Anda di halaman 1dari 47

BLOK BEHAVIOR KESEHATAN JIWA

Tim Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati 2010

Apa yang dikatakan dengan KESEHATAN JIWA????

Kesehatan jiwa dimaknai sama dengan kesehatan mentalberasal dari konsep mental hygiene bahasa Yunani = Mental bahasa Latin = Psyche (jiwa, psikis atau kejiwaan)

DEFINISI
Terdapat beberapa cara dalam memberikan pengertian mental yang sehat/ jiwa yang sehat: 1. Sehat mental/jiwa kerena tidak mengalami gangguan jiwa 2. Sehat mental/jiwa jika tidak sakit akibat adanya stressor 3. Sehat mental/jiwa jika selaras dengan kapasitasnya dan selaras dengan lingkungannya 4. Sehat mental/ jiwa karena berkembang dan tumbuh secara positif

Sehat mental/jiwa kerena tidak mengalami gangguan jiwa Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang tahan terhadap sakit jiwa atau terbebas dari sakit dan gangguan jiwa. 2. Sehat mental/jiwa jika tidak sakit akibat adanya stressor. orang yang sehat jiwanya adalah orang yang dapat menahan diri untuk tidak sakit akibat stressor. Pengertian ini lebih bersifat individual.
1.

3. Sehat mental/jiwa jika selaras dengan kapasitasnya dan selaras dengan lingkungannya sehat mental jika terbebas dari gejala psikiatris dan individu itu berfungsi secara optimal dalam lingkungan sosialnya. 4. Sehat mental/ jiwa karena berkembang dan tumbuh secara positif Orang yang memiliki sehat jiwa/mental adalah orang yang terus menerus tumbuh, melakukan penyesuaian diri dan menerima tanggung jawab.

Istilah
Sehat

mental Mental tidak sehat Sakit mental

Sehat Mental
Kondisi

mental yang tumbuh dan didasari motivasi yang kuat ingin meraih kualitas diri yang lebih baik, baik dalam kehidupan keluarga, kehidupan kerja, maupun sisi kehidupan lainnya.

Mental Tidak Sehat


Orang

yang meskipun secara potensial memiliki kemampuan, tetapi tidak punya keinginan dan usaha untuk mengaktualisasikan potensinya itu secara optimal

Sakit Mental
Orang

yang secara mental memiliki berbagai macam unsur yang saling bertetntangan dn dengan demikian sering merusak atau menghambat sehingga perilakunya tidak menentu.

Konsep orang yang mengalami sehat mental atau sehat jiwa:

D.S. Wright & A. Taylor * Bahagia dan terhindar dari ketidakbahagiaan. * Efesiensi dalam menerapkan dorongannya untuk kepuasan kebutuhannya * Kurang dari kecemasan * tidak mengalami rasa berdosa yang besar * Matang * Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan * Mampu membangun hubungan emosional dengan orang lain * dapat melakukan kontak dengan realitas

Ciri-ciri Individu yang Sehat Mental (Killander, 1957)


A. Kematangan emosional B. Kemampuan menerima realitas C. Hidup bersama dan bekerjasama dengan orang lain D. Memiliki filsafat atau pandangan hidup

A. Kematangan emosional
3 ciri perilaku orang yang emosinya matang: Disiplin diri dapat mengatur diri, menaati hukum dan peraturan. Determinasi diri dapat membuat keputusan sendiri dalam memecahkan suatu masalah dan melakukan apa yang telah dilakukannya. Kemandirian tidak banyak menggantungkan diri pada bimbingan dan kendali orang lain, melainkan lebih mendasarkan diri pada kemampuan, kemauan, dan kekuatannya sendiri.

B. Kemampuan menerima realitas


Perilaku mampu memecahkan masalah dengan segera dan menerima tanggung jawab. Mampu mengendalikan lingkungan, terbuka terhadap gagasan baru dan menetapkan tujuan yang realistis.

C. Hidup bersama dan bekerjasama dengan orang lain


Adanya

kemampuan dan kemauan untuk mempertimbangkan minat dan keinginan orang lain dalam tindakantindakan sosialnya Mampu menemukan dan memanfaatkan perbedaan pandangan dengan orang lain. Mempunyai tanggung jawab sosial serta merasa bertanggungjawab terhadap nasib orang lain.

D. Memiliki falsafah atau pandangan hidup


Memiliki

pegangan hidup yang dapat senantiasa membimbingnya untuk berada dalam jalan yang benar, terutama saat menghadapi situasi yang mengganggu atau membebani.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN JIWA

Dimensi Biologis Dimensi Psikologis Dimensi Sosial

A. DIMENSI BIOLOGIS

Otak Sistem endokrin Genetik Faktor ibu selama masa kehamilan

a. Otak

Merupakan bagian atau organ yang mengatur segala aktivitas tubuh. Otak yang berfungsi dengan baik berdampak pada kesehatan jiwa

b. Sistem endokrin

Berfungsi mengeluarkan hormon. Fungsi hormon yang tidak normal berakibat pada pertumbuhan yang kurang sehattermasuk mempengaruhi perilaku yang tidak diharapkan.

c. Genetik

Unsur biologis yang mempengaruhi kesehatan jiwa Gangguan genetis dapat mempengaruhi kesehatan jiwa.

d. Faktor ibu selama mengandung

Usia Ibu Nutrisi Obat-obatan Kesehatan ibu Komplikasi dan Proses kelahiran

B. DIMENSI PSIKOLOGIS

Pengalaman awal Kebutuhan Proses pembelajaran

a. Pengalaman Awal
A. Kepribadian melalui 4 tahap psikoseksual:

Tahap oral : merupakan tahap pertama dimulai sejak lahir sampai 18. Kebuthn id bayi terutama dipuaskan oleh makan dan mengisap, serta menggigit. Bagian tubuh yang berperan adalah : bibir, mulut, gusi dan lidah.

Tahap Anal: Dimulai sejak 18 bulan sampai 3 tahun Sumber libido diperoleh dari mengeluarkan dan menahan tinja.
Tahap Phalic : Usia 3 tahun hingga usia 5 6 thn Kepuasan maksimal yg diperoleh id adalah dari rangsangan genital

Tahap Latency : Mulai usia 6 -12 tahun Merupakan perkembangan mekanisme pertahanan ego
Tahap Genital: Mulai usia 12 -18 tahun Kematangan seksual, keintiman di masa dewasa

B. Tahap Perkembangan oleh Erikson Tahap 1:Percaya vs tidak percaya Dari lahir sampai 1 tahun Pokok persoalan pada tahap ini adalah : apakah bayi dapat mengembangkan rasa percaya pada dunia atau ia akan merasa tidak percaya pada orang dan kejadian-kejadian yang terjadi disekitarnya Peran utama dalam thp ini: ibu dan pengasuhnya

Tahap 2: Autonomi vs malu dan ragu-ragu

Dialami pada usia 1 sampai 3 tahun. Krisis yang terjadi adalah antara pengembangan rasa percaya diri dan kemandirian dengan rasa malu dan ragu-ragu. Orang tua mempunyai peranan penting dalam keberhasilan atau kegagalan dalam tahap ini. Jika anak mampu menghadapi situasi baru dengan rasa percaya diri dan keyakinan pada dirinya sendiri mampu mengembangkan kemampuan mengontrol diri dan harga diri dimasa yang akan datang

Tahap 3: Inisiatif vs rasa bersalah


Dialami pada usia 3 sampai 6 tahun Masalah utama pada tahap ini adalah jika anak bertindak terlalu jauh Kadang kala inisiatif dapat mengakibatkan halhal yang berlebihan krn pengetahuan mengenai peraturan blm lengkap Resiko yg terjadi: org tua akan memberi hukuman atau pembatasan RASA BERSALAH

Tahap 4: Industri vs rendah diri


pada usia 7 sampai 11 tahun Pengaruh teman sebaya sangat besar Sekolah menjadi saran perkembangan unkt melakukan eksplorasi Permasalahan : anak tidak dapat mengembangkan kemampuan yang diharapkan dan kemudian menjadi rendah diri
Dialami

Tahap 5: Identitas vs Kekacauan

Peran Dialami pada usia 12 sampai 18 tahun


Masa ini adalah masa dimana mencari identitas diri secara terus-menerus : identitas seksual, identitas dalam pekerjaan, dan dalam etnik. Krisis terselesaiakn: perasaan terhadap diri sendiri sudah terintegrasi tahu apa yang akan dan ingin dilakukan.

Tahap 6 : intimasi vs isolasi diri (dewasa awal)

Jika identitas yang terintegrasi dengan baik dapat terbentuk dari tahap 5 maka keakraban psikologis dapat terjalin. Sulit berbagi dengan orang identitas belum terbentuk Orang-orang yang identitasnya lemah terancam jika orang lain mengetahui dilema mereka dan menghindari segala kontak.

Tahap 7: Generativitas dan Stagnasi (dewasa tengah) Erikson mendefinisikan generativitas sebagai minat dalam menuntun dan membangun generasi berikutnya menjadi orang tua, mehngasuh anak, dll

Kurangnya rasa generativitas dimanifestasikan dalam bentuk stagnasi, mencintai diri sendiri, kebosanan dan kurangnya pertumbuhan psikologis.

Tahap 8: Integritas vs putus asa (dewasa akhir)

Jika seseorang berhasil menngani keenam tahap sebelumnya terbentuk perasaan integritas penerimaan terhadap batasan yang ada dalam kehidupan, perasaan sebagai bagian sesuatu yang besar salah satunya adalah yang ada dalam generasi sebelumnya. Misalnya; menghadapi kematian dengan rasa tidak takut

b. Kebutuhan
Maslow Hirarki kebutuhan motivasi seseorang orang untuk berperilaku dipengaruhi oleh kebutuhan2nya: 1. fisiologis 2. Perlindungan dan rasa aman 3. Cinta dan rasa memiliki 7 6 4. Harga diri dan penghargaan thdp orla 5 4 5. Kebutuhan Pengetahuan 3 2 6. Kebutuhan keindahan 1 7. kebutuhan aktualisasi diri Orang yang mengalami gangguan jiwa/mental tidak dapat mengenali dan mencapai kebutuhan tersebut.

c. Proses Pembelajaran
a.Pengkondisian operan: Suatu organisme belajar bahwa suatu respon bahwa akan diikuti oleh urutan tertentu atau menyebabkan konsekuansi tertentu,
b. Belajar dengan mencontoh (modelling)

C. DIMENSI SOSIAL
Stratifikasi dalam masyarakat Interaksi sosial Interaksi dalam keluarga Perubahan dalam jangka panjang

Ketika membicarakan kesehatan jiwa atau mental, maka terdapat konsep jiwa yang sakit atau tidak sehat.

Sulit diketahui seperti pada sakit fisik

Gangguan mental/jiwa tidak adanya atau kekurangan sehat mental DSM IV sebagai sindrom atau pola perilaku yang terjadi pada individu dan sindrom itu dihubungkan dengan adanya. a. distress (simptom menyakitkan b. disability (tidak berdaya pada fungsi yang penting) c. Peningkatan resiko bermakna untuk mati, sakit.

Model gangguan psikologis


Gangguan psikologis dapat dikelompokkan berdasarkan model, yaitu struktur teoritis yang bersifat tentatif yang digunakan untuk mengurai dan menjelaskan disfungsi psikologis atau perilaku abnormal. Model Model Model Model

medis Psikodinamik Belajar Sistem

Model Medis
Perilaku abnormal bersangkutan dengan kelemahan fisik dilihat sebagai akibat dari penyakit biologis/kimiawi. Adanya hubungan antara suatu gejala dengan sebab tertentu.

Model psikodinamik
Asumsi dasar: Kedewasaan ditentukan oleh keefektifan resolusi konflik pada beberapa taraf perkembangan psikoseksual Konflik psikologis membawa orang pada keadaan cemas, dimana ego berusaha mereduksinya dengan memanfaatkan mekanisme pertahanan diri yang tidak sadar. Gangguan lebih ditekankan sebagai akibat dari pengalaman masa kecil yang menyakitkan sehingga menjadi cara orang yang bersangkutan berprilaku ketika telah dewasa.

Model Belajar
Gangguan perilaku terjadi karena pengalaman salah belajar (faulty learning). Yang dimaksud dengan salah belajar: Mempelajari dengan benar contoh perilaku yang tidak baik Mempelajari dengan salah contoh perilaku yang baik.

Model Sistem
Menggunakan konsep-konsep ilmu kealaman, proses informasi, dan sosial untuk mengkonseptualisasikan interaksi manusia, baik adaptif maupun disfungsi, sebagai komponen dalam sistem sosial. Jejaring sosial dilihat sebagai pola interaksi yang bergerak statis atau berulang untuk memelihara kesinambungan.

Disfungsi sosial terjadi dalam: - Jika orang harus berpikir, merasa atau bertingkah laku dalam situasi psikologis dan fisik yang mengancam atau cara yang menyakitkan agar sesuai dengan jejaring sosial - Jika orang berusaha untuk mengubah peran atau interaksinya dalam jejaring sosialnya tanpa kekuatan dan keterampilan yang memadai untuk menanggulangi kekuatan inter jejaring sosial.

SUMBER:
Latipun & Notosoedirdjo, M. 2001. Kesehatan Mental: Konsep dan Penerapannya. Malang: UMM Press. Davison, G.C., Neale, J.M., & Kring, A.M. 2006. Psikologi Abnormal. Penterjemah: Noermalasari Fajar. Jakarta: Raja Grasindo Persada. Atkinson, R.L., Atkinson, R.C., Smith, E.E., & Bem, D.J. 2000. Pengantar Psikologi. Batam: Interaksara. Huffman, K., Vernoy, M. & Vernoy, J. 1997. Psychology in Action. Canada : John Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai