Anda di halaman 1dari 30

Dr. Mudatsir, M.

Kes Koordinator Blok Research Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Senin, 4 Januari 2010

Merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian Dalam arti yang lebih luas desain penelitian mencakup pelbagai hal yang dilakukan peneliti, mulai dari identifikasi masalah, rumusan hipotesis, operasionalisasi hipotesis, cara pengumpulan data, sampai akhirnya pada analisis data.

Dalam pengertian yang lebih sempit desain/rancangan penelitian mengacu pada jenis penelitin yang dipergunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu desain/rancangan penelitian berguna sebagai pedoman untuk mencapai tujuan penelitian

Kegunaan desain penelitian


Merupakan sarana bagi peneliti untuk

memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian Merupakan alat bagi peneliti untuk mengontrol atau mengendalikan pelbagai variabel yang berpengaruh pada suatu penelitian

Tiga hal penting yang perlu dikaji sebelum

menentukan desain penelitian: Pertama, Sejak awal harus menentukan apakah akan dilakukan intervensi dalam penelitian tersebut (eksperimental) atau hanya melaksanakan pengamatan saja tanpa intervensi (studi observasional) Kedua, Apabila dipilih penelitian observasional, harus ditentukan apakah akan dilakukan pengamatan sewaktu (cross sectional) atau dilakukan follow-up dalam kurun waktu tertentu (longitundinal)

Tiga,

Apakah akan dilakukan studi retrospektif, yaitu mengevaluasi peristiwa yang sudah berlangsung, ataukah studi prospektif yaitu dengan mengikuti subjek untuk meneliti peristiwa belum terjadi

Desain penelitian tidak ada yang lebih unggul dari pada yang lain karena jenis desain penelitian yang dipilih berhubungan erat dengan pertanyaan dan tujuan penelitian Satu jenis penelitian dapat menunjang jenis penelitian yang lain Studi deskriptif data awal suatu penyakit dapat digunakan untuk menyusun studi analitik mengenai sebab akibat penyakit tersebut tahapan berikutnya mungkin dapat dilakukan studi intervensional (eksperimental) berupa intervensi medis, prosedur dll dalam menurunkan morbidinats dan mortalitas penyakit tersebut

Klasifikasi jenis penelitian kedokteran sangat beragam, bergantung pada dasar pembuatan klasifikasinya Tidak ada satu klasififikasi pun yang memuaskan Di satu sisi tidak satu pun klasifikasi lengkap di lain sisi banyak yang saling tumpang tindih Berikut ini klasifikasi penelitian kedokteran dan kesehatan dengan pelbagai dasar, bukan untuk dihafal atau dianut (Alatas dkk, 2002)

Berdasarkan pada ruang lingkup penelitian Penelitian klinis Penelitian lapangan Penelitian laboratorium Berdasarkan pada waktu Peneleitian transversal (cross sectional): prospektif atau retrospektif Penelitian longitudinal: prospektif atau retrospektif
1. 2.

3. Berdasarkan pada substansi Penelitian dasar Penelitian terapan 4. Berdasarkan ada atau tidaknya analisis hubungan antar variabel Penelitian deskriptif Penelitian analitik 5. Desain khusus Uji diagnosis Analisis kesintasan (survival analysis) Meta-analisis

1. 2. 3.

Klasifikasi yang sangat sering dikemukakan adalah pembagian penelitian menjadi Penelitian Deskriptif dan Penelitian Analitik Penelitian Eksperimental

Desain Penelitian

OBSERVASIONAL

INTERVENSIONAL

1. Laporan Kasus 2. Seri Kasus 3. Studi Cross sectional termasuk survei 4. Studi kasus kontrol 5. Studi kohort 6. Meta Analisis

1.Uji Klinis 2. Intervensi

Tidak ada desain terbaik untuk semua jenis penelitian Untuk menjawab pertanyaan yang sama, teoritis dapat dipergunakan pelbagai desain penelitian. Desain terbaik adalah yang dapat menjawab pertanyaan penelitian secara: Akurat Sahih Efektif dan Efisien

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan, baik berupa faktor risiko, maupun efek atau hasil. Data disajikan apa adanya, peneliti tidak menganalisis mengapa fenomena itu terjadi, karena pada studi deskriptif tidak diperlukan hipotesis tidak perlu uji statistik Contoh: survei morbiditas dan mortalitas atau gambaran klinis dan lab sindrom dst

Merupakan penelitian kuantitatif untuk mendeskripsikan variabel Tidak diperlukan kelompok kontrol Hubungan sebab akibat hanya merupakan perkiraan Hasil penelitian sesuai dengan data tanpa dianalisis mendalam Merupakan penelitian pendahuluan untuk digunakan pada penelitian lain Pengumpulan data dilakukan satu periode tertentu Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan

cross sectional

Penelitian ini dapat dilakukan pada wilayah atau kelompok terbatas

Pembagian menurut Soekidjo N: 1. Survei 2. Studi penelaahan kasus (case study) 3. Studi perbandingan 4. Studi korelasi 5. Studi prediksi 6. Penelitian evaluasi

1.
2. 3. 4.

Menyusun perencanaan kesehatan pada masyarakat Mengadakan evaluasi program pelayanan kesehatan yang telah dilakukan Usulan untuk penelitian lanjutan Dapat juga digunakan untuk membandingkan prevalensi penyakit tertentu antardaerah dalam waktu yang berbeda

Relatif mudah dilaksanakan Tidak memerlikan kelompok kontrol Diperoleh banyak informasi penting yang dapat digunakan untuk perencanaan program pelayanan kesehatan pada masyarakat, membandingkan status kesehatan dan sebagai pendahuluan penelitian analitik atau eksprerimen Hasil yang diperoleh memerlukan penelitian lanjutan atau tidak

Pengamatan hanya satu kali yang diibaratkan sebagai potret tidak dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu Tidak dapat menentukan sebab akibat. Misalnya bila ditemukan penderita hipertensi dengan kadar kolesterol yang tinggi kita tidak dapat menentukan sebab-akibatnya.

Langkah-langkahnya(Soekidjo N):
1. 2. 3. 4. 5. Memilih masalah yang akan diteliti Merumuskan dan membatasi masalah Membuat asumsi (dasar peumusan hipotesis) Merumuskan hipotesis penelitian Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data 6. Menentukan kriteria/kategori/klasifikasi data 7. Menentukan teknik dan alat pengumpulan data 8. Melekakukan penelitian/mengumpul data 9. Melakukan pengolahan data 10. Menarik kesimpulan atau generalisasi 11. Menyusun/mempublikasi penelitian

1.

2.
3. 4.

5.
6. 7.

8.
9.

Merumuskan pertanyaan penelitian Tujuan dan definisi operasional Populasi studi dan subjek penelitian Cara pengambilan dan besarnya sampel Menentukan variabel yang akan diteliti Pengumpulan data Pengolahan data Penyajian data Analisis data, penarikan kesimpulan dan penulisan laporan

Pertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitian merupakan tindakan awal yang sangat penting dalam merencanakan penelitian karena dari pertanyaan penelitian dapat disusun tujuan penelitian Contoh pertanyaan penelitian: 1. Apakan tekanan darah orang normal akan meningkat dengan bertambahnya umur? 2. Berapa besar prevalensi penggunaan oralit oleh masyarakat untuk mengatasi kekeurangan cairan pada penderita diare?

Tujuan
Perumusan tujuan penelitian adalah hal yang sangat penting karena tujuan penelitian merupakan pedoman dalam melakukan tindakan selanjutnya Contoh tujuan penelitian: 1. Untuk mengetahui prevalensi ISPA pada anakanak umur 1-2 tahun di daerah A 2. Untuk mengetahui pemakaian oralit oleh masyarakat di daerah A dalam mengatasi kekurangan cairan pada penderita diare

Populasi dan subyek studi


Populasi studi dapat berupa masyarakat di suatu daerah atau beberapa daerah atau institusi seperti sekolah, industri atau RS atau data rekam medis di RS Penentuan populasi harus hati-hati dan jelas karena populasi studi merupakan merupakan kumpulan dari subjek studi karena dari individu di dalam populasi tsb akan diukur ciri-cirinya sesuai dengan tujuan penelitian

Cara pengambilan sampel


Setelah menentukan populasi dan kriteria subjek studi maka kegiatan selanjutnya adalah menentukan apakah seluruh subjek studi dalam populasi atau diambil sebagian (sampel) Bila akan mengambil sampel, tentukan cara pengambilan sampel dan besar sampel Bila pengambilan sampel secara acak, tentukan tipe random sampling yang akan digunakan

Menentukan variabel yg akan diteliti


Menentukan variabel diperlukan untuk menyusun daftar pertanyaan yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pengumpulan data Misalnya mencari prevalensi penderita ISPA pada anak maka tentukan umur anak. Bila juga ingin mengetahui status gizi tentukan cara pengukuran yang digunakan Agar variabel yang telah ditentukan mudah diukur maka variabel-variabel tersebut harus dibuat difenisi operasional

Pengumpulan data
Bagaiman teknik pengumpulan data dilakukan Pengumpulan data - Wawancara: perlu pedoman wawancara - Angket : tertutup, terbuka atau tertutup dan terbuka

Setelah data diperoleh, data diorganisasikan sedemikian rupa agar mudah disajikan dan dianalisis Pengolahan data dapat dilakukan menggunakan menggunakan komputer atau manual Cara mana yang digunakan tergantung ketersediaan alat dan SDM serta banyaknya data yang diolah

Pada penelitian deskriptif, analisis data yang diperoleh dilakukan perhitungan statistik sederhana, seperti: rasio, persentase atau proporsi, rata-rata, simpang baku, koefesien korelasi

Seorang dr anak mengamati, bahwa sebagian besar pasien yang telah menunjukkan gejala asma sebelum berumur 1 tahun, pada anamnesis ternyata diberi susu formula pada masa neonatus. Padahal diperkirakan dalam populasi presentasi bayi yang mendapat susu formula pada masa neonatus adalah 50%. Hal tersebut menimbulkan dugaan bahwa pemberian formula pada neonatus yang rentan akan mempercepat timbulnya manifestasi asma. Studi literatur juga menunjukkan terdapat dugaan bahwa pemberian protein asing dini (susu formula) pada bayi baru lahir yang rentan akan mempercepat terjadinya manifestasi alergi

Menurut saudara: Desain apa yang dapat yang dapat digunakan untuk menjawab masalah di atas

Anda mungkin juga menyukai