Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt, karena hanya dengan kehendak dan curahan

kasih sayangNya penyusun dapat menyelesaikan makalah pemasangan pompa ini. Dengan segala kerendahan hati, praktikan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu

terselesaikannya laporan ini. Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari akan kekurangan yang terdapat dalam laporan ini. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka praktikan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan isi laporan ini.

Makassar, 9 April 2012 Penulis,

DAFTAS ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1 DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN Tinggi-Tekan Pompa .............................................................................. 4 Kapasitas Pompa ..................................................................................... 8 Cairan Yang Dialirkan ............................................................................ 10 Sistem Pemipaan ..................................................................................... 13 Karakteristik Instalasi ............................................................................. 23 BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 26 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27

BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Tugas suatu pompa itu adalah membawa cairan yang berada didalam suatu instalasi yang diberikan, dari suatu ketinggian jalannya keluar. Pompa sangat dibutuhkan oleh siapapun. Baik digunakan dalam rumah tangga maupun kalangan industri. Ada beberapa jenis pompa yaitu pompa sentrifugal, pompa rotari, pompa sumur dalam, dan pompa resiprocation. Pomopa sentrifugal merupakan pompa yang paling banyak digunakan. Dalam pemasangan pompa banyak hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakuakan instalasi. Instalasi pompa yang tidak memperhatikan hal-hal penting dapat mempengaruhi kinerja dari pompa itu sendri, bahakan umur pemakaian pompa akan singkat. b. Tujuan 1. Untuk mengetahui hal-hal penting sebelum melaksanakan instalasi pompa.

BAB II PEMBAHASAN Selama perencanaan sistem pemompaan ada sejumlah elemen yang harus diperhatikan tanpa memandang kelas dan jenis pompa apa yang dipilih untuk instalasi tersebut. Elemen ini termasuk tinggi-tekan, kapasitas, sifat cairan yang dipompakan, pemipaan, dan penggerak. Jadi, secara umum pembahasan salah satu faktor ini sama-sama berlaku untuk pompa sentrifugal, rotari atau torak. A. Tinggi-Tekan Pompa 1. Tekanan Tiga istilah teknan yang muncul dari persoalan pemompaan-tekanan absolut, barometer, dan pengukuran. Istilah keempat, vakum, dipakai untuk instalasi yang beroperasi dibawah tekanan atmosfer, akan tetapi istilah teknanan dalam pengertian yang sama dengan ketiga istilah yang pertama. Tekanan absolut merupakan tekanan diatas tekanan nol absolut. Tekanan absolut ini dapat saja berada di atas atau dibawah tekanan yang ada pada titik yang sedang diperhatikan. Tekanan barometer merupakan tekanan atmosfer pada tempat yang sedang diperhatikan dan akan bervariasi sesuai ketinggian dan kondisi iklimnya. Tekanan pengukuran merupakan tekanan diatas tekanan atmosfer pada tempat tekanan tersebut diukur. Vakum merupakan tekanan pengukuran yang negatif.

2. Tinggi-tekan Kolom air atau cairan lain didalam pipa vertikal akan mengerjakan tekanan pada permukaan mendatar bagian bawah pipa. Tekanan ini dapat dinyatakan dalam pound per inch persegi (psi) atau besar ft kolom cair yang akan memberikan tekanan yang sama pada permukaan. Tinggi kolom yang menghasilkan tekanan ini disebut tinggi-tekan pada permukaan tersebut.

Gambar 1. Istilah tinggi-tekan dalam pemompaan. 3. Tinggi-Tekan Statis Pada penggunaan pompa, tinggi kolom cair yang bekerja pada sisi hisap atau sisi buang sring disebut tinggi-tekan statis (static head) pada sisi masuk dan sisi keluar dan dinyatakan dalam besaran ft cairan. 4. Tekanan Uap Tekanan uap merupakan faktor yang penting pada kondisi hisap pompa yang mengalirkan semua jenis cairan. Pada setiap jenis pemompaan tekanan pada setiap titik tidak boleh dikurangi menjadi dibawah tekanan uap pada

temperatur cairan tersebut karena cairan akan membentuk uap yang akan mengurangi aliran cairan sama sekali kedalam pompa. 5. NPSH yang tersedia NPSH yang tersedia ini adalah fungsi sistem itu sendiri-tinggi tekan atau tinggi angkat hisapnya. NPSH yang tersedia dapat diubah untuk memenuhi kebutuhan npsh pompa untuk mendapatkan operasi yang memuaskan, bila perubahan itu dapat dilakukan pada pemipaan, paras suplai cairan, dan lainlain. 6. NPSH yang dibutuhkan Ini merupakan fungsi desain pompa dan bervariasi dari satu pembuat kepembuat lainnya, diantara model yang berbeda yang dihasilkan suatu pabrik dan dengan kapasitas dan kepesatan pompa tersebut. 7. Kavitasi Dengan tinggi angkat hisap yang berlebihan tingginya atau dengan npsh yang tidak mencukupi, kavitasi dapat terjadi pada instalasi pemompaan. Bila pompa beroperasi pada tinggi-angkat yang berlebihan, tekanan hisap yang rendah akan dihasilkan pada sisi masuk pompa. Tekanan berkurang hingga kevakuman dapat terjadi dan cairan berubah menjadi uap bila tekanan didalam pipa lebih rendah daripada tekanan uap cairan. Aliran cairan kedalam pompa akan berhenti. Ini dikenal sebagai titik putus karena batas kapasitas pada tekanan sisi masuk ini telah dicapai. Pompa sedang mendekati kondisi operasi yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan.

Gambar 2. Masalah kavitasi Karena setiap pompa dapat saja mengalami kavitasi, pemilihan pompa dan perencanaan instalasi haruslah dilakukan dengan hati-hati. Untuk pompa sentrifugal, Fairbanks, Morse & Co, menyatakan bahwa kelima kondisi berikut sedapat mungkin harus dihindarkan: a. Tinggi-tekan jauh lebih rendah dari tinggi-tekan pada efisiensi pompa maksimum. b. Kapasitas jauh lebih besar daripada kapasitas pada efisiensi pompa maksimum. c. Tinggi-angkat hisap yang lebih tinggi atau tinggi-tekan positif lebih rendah dari yang disarankan oleh pabrik pembuat pompa. d. Temperatur cairan yang lebih tinggi dari temperatur kerja sistem yang sebelumnya telah dirancang
7

e. Kepesatan yang lebih tinggi dari yang disarankan oleh pabrik pembuat pompa itu. 8. Sifon Satu cara untuk mengurangi tinggi-tekan total suatu pompa beroperasi ialah dengan memakai sifon pada jaringan buang. Gambar 3 menunjukkan contoh susunan sifon untuk pemipaan air sirkulasi kondensor. Dengan sambungan yang sesuai, sifon dapat mengurangi masukan daya yang diinginkan untuk mengalirkan aliran yang diketahui.

Gambar 3. Kondensat dengan pemasangan sifon B. Kapasitas Pompa Pada instalasi yang kegagalan pemasokan cairannya dapat

membahayakan kehidupan, peralatan, atau keselamatan, dua pompa dapat dipasang secara paralel sepanjang waktu. Masing-masing pompa dinilai untuk kebutuhan operasi maksimum dan mengatasi sendiri bila unit lain tidak bekerja. Ada kerugian pada kasus ini, yaitu:

Karena kedua pompa beroperasi pada 50 % dari kapasitas terujinya atau kapasitas yang lebih kecil lagi, tinggi-tekan yang dihasilkan akan melebihi tinggi-tekan yang dibutuhkan sistem, dan piranti pencekik harus dipasang pada sisi buangnya bila kedua pompa beroperasi pada kepesatan konstan Umur pemakaian pompa itu bisa lebih singkat. Pemanasan berlebih dapat terjadi bila alirannya menurun hingga harga yang terlalu rendah. Sekalipun terdapat kekerangan, ada instalasi-instalasi dimana faktor keamanan tambahan yang diberikan dua pompa yang sama menjadikan pemakaiannya lebih menguntunkan. Dalam memilih pompa, perlu diperhatikan beberapa hal bila tinggi-tekan berubah pada saat unit dengan jumlah yang lebih sedikit beroperasi: Memilih ukuran penggerak untuk daya yang dibutuhkan pada jangka tinggitekan pengoperasian pompa-pompa. Bila operasi yang agak lama pada kapasitas yang kecil mengakibatkan menurunnya tinggi-tekan total, memilih pompa sedemikian rupa sehingga efisiensi maksimumnya pada tinggi-ankat pengoperasian rata-rata. Dengan tinggi-tekan total yang rendah, pompa sentrifugal akan mengalirkan kapasitas yang lebih besar. Ini berarti tinggi-tekan hisap positif bersih (NPSH) yang lebih rendah disebabkan oleh gesekan yang bertambah besar pada jaringan hisap, menyebabkan tinggi-tekan hisap menurun atau tinggi-angkat hisap bertambah besar.

C. Cairan Yang Dialirkan Cairan yang dialirkan oleh pompa mempengaruhi tinggi-tekan dan kapasitas operasi yang dilakukan pompa tersebut, masukan daya yang dibutuhkan oleh pompa, dan bahan konstruksi yang harus dipakai untuk menjamin diperolehnya umur pompa yang memuaskan. Empat kelas cairan, selain air, dijumpai pada persoalan pemompaan, yaitu kental, cairan yang mudah menguap, bahan-bahan kimia, dan cairan yang mengandung bahan padat dalam bentuk suspensi. Semuanya membutuhkan pengkajian yang berhati-hati, karena untuk mengalirkannya dapat menimbulkan persoalan-persoalan yang sulit dalam pemilihan, pembuatan, dan pemakaian pompa. 1. Cairan Kental Kekentalan merupakan satu dari sifat yang membutuhkan pertimbangan sewaktu memompakan cairan yang kental. Sifat lain adalah garivitasi spesifik cairan. Untuk pemompaan yang biasa, kekentalan dapat dianggap sebagai ukuran gesekan dalam cairan yang menghasilkan tahanan terhapad aliran melalui pipa, katup, pompa, dan lain-lain. Walaupun banya unit kekentalan yang berbeda diapakai, pada umumnya para perancang menggunakan tiga unit, yaitu: Saybolt second universal (SSU), centistoke (kekentalan kinematik), atau centipoises (kekentalan absolut). Cairan yang mengalir melewati pipa kita kenal degan laminer ataiu turbulent, tergantung pada kecepatan aliran, diameter pipa, kekentalan cairan, dan kerapatan massa. Untuk setiap cairan dan pipa, keempat faktor ini kita

10

nyatakan dalam bilangan tanpa dimensi yang disebut dengan bilangan Reynolds. Cairan kental dapat mempengaruhi kinerja pompa sentrifugal dalam tiga hal: a. Pompa akan menghasilkan tinggi-tekan yang lebih rendah dibandingkan dengan bila yang dipompakan air b. Kapasitas pompa akan berkurang bila yang dipompakan cairan yang kekentalannya menengah atau tinggi. c. Masukan daya yang dibutuhkan lebih besar. 2. Cairan Yang Mudah Menguap Gasolin, minyak tanah, nafta, dan cairan-cairan serupa yang umumnya dikelaskan sebagai cairan yang mudah menguap karena cairan ini akan segera menguap pada temperatur dan tekanan atmosfer. Akan tetapi, setiap cairan yang berada atau dekat dengan tempertur didihnya bukanlah suatu kondisi yang mudah menguap dan dapat dikelaskan sebagai bahan yang mudah menuap sejauh pengaruhnya terhadap pompa diperhatikan. Persoalan utama yang dihadapi dalam pemompaan cairan yang mudah menguap ini ialah persoalan yang menyangkut tinggi-tekan hisap positif bersih. Penguapan pada sisi buang pompa jarang merupakan suatu persoalan karena biasanya tekanan cukup tinggi untuk menghasilakan titik didih yang tinggi. 3. Bahan Kimia Banyak cairan asam dan basa dipompakan oleh semua kelas pompa. Dibandingkan dengan air, cairan ini lebih sulit dipompakan karena cairan tadi

11

malakukan korosi atau merusak berbagai bagian pompa, yang mengurangi umur pompa tersebut. Umunya ada delapan faktor yang mempengaruhi pemilihan bahan untuk pompa: temperatur cairan, tinggi-tekan pertingkat tekanan buang, faktor beban, pompa, sifat abrasi bahan padat yang tersuspensi didalam cairan, ketahan korosi logam, aksi elektrokimia, dan pertimbanganpertimbangan struktural. Pada penggunaan tertentu misalnya pemrosesan makanan-poselin, kaca, dan bahan sintesis tertentu dapat dipakai untuk konstruksi pompa sebab bahanbahan tersebut lebih sesuai untuk kebutuhan pemompaan. Bila pompa harus mengalirkan cairan pada temperatur yang sangat rendah, rumah pompa atau silinder sering dibuat dari besi cor paduan atau baja cor karena biasanya akan menjadi rapuh pada temperatur rendah. Untuk mengalirkan elektrolit kuat, umumnya disarankan pemakaian pompa yang serba besi. 4. Bahan Padat Dalam Suspensi Agaknya cairan yang paling sulit untuk dialirkan dengan memuaskan didalam pompa-pompa dari jenis manapun adalah cairan yang mengandung air selokan, bubur kertas, slurry, pasir, dan berbagai jenis makanan. Akan tetapi, banyak instalasi yang berhasil dari berbagai kelas pompa untuk keperluan ini menunjukkan bahwa pemilihan untuk penggunaan yang cermat akan memberikan tinggia-tekan dengan kapasitas yang di inginkan, serta umur pompa yang panjang. Sekarang ini, dengan demikian banyaknya desain pompa khusus yang tersedia, relaitif mudah untuk memilih sebuah unit untuk

12

penggunaan khusus dan mengetahui bahwa unit itu akan berkerja untuk periode yang lama tanpa banyak mengalami gangguan. Petimbangan tambahan diperluakan untuk instalasi pompa yang mengalirkan cairan mengandung bahan padat dalam bentuk suspensi. Ini merupakan kecepatan jatuh atau harga-harga pengendapan hidrolik yang perlu untuk mencegah bahan-bahan padat itu tidak mengendap dan berkumpul di bagaian bawah pipa. Dalam memilih kecepatan pada pipa hisap dan pipa buang, upaya-upaya harus dulakuakan untuk melihat bahwa cairan akan mengalir sedemikan rupa sehingga bahan padat bergerak ditengah atau mendekati pertengahan pipa. Pompa sentrifugal, agaknya merupakan kelas yang paling banyak dipakai untuk mengalirkan bubur kertas dan cairan yang serupa, biasanya menghasilkan tinggi-tekan dan mengalirkan kapasitas yang lebih sedikit dibandingkan bila pompa ini menglirkan air bersih. D. Sistem Pemipaan Pemipaan untuk pompa dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori besar yaitu : jaringan hisap, jaringan buang, dan jaringan bantu. Karena pada banyak instalasi, tinggi-tekan yang harus dihasilkan pada prinsipnya merupakan fungsi tahanan pipa. Keberhasilan atau kegagalan setiap sistem pemompaan biasanya merupakan fungsi langsung dari derajat kesesuaian pemipaan. 1. Pemipaan Sisi Hisap Dari segi kepentingannya, pemipaan sisi hisap agaknya sedikit lebih penting kalau dibandingkan dengan pemipaan sisi buang karena lebih sedikit kesukaran yang serius dapat terjadi akibat jaringan pipa buang yang ukurannya

13

tidak tepat dibandingkan dengan pipa-pipa hisap. Npsh yang tidak cukup, ketidak stabilan hidrolik dengan pembentukan pusaran yang cenderung untuk menimbulkan getaran, kebisingan, kavitasi, dan keausan bantalan yang berlebihan merupakan sebagian dari gangguan-gangguan yang dialami dengan pemipaan sisi hisap yang tidak didesain dengan baik. Yang lainnya antara lain kapasitas yang berkurang, palu air, pemanasan lebih pompa, dan umur bagian yang beroperasi lebih singkat.

Gambar 4. Pipa sisi masuk pompa, (a) Sementara, (b) saringan dengan katup kaki yang terpadu, (c) lonceng atau cerobong. Pada gambar 4. Menunjukkan 3 bentuk umum sisi masuk yang dipakai untuk pompa industri. Pipa sederhana (Gabar 4a) sesuai hanya untuk instalasi sementara karena kerugian jalan masuk yang agaknya berlebihan. Saringan dengan katup kaki yang terpadu (Gambar 4b) lebih disukai karena lebih sedikit bahaya akan masuknya benda asing kedalam pipa pemasukan. Juga, air yang ditahan tetap berada didalam pipa hisap oleh katup kaki akan meniadakan perlunya pemancingan pompa sesudah menghentikan operasinya. Sisi hisap yang berbentuk lonceng (Gambar 4c) dapat dibuat dengan atau tanpa katup

14

kaki danberguna bila kita menginginkan kerugian hisap yang harus dijaga agar tetap minimum. Beberapa gangguan umum yang sering kita jumpai apabila pipa pemasukan vertikal dipakai untuk pompa. Dengan permukaan cairan yang rendah didalam ruang pemasukan, atau pembenaman pipa pemasukan yang tidak cukup, pusaran dapat terjadi, dengan memasukkan udara kedalam cairan. Aliran saluran merupakan aspek yang terpenting dalam pengkajian kestabilan hidrolik. Penjuru yang tajam, belokan yang tajam, dan ketidaksimetrisan akan menyebabkan kekacauan aliran saluran. Dengan pompa yang vertikal, kerugian hidrolik jarang menjadi perhatian karena kecepatan pada pemasukan rendah. Pencegahan kisaran dan pusaran yang mengacaukan aliran merupakan persoalan utama untuk dipecahkan. Ini dapat dilakukan dengan mengubah desain saluran untuk meniadakan kekacauan atau dengan mengisolir mereka dalam daerah yang tidak membhayakan.

15

Gambar 5. Ukuran yang lebih baik untuk pemasukan-pemasukan pompa vertikal Untuk instalasi pompa tunggal, lebar saluran tidak begitu penting bila lebar saluran tersebut sama dengan atau lebih besar dai 2G, dan pompa berada ditengah-tengah saluran. Akan tetapi biasanya, karena ruangan yang terbatas dan saluran yang terlalu lebar cenderung untuk menyebabkan terjadinya aliranaliran sekunder, jarak lebar saluran ini dibuat melebihi 2G. Panjang saluran yang dipilih harus menghasilkan distribusi air yang merata persisi didepan pompa. Sebagai bandingan, bidang seluas 3G/4 didepan garis sumbu pompa dapat dipakai. Aliran melalui bidang ini harus tegak lurus terhadapnya dan tanpa ketidak-beraturan. Panjang saluran sebesar 2,5 sampai 3 kali lebar dihulu bidang tersebut biasanya akan meniadakan kekacauan. Ini akan menjadikan panjang saluran keseluruhan kira-kira 7G. Sebagai kaidah umum, pipa hisap untuk kelas pompa yang manapun tidak boleh lebih kecil dari sambungan sisi hisap pompa. Bila memungkinkan, pipa hisap haruslah dua kali lebih besar dari ukuran sambungan sisi hisap pompa atau lebih. Ini akan menjamin kerugian tinggi-tekan gesekan yang lebih rendah pada jaringan hisap. 2. Pemipaan Sisi Buang Dari segi pompa, faktor yang terpenting pada pendesainan peimpaan sisi buang adalah ukuran pipa, kecepatan cairan, panjang pipa, jumlah dan jenis fitting, dan sifat umum bagan susunan pemipaan, apakah pemipaan itu agak lurus atau mempunyai sejumlah belokan, lengkungan, atau cabang. Juga,

16

sesudah jangka waktu yang lama, penting untuk mengetahui apakah cairan yang dialirkan melapisi dinding dalam pipa dan mengurangi diameter

dalamnya, karena bila hal ini terjadi, tahanan gesekan pipa akan menjadi lebih besar. Dengan sedikit kekecualian, tujuan pendesainan sistem pemipaan adalah untuk menjamin terjadinya laju aliran cairan yang digunakan dengan biaya keseluruhan yang rendah. Harga tekanan jatuh yakni, biaya pemompaan berbanding terbalik dengan diameter. Jadi, keseimbangan ekonomis dapat diperoleh dengan anilisis yang semestinya, pada diameter berapa yang akan memberikan perjumlahan biaya awal, operasi, dan pemompaan yang minimum. Untuk mengurangi tinggi-tekan gesekan pada sisi buang pompa, jaringan antara pompa dan peralatan yang dilayani haruslah dibuat sependek mungkin. Setiap upaya yang mungkin harus dilakukan untuk membuat jumlah katup, fitting, dan belokan seminimum mungkin yang diperlukan untuk instalasi tersebut. Lengkungan atau belokan, bila dipakai, harus yang berjari-jari pangjang, untuk membuat kerugian gesekan seminimum mungkin. Bila kapsitas pompa diatur oleh katup pencekik, tahanan pada posisi pencekikan maksimum harus dipakai dalam perhitungan tinggi-tekan. Ada beberapa instalasi (Gambar 6) yang pipa buangnya dapat disusun dengan panjang yang minimum dengan belokan-belokan yang mudah dan tanpa fitting, tetapi instalasi yang demikian jarang. Instalasi lainnya (Gambar 7) hanya membutuhkan katup yang minimum guna mendapatkan instalasi yang pendek. Untuk menjamin tinggi-tekan yang minimum, pompa yang disusun

17

harus diberi pemipaan yang sedemikian rupa sehingga sisi keluar pipa buang dibenamkan seluruhnya didalam permukaan air tertinggi pada sisi buang untuk mencegah terjadinya aksi sifon dan mencegah terjadinya aliran balik bila operai pompa dihentikan.

Gambar 6. Pompa vertikal dengan pipa buang jenis sifon yang pendek

18

Gambar 7. Pompa vertikal dengan jaringan sisi buang yang pendek dan jumlah katup yang minimum Sejumlah metode yang berbeda dipakai untuk mengurangi kebisingan dan getaran pada pemipaan maupun pada pompa itu sendiri. Sambungan fleksibel yang terbuat dari karet atau logam sangat berguna dalam mengisolir kebisingan dan getaran yang berasal dari pompa atau pipa. Ruang-ruang bantalan sisi buang sering dibuat sebagai bagian pompa itu sendiri. Pereda tekanan dipakai untuk pompa yang bertekanan tinggi untuk menyerap tekanan yang bersal dari terhentinya cairan secara tiba-tiba. Pereda tekanan ini biasanya terdiri dari plunyer yang diberi pegas yang beroperasi didalam peti gasket. Cairan tidak akan keluar dari sistem pemipaan selama terjadinya kenaikan tekanan yang tiba-tiba. Beberapa desain dilengkapi juga dengan ruang udara. Susunan pemipaan yang khusus yang dipakai untuk pekerjaan tertentu tergantung pada begitu banyaknya faktor sehingga sulit untuk memberikan

19

instruksi spesifik yang berlaku untuk setiap masalah. Tetapi banyak praktik yang baik dapat ditemukan dengan foto dan gambar contoh instalasi. Dengan beberapa sisitem pemompaan sedikit pipa atau tanpa pipa sama sekali dibutuhkan selain dari pada sambungan keunit yang dilayaninya. Jadi perangkat pompa dan pemanasan minyak bakar dapat dipipakan lengkap, termasuk saringan, katup pengatur tekanan, jangkauan, dan lain-lain. 3. Pemipaan Pembantu Banyak pompa membutuhkan pemipaan pembantu untuk beberapa kebutuhan dari penguras yang sederhana untuk pelat dasar sampai kejaringan minyak, air dan pernafasan untuk pelumasan, pendinginan, dan pengurangan kebocoran glan. Pemipaan ini dapat atau dapat juga tidak disediakan oleh produsen pompa, tergantuk pada kontrak pembelian pompa tersebut. Pemipaan air ini dipakai untuk menghantar air ke dan dari bantalanbantalan, peti-peti gasket, pendingin minyak pelumas, selongsong poros, cincin lantera, dan bagian pompa lainnya yang membutuhkan air untuk pendinginan dan perapatan. Bantalan dorong sering dilengkapi degan pendinginan air daripada bantalan gesek karena lebih banyak kalor yang ditimbulkan pada bantalan dorong. Bila air bersih yang dingin dialirkan oleh sebuah pompa, peti gasket biasanya diberi perapat air yang disuplai dari sisi buang pompa baik melalui pipa dari bagian luar pompa ataupun melalui laluan dalam. Pada pompa aneka tingkat, air perapat umumnya diambil dari saluran air tingkat pertama.

20

Pemakaian suplai air perpat yang tersendiri disarankan bila: a. Tinggi-tekan hisap pompa melebihi 15 ft b. Tekanan buang pompa kurang dari kira-kira 10 psi c. Pompa menglirkan air hangat dan tidak mempunyai pendingin yang cukup dari sumber lain d. Pompa menglirkan air yang berlumpur, berasir, atau bahan lirpasir e. Pompa berfungsi sebagai sumur panas f. Asam, sirup, gula cair, atau cairan-cairan yang serupa lainnya dialirkan oleh pompa tanpa dilakuakn pencegahan khusus pada desain peti gasket untuk cairan yang dipompakan. Pemipaan pembantu yang dipakai untuk pompa torak termasuk penguras silinder uap. Ini dapat saja disediakan atau tidak sama sekali oleh pembikin pompa tergantung pada kontrak pembelian. Ada sejumlah kasus khusus yang membutuhkan pemipaan pembantu tambahan. Pemipaan dari dan kepompa dilengkapi dengan kopling yang padanya selang udara atau uap dapat dihubungkan untuk pembersih jaringan dan perlatan proses. Kopling-kopling ini memungkinkan untuk melakukan penyambungan dan pemutusan selang udara atau uap yang cepat, yang mengurangi waktu yang dibutuhkan utuk pembersihan pemipaan dan perlatan. Palu udara terjadi didalam sistem pipa yang tertutup sewaktu kecepatan cairan berubah dengan tiba-tiba akibat a. Pengoperasian, penghentian, atau perubahan kepesatan pompa yang tibatiba

21

b. Pembukaan atau penutupan katup-katup atau gawai pengontrolan aliran lainnya yang akan mengubah kecepatan cairan. Palu air sering diikuti oleh suara yang mengganggu, akan tetapi akibat utama perubahan kecepatan yang tiba-tiba tejadi kenaikan tekanan yang cepat didalam pipa. Bila kenaikan tekanan ini berlebihan, ini dapat menyebabkan kerusakan pada pompa dan pemipaan. Ini dapat terjadi pada pemipaan hisap atau buang setiap kelas pompa. Cara yang paling umum dipakai untuk mencegah pengaruh palu air yang merusak dan mengganggu ialah berusaha untuk mengurangi tekanan yang terjadi selama kenaikan tekanan yang mendadak aliran cairan. Kenaikan tekanan akibat pengoperasian atau penghentian pompa yang tiba-tiba dapat dibuat dalam batasan-batasan yang diperbolehkan, yaitu: a. Dengan memperpanjang waktu penghentian aliran beberapa kali besarnya dari t. b. Dengan menjerat sebagian air dari pipa c. Dengan gabungan kedua metode diatas.

22

E. Karakteristik Instalasi

Gambar 8. Skema suatu instalasi pompa. Tugasnya suatu pompa itu adalah membawa cairan yang berada didalam suatu instalasi yang diberikan, dari suatu ketinggian jalannya keluar (Gambar 8). Tinggi kenaikan dari suatu instalasi HA adalah tidak konstan. Karena pada waktu bekerja dipengaruhi oleh perubahan tekanan statik Pa, Pe diengaruhi dengan perubahan kecepatan cairan ve, va, dengan perubahan perbedaan ketinggian geodasi Za, Ze dan dengan perubahan kapasitas V, karakteristik instalasi menunjukkan pada waktu pompa bekerja terdapat suatu hubungan yang saling bergantung antara HA dan V, untuk dimengerti secara perhitungan adalah dari:

Arti dari tiap-tiap ruas adalah Pa/g dan Pe/ g menyatakan tekanan satatik, seperti yang ditunjukkan manometer. Besarnya tekanan statis ini pada waktu bekerja dapat berubah misalnya bila suatu pompa yang dipakai untuk

23

memompa cairan dari dalam bejana yang terbuka atau tertutup yang bertekanan, dan cairan dipompa masuk kedalam suatu bejana tertutup bertekan. Penunjukan tekanan barometer atau tekanan manometer dalam satuan bar dengan menggunakan persamaan diatas satuannya dapat dihitung menjadi m. Air pengisi ketel yang belum dipanaskan mempunyai tekanan : Pa = 12 bar dan kerapatan = 980 kg/m3. Dengan demikian, Pa adalah tekanan lebih, besarnya lebih besar daripada tekanan atmosfer. Perhitungan untuk Pe = 0. Besarnya ruas (va2 ve2)/2g untuk besarnya yang cukup atau kira-kira penampang melintang pada a dan c yang sama besarnya maka bisa diabaikan. Kecepatan jalannya fluida keluar va yang sangat besar bila dibandingkan dengan ve terdapat pada instalasi pemadam kebakaran. Perbedaan tinggi geodasi za ze pada suatu instalasi yang diberikan dapat berubah-ubah, misalnya bila suatu pompa air pendingin yang menghisap air dari suatu sungai, jadi dengan demikian permukaan air tidak tetap, berubah-ubah berkisar antara permukaan air tinggi pada waktu banjir dan permukaan air rendah pada waktu air surut. Pengaruh dari besaran-besaran yang disebutkan diatas tidak tergantung dari besarnya kapasitas V. ketergantungan tinggi kenaikan pompa HA terhadap kapasitas V ditunjukkan pada besarnya kerugian Hves dan Hvda didalam saluran hisap dan saluran tekan. Untuk gesekan didalam pipa, akhirnya terhitung pula tahanan tambahan dengan adanya katup atau pemasangan peralatan perpindahan panas dan lainlainnya, pada umumnya adalah:

24

Atau bila dengan mengabaikan ketergantungan terhadap faktor gesekan pipa dari bilangan Reynold dan kekasaran pipa, bentuk persamaan dipermudah menjadi: ( )

25

BAB III KESIMPULAN Elemen yang penting diperhatikan dalam instalasi pompa adalah 1. Tinggi-tekan pompa 2. Kapasitas pompa 3. Cairan yang dialirkan pompa 4. Sistem pemipaan dari pompa itu sendri 5. Karakteristik Instalasi pompa

26

DAFTAR PUSTAKA Edwards, Hiks. 1996. Teknologi Pemakaian Pompa. Erlangga: Jakarta Dietzel, Fritz. dan Dakso Sriyono. 19809. Turbin Pompa dan Kompresor. Erlangga:Jakarta.

27

Anda mungkin juga menyukai