Anda di halaman 1dari 57

PPWK 2: WAWASAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

MA-PWK-2012

KEY CONCEPTS 1. URBANISASI 2. MASALAH YANG TIMBUL DARI URBANISASI 3. PERKEMBANGAN URBANISASI & PERLUNYA PERENCANAAN 4. PERAN PERENCANAAN DALAM PERKEMBANGAN WILAYAH & KOTA 5. LINGKUP PERENCANAAN WIL & KOTA

APA URBANISASI ?

URBANISASI
pandangan umum perpindahan penduduk menuju kawasan perkotaan (urban). proses menjadi kota atau proses pengkotaan proses pembentukan kota (Lyoyd-Evans, 1998) Non fisik bagian dari urbanisme pola pikir yang menempatkan kota sebagai bagian penting dalam proses pembangunaan dan perkembangan masyarakat. Tataran praktis pertambahan jumlah penduduk perkotaan

URBAN
Definisi urban dapat berdasarkan jumlah penduduk, bentuk kegiatan ekonomi nya (bergerak di bidang agrikultur atau tidak), kondisi infrastrukturnya (jalan, penerangan dan air bersih) atau fungsinya (sebagai pusat administratif). Karena dasar dari pembuatan definisi tersebut berbeda, maka tidaklah mudah untuk membandingkan tingkat urbanisasi antar negara.

MENDEFINISIKAN KOTA
PBB mendefinisikan aglomerasi kota sebagai kawasan terbangun atau berkepadatan tinggi yang terdiri dari pusat, kawasan pinggiran dan permukiman bagi komuter yang memiliki potensi pengembangan tinggi. Kawasan tersebut bisa lebih kecil atau luas dari metropolitan Kawasan metropolitan adalah sebuah kawasan formal bagi pemerintah daerah yang umumnya terdiri dari kawasan kota, dan area primer untuk penglaju. Sedangkan pusat kota (city proper) adalah unipolitikal jurisdiksi dimana terdapat pusat historis dari sebuah kota

KRITERIA DAN METODE U/ MENDEFINISIKAN KOTA:


105 negara menggunakan batasan administratif sebagai kriteria, sehingga memperkecil lingkup definisi kota sebagai bentuk jurisdiksi lokal seperti ibu kota, pusat provinsi, kota, dll. 83 diantaranya menggunakan jenis kriteria ini untuk membedakan antara desa dengan kota. 100 negara mendefinisikan kota berdasarkan besaran populasi atau kepadatan penduduk dengan konsentrasi minimum antara 200 sampai 50,000 penduduk; 57 negara menggunakan kriteria ini sebagai kriteria dasar dalam mendefinisikan kota. 25 negara menggunakan karakteristik sektor ekonomi sebagai kriteria pendefinisian kota umumnya, proporsi tenaga kerja yang bergerak di kegiatan non -agrikultur. 18 negara menggunakan keberadaan infrastruktur sebagai kriteria, termasuk adanya jalan beraspal, fasilitas air bersih, sistem penyaluran kotoran atau ketersediaan aliran listrik.
Sumber: UN-HABITAT, State of the Worlds Cities 2006/2007, 2006

Bagaimanapun cara kita dalam mendefinisikan sebuah area sebagai kota, satu hal yang pasti adalah: kota adalah tempat terjadinya per tumbuhan ekonomi, dan merupakan wajah dunia di masa depan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PROSES URBANISASI


Faktor Demografi
Perkembangan populasi perluasan areal permukiman lokalitas rural lokalitas urban Peningkatan angka kelahiran alami penduduk perkotaan populasi penduduk perkotaan meningkat Banyaknya manusia yang berpindah dari daerah non perkotaan ke daerah perkotaan

Faktor Ekonomi
Pergeseran aktivitas pertanian (agraris) ke non agraris push factor Faktor berkurangnya minat serta menurunnya nilai tambah sektor pertanian Pull factor industrialisasi & akumulasi perkembangan kota

Faktor Sosial
Penyebaran gaya hidup perkotaan (ciri : individualisme, efisiensi, sensitif terhadap atribut modern) akselerasi urbanisasi menjadi ++ dengan perkembangan IT.

MASALAH YANG TIMBUL DARI URBANISASI


FAKTOR EKONOMI:
Investasi asing& domestik Pembangunan kota baru Pembangunan infrastruktur

KARAKTERISTIK PENDUDUK
Pertumbuhan tinggi Migrasi wilayah tetangga Penglajuan (commuting)

KONSEKUENSI LINGKUNGAN
Konversi lahan pertanian Penurunan kualitas air Masalah manajemen sampah Polusi udara

MASALAH SOSIAL
Persaingan yang tinggi dalam pemenuhan kebutuhan dasar kaum urban yang termaginalisasi memperoleh akses pelayanan publik minimum konflik2 di masyarakat percampuran antara aspek yang terkait dengan kelas sosial, ras, etnik , struktur sosial modern dan tradisonal social alienation Lapangan kerja, kebutuhan permukiman layak semakin mendesak, kemiskinan, ketertinggalan pendidikan, kesehatan yang tidak memadai, kualitas hidup rendah

Kemiskinan, kriminalitas, konflik antar golongan, etnis ras, agama, pengangguran, prostitusi, trafficking, dll dll

MASALAH KERUANGAN
Urbanisasi terbentuk kawasan perkotaan dalam skala besar megacities fenomena ini menjadikan komposisi keruangan tidak seimbang kesenjangan pertumbuhan dan tekanan terhadap lingkungan semakin tinggi Fenomena urban sprawl pengintegrasian kota-kota yang lebih kecil di sekeliling kota inti akibat meluasnya perkembangan fisik kota megapolitan contoh jakarta Dampaknya:
Sulitnya penyediaan infrastruktur Muncul zona campuran dengan aktivitas yang berlawanan Kaburnya batas kota dan desa (kotadesasi percampuran yang tidak terpola antara fungsi perkotaan dengan fungsi pedesaaan)

URBAN SPRAWL
Bentuk kawasan kota tidak kompak, sehingga memperpanjang jarak perjalanan, sehingga memungkinkan kemacetan semakin meluas, konsumsi bahan bakar minyak meningkat, serta ketidakefisiennan dalam alokasi pembangunan infrastruktur Perkembangan kota akan cenderung linear, sehingga dapat memunculkan ketidakseimbangan perkembangan antar kawasan dalam kota Integrasi kawasan terbangun cenderung akan meluas sehingga perencanaan dan manajemen perkotaan menjadi semakin kompleks, sementara kapasitas pemerintah kota untuk menangani hal tersebut terbatas.

MASALAH LINGKUNGAN
Urbanisasi menimbulkan tekanan terhadap lingkungan Pembukaan lahan baru, konversi lahan pertanian terbangun Penurunan kualitas sumber daya air, banjir. Pertambahan kendaraan emisi gas buang tinggi, konsumsi BBM tinggi Penggunaan enargi listrik yang tinggi Permukiman kumuh yang tidak layak huni

PERKEMBANGAN URBANISASI & PERLUNYA PERENCANAAN


Dua negara yang secara fisik dan ekonomi paling maju di Asia, dan paling banyak mengalami urbanisasi, adalah Jepang dan Korea negara di Asia yang relatif lambat perkembangannya, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih rendah (Misal Nepal, kamboja, Laos) Akan tetapi, meskipun negara tersebut memiliki tingkat urbanisasi yang relatif rendah, namun laju urbanisasi -nya tetap tinggi bahkan lebih tinggi dari kebanyakan negara lain di Asia

KOTA ASIA YG LEBIH DARI 5 JUTA JIWA

KOTA BERKEMBANG EKONOMI PUN BERKEMBANG


Hal ini terkait dengan keberadaan sektor industri dan jasa di daerah perkotaan yang terkait dengan: Keberadaan sumber daya, seperti materi, manusia, infrastruktur, jaringan dan sarana transportasi, serta pelayanan. Keberadaan konsumen (pasar). Lebih besarnya kesempatan untuk mengembangkan jaringan dan berbagi pengalaman. Kedekatan dengan institusi administratif yang mengatur kegiatan komersil. Aksesibilitas ke bentuk dan lingkup ekonomi lainnya.

Sumber: Jack, 2006

POPULATION DESIT Y

PERKEMBANGAN URBANISASI DI INDONESIA


Perkembangan perkotaan Indonesia dalam 2 dasawarsa sejak tahun 1980-2000 peningkatan pesat: Laju pertumbuhan penduduk perkotaan meningkat tajam keseluruhan laju pertumbuhan penduduk menurun artinya indonesia mengalami proses urbanisasi yang signifikan Perkembanhgang perkotaan di luar jawa cenderung lebih pesat dibandingkan dengan p jawa kecenderungan ini mengarah pada keseimbangan perkembangan penduduk perkotaan Jawa luar Jawa.

Perkembangan kota di Indonesia mengarah pada extended metropolitan region (EMR) wilayah yang berisi kota-kota besar dengan kawasan perkotaan di sekitarnya (Firman, 2004). Aglomerasi kawasan2 perkotaan yang terintegrasi secara fungsional dengan kota utamanya Misal Jabodetabek , bandung dan sekitarnya, Medan dan sekitarnya, semarang dan sekitarnya, surabaya dan sekitarnya.

PENTINGNYA PERENCANAAN
Permasalahan yang muncul terkait dengan urbanisasi pada dasarnya merupakan masalah yang kompleks Faludi (1971) meta-problems. Banyak elemen terlibat, konflik tinggi, sulit membuat struktur masalah, Ketidakpastian tinggi.

Harus ada suatu mekanisme yang dapat melakukan intervensi terhadap kondisi tsb. Intervensi peran Perencanaan Wilayah dan Kota. Perencanaan muncul sebagai upaya penyeimbangan dan pengarahan berbagai kepentingan supaya tidak terjadi permasalahan yang mengarah pada adanya kerugian pada publik

PERAN PERENCANAAN DALAM PERKEMBANGAN WIL & KOTA


Permasalah perkotaan terkait dengan lingkungan, sosial budaya, serta ekonomi. Interaksi antara kepentingan2 tersebut menimbulkan konflik2 yang membutuhkan intervensi sebagai jalan tengahnya (Campbell, 1996). Intervensi dilakukan oleh pihak yang mempunyai mandatuntuk menjaga kepentingan publik serta menjaga barang dan jasa yang bersifat public goods tetap pada fungsinya pemerintah. Intervensi yang dilakukan oleh perencanaan merupakan kepanjangan tangan dari intervensi sektor publik

PERENCANAAN SEBAGAI PENYEIMBANG ANTAR KEPENTINGAN

KONSEPSI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


THE ULTIMATE GOAL
OF SUSTAINABLE DEVELOPMENT WELFARE OF HUMAN BEING IMPERATIVES :
SUSTAIN ECONOMIC DEVELOPMENT INCOME GENERATING EMPLOYMENT CREATION LOCAL ECONOMIC

ECONOMICALLY VIABLE

IMPERATIVES:

ENVIRONMENTALLY FRIEDLY

CONSERVATION + PRESERVATION RESOURCES EFFICIENCY REDUCE WASTE APPROPRIATE TECHNOLOGY

SOCIALLY, POLLITICALLY ACCEPTABLE & CULTURALLY SENSITIVE

IMPERATIVES :

COMMUNITY DEVELOPMENT/EMPOWERMENT DEMOCRATIZATION DECENTRALIZATION INDIGENEOUS KNOWLEDGE SOCIAL EQUITY CULTURAL INTEGRITY

KESIMBANGAN 3 ASPEK DALAM PERENCANAAN WIL& KOTA


Pertumbuhan ekonomi & keadilan sosial konflik kepemilikan (konflik properties). Satu sisi manusia adalah homoeconomicus & berlakukanya darwinisme (survival of the fittest); hal ini berbenturan dengan kelompok yang memperjuangkan equity (keadilan kesetaraan). Kepentingan meningkatkan kepentingan pertumbuhan ekonomi berbenturan dengan kepentingan untuk menjaga daya dukung lingkungan konflik sumberdaya Kepentingan pelestarian lingkungan berbenturan dengan kepentingan sosial kepentingan sosial menginginkan akses baik untuk masyarakat miskin namun masyarakat miskin tidak punya pilihan untuk menggunakan SDA sebagai modal untuk memenuhi kebutuhan hidup

LINGKUP PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

RUANG Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.

RUANG
Angkasa/Udara
Bagian-bagian ruang yang ada di atas permukaan dengan berbagai sumber daya alamnya

JAGAD RAYA

Permukaan Bumi
Lahan, air permukaan, hutan, perkebunan, pertanian, dll

Dalam Tanah
Sumber daya mineral, air tanah, energi, dll

HIRARKI RUANG
NASIONAL
REGIONAL / WILAYAH

KOTA
LINGKUNGAN/RW s/d Desa/Kelurahan

KELUARGA/RT

INDIVIDU

LINGKUP MATERI PERENCANAAN KOTA

Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman
dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.

Pola ruang

adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang .

Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan Penyelenggaraan penataan ruang

TUGAS BACA

UNDANG-UNDANG NO 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

SEKIAN
A L L P I C T U RE S I N T H I S S L I D E TA K E N F RO M N AT I O N A L G E O G R A P H I C O N L I N E M AT E RI B I S A D I D OW N LOA D D I : H T T P : / / A N G G R A E N I. L E C T U R E .U B . AC . ID

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai