Anda di halaman 1dari 54

1

PENCEMARAN UDARA
Ninin Gusdini, ST., MT.
2
Agenda
Pendahuluan Pengertian
Sumber
Faktor Pendukung
Standar Kualitas/Baku Mutu & Skala pengukuran
Pollutant standard indes (PSI)
Karakteristik pollutan : No
x
, So
x
, CO, HC & partikulat
Efek Pencemaran Udara : manusia, hewan, tumbuhan dan material
untuk gas & partikulat
Teknik Pemantuan gas
partikulat
Bising konsep dasar
pemantauan
pengendalian
Pengendalian gas
partikulat
Distribusi
Model Pencemaran Udara
Pertemuan 1 dan 2
3
4
Pendahuluan
Pencemaran Udara menurut UU No. 23/1997 adalah :
masuknya atau dimasukannya zat, energi dan atau komponen
lainnya kedalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga
mutu udara ambien turun sampai pada tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya

Kronologi Pencemaran Udara :
Kabut London, setelah refoluasi industri pada abad ke-18, bahan
bakar fosil sebagai penggerak mesin uap
Smog fotokimia, akhir perang dunia ke II, pada akhir tahun 50-an
Hujan asam dan akumulasi gas rumah kaca, teramati pada tahun
70-an
Penipisan lapisan ozon, teramati pada pertengahan tahun
80-an.


5
Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuknya zat pencemar (berbentuk gas,
partikel dan atau aerosol ke dalam udara baik secara alamiah
ataupun karena aktivitas manusia.

Cakupan pembahasan pencemaran udara :
Sumber pencemaran udara
Jenis pencemaran uadara
Dampak pencemaran
Pengendalian pencemaran udara

Skala Pengukuran :
- skala grafikmetrik : u\ pengukuran partikel
- skala volumetrik : u\ pengukuran gas

Komposisi udara bersih :
- Oxigen (O
2
) : 20,95% - Carbon dioxida (CO
2
) : 0,03%
- Nitrogen (N
2
) : 78% - Argon : 0,93%
O
2,
N
2
, CO
2

6
Sumber Pencemaran Udara
Kategori Sumber :
1. Berdasarkan jenis
- natural/alam : gunung meletus, proses pembusukan
- buatan manusia (antropogenik) : transportasi, industri
2. Berdasarkan distribusi spasial dan jumlah
- Tunggal (stasioner)
- Multiple (area) mobil & stasioner
3. Berdasarkan jenis emisi :
- Gas : CO, No
x
, So
x
, dll
- Partikulat : PM
10
, PM
2,5
, dll
4. Berdasarkan terminologi :
- Pencemar primer : polutan langsung keluar terbentuk dari
sumber emisi : CO, SO
2
.
- Pencemar sekunder : polutan terbentuk sekolah bereaksi di
atmosfer : O
3
, NO
2
, HC, dll

7
Sumber Pencemaran Udara .
Sumber Titik / Area :
Transportasi mobil, motor, pesawat terbang
Pembakaran domestik, komersial, industri, PLTU
Proses industri makanan, kimia, agrikultur, dll
Pembuangan sampah insinerasi, pembakaran terbuka

Faktor Penentu Kondisi Pencemaran Udara :
Meteorologi
- Stabilitas atmosfer - Suhu
- Angin - Tekanan udara
- Radiasi sinar matahari
Kondisi Permukaan
Kualitas Sumber Pencemar
Kondisi Penerima
Sosial - Ekonomi


8
Sistem Pencemaran Udara

Sumber Upaya Pengendalian
Emisi Pencemar Primer :
SO
X
, NO
X
, NH
3
, CO & Partikulat
Meteorologi :
Dispersi dan transport :
PLTU, perkotaan, dll
Transformasi fisik kimia, menjadi
pencemaran sekunder. Asam
sulfat, sulfit, nitrat-nitrit, O3, dll.
Pemantauan Kualitas Udara
Udara Ambient
Model Prediksi
Deposisi Basah & Kering Pencemaran Udara Fotokimia (Ozon)
Dampak terhadap manusia,
hewan dan tumbuhan
Peraturan
S
t
r
a
t
e
g
i

P
e
n
g
e
n
d
a
l
i
a
n

P
i
l
i
h
a
n

9
Standard Kualitas Udara
Unit Konsentrasi
Volumetrik perbandingan volume pencemar terhadap volume
udara asa ( , ppm, ppb, dll)
----> digunakan untuk pengukuran konsentrasi gas
Grafimetrik perbandingan berat/massa pencemar per unit
volume udara
----> digunakan untuk gas dan partikulat

Hubungan unit Volumetrik dengan Grafimetrik
Satuan Volumetri Grafimetrik
ppm 10
-6
l mol/mol mg/m
3

ppb 10
-9
Nl nmol/mol g/m
3



Konsentrasi volumetrik tidak berubah dengan
adanya perbedaan tekanan dan temperatur.
10
Standard Kualitas Udara
Konversi Satuan :

ppm x mol volume : 22,4 l pada suhu o
o
, 1 atm
mg/m
3
= ------------


volume atau vo. : 24,5 l pada suhu 25
o
, 1 atm

Untuk suhu dan tekanan selain suhu/tekanan standard :

ppm x mol 273 P (atm)
mg/m
3
= -------------- X --------- X ----------
volume T (
o
K) 1 atm

T = temperatur (T) dalam kelvin (
o
K =
o
C x 273)
P = pressure dalam atm
11
Standard Kualitas Udara
Contoh :
Standar kualitas udara di California untuk nitrogen dioxide (NO
2
)
adalah 470 g/m
3
(pada suhu 25
o
C dan tekanan 1 atm).
Tentukan standard tersebut dalam ppm !.

Jawab :
- Berat molekul NO
2
= 14 x (2 x 16) = 46 gr/mol
- Volume pada suhu & tekanan ideal (25
o
C . 1 atm) = 24,5 l

24,5 . 10
-3
m
3
/mol x 470 . 10
-6
gr/m
3
NO
2
(ppm) = ---------------------------------------------
46 gr/mol
= 0,25 x 10
-6

= 0,25 ppm
12
Standard kualitas = Baku Mutu
adalah batas maksimum suatu zat/parameter boleh di buang ke
lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan.

Baku mutu/standard ada 2 jenis, yaitu :
Standar untuk emisi konsentrasi maksimum dari pencemar
yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari sumber lansung.
Contoh :
- standar emisi CO dari kendaraan gemofor : 4,5%
- standar emisi SO
2
dari PLTU : 0,2 lb/10
6
Btu

Standar emisi didasarkan pada jenis bahan bakar/
raw materialnya.
Setiap jenis aktivitas pembakaran memiliki standar yang
berbeda-beda.

Standard Kualitas Udara
13
Standard Kualitas Udara
Contoh standar emisi kendaraan bermotor berdasarkan SK Gubernur
DKI Jakarta No. 1041/2000.
Tipe Kendaraan BBM
CO
(%)
HC
(ppm)
Opasitas
(%)
Mobil
Mobil
Mobil/Bus/Truck
Motor 4 tak
Motor 2 tak
Bensin
Gas
Solar
Bensin
Bensin
4,5
4,5
-
4,5
4,5
1200
1200
-
2400
3000
-
-
50
-
-
14
Standard Kualitas Udara
Standar Ambien standar yang mengatur batas maksimum
dari zat/parameter yang boleh terdapat di lingkungan.
----> standar ini mempertimbangkan kondisi lingkungan, dan
kemampuan dari reseptor dalam menerima polutan tersebut.

Berdasarkan EPA, standar kualitas ambient terdiri dari 2 level :
- Primary standard standar yang dibuat untuk memenuhi
kebutuhan dalam memproteksi kesehatan masyarakat. Primary
standard harus dapat melindungi setiap orang yang paling sensitif.
- Secondary standard standar yang digunakan untuk melindungi
fasilitas umum seperti pertanian, struktur bangunan, hewan,
tanaman dan lain-lain.
Pertemuan 7
15
16
Pullution Standard Index (PSI)
PSI adalah index yang mengatakan tingkat kualitas udara ambien
PSI digunakan untuk memberikan gambaran tingkat keamanan tingkat
kualitas udara ambient terhadap kesehatan masyarakat
Parameter yang menjadi indikator : O3, CO, SO2, TSP dan NO2
Nilai PSI yang digunakan antara 0 500.
Nilai PSI yang diharapkan setiap harinya agar polusi udara tidak
membahayakan kesehatan manusia adalah max 100.
Tingkat ketidak amanan kualitas udara ambient pada tahap pertama
dengan nilai PSI 200 memperingatkan masyarakat untuk tinggal dirumah
dan mengurangi aktivitas fisik guna melindungi hati & paru-parunya.

Peringatan pada tahap kedua terjadi dengan nilai PSI > 300 , pada
tingkat ini seluruh masyarakat dilarang untuk keluar rumah.
Kategori PSI
CAI Description Health Implications
0-50 Good
A level that will not impact patients suffering from diseases
related to air pollution.
51-100 Moderate
A level which may have a meager impact on patients in case
of chronic exposure.
101-150
Unhealthy for sensitive
groups
A level that may have harmful impacts on patients and
members of sensitive groups.
151-250 Unhealthy
A level that may have harmful impacts on patients and
members of sensitive groups (children, aged or weak
people), and also cause the general public unpleasant
feelings.
251-350 Very unhealthy
A level which may have a serious impact on patients and
members of sensitive groups in case of acute exposure.
351-500 Hazardous
A level which may need to take emergency measures for
patients and members of sensitive groups and have harmful
impacts on the general public.
17
18
Pollution Standard Index (PSI).
Nilai PSI harian dihitung berdasarkan nilai PSI yang terbesar dari
beberapa pencemar udara. Khusus untuk nilai TSP dan SO
2

konsentrasi keduanya dilakukan perkalian untuk mengetahui nilai
PSI, karena kedua parameter ini memiliki efek yang sinergis


Tabel nilai PSI dari berbagai parameter
Index 1 jam O
3
g/m
3

8 jam CO
mg/m
3

24 jam TSP
g/m
3

24 jam SO
2
g/m
3

TSP x SO
2
10
3
(g/m
3
)
2
1 jam NO
2

g/m
3

0
50
100
200
300
0
118
235
400
800
0
5
10
17
34
0
75
260
375
325
0
80
365
800
1600
-
-
-
65
261
-
-
-
1130
2260
19
Pollution Standard Index (PSI).
Contoh :
Berdasarkan hasil pengukuran konsentrasi max adalah sbb :
1 jam O
3
: 250 qg/m
3
24 jam TSP : 50 qg/m
3

8 jam CO : 10 g/m
3
24 jam SO
2
: 100 qg/m
3


Tentukan nilai PSI dan kondisi lingkungan ambient
Jawab :
Berdasarkan tabel PSI
nilai PSI (O
3
) > 100 nilai PSI SO
2
= < 100
nilai PSI CO = 100 nilai PSI TSP = < 50
nilai PSI TSP x SO
2
= (50x100) qg/m
3
= 5.10
3
qg/m
3
PSI <<<
Nilai PSI harian ditentukan oleh nilai PSI yang terbesar, sehingga nilai
PSI ditentukan oleh konsentrasi O
3
dengan interpolasi

PSI = 100 + x (200 100) = 109

(Tidak aman/sehat)
(250 235)
(400 235)
20
Kriteria Polutan
Polutan bdasarkan Sumber :

Transportasi : CO, NO
x
, VOC, PM, SO
x
, Pb
Pembakaran BBM : SO
x
, NO
x
, CO, VOC, PM, Pb
Industrial Processes : VOC, CO, SO
x
, PM, NO
x
, Pb
Solid Waste Disposal : CO, VOC, PM, NO
x
, Pb

21
Oksida Nitrogen (NO)
Ada 7 jenis oksida nitrogen : NO, NO
2
, NO
3
, N
2
O, N
2
O
3
, N
2
O
4
,
N
2
O
5
, yang menjadi polutan utama NO dan NO
2
gabungan
keduanya nitrogen oxida (NO
x
)
NO
x
terbentuk melalui 2 cara :
- Oksidasi pada nitrogen dan oksigen dnegan melakukan
peningkatan suhu yang tinggi (> 1000
o
K).
- Pembakaran bahan bakar minyak sumber yang dominan dari
NO
x
, berasal dari pembakaran BBM
Sumber yang dominan dari No
x
berasal dari pembakaran BBM
Sebagian besar No
x
adalah berasal dari NO dan di lingkungan
dapat teroksidasi menjadi NO
2
, kemudian NO
2
bereaksi dengan
hydrocarbon dan dengan bantuan sinar matahari berubah menjadi
photochemical smog.
Selain itu NO
2
bereaksi juga dgn hydroxil radical (HO) di atmosfer
menjadi asam nitrit (HNO
3
) yg selanjutnya menimbulkan acid rain.
Faktor emisi No
x
dari kendaraan bermotor adalah 113 tb per 1000
galon.
22
Carbon Monoxida (CO)
Merupakan gas yg tidak berwarna tdk berbau tdk berasa
Carbon monoxida diperoleh dari pembakaran BBM secara tidak
sempurna
Reaksi pembakaran BBM secara sempurna :
C
8
H
18
+ 12,5 O
2
9H
2
O + 8CO
2
Jika reaksi tdk sempurna dihasilkan CO bukan CO
2

Faktor yang mempengaruhi pembakaran tdk sempurna adalah :
suplai oksigen,
temperatur pembakaran,
waktu tinggal gas dalam temperatur tinggi,
turbulensi dalam ruang pembakaran.
Emisi CO terbesar berasal dari sektor transportasi (70%)
Faktor emisi CO pada kendaraan bermotor adalah 2300 lb per
1000 galon BBM
23
Oxida Sulfur (SO)
Oxida sulfur dari antropogenik 80% bersumber dari pembakaran
BBM
Dari 80% tsb :
85% berasal dari pembangkit tenaga listrik
2% berasal dari lalu lintas
Minyak dan batubara mengandung Sulfur yang cukup besar,
ketika BBM dan batubara dibakar akan menghasilkan SO
2
,
sedangkan SO
2
hanya sedikit, kemudia SO
2
bereaksi membentuk
SO
3
. SO
3
bereaksi dengan H
2
O membentuk H
2
SO
4
dan inilah yang
disebut dengan hujan asam.
Faktor emisi dari oksida sulfur pada kendaraan adalah 9 lb per
1000 galon BBM
24
Timbal (pb)

Dihasilkan terbesar adalah dari transportasi, dimana pb
digunakan sebagai bahan tambahan dalam BBM
berupa TEL (tetra ethyl lead)/ (C
2
H
5
)pb sebagai bahan
aditif untuk meningkatkan oktan dalam BB bensin. TEL
terdekomposisi secara termis membentuk oksida pb.

pb O + OH pb O(OH)
pb O (OH) + OH pb O
2
+ H
2

Pertemuan 3 dan 4
25
26
Dampak Pencemaran Udara
G A S

SO
2

- Merusak tanaman
- Chlorosis kehilangan klorofil
- Plasmolysis merusak daun
- Human health threshold for tase & odoor (0,3 & 0,5 ppm)
- Memilikia efek sinergi dengan PM

NO
2

- Acid rain
- Reduce vilibility brownish color
- Pada konsentrasi 0,5 ppm menghambat pertumbuhan
- Human : iritasi pada hidung dan mata
pembangkaran pada paru-paru
bronchitis
27
Ozon
- Merusak meterial
- Merusak tanaman
- Kerusakan dimulai pada konsentrasi 50 ppb
- Human : iritasi pada mata : 100 ppb
iritiasi pada hidung & tenggorakan
batuk berat : 2 ppm
mengganggu paru-paru pada (20-150) ppb
-- 5 menit exposure
CO
- Tidak memiliki dampak siginifikan thdp tumbuhan & material
- Bereaksi dengan hemoglobin HbCO
- Menghambat transfer O
2

- Pusing pingsan kemakan
- Koefisien equilibnum CO = 210 (O
2
) HbCO = 210 PCO
HbO
2
PO
2
- Jika banyak HbCO yang terbentuk, semakin rendah kemampuan
paru-paru dan darah untuk memenuhi kebutuhan O
2

- Pada level HbCO ( 2 5) % baru terasa
28
Contoh :
Hitunglah kadar HbCO di dalam darah seorang petugas lalu lintas yang
di expose dengan CO dengan konsentrasi 40 ppm selama beberapa
jam. Asumsi HbCO dalam darah mencapai 60% nilai jenuh
keseimbangan.
Jawab :
Udara mengandung 20,9% O
2
x 10
6
ppm

= 210 > 0,04

60% jenuh 60% x 0,04 = 0,024

= 0,024 HbO
2
=

HbCO + HbO
2
= 1 HbCO + =1

HbCO = 0,0234 kadar HbCO = 2,34%

Artinya kadar HbCO dlm darah petugas lalu lintas sebesar 2,34%
HbCO
HbO
2

40 .
209.000
HbCO
HbO
2

HbCO
0,024
HbCO
0,024
20,9
100
29
Efek Partikulat Matter
Partikulat matter :
padatan berdiameter sangat kecil/cairan tersuspensi dalam
gas emisi di udara.

Golongan partikulat berdasarkan jenis dan ukuran partikulat
o > 10 mikro : Debu kasar, Mist
o 2 10 mikron : Asap, Debu halus,
o < mikron : Aerosol

Efek partikulat terhadap lingkungan
o Terhadap Visibilitas
o Terhadap Kesehatan manusia
o Terhadap Material, Tanaman dan Hewan

30
Efek Partikulat terhadap Visibilitas
Disebabkan interaksi sinar/cahaya dgn partikulat tersuspensi
Kemungkinan interaksi cahaya dgn partikulat :
o Cahaya menuju mata, dapat dilihat dgn jelas
o Partikulat tersebar antara mata dgn cahaya mata tdk dpt melihat
o Sinar diserap partikulat, mata tidak dapat melihat
o Cahaya disebarkan partikulat, secara tdk langsung ditangkap mata
Sindar diserap/dipantulkan partikulat tergantung D partikulat/L gel
cahaya, D>L, sinar diserap; D<L sinar diteruskan tanpa diserap; D=L
disebarkan
Penyerapan/penyebaran cahaya dapat mengurangi jarak pandang
Kaitan pengurangan visibilitas dgn konsentrasi
Bisa memperkirakan visibilitas yg untuk
konsentrasi partikel ttt :
G30 g/m
3
Lv 25 mil, G 1000 g/m
3
&
200 g/m
3
Lv 7,3 & 3,75 mil, G750
g/m
3
Lv 1 mil, G75 g/m
3
Lv 5 mil


L
v


G : konsentrasi partikel (g/m3)
L
v
: ekivalensi jarak pandang
A : 1,2 untuk L
v
dalam Km, 9,75
untuk L
v
dalam mil
Ax10
3

G
31
Efek partikulat terhadap Kesehatan Manusia
Debu/partikulat inert tidak berakibat fibrosis kenyamanan
kerja
Debu/partikulat toxic berdampak akut atau kronis pada organ
spesifik seperti pada susunan syaraf dan ginjal
Debu/partikulat alergi menyebabkan alergi seperti asma, gatal-
gatal
Partikulat < 5 mikron terhirup menimbulkan penyakit
Pneumokoniosis
Jika 0,1 - 10 mikron, masuk melalui hidung ke kerongkongan,
ditangkap cilla pada bagian dasarnya, dan dikeluarkan lagi
Ukuran 5 - 10 mikron ditahan oleh cilla pada jalan pernafasan atas
Ukuran 3 - 5 mikron ditahan bagian tengah jalan pernafasan
Ukuran 1 - 3 mikron dapat mencapai alvion paru-paru
Ukuran 0,1 - 1 mikron menyebabkan Fibrosis
Penyakit yang ditimbulkan partikulat tergantung pada jenisnya,
antara lain : Silikosis, Asbestosis, Bysinosis, Sidenosis, Stannosis,
Talkosis
32
Efek partikulat terhadap Material, Tanaman dan Hewan
Kerusakan pasif jika partikel menempel pada bahan-bahan
terbuat dari tanah shg harus sering dibersihkan
mengakibatkan cacat pada permukaan benda
Kerusakan kimia partikel bersifat korosif/membawa
komponen yang korosif
Partikel juga dapat merusak bahan bangunan yang terbuat dari
tanah, di cat dan bahan-bahan tekstil
Partikulat merusak tanaman dgn menutupi bagian
permukaan/masuk ke dalam jaringan tanaman kandungan
florida, magnesium oksida
Partikulat mempengaruhi hewan melalui tanaman yang dimakan
menderita fluorisis karena makanan mengandung fluorida
keracunan arsen makan yang mengandung arsen
Pertemuan 8
33
34
E M I S I
Emisi adalah zat, energi dan atau komponen lain yang
dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan atau
dimasukannya ke dalam udara ambient yang mempunyai dan
atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar

Satuan (umumnya)
- kg/tahun, m
3
/hari atau
- Satuan massa atau volume/satuan waktu

Memiliki standar tersendiri berdasarkan jenis aktivitas

Pengukuran
- dapat di ukur langsung dari sumber dengan menggunakan alat
sesuai dengan jenis emisi
- di prediksi berdasarkan nilai faktor emisi
35
Faktor Emisi :
Definisi : adalah laju masuknya pencemar ke dalam atmosfer
sebagai produk suatu aktivitas, dibagi dengan tingkat aktivitas
tersebut (USEPA, 1973)
Kegunaan : untuk mempermudah assiesment terhadap sumber
emisi
Satuan : lb/ton, lb/ton produk, lb SO
2
/ton
Tingkat kesalahan dalam mengestimasi dapat mencapai 50%,
dengan penelitian yang lebih lanjut tingkat kesalahannya dapat
di turunkan menjadi 10% dari kenyataan di lapangan
Faktor emisi harus diteliti kembali untuk periode waktu tertentu
dengan berbagai variabel perubahannya
Contoh : Suatu pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas
50.000.000 galon minyak/thn maka jumlah emisi CO
pertahunnya adalah sebesar = 50.000.000 galon/tahun x 0,04
lb/1000 galon = 2.000 lb CO/tahun
Faktor Emisi SO
2
36
37
Contoh :
Sebuah pembangkit listrik baru menghasilkan 1000 megawatt (MW) dengan
efisiensi 40% batubara yang dibakar terdiri dari 3% sulfur dan panas yang
dihasilkan 12.000 Btu/lb.
Tentukan laju emisi dari SO
2
& persentase reduksi.
Jawab :
Menentukan panas yang masuk kedalam pembangkit listrik dengan
efisiensi proses 40% dan panas yang dihasilkan 1000 MW.

Q
in
= = x

= 2,5 . 10
6
KW atau

Q
in
= 2,5 . 10
6
x x

= 2,05 . 10
11
Btu/hr

Menentukan emisi SO
2
& persen reduksi :
Berdasarkan grafik sulfur, laju emisinya 0,6 lbSO
2
/10
6
diperoleh reduksi
SO
2
sebesar 87%. Total emisi SO
2
perhari adalah :

SO
2
emisi = x = 123.000 lb/hr
1000 MW
0,40
1000 MW
1 MW
3412 Btu
KWH
Q
out

q
24 hr
day
0,6 lb .
10
6
Btu
2,05 x 10
11
Btu
hr
Pertemuan 9 (Bising)
38
Pertemuan 5 dan 6
39
40
Meteorologi Pencemaran Udara
Meteorologi studi tentang dinamika atmosfer.
Studi pencemaran udara harus disertai dgn ulasan meteorologi karena
Atmosfer merupakan media penerima emisi pencemaran udara
Dinamika atmosfer mempengaruhi proses difusi (pengenceran)
dan dispersi (penyebaran)

Skala Meteorologi :
Skala makro : fenomena yang terjadi pada skala ruang ribuan
kilometer. (skala waktu = hari minggu tahun)
misal : tekanan rendah vs tekanan tinggi yang terdapat di atas
benua dan lautan.
Skala Meso : fenomena yang terjadi pada skala ruang ratusan
hingga ribuan kilometer. (skala waktu = jam hari)
misal : angin darat vs laut, angin gunung vs angin lembah.
Skala Mikro : fenomena yang terjadi pada skala ruang = 1
puluhan kilometer. (skala waktu = menit jam)
misal : dispersi kepulan asap cerobong
41
Meteorologi Pencemaran Udara

Pergerakan udara global
Hubungan antara tekanan temperatur
Stabilitas atmosfer
Gradian suhu
Inversi suhu
Mixing layer
angin
42
Angin & Wind Rose
Boundary : 1 km di atas permukaan bumi
Terjadi proses difusi
Ada proses dispersi
Terjadi perubahan suhu & turbulensi
urban
sub Urban
rural


lebih tajam
Ketajaman atau kelandaian profil angin di pengaruhi oleh adanya
pembatas, seperti gedung dsb dan kondisi permukaan
Perbedaan wind profil disebabkan oleh perbedaan koefisien
roughness (koefisien kekasaran)
Wind rose menunjukkan frekuensi angin dalam satuan waktu, arah dan
kecepatannya
Wind rose dapat dibuat untuk 4 MA, 8 MA atau 16 MA dalam skala
bulan, tahun, atau lokal
Hasil wind rose dikombinasikan dengan isoplate sehingga diketahui
daerah down wind & up wind
43
Stabilitas Atmosfer
Derajat stabilitas atmosfer perlu diketahui jika ingin
memperhitungkan kemampuan atmosfer untuk mengdispersikan
polutan yang berasal dari kegiatan manusia.
Tergantung pada :
(1) gradien temperatur
(2) mekanisme turbulensi
(3) solar radiasi
Kemampuan pertukaran panas di tentukan oleh perbandingan
gradien suhu lingkungan (aktual) atau lapse rate dengan adiabak
lapse rate (r).

Stabilitas atmosfer :
- Tidak stabil
- Netral
- Stabil lemah
- Stabil kuat
44
Stabilitas Atmosfer ..
Parcel udara akan tetap berada pada tempatnya jika gaya vertikal
pada parbel = 0

P
A
(P + d)A g A dz = 0 P = Pressure
P
A
(PA d A g A dz = 0 A = Luas , m
2

dP = g dz g = gaya grafitasi , m/S
2

dP = g dz = density , (kg/m
3
)
dz = elevasi , m

Berdasarkan persamaan tersebut, menunjukkan bahwa :
pressure berbanding langsung dengan ketinggian
P + d P + d = P
(P + d) P = 0
dz

P h
45
Kemungkinan Stabilitas Atmosfer
Pada kondisi stabil : setelah titik pertemuan T
Parcel
dg T
Lingk
pada
ketinggian tertentu parcel udara makin naik maka suhu makin panas dan
pada ketinggian tertentu paket udara makin berat, sehingga akan turun
dan pada saat turun di ketinggian tertentu karena paket udara cepat
panas (lebih panas dari lingkungan) maka paket udara naik kembali
sehingga paket udara mengalami stagnan dan terjadi inversi

Pada kondisi unstable : paket udara akan naik terus atau jatuh ke bawah
Stabil
dT
- < r
dz
T
z
r
dT
dz
Netral
dT
- = r
dz
T
z
r
dT
dz
Unstable
dT
- > T
dz
T
z
r
dT
dz

dT
= parcel udara r = environmental
dz
46
Kondisi unstable/tidak stabil merupakan kondisi paling baik untuk dispersi
polutan,
Kondisi stabil kurang baik untuk dispersi polutan ada lapisan inversi
Kondisi tidak stabil =

< 0,98
0
C/100m

Keterangan :
Tanda () menunjukkan bahwa semakin ke atas suhu semakin berkurang
Setiap kenaikan tinggi 100 m/1000 ft suhu turun 0,98
0
C ( 1
0
C) atau 5,4
0
F
Kondisi tidak stabil terjadi pada siang hari, kondisi stabil terjadi pada
malam/pagi hari

Lapisan Pencampuran
Dispersi di atmosfer bawah ditentukan :
- pencampuran konvektif (termal)
- angin (pencampuran turbulensi)
dT
dz
47
Tinggi lapisan pencampuran bervariasi menurut :
- Harian (pengaruh intensitas radiasi)
- Musiman
- Ciri topografi
Makin tinggi lapisan pencampuran, makin besar volume udara
yang tersedia untuk pengenceran polutan
Pengaruh apungan termal menentukan kedalaman lapisan
pencampuran konvektif yang disebut dengan kedalaman
pancampuran maximum (MMD)
Jika udara dipanaskan oleh radiasi matahari temperatur | >
temperatur udara sekitar udara mengapung
Daya apung akan tergantung kepada perbedaan temperatur
- Pada malam hari : MMD <<<
- Pada siang hari : MMD >>>
48
Contoh :
Suhu udara pada ground adalah 70
0
F dan pada ketinggian 1500 ft
suhunya menjadi 80
o
F.Tentukan ketinggian MMD dan jenis stabilitas
atmosfernya.
0
500
1000
1500
60 70 80 90
MMD
Jawab :
Ground 70
0
F - 80
0
F pada ketinggian 1500 ft

= = 0,0066
0
F/ft

= 6,6
0
F/1000 ft
Berdasarkan teori : r = 5,4
0
F/1000 ft

< r keadaan stabilitas stabil
dT
dz
dT
dz
(80 70)
0
F
(1500 0) ft
49
Model Dispersi Pollutan
Model dispersi untuk mengetahui bagaimana pola penyebaran
polutan & seberapa jauh polutan tersebut akan jatuh
ke permukaan

Dispersi pollutan bergantung pada :
o Arah dan kecepatan angin
o Stabilitas atmosfer
o Ketinggian fisik cerobong

Untuk mengetahui model dispersi digunakan pendekatan model
Gaussian (Gaussian Model Dispersion).
50
51
Model Dispersi Pollutan
Persamaan umum untuk model Gauss




Keterangan :
C = konsentrasi pada titik (x, y, z) (g/m
3
)
Q = emission rate (g/s)
= parameter distribusi vertikal dan horizontal (tergantung pd
jarak thd sumber dan stabilitas atm)
u = kecepatan angin (m/s)
z = jarak vertikal dari plum center line (m)
y = jarak horisontal dari dasar permukaan (m)
H = tinggi efektif (m) h +
h = tinggi fisik cerobong (m)
Ah = tinggi plum rise (kepulan) (m)
( ) ( )

|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
=
2
z
2
2
1
2
z
2
2
1
2
y
2
2
1
z y

H) z
exp

H z
exp

y
exp
2u
Q
C
52
Makna yang bisa ditarik dari persamaan Gauss :

Konsentrasi pada berbagai konsentrasi di docon wina secara
langsung di pengaruhi oleh kekuaan sumber (Q)
Pada wilayah down wind konsentrasi pad ground level (z=0)
berbanding terbalik dengan kecepatan anginnya
Nilai T
y
dan T
z
meningkat seiring dg penambahan jarak pada
down wind, sedangkan konsentrasi pada center line manurun dg
penambahan jarak
Parameter dispersi T
y
dan T
z
meningkat dg penambahan
kestabilan atmosfer. Maka kondisi tidak stabil atmosfer
menurunkan rata-rata konsentrasi di down wind
Konsentrasi maksimum pada ground level menurun dg
penambahan tinggi cerobong
53
Persamaan Gauss pada kondisi Ground Level (x, y, z) (x, y, o)



Persamaan Gauss pada kondisi di Ground Level Center Line (x, y,
z) (x, o, o)



Untuk keperluan dispersi pollutant dari cerobong kecepatan
angin dihitung berdasarkan ketinggian cerobong, sedangkan
kecepatan angin drubor pada 10 m dari permukaan tanah,
maka perlu dilakukan konversi :
54



Z
2
= ketinggian pada elevasi 2 (m)
Z
1
= ketinggian pada elevasi 1 (m)
U
2
= kecepatan angin pada ketinggian 2 yang dicari
U
1
= kecepatan angin pada ketinggian 1 kec. pada 10 m
P = konstanta exponensial berdasarkan stabilitas

Anda mungkin juga menyukai