Anda di halaman 1dari 9

]

Rabu, 23 Maret 2011

Pendapatan Nasional Indonesia


Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional 1. Produk Domestik Bruto (GDP) Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. 2. Produk Nasional Bruto (GNP) Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. 3. Produk Nasional Neto (NNP) Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil. 4. Pendapatan Nasional Neto (NNI) Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll. 5. Pendapatan Perseorangan (PI) Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, 6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional Diposkan oleh Wahyu Agung N di 10:08 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan. Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi). Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor ( )

RINGKASAN
Beberapa orang ahli Ekonomi Indonesia meramalkan bahwa pada tahun 2030 pendapatan perkapita Indonesia US $ 18,000. Indonesia masih tertinggal dari beberapa negara ASEAN lainnya seperti Malaysia yang memiliki pendapatan perkapita US $ 6,220, Thailand US 2,990, karena saat ini income perkapita kita hanya US $ 1,946. sangat disayangkan karena secara kuantitas negara kita lebih kaya Sumber Daya Alam (SDA) dari pada mereka. Apa yang salah dengan Indonesia. Salah satu cara meningkatkan pendapatan penduduk adalah dimulai dari kita yaitu dengan meningkatkan pendapatan kita masing-masing. Salah satunya adalah dengan mengembangkan peluang usaha, kreatif di sekitar kita. Diharapkan dengan meningkatnya pendapatan kita maka atomatically atau secara otomatis meningkatkan income perkapita

nasional. Sehingga mimpi untuk meningkatkan pendapatan penduduk hingga US $ 18,00 dapat tercapai bahkan sebelum tahun 2030. Dalam upaya mengembangkan sebuah usaha kreatif, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Hal hal tersebut merupakan tahap dan modal awal pengembangan usaha tersebut, yaitu : A. Personal Development Yaitu pengembangan kepribadian yang merupakan faktor penting dalam upaya pemanfaatan sebuah peluang usaha kreatif. 1. Berani berfikir positif dan percaya diri 2. Budaya senang berkreasi bukan berkompetisi 3. Pandai memanfaatkan peluang 4. Konsisten 5. Bertanggung jawab 6. Semangat bersyukur Enam Personal Development di atas sangat penting penanamannya terhadap yang ingin mengambangkan sebuah usaha kreatif. Personal Development merupakan faktor internal yang akan memberi motivasi dan semangat dalam berkarya mengembangkan peluang usaha kreatif di sekitar kita. Selain faktor inner ada juga faktor outer yang penting sekali peranannya dalam dunia usaha. Faktor-faktor tersebut tercakup dalam outer factors yang akan menjadi modal kedua yang berasal dari luar diri kita. B. Outer Factors Outer faktors yang dimaksud adalah :

1. Governments role (peranan pemerintah) Kebijakan-kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah sangat berpengaruh terhadap setiap usaha baik besar, menengah, ataupun usaha kecil, pemerintah yang mengatur perundang-undangan dan perijinan pendirian usaha. 2. Global Bussiness Blobal Bussiness merupakan faktor-faktor internasional yang sangat berpengaruh terhadap kestabilan usaha. Beberapa di antaranya adalah turunnya nilai Rupiah (Rp) terhadap Dollar Amerika (US $), kebijakan Internasional, Harga Minyak Dunia, dan lainlain. Hal-hal tersebut sangat mempengaruhi perkembangan usaha yang akan kita rintis, sehingga hal-hal tersebut harus kita perhatikan secara seksama. C. Hambatan dan Penyelesaiannya Beberapa hambatan yang paling umum muncul dan menjadi masalah dalam dunia usaha di Indonesia, yaitu : 1. Kurang Permodalan (Modal Kerja dan Investasi) Beberapa solusinya, adalah : a. Swadana b. Bantuan Pemerintah c. Pinjaman Bank d. Perusahaan Rekanan 2. Kesulitan dalam Pemasaran Solusinya adalah kita harus survey pasar dan memperbanyak relasi 3. Persaingan Usaha Ketat

Solusinya dengan memperbaiki mutu dan usahanya harus kreatif dari yang lain 4. Kesulitan Bahan Baku Kerja sama harus dijalin dengan perusahaan lain yang sejenis sehingga tidak ada monopoli penguasaan bahan baku. 5. Kurang Teknis Produksi dan keahlian Kita harus membaca buku-buku tentang dunia usaha dan mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan yang berkaitan dengan dunia usaha 6. Ketrampilan manajerial Kurang Kita harus banyak belajar dari buku atau pada orang yang lebih ahli. 7. Kurang Pengetahuan Manajemen Keuangan Solusinya kita harus rajin membaca buku tentang manajemen keuangan.s elain itu kita juga harus senang mengikuti seminar-seminar, pelatihan-pelatihan, atau kursus manajemen. 8. Iklim Usaha Kurang Kondusif Hal ini disebabkan oleh sulitnya perijinan, aturan (peraturan perundang-undangan, dan lain-lain. Cara mengatasinya adalah dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah. D. Contoh-Contoh Usaha Kreatif Semua perusahaan besar awalnya pasti dari usaha kecil yang kreatif. Usaha-usaha tersebut menjadi besar karena menguasai dan mengerti kebutuhan pasar. Sebagai contoh perusahaan motot Honda dan Perusahaan Microssoft dari Amerika, kedua perusahaan tersebut berhasil menguasai pasar karena tahu akan adanya peluang. Tidak hanya perusahaan-perusahaan besar, perusahaan-perusahaan kecil pun akan berkembang bila sanggup menguasai pasar karena lebih kreatif, lebih baik kualitas dan kuantitasnya dari yang

lain. Contohnya : usaha fotocopy akan lebih maju di lingkungan kampus dari pada di lingkungan perumahan. Beberapa contoh usaha yang mungkin dapat dikembangkan yaitu : 1. 2. 3. 4. Usaha Paket Cleaning Service Usaha Paket Masak Pemanfaatan Gula Merah Daur ulang sampah plastik Dari semua uraian tersebut di atas diharapkan dapat menjadi motivasi bagi bangsa Indonesia untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha kreatif yang ada, sehingga pendapatan perkapita penduduk naik. Dengan naiknya pendapatan perkapita penduduk maka secara otomatis akan meningkatkan kesejahteraan pendduduk itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selamat! Pendapatan perkapita penduduk Indonesia menembus angka US $ 18,000 atau sekitar Rp. 180.000.000,00 per tahun. Angka tersebut jauh diatas beberapa negara ASEAN lainnya seperti Malaysia yang hanya memiliki pendapatan perkapita penduduk US $ 6,220, atau Thailand dengan pendapatan perkapita penduduknya US $ 2,990. Rekor tersebut hampir menyamai Korea Korea yang memiliki income perkapita penduduk US $ 20,000, meskipun masih jauh di bawah Jepang, Australia, dan Amerika yang memiliki pendapatan perkapita penduduk di atas US $ 30,000. Itulah topik terhangat yang dicatat di halaman surat kabar nasional pada tahun 2030. itupun hanya prediksi beberapa ahli yang mengabaikan peningkatan pendapatan beberapa negara lain di atas yang memang memiliki pendapatan perkapita seperti apa yang tertulis saat ini. Dengan berbangga hati kita harus mengakui bahwa pendapatan perkapita penduduk Indonesia hanya US $ 1,946 pada tahun 2007, jauh di bawah Jepang US $ 34,189, Amerika US $ 43,444, Australia US $ 50,000, dan Singapura US $ 29,320.

Untuk menembus angka US $ 18,000 bangsa Indonesia harus bekerja ekstra keras. Sistem perekonomian yang carut marut harus segera di perbaiki. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama mewujudkan tatanan perekonomian yang merata dan berkeadilan sosial. Itulah masalah berat yang dihadapi bangsa ini. Semua itu akan mustahil tercapai jika perubahan tidak diawali dengan meningkatkan pendapatan pada level yang paling rendah, yaitu level rumah tangga. Oleh karena itulah karya tulis ini dibuat dengan tujuan sebagai motivasi dan inspirasi tiap-tiap anggota masyarakat agar mampu meningkatkan pendapatan dengan cara kreatif dan inspiratif. Karya tulis ini berisi beberapa metode dan tahap dalam memanfaatkan peluang usaha kreatif dan beberapa contoh usaha yang akan menjadi bagian dari tujuan penulisan karya sederhana ini, yaitu inspirasi. Bangsa indonesia sangat terkenal sebagai bangsa yang kreatif dari segi budaya, tetapi tidak kreatif dalam segi pemenuhan kebutuhan hidup ekonomi. Bangsa Indonesia saat ini lebih senang disebut sebagai bangsa yang konsumtif yang hanya mampu memakai bukan membuat, mampu membeli bukan menjual. Meskipun sebenarnya kita mampu menjadi bangsa yang produktif. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan peluang usaha kreatif yang ada disekitar kita untuk meningkatkan pendapatan kita masing-masing. Kalau kita telaah dengan cermat dan seksama banyak sekali peluang-peluang usaha kreatif yang semestinya mampu dikembangkan setiap orang tanpa memandang latar belakang sosial seperti kaya, miskin, tingkat pendidikan, dan lain-lain. Hanya saja kita yang selalu di butakan oleh kemalasan dan rasa psimistis, sehingga peluangpeluang tersebut tidak pernah tersentuh. B. Gagasan Utama Karya tulis ini berisi tahap dan metode yang harus diterapkan dalam upaya memanfaatkan peluang-peluang usaha kreatif di sekitar kita. Tahap yang pertama adalah Personal Development yaitu tahap pengembangan pribadi yang menyangkut metode-metode dalam menyemangati, memberi inspirasi, memacu pikiran positif, dan bertindak dengan benar saat menemukan sebuah peluang usaha kreatif yang ingin dikembangkan. Selain itu juga terdapat tahap pemanfaatan dan inspirasi pengaruh outer factor (faktor-faktor ekstern) dalam mengembangkan peluang usaha kreatif tersebut.

Di samping itu, karya tulis ini juga menyajikan beberapa contoh peluang usaha kreatif yang belum dikembangkan dan yang telah mencapai taraf usaha kreatif yang sukses. Contohcontoh tersebut di harapkan dapat memberi inspirasi kepada semua pembaca Karya Tulis ini sehingga mampu mengembangkan setiap peluang yang ada di sekitar mereka. C. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan karya tulis ini menyangkut beberapa hal, diantaranya : 1. Memberi motivasi dan inspirasi kepada bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat agar mampu meningkatkan pendapatan 2. Menyadarkan setiap pribadi bangsa Indonesia agar mampu membaca, memahami, dan mengembangkan setiap peluang usaha kreatif yang ada di sekitar kita. 3. Menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang produktif dengan merubah pola hidup konsumtif menjadi proaktif 4. Mengubah pola pikir bangsa Indonesia yang psimistis menjadi optimistik 5. Menjadikan setiap pribadi manusia Indonesia menjadi pribadi yang kreatif dan inspiratif. Dari tujuan-tujuan tersebut diatas, diharapkan Karya Tulis ini juga akan menghasilkan banyak manfaat,beberapa di antaranya : 1. Manusia Indonesia tumbuh menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan indpiratif 2. Tercipta banyak lapangan pekerjaan dengan dimanfaatkannya peluang-peluang usaha kreatif yang ada 3. Pendapatan (income) perkapita bangsa Indonesia meningkat dengan meningkatnya pendapatan penduduk 4. Pemanfaatan SDA dan SDM yang optimal 5. Kerjasama yang baik antara pemerintah baik antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan keadilan sosial dalam bidang ekonomi. D. Metode Penulisan

Penulisan karya tulis ini menggunakan Metode wawancara dan kutipan beberapa buku sumber dalam pengumpulan, penganalisisan, dan pengolahan data / informasi yang dibutuhkan. Selain itu penulisan karya tulis ini juga menggunakan pendekatan intuitif beberapa tokoh untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. Karyatulis yang cukup sederhana ini merupakan hasil pemikiran yang divergen dan memungkinkan adanyan keterbukaan dalanm setiap metode dan analisis penyelesaian masalah, untuk itu dikembangkan oleh siapapun yang lebih berkompeten dalam bidang ini. Karya tulis ini juga ditulis dengan metode yang fleksibel mengikuti perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai