Identitas pasien
Nama Jenis kelamin Umur Status perkawinan Pekerjaan Agama Alamat : Nn E : wanita : 18 tahun : Belum Menikah : Mahasiswa : Islam : Komp marinir Cilandak
ANAMNESIS
Keluhan utama : Sesak napas sejak 6jam SMRS
Riwayat Penyakit Dahulu : riwayat asma sejak 11 tahun yg lalu, tidak pernah mengidap flek paru. Riwayat Penyakit Keluarga : Ibu mempunyai riwayat asma Riwayat Sosial : -
PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran Keadaan umum Tinggi badan Berat badan Tekanan darah Nadi Suhu Pernapasan Keadaan giz Sianosis Udema umum : Compos mentis : Tampak Sakit Sedang : 150 cm : 50 Kg : 110/70 mmHg : 80x /menit : 36 oC : 34x /menit, thorakoabdominal : normal (IMT = 22,22 kg/m) : Tidak ada : Tidak ada
KEADAAN REGIONAL
Kepala : Kalvarium : simetris,deformitas(-) Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/Hidung : septum nasi di tengah, deformitas (-), sekret -/Mulut : mukosa oral basah Telinga : sekret -/-, serumen +/+
Leher : Kel. Tiroid : tidak teraba Trakea : di tengah KGB : tidak teraba, massa (-)
Abdomen:
I: datar Pa: supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-) , nyeri lepas (-) Pe: timpani seluruh kuadran A: bising usus (+)
+ +
+ edema + -
RESUME
Seorang wanita 18 tahun datang dengan keluhan sesak nafas sejak 6 jam SMRS. Sesak timbul secara tiba-tiba saat cuaca dingin. Dada tidak berasa nyeri saat bernafas. Suara napas menciut terdengar perlahan. Pasien mengeluh batuk berdahak. Pasien pernah juga sesak nafas pada malam hari. Serangan terakhir kurang lebih 1 bulan yang lalu. Pasien ada riwayat asma sejak 11 tahun yang lalu dan ibu pasien juga ada riwayat asma. Pada PF, TD : 110/70 mmHg, Nadi : 80x/menit, RR: 34x/menit, Suhu : 36C, ekspirasi memanjang, Wheezing +/+ Pemeriksaan Penunjang : -
Diagnosis kerja
Serangan asma ringan pada pasien dengan asma intermitten
Sedang
Jalan terbatas Lebih suka duduk
Berat
Sukar berjalan Duduk membungkuk ke depan Kata demi kata Biasanya terganggu Sering >30 kali/menit Ada Keras >120 Sering ada >25mmHg <60%
Bicara Kesadaran Frekuensi nafas Retraksi otot-otot bantu nafas Mengi Frekuensi nadi Pulsus paradoksus APE sesudah bronkodilator [% prediksi] PaCO2 SaCO2
Beberapa kalimat Mungkin terganggu Meningkat Umumnya tidak ada Lemah sampai sedang <100 Tidak ada <10mmHg >80%
Kalimat terbatas Biasanya terganggu Meningkat Kadang kala ada Keras 100-120 Mungkin ada 10-25mmhg 60-80%
<45mmHg >95%
<45mmHg 91-95%
<45mmHg <90%
di luar serangan tidak ada gejala serangan singkat, ringan gejala malam < 2 x/bulan
Serangan menganggu aktivitas/tidur. Menggunakan obat tiap hari (bronkodilator) gejala malam lebih dari 1 kali/minggu
Nilai APE atau VEP1 > 80% nilai prediksi Variabiliti APE < 20-30%
Nilai APE atau VEP1 60-80% nilai prediksi Variabiliti APE > 30%
Nilai APE atau VEP1 kurang dari 60% nilai prediksi Variabiliti >30%
PEMERIKSAAN ANJURAN
Untuk mendukung diagnosis kerja : Darah rutin dan sputum Prick test / patch test Test provokasi bronkus Rontgen dada Spirometri
RENCANA PENGELOLAAN
O2 2 liter/menit Posisi setengah duduk Bronkodilator [agonis beta 2] kerja singkat nebulizer Kortikosteroid hirup
Semua tahapan : ditambahkan agonis beta-2 kerja singkat untuk pelega bila dibutuhkan, tidak melebihi 3-4 kali sehari
Obat pencegah harian Tidak perlu Kortikosteroid hirup ( < 500 g BDP atau equivalent ) BDP=Beclomethaso ne diproprionate
Step 3 Kortikosteroid hirup Moderate Persistent ( 200 1,000 g Asthma BDP or equivalent ) Ditambah Inhalasi 2agonist kerja panjang [LABA]
Kortikosteroid hirup (500 1,000 g BDP or equivalent ) + teofilin lepas lambat atau
Kortikosteroid hirup (500 1,000 g BDP or equivalent ) + LABA oral atau Kortikosteroid hirup dosis lebih tinggi ( > 1,000 g BDP or equivalent) atau Kortikosteroid hirup dosis lebih tinggi ( 500 1,000 g BDP or equivalent) + anti leukotrien
PROGNOSIS
Ad vitam Ad fungsionam Ad sanastionam : dubia ad bonam : dubia ad bonam : dubia ad bonam