Palm Oil (CPO), kakao, dan minyak sawit. Sedangkan, Produk impor utama Indonesia dari Brasil dalam komoditi pertanian seperti kacang kedelai, tembakau dan gula. Total ekspor-impor Republik Indonesia dengan Brasil selama tahun 20062008 rata-rata tumbuh sebesar 33,57% per tahun. Ekspor Indonesia pada periode 2004-2008 mencatat pertumbuhan rata-rata sebesar 38,49% per tahun. Sedangkan impor Indonesia tercatat tumbuh rata-rata sebesar 30,83% per tahun.6

Hubungan Bilateral Indonesia dan Brasil. Terdapat di <http://fealac.kemlu.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=87&Itemid=136&la ng=in> [diakses 13 April 2012]
6

Ibid

Neraca ekspor-impor Indonesia Brasil

Tahun

Ekspor

Impor

Saldo

Volume

2004

329.832,1

442.007,1

+ 112.175,0

771.839,2

2005

402.604,3

454.375,4

- 51.771,0

856.979,7

2006

626.135,6

515.146,5

+ 110.989,0

1.141.282,1

2007

786.353,3

686.731,5

+ 99.621,7

1.473.084,8

2008

992.699,7

1.375.391,3

- 382.691,6

2.368.089,6

2009

888.403,3

1.086.960,6

- 198.557,3

1.975.363,8

Sumber: KBRI Brasilia Menurut neraca ekspor-impor diatas, dapat kita simpulkan bahwa perdagangan kedua negara dalam kurun waktu 2004-2008 meningkat sebesar 32,1%, dimana posisi minus berada di pihak Indonesia. Volume perdagangan tahun 2008 sebesar US$ 2.368.089,6. 7 Pada tahun 2008, seluruh Negara-negara di dunia mengalami krisis ekonomi global. Krisis ini juga berlanjut hingga tahun 2009 dan mempengaruhi volume ekpor-impor antara Indonesia dan Brazil. Krisis ini mengakibatkan
7

Ibid

turunnya volume perdagangan Indonesia dan Brazil sebesar -18,47% dari 2.368.089,6 dan pada tahun 2008 menjadi 1.975.363,8 pada tahun 2009. Krisis ekonomi global ini tentunya berdampak pada total ekspor pertanian Brazil. Departemen pertanian Brazil mengatakan bahwa total ekspor pertanian Brazil tahun 2009 turun hingga 9,8% dari tahun 2008.8

Turunnya total ekspor pertanian Brazil yang diakibatkan oleh krisis ekonomi global juga berdampak pada hubungan perdagangan Brazil dengan Indonesia. Salah satunya impor pertanian dari Brazil yang mengalami penurunan yaitu kedelai. Kedelai merupakan produk yang paling penting bagi ekspor pertanian Brasil, akuntansi untuk 26% dari total ekspor produk pertanian. Penurunan itu disebabkan oleh berkurannya peminat kedelai di Indonesia yang disebabkan karena tingginya harga kedelai yang dijual Brazil terhadap Indonesia serta ongkos transportasi pengiriman meningkat akibat krisis global.

1.2

Perumusan Masalah Krisis ekonomi global terjadi pada tahun 2008. Krisis ini bermula pada

kondisi keuangan Amerika Serikat yang tidak setabil. Krisis ekonomi global yang disebabkan oleh Amerika Serikat sangat berpengaruh terhadap perekonomian Negara-negara diseluruh dunia. Indonesia dan Brazil merupakan Negara yang terkena dampak dari krisis ekonomi global. Krisis ekonomi global sangat

Ekspor pertanian Brasil mengalami penurunan sebesar 9,8% pada tahun 2009<http://news.xinhuanet.com/fortune/2010-01/09/content_12781201.htm> [diakses 13 April 2012]

mempengaruhi

kerjasama

perdagangan

Indonesia

dengan

Brazil

yang

mengakibatkan menurunnya volume perdagangan yang terjadi pada tahun 2009. Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan, penulis memaparkan masalah dalam penelitian ini yaitu : Bagaimana pengaruh krisis ekonomi global terhadap ekpsor-impor Produk pertanian Indonesia-Brazil (20082009) ? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan I.3.1 Tujuan Penulisan 1. Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisa bagaimana pengaruh krisis ekonomi global terhadap hubungan perdagangan Indonesia dan Brazil 2. Sebagai sumbangan pemikiran dalam mengkaji hubungan perdagangan Indonesia dan Brazil I.3.1 Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan memberi informasi, menambah bahan referensi dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu hubungan internasional yang mengkaji mengenai masalah yang berkaitan dengan hubungan bilateral antara IndonesiaBrazil. 2. Untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan kerjasama ekspor-impor Indonesia-Brazil dibidang pertanian.

3. Untuk menambah wawasan tambahan bagi peneliti selanjutnya, sebagai dialektika penelitian untuk kasus yang serupa. 1.4 Kerangka Dasar Teori Kerangka teori diperlukan untuk memahami dan menganalisa masalahmasalah yang akan dijelaskan, dan juga didukung oleh suatu pendekatan dari ilmu hubungan internasional, perspektif, dan teori-teori yang digunakan. Untuk itu peneliti menggunakan teori yang relevan untuk menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini. Teori adalah sekumpulan generalisasi empiris yang secara internal konsisten dan memiliki kemapuan yang bersifat deskriptif (menerangkan), prediktif (meramalkan), dan eksplanatori (menjelaskan).9 Dalam membahas permasalahan diatas, penulis menggunakan tingkat analisa Negara bangsa, karena dalam proses pembuatan keputusan tentang hubungan internasional merupakan politik luar negeri oleh suatu Negara sebagai unit yang utuh. System Negara bangsa dipengaruhi oleh karakteristik internal dari system politik baik keadaan ekonomi maupun struktur social. Titik beratnya terletak pada kesamaan suatu Negara, persamaan semangat serta dampak yang berpengaruh dari keadaan domestik atau Negara.10 Selain itu tingkat analisa Negara bangsa memungkinkan menelaah kepentingan nasional suatu Negara dalam menetapkan kebijakan luar negerinya. Dalam tingkat analisa ini Negara

T. A Coulombis dan J. H Wolfe, Pengantar Hubungan Internasional, Keadilan dan Power. Bandung: Putra A Bardin. 1990, hal. 30.
10

ibid

10

bangsa sebagai suatu system, dari metode output kebijakan politik dan ekonominya. Perspektif yang diambil untuk menggambarkan kondisi Krisis Ekonomi Global Terhadap ekspor-impor produk pertanian Indonesia Brazil adalah perspektif liberalisme. Kaum liberal mempunyai pandangan bahwa politik global adalah suatu hal yang kompleks. Dimana pola-pola yang terjadi dalam dunia internasional tidak lagi didominasi oleh perang, militer, isu keamanan, dan peran suatu Negara saja, akan tetapi dunia internasional pada saat sekarang mempunyai kajian yang kompleks, seperti kajian-kajian yang menyangkut perekonomian, isu lingkungan, dan actor non-negara. Berbagai pemahaman tersebut terus berkembang, sehingga melahirkan paham liberal yang dipelopori Adam Smith dan kawan-kawan seperti David Ricardo, Thomas Malthus, dan J. S. Mill pada akhir abad ke-18. Kaum liberal mengemukakan bahwa cara paling efektif untuk meningkatkan kekayaan nasional adalah justru dengan membiarkan pertukaran antar individu dalam ekonomi domestic dan internasional berjalan secara bebas tidak usah dibatasi. Dari pendapat yang dikemukakan diatas, dapat dipahami bahwa peran actor non Negara seperti krisis ekonomi global sangat berpengaruh terhadap kebijakan suatu Negara.11 Para pelopor-pelopor paham liberal diatas diteruskan oleh para ilmuan seperti John Locke dan Immanuel Kant. Kant mengungkapkan bahwa

11

Mohtar Masoed, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodelogi, Edisi Revisi (Jakarta,LP3ES 1990) Hal. 41

11

perdamaian dan stabilitas dunia tidak mesti dicapai melalui balance of power tetapi kerjasama dan interdepedensi global.12 Kondisi dunia yang tidak stabil tidak hanya dapat terwujud dengan adanya perimbangan kekuatan, akan tetapi hal tersebut dapat diwujudkan dengan kerjasama dan interdepedensi global. Ketika suatu Negara sudah merasa saling tergantung satu sama lain, maka Negara-negara yang saling ketergantungan tersebut akan selalu menjaga stabilitas hubungan diantara keduanya meskipun terdapat pengaruh dari actor non negara. Dari perspektif yang telah dikemukakan diatas mengenai paham liberalism, teori yang dikemukakan dalam permasalahan diatas adalah teori efek domino. Teori efek domino juga dikenal sebagai teori sebab akibat. Pada

perkembangannya, teori efek domino tidak hanya diterapkan terhadap penyebaran pengaruh komunis. Teori ini juga diterapkan pada dampak yang ditimbulkan oleh krisis ekonomi global diberbagai sector. Dalam tulisan The Conscience of A Liberal yang ditulis oleh Paul Krugman memuat mengenai teori efek domino yang ditimbulkan oleh krisis ekonomi global. Krugman menyebutkan bahwa jika suatu Negara terpuruk maka Negara lain akan terkena imbasnya.13 Dalam penyebaran dampak yang ditimbulkan oleh krisis ekonomi global terhadap berbagai sector ekonomi terutama sector financial, teori efek domino telah diterapkan. Krisis ekonomi global yang dipicu oleh kredit macet subprime mortgage mengakibatkan kebangkrutan berbagai lembaga-lembaga financial berskala global. Hal ini sangat berdampak pada kondisi pasar modal dan

12 13

Aleksius Jermadu, Politik Global dalam Teori dan Praktek, (Bandung, 2000), hal. 45 The Conscience of A Liberal. Terdapat di <http://www.krugman.blogs.nytimes.com> [diakses 15 April2012)

12

mempengaruhi berbagai jalur perekonomian internasional seperti investasi, ekspoimpor dan pengembangan lainnya. Kondisi akhir nya adalah krisis tersebut menimpa penurunan ekspor-impor pertanian Indonesia-Brazil. 1.5 Hipotesa Hipotesa merupakan kesimpulan awal atau dugaan sementara yang harus dibuktikan terlebih dahulu nilai kebenarannya, apakah dapat diterima atau tidaknya fakta-fakta yang diajukan. Berdasarkan pertanyaan dalam rumusan masalah dan mengacu pada kerangka teori yang disusun penulis maka jawaban sementara sebagai hipotesa penelitian ini adalah Pengaruh krisis ekonomi global terhadap ekspor-Impor Produk pertanian Indonesia-Brazil

mengakibatkan menurunnya volume ekspor-impor perdagangan di bidang pertanian Indonesia-Brazil tahun 2009. Penulis merumuskan dua variabel yang diperlukan untuk memahami permasalahan ini yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dari penelitian ini adalah krisis ekonomi global tahun 2008, dengan indikatornya: 1. Krisis ekonomi global yang terjadi tahun 2008 sangat terkait erat dengan kondisi perekonomian Amerika yang memburuk. Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat telah berkembang menjadi masalah yang serius. 2. Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat bermula dari krisis kredit perumahan di Amerika Serikat. Permasalahan muncul ketika banyak lembaga keuangan pemberi kredit properti di Amerika Serikat menyalurkan kredit kepada masyarakat yang sebenarnya secara financial
13

tidak layak memperoleh kredit yaitu kepada masyarakat yang tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk memenuhi kredit yang mereka lakukan. 3. Kondisi yang dihadapi lembaga-lembaga keuangan besar di Amerika Serikat mempengaruhi likuiditas lembaga keuangan yang lain, baik yang berada di Amerika Serikat maupun di luar Amerika Serikat terutama lembaga yang menginvestasikan uangnya melalui instrument lembaga keuangan besar di Amerika Serikat. Krisis yang melanda Amerika Serikat telah berdampak pada melambatnya laju pertumbuhan Negara dan berpengaruh keseluruh Negara didunia. Disinilah krisis ekonomi global bermula. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah menurunnya volume eksporimpor perdagangan di bidang pertanian Indonesia-Brazil 2009, dengan indikator: 1. Tertekannya kinerja ekspor akibat anjloknya harga berbagai komoditas ekspor berdampak cukup kuat bagi volume perdagangan Indonesia Brazil. 2. Turunnya volume perdagangan Indonesia dan Brazil sebesar -18,47% dari 2.368.089,6 dan pada tahun 2008 menjadi 1.975.363,8 pada tahun 2009. 3. Indonesia merupakan salah satu produsen kopi utama di Brasil. Selama krisis ekonomi global permintaan dan harga kopi didunia menurun sehingga permintaan ekspor dan harga kopi di Indonesia pun menurun. Harga kopi di pasar internasional turun dari US$3.800 per metrik ton sebelum krisis menjadi US$3.200 per metrik ton. Brazil merupakan salah satu penghasil kedelai. Salah satu impor pertanian dari Brazil yang

14

mengalami penurunan yaitu kedelai. Kedelai merupakan produk yang paling penting bagi ekspor pertanian Brasil, akuntansi penurunan sebesar 26% dari total ekspor produk pertanian.

1.6 Defenisi Konsepsional Dalam pembahasan penelitian ini penulis menggunakan beberapa konsep yang akan mendukung penjelasan dan penjabaran masalah yang diteliti. Konsep konsep ini juga membantu memahami keselarasan rumusan masalah, jawaban penilitian dan kerangka teori. Hubungan bilateral yaitu bentuk hubungan kerjasama antara satu Negara dengan Negara atau blok Negara lainnya, yang mana Negara-negara sahabat tersebut berada di benua yang berbeda. Misalnya kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Negara-negara Amerika Latin (Brazil) Krisis Ekonomi Global: merupakan peristiwa di mana seluruh sektor ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia. Ini dapat kita lihat bahwa negara adidaya yang memegang kendali ekonomi pasar dunia yang mengalami keruntuhan besar dari sektor ekonominya. Bencana pasar keuangan akibat rontoknya perusahaan keuangan dan bank-bank besar di Negeri Paman Sam (Amerika Serikat). 14 Subprime mortgage: atau dalam istilah asing disebut dengan subprime lending, atau sering disebut B-Paper (surat utang peringatan B), nearprime (mendekati prima) atau pinjaman, adalah suatu istilah yang digunakan pada
14

http://home.howstuffworks.com/real-estate/subprime-mortgage.htm [diakses 29 April 2012]

15

praktek pemberian kredit rumah yang diberikan kepada pinjaman (debitur) yang tidak memenuhi persyaratan kredit untuk diberikan pinjaman dan memiliki resikotinggi untuk unfault (gagal). Resiko tinggi ini dikarenakan debitur memiliki profil pinjaman yang lemah rekam jejaknya atau memiliki karakteristik lain yang dapat diasosiasikan dengan tingginya kemungkinan untuk default, seperti : pendapatan yang rendah.15 Ekspor adalah Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain.16 Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain 17 1.7 Defenisi Operasional Defenisi operasional adalah serangkaian yang mendeskripsikan kegiatan yang harus dilakukan kalau hendak mengetahui eksistensi empiris atau derajat empiris suatu konsep. Dengan kata lain, definisi operasional dapat juga berarti penjabaran prosedur dari pengujian yang memberikan kriteria bagi penerapan suatu konsep secara empiris.18 Hubungan bilateral Indonesia dan Brazil telah berlangsung lama dan terjalin dengan baik seiring dengan kerjasama kedua negara itu di berbagai bidang, seperti ekspor-impor dibidang pertanian. Krisis ekonomi global berdampak pada menurunnya ekspor-impor pertanian Indonesia Brazil tahun 2009.

15 16

ibid http://score.rims.k12.ca.us/score_lessons/market_to_market/pages/exportsimports.html [diakses 19 April 2012] 17 ibid


18

Masoed, Op. Cit., Hal. 78.

16

1.8

Metodologi Penelitian 1.8.1 Metode Penelitian

Dalam penulisan proposal ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yakni penelitian yang melihat hubungan dua variabel sebagai pola sebab-akibat dari sebuah gejala yang diteliti secara ilmah.. Penelitian ini bersifat study case (studi kasus), dimana peneliti melihat fenomena dan gejala atas sebuah peristiwa spesifik dari sebuah hubungan transnasional dengan gambaran fenomena atau gejala yang detail terkait masalah sosial yang diteliti berdasarkan situasi yang tengah terjadi. Robert K. Yin melihat dari segi strategi studi kasus, ada tiga tipe sudi kasus penelitian sosial yaitu explanatory casce study, descriptive case study, and explanatory case. Descriptive case study bersifat pemaparan dan bertujuan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) lengkap tentang keberadaan komunitas tertentu yang berdiam di tempat tertentu, atau mengenai gejala sosial tertentu atau peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat.19 1.8.2 Teknik Pengumpulan Data

Pemilihan metode penelitian dalam tulisan ini berimplikasi pada teknik pengumpulan datanya, yakni teknik library research. Teknik mengumpulkan data dengan riset perpustakaan, data-data yang diambil sebagai referensi berasal dari buku buku, jurnal, surat kabar, dan tulisan lainnya yang mendukung kelengkapan data bagi penulis. Selain itu, untuk menutupi keterbatasan data yang

19

Robert K. Yin. Case Study: Design and Methods. London: SAGE Publication. 1989, hal. 17.

17

ada dari buku-buku, penulis juga menggunakan sarana internet untuk mendapatkan data yang relevan dengan pembahasan penelitian ini. 1.8.3 Ruang Lingkup Penelitian

Penulis mengambil batasan-batasan dalam permasalahan dalam penelitian ini yaitu Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap ekspor-impor Indonesia Brazil dibidang pertanian tahun 2008-2009.

1.9

Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan Bab ini akan memberikan tentang penjelasan latar belakang masalah, perumusan masalah penelitian, manfaat dan tujuan penelitian, kerangka teori, hipotesa dan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. BAB II : Gambaran umum hubungan bilateral Indonesia dan Brazil Bab ini menggambarkan tentang hubungan Indonesia Brazil BAB III : Krisis Ekonomi Global tahun 2008-2009 Bab ini menjelaskan tentang variable independent dari penelitian dan membahas tentang penyebab terjadinya krisis ekonomi global tahun 2008. BAB IV:Menurunnya volume ekspor-impor perdagangan di bidang pertanian Indonesia-Brazil Bab ini akan membahas mengenai menurunya volume ekspor-impor dibidang pertanian Indonesia Brazil tahuun 2009 yang diakibatkan oleh krisis global.

18

BAB V : Penutup Bab ini akan menjelaskan mengenai simpulan yang didapat dari penelitian dan juga disertai oleh batasan-batasan penulis dan saran dari penulis.

19

REFERENSI Buku : Jermadu, Aleksius, Politik Global dalam Teori dan Praktek (Bandung: Graha Ilmu, Parahiangan) Mochtar Masoed., Ilmu Hubungan Internasional : disiplin dan metodelogi. Jakarta : LP3ES, 1994 Robert K. Yin. Case Study: Design and Methods. London: SAGE Publication. 1989 T. A Coulombis dan J. H Wolfe, Pengantar Hubungan Internasional, Keadilan dan Power. Bandung: Putra A Bardin. 1990

Website : Dampak Krisis Keuangan Internasional Brasil (ISPA) tersedia di

<http://www.realinstitutoelcano.org/wps/portal/rielcano_eng/> [diakses 12 April 2012]. Kemitraan Strategis Indonesia Brazil, tersedia di

<http://www.tabloiddiplomasi.org/previous-isuue/43-desember-2008/261kemitraan-strategis-indonesia-brazil.html> [diakses 12 April 2012]. Hubungan Bilateral Indonesia dan Brasil. Terdapat di

<http://fealac.kemlu.go.id> [diakses 13 April 2012]


20

Ekspor pertanian Brasil mengalami penurunan sebesar 9,8% pada tahun 2009<http://news.xinhuanet.com/fortune/201001/09/content_12781201.htm > [diakses 13 April 2012] Dahlan Iskan. Jluntrungan Krisis Subprime di Amerika Serikat. Terdapat di http://jurnal-ekonomi.org [diakses pada 14 April2012] The Conscience of A Liberal. Terdapat di

<http://www.krugman.blogs.nytimes.com> [diakses 15 April2012)

http://home.howstuffworks.com/real-estate/subprime-mortgage.htm [diakses 29 April 2012]

http://score.rims.k12.ca.us/score_lessons/market_to_market/pages/exportsimports .html [diakses 29 April 2012]

21

22

Anda mungkin juga menyukai