Anda di halaman 1dari 23

Oleh: Rima Endriani Nursep Kemalayanti Sari Wardeni Pembimbing: Dr. Seri Ulina Sp.THT.

KL

Septum hidung merupakan bagian dari hidung yang membatasi rongga hidung kanan dan kiri. Septum nasi berfungsi sebagai penopang batang hidung (dorsum nasi). Kecelakaan pada wajah merupakan faktor penyebab deviasi septum terbesar pada orang dewasa.

Sinusitis merupakan penyakit yang sering ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari, bahkan dianggap sebagai salah satu penyebab gangguan kesehatan tersering di seluruh dunia.

fungsi respirasi fungsi penghidu fungsi fonetik fungsi statistik dan mekanik refleks nasal.

Deviasi septum ialah suatu keadaan dimana terjadi peralihan posisi dari septum nasi dari letaknya yang berada di garis medial tubuh.

trauma langsung, sesudah lahir/waktu lahir Birth Moulding Theory (posisi yang abnormal ketika dalam rahim) kelainan kongenital perbedaan pertumbuhan antara septum dan palatum

Faktor resiko deviasi septum ketika persalinan Setelah lahir : olahraga, misalnya olahraga kontak langsung (tinju, karate, judo) dan tidak menggunakan helm atau sabuk pengaman ketika berkendara.

sumbatan hidung yang unilateral atau juga bilateral. Keluhan lain :


rasa nyeri di kepala dan di sekitar mata penciuman juga bisa terganggu apabila terdapat deviasi pada bagian atas septum.

Radiologi ( foto AP-waters) Endoskopi CT scan

Analgesik Dekongestan Pembedahan


Reseksi submukosa septoplasty

Deviasi septum dapat menyumbat ostium sinus, sehingga merupakan faktor predisposisi terjadinya sinusitis. Selain itu, deviasi septum juga menyebabkan ruang hidung sempit, yang dapat membentuk polip.

DEFINISI

Sinusitis Maksilaris merupakan suatu peradangan pada sinus paranasalis secara anatomi pada sinus maksila.

Penyebab sinusitis maksilaris dapat

Infeksi(virus, Bakteri,Jamur) rinitis akut infeksi faring seperti faringitis Adenoiditis tonsilitis akut Berenang dan menyelam trauma (dapat menyebabkan perdarahan mukosa sinus paranasal) barotrauma (dapat menyebabkan nekrosis mukosa). periodontitis atau abses apikal gigi

infeksi

Edema KOM

Transudasi ostium

Silia tidak bergerak

Tekanan negatif

Ostium tersumbat

Gejala Subyektif

Sistemik : demam dan rasa lesu Lokal : terdapat ingus kental ,kadang berbau dan dirasakan mengalir ke nasofaring, hidung tersumbat, rasa nyeri di bawah kelopak mata dan kadang-kadang menyebar ke alveolus, sehingga terasa nyeri di gigi

Gejala Objektf

pembengkakan di daerah muka, pada sinusitis maksila terlihat di pipi dan kelopak mata bawah. Rinoskopi anterior tampak mukosa hiperemis, oedema dan tampak nanah di meatus media. Rinoskopi posterior tampak mukopus di nasofaring (PND).

Pemeriksaan Transiluminasi Pemeriksaan Radiologik Pemeriksaan Mikrobiologik Pemeriksaan Tomografi Pemeriksaan Sinoskopi

MEDIKAMENTOSA :

ANTIBIOTIK DEKONGESTAN ANALGETIK

IRIGASI SINUS PEMBEDAHAN :


PEMBEDAHAN RADIKAL (CADWELL LUC) PEMBEDAHAN TAK RADIKAL (FESS)

Osteomielitis dan abses subperiostal Kelainan Orbita Kelainan Intrakranial Kelainan Paru

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai