Anda di halaman 1dari 3

Tanggal : 2 Mei 2017

Bahan Bacaan : Renungan (Diambil dari artikel), Yesus Tanpa Dosa

Yesus Tanpa Dosa

Apakah Yesus tanpa dosa?

Ya, Yesus tidak berdosa, dan karena Yesus tidak berdosa maka kita memiliki harapan
kekekalan di Surga. Jika Yesus tidak tanpa dosa, maka tidak akan ada korban yang dapat
memenuhi syarat untuk penebusan dosa.

"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia
kita dibenarkan oleh Allah." 2 Korintus 5:21

 Ketidaktaatan Adam dan Hawa kepada Allah di Taman Eden mengakibatkan dosa
masuk ke dalam dunia ini (Kejadian 3:6 "Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu
baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun
memakannya.")
 Dosa mereka mengakibatkan konsekuensi kematian, sebagaimana telah diperingatkan
oleh Allah (Kejadian 2:16-17 "Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia:
"Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.").
 Akibatnya, kini manusia lahir dengan dosa warisan (Roma 5: 12-19 "Sebab itu, sama
seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut,
demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah
berbuat dosa. Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu
tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian maut telah
berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak
berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah
gambaran Dia yang akan datang. Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan
pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh
di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang
dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus." ), dan dosa
warisan itu diwariskan pada setiap kita dari waktu ke waktu ketika kita mulai
dikandung (Mazmur 51:7 "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam
dosa aku dikandung ibuku." ).

Namun, secara jelas Alkitab menyatakan bahwa Yesus Kristus yang meskipun telah dicobai dalam
segala hal seperti kita (Ibrani 4:15), tidak pernah melakukan dosa (2 Korintus 5:21 "Dia yang
tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia
kita dibenarkan oleh Allah." ; 1Yohanes 3:5 "Dan kamu tahu, bahwa Ia telah
menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak
ada dosa."). Rasul Petrus menyatakan dengan jelas: "Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak
ada dalam mulut-Nya." (1 Petrus 2:22).

Memang, karena Yesus Kristus adalah Allah, Dia tidak memiliki kapasitas untuk
berbuat dosa.

Selain memisahkan kita dengan Pencipta kita, hakekat dosa warisan yang kita warisi itu
mengkondisikan kita semua pada kematian fisik dan kematian kekal karena "upah dosa adalah
maut" (Roma 6:23). Sehingga, untuk dapat didamaikan dengan Allah diperlukan adanya
pengampunan, dan "tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan" (Ibrani 9:22).
Setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Allah menutup ketelanjangan mereka dengan
pakaian dari ‘kulit binatang’ (Kejadian 3:21) kulit binatang itu didapat dengan membunuh
binatang/mencurahkan darah binatang. Banyak pengorbanan hewan berikutnya yang meskipun
dengan sempurna menggambarkan bahwa dosa membutuhkan penebusan melalui
kematian/pencurahan darah, tetapi korban-korban binatang tersebut disediakan hanya
sebagai penutup sementara dosa, karena darah binatang-binatang tidak akan
pernah dapat sungguh-sungguh menghapus dosa (Ibrani 10:4,11: 4Sebab tidak mungkin
darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. 11Selanjutnya setiap imam
melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang
sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. ).

Korban-korban hewan dalam Perjanjian Lama hanyalah bayangan dari korban


tebusan yang sempurna yang hanya dilakukan "sekali untuk selamanya" yaitu
pengorbanan Yesus Kristus (Ibrani 7:26-27 "Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita
perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang
berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga, yang tidak seperti imam-
imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya
sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-
Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri
sebagai korban." ; Ibrani 10:10 "Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu
kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.").

Satu-satunya cara agar kita bisa didamaikan dengan Allah yang kudus dan
sempurna adalah dengan menyerahkan korban tebusan yang suci dan sempurna,
yang tidak mungkin dapat kita miliki jika Yesus Kristus tidak tanpa dosa. Seperti
yang dinyatakan oleh Petrus, "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu
yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana,
bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus
yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat."(1 Petrus 1: 18-19).
Memang, hanya darah Kristus yang tanpa dosa yang mampu memperdamaikan
Allah dan manusia (“dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya,
baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh
darah salib Kristus.” Kolose 1:20). Dan hanya dengan pendamaian ini, kita bisa menjadi
"kudus di hadapan [Allah], tidak bercela dan bebas dari tuduhan" (“Juga kamu yang
dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata
dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh
kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-
Nya.” Kolose 1:21-22).

Kematian Kristus yang tanpa dosa di kayu salib di Kalvari telah membayar penuh
hukuman dosa semua orang yang percaya kepada-Nya. Dengan demikian, apa yang
hilang/terpisah dari Allah karena kejatuhan ke dalam dosa, telah
ditemukan/diperdamaikan kembali dengan Allah di kayu salib.

Sama seperti dosa memasuki dunia melalui satu orang (Adam), Allah dapat menebus
dunia melalui satu Orang yang tidak berdosa yaitu Yesus Kristus.

Jika anda belum percaya kepada Yesus? Maukah anda percaya kepadaNya agar anda dapat
diperdamaikan dengan Allah? Percayalah dan terimalah Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamat
anda, sebelum anda terlambat.

Anda mungkin juga menyukai