Anda di halaman 1dari 6

Abortus Infeksius

Abortus
Abortus adalah pengeluaran hasil pembuahan (konsepsi) dengan berat badan janin < 500 gram atau kehamilan kurang dari 20 minggu. Insiden 15% dari semua kehamilan yang diketahui

Abortus Infeksius
Abortus infeksiosus adalah berakhirnya kehamilan sebelum waktunya dengan usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram yang disertai infeksi pada uterus , parametrium , adneksa , parametrium dan peritoneum dan akibat lebih jauh menyebabkan sepsis Berdasarkan faktor ibu yang paling sering menyebabkan abortus adalah infeksi. Sesuai dengan keluhan yang biasa ibu alami kemungkinan penyebab terjadinya abortus adalah infeksi pada alat genital. Tapi bisa saja juga dipengaruhi oleh faktor- faktor yang lain. Infeksi vagina pada kehamilan sangat berhubungan dengan terjadinya abortus atau partus sebelum waktunya (Mochtar, 1998)

Mekanisme Abortus
Teori peran mikroba infeksi terhadap kejadian abortus mulai diduga sejak 1917, ketika DeForest dan kawan-kawan melakukan pengamatan kejadian abortus berulang pada perempuan yang ternyata terpapar brucellosis. Berbagai teori diajukan untuk mencoba menerangkan peran infeksi terhadap risiko abortus, diantaraya sebagai berikut. a) Adanya metabolik toksik, endotoksin, eksotoksin, atau sitokin yang berdampak langsung pada janin atau unit fetoplasenta. b) Infeksi janin yang bisa berakibat kematian janin atau cacat berat sehingga janin sulit bertahan hidup. c) Infeksi plasenta yang berakibat insufisiensi plasenta dan bisa berlanjut kematian janin. d) Infeksi kronis endometrium dari penyebaran kuman genitalia bawah yang bisa mengganggu proses implantasi.

Macam-macam infeksi pada vagina, yaitu: a. Infeksi vagina akibat bakteri disebabkan karena tidak seimbangnya ekosistem bakteri pada vagina. Biasanya ditandai dengan adanya keputihan yang encer dan berbau busuk/ amis. b. Infeksi vagina akibat trikomonas disebabkan oleh parasit yang berflagela yaitu trikhomonas. Keputihan yang ditimbulkan sangat banyak, purulen, berbau busuk dan disertai rasa gatal. c. Infeksi vulva dan vagina akibat jamur penyebabnya candida albicans yang merupakan 90 % infeksi jamur di vagina. Faktor predisposisinya adalah penggunaan antibiotik pada kehamilan dan diabetes melitus . Keputihan yang terjadi sangat khas seperti bubuk keju dan sangat gatal. Bila perjalanan penyakitnya kronik dapat menyebabkan rasa nyeri dan panas. d. Infeksi akibat proses peradangan pada vagina penyebab pasti belum diketahui. Gejala yang ditimbulkan keputihan yang banyak, purulen dan menimbulkan gejala iritasi/ panas pada vulva dan vagina disertai nyeri panggul (Ayurai, 2009).

Abortus Infeksius dan sepsis

Anda mungkin juga menyukai