merupakan salah satu jenis kanker yang tercatatsebagai penyakit mematikan didunia
Upaya untuk menurunkan angka kematian akibat kanker rekti deteksi secara dini. jika penderita telah terdeteksi secara dini menderita karsinoma rekti sebelum stadium lanjut kemungkinan untuk sembuh bisa mencapai 50%
Sampai saat ini pembedahan adalah terapi pilihan untuk karsinoma rekti.
DEFINISI
Karsinoma rekti merupakan salah satu dari keganasan yang menyerang bagian rekti yang terjadi akibat gangguan proliferasi sel epitel yang tidak terkendali
ETIOLOGI
Price dan Wilson (1994) mengemukakan bahwa etiologi karsinoma rectum sama seperti kanker lainnya yang masih belum diketahui penyebabnya
FAKTOR RISIKO
Polip Idiopathic Inflammatory Bowel Disease seperti penyakit crohn dan kolitis ulseratif Faktor Genetik Diet Gaya Hidup Umur di atas 40 tahun
PATOFISIOLOGI
Pada mukosa rektum yangnormal, sel-sel epitelnya akan mengalami regenerasi setiap 6 hari Pada keadaan patologis terjadi perubahan genetikyang mengganggu proses differensiasi dan maturasi dari sel-sel replikasi tak terkontrol
Peningkatan jumlah sel akibat replikasi tak terkontrol mengaktivasi K- ras onkogen dan mutasi gen p53 mencegah terjadinya apoptosis dan memperpanjang hidup sel
GEJALA KLINIK
Tanda dan gejala yang mungkin muncul pada kanker rektal antara lain ialah : Perubahan pada kebiasaan BAB atau adanya darah pada feses, baik itu darah segar maupun yang berwarna hitam. Diare, konstipasi atau merasa bahwa isi perut tidak benar benar kosong saat BAB Feses yang lebih kecil dari biasanya Keluhan tidak nyama pada perut seperti sering flatus, kembung, rasa penuh pada perut atau nyeri Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya Mual dan muntah, Rasa letih dan lesu Pada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyeri pada daerah gluteus.
DIAGNOSIS
a. Anamnesa Gejala yang dapat ditemukan antara lain : - Perdarahan perektal merupakan gejala yang paling sering terjadi (60%) pasien.
- Perubahan pola defekasi seperti perubahan bentuk feses, tenesnus, rasa tidak puas setelah BAB.
- Occult bleeding (tes darah samar) positif pada 26% kasus. - Nyeri abdomen, sidapatkan sekitar 20% kasus. - Malaise (9% kasus).
b. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari kemungkinan metastase seperti pembesaran KGB atau hepatomegali. Dari pemeriksaan colok dubur dapat diketahui : - Adanya tumor rektum - Lokasi dan jarak dari anus - Posisi tumor, melingkar / menyumbat lumen - Perlengketan dgn jar.sekitar
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan CEA ( carcinoembrionic antigen). Trasnrectal ultrasonography (TRUS) Magnetic Resonane Imaging (MRI) Pemeriksaan FOBT (fecal occult bleeding test ) Kolonoskopi. CT Scan abdomen Double contras barium enema
CARA PEMERIKSAAN Colok dubur Rektosigmoidoskopi Foto kolon dengan barium kontras Kolonoskopi
STADIUM
Stadium DUKES 1. Dukes A, tumor di mukosa usus 2. Dukes B1,tumor sampai muskulus propia, 3. Dukes B2,tumor menembus muskulus propia 4. Dukes C, kelenjar regional 5. Dukes D, tumor sudah mengenai organ lain.
Stadium Deskripsi
T1 N0 M0 T2 N0 M0 T3 N0 M0 T2 N1 M0 T3 N1 M0 T4 Any T, M1
Tumor terbatas pada submucosa Tumor terbatas pada muscularis propria Penyebaran transmural T2 pembesaran kelenjar mesenteric T3 pembesaran kelenjar mesenteric Penyebaran ke organ yang berdekatan Metastasis jauh
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan Operasi merupakan pilihan utama 2. Radiasi 3. Kemoterapi
Pembedahan Eksisi lokal Eksisi lokal jika kanker ditemukan pada stadium paling dini Low anterior resection (LAR) u/ lesi yang terletak ditengah atau 1/3 atas rektum. Untuk masa tumor > 5 reseksi abdominoperineal Quenu-Miles Tumor 1/3distal, yang berjarak <5cm dari anal.
Radiasi stage 2 dan 3, kombinasi dengan kemoterapi menurunkan angka kekambuhansampai 49% dan menurunkan angka kematian sampai 24% Kemoterapi untuk stage 2 dan 3 5FU,Leucovorin, Levamisole menurunkan angka kekambuhan 15% dan angka kematian 10%
TERIMA KASIH