Anda di halaman 1dari 1

REKONSTRUKSI LINGKUNGAN PENGENDAPAN DAN PENENTUAN UMUR BERDASARKAN FORAMINIFER

Written by admin Monday, 24 January 2011 02:58 - Last Updated Monday, 24 January 2011 03:03

Abstrak Skripsi Indriani Fadilestari

Formasi Wonosari di Kecamatan Panggang tersusun oleh sebagian besar batuan karbonat yang berupa batugamping terumbu maupun batugamping berlapis. Studi rekonstruksi dilakukan untuk menentukan kisaran lingkungan pengendapan dan umur relatif pada saat pengendapan terjadi. Pengelompokan fasies dilakukan pada tiga jalur pengukuran stratigrafi, yakni jalur A, jalur B dan jalur C. Penentuan umur relatif diperoleh dari analisa petrografi conto sayatan tipis yang dikelompokan kedalam biozonasi berdasarkan zona selang dari foraminifera besar yang dijumpai di seluruh jalur pengukuran stratigrafi di daerah penelitian. Jalur A tersusun oleh 7 litofasies, jalur B tersusun oleh 10 litofasies dan jalur C tersusun oleh 5 litofasies. Berdasarkan zona selang, biozonasi di daerah penelitian terbagi menjadi biozonasi Austrotrillina howchini, Amphistegina quoyii dOrbigny, Miogypsina spp., dan Palaeonummulites Batugamping Formasi Wonosari di daerah penelitian terendapkan pada lingkungan reef platform margin, dengan sub-lingkungan back reef lagoon pada jalur stratigrafi A dan B dan sub-lingkungan reef front pada jalur stratigrafi C. Berdasarkan kumpulan dari fosil foraminifera besar yang dijumpai, umur Formasi Wonosari di daerah penelitian mungkin berkisar antara pertengahan Miosen Awal hingga Miosen Akhir. Pada biozonasi Austrotrillina howchini terjadi peningkatan pemukaan air laut global, fasies di daerah penelitian menunjukan terjadinya penurunan ukuran butir yang mengindikasikan peningkatan permukaan air laut secara lokal. Pada biozonasi Amphistegina quoyii dOrbigny terjadi penurunan permukaan air laut global, fasies yang dihasilkan mengalami peningkatan ukuran butir menunjukan penurunan permukaan air laut secara lokal. Pada biozonasi Amphistegina quoyii dOrbigny mungkin terjadi penurunan dasar cekungan akibat fase release pada rezim kompresi yang berlangsung sehingga ruang akomodasi selalu tersedia pada saat terjadi pengendapan. Pada biozonasi Miogypsina spp., terjadi penurunan permukaan air laut global, secara lokal fasies yang dihasilkan mengindikasikan terjadinya peningkatan permukaan air laut yang mungkin disebabkan oleh penurunan dasar cekungan yang dihasilkan oleh fase release pada rezim kompresi yang berlangsung pada Miosen Tengah. Pada biozonasi Palaeonummulites terjadi penurunan permukaan air laut secara global, fasies yang dihasilkan mengalami peningkatan ukuran butir yang mengindikasikan adanya penurunan permukaan air laut secara lokal.

1/1

Anda mungkin juga menyukai