Anda di halaman 1dari 17

Ban menopang seluruh berat yang ada pada kendaraan.

Ban melakukan kontak langsung dengan permukaan jalan


sehingga berfungsi menyalurkan tenaga dan menahan

permukaan jalan melalui pengereman, juga dalam mengontrol

awal start, akselerasi, berhenti dan berbelok arah.


Ban meredam kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata.

KONSTRUKSI BAN 1. Tread 2. Belt ( rigid breaker ) 3. Carcas ( Cross Plies ) 4. Inner Liner 5. Bead Wire

Ada 2 Macam A. Radial B. Bias

Materi penyusun ban dibagi menjadi 6 yaitu:


Tread adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat berusak ban. Tread dibuat banyak pola yang disebut Pattern. Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi casing terhadap kerusakan dari luar Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang ( pada ban biasa terbuat dari tekstil , sedang ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan diantara tread dan Casing. Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap oleh Casing.

Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.
Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan berfungsi seperti angkur yang melekat pada Pelek.

KODE SPESIFIKASI BAN

H : Tinggi Ban W : Lebar Ban D1 : Diameter Lingkar Roda ( Velg ) D2 : Diameter Total Ban

Aspect Rasio
Aspect rasio adalah rasio antara lebar (W) dan tinggi(H). Dulunya, aspek rasio ban yang dibuat untuk tinggi dan lebar rasio 100, namun sekarang kebanyakan aspek rasio ban 80, 70, 60. Artinya sekarang ini ukuran ban yang banyak digunakan adalahan ban yang lebih lebar. Dan lebar tersebut menandakan serinya, sehingga jika aspek rasio lebarnya adalah 70, maka ban tersebut disebut dengan ban seri 70.

LOAD INDEX Banyak ban yang memberikan informasi yang ditempatkan diakhir ukuran ban. Informasi ini terdiri dari suatu angka yang disebut dengan load index, dan huruf yang mengartikan speed rating. Load index adalah beban maksimal yang dapat ditopang oleh ban.

CARA MEMBACA KODE BAN TIPE RADIAL

CARA MEMBACA KODE BAN

TIPE BIAS

DDT LEVEL 2

ROTASI BAN
Rotasi ban bisa dilakukan dengan beberapa cara. Jika dilakukan sesuai anjuran, maka bisa membuat ban menjadi awet dan tingkat keausan merata satu dengan yang lainnya. Bahkan juga bisa memberikan keuntungan terhadap performa kendaraan. Kapankan ban harus dirotasi ? Dianjurkan untuk melakukan rotasi ban setiap kilometer 3,000 sampai 5,000, mesikipun ban tidak terlihat aus. Rotasi ban sering bisa dilakukan bersamaan dengan waktu penggantian oli. Ingat bahwa rotasi ban tidak membetulkan problem keausan ban karena kesalahan tekanan angin atau adanya komponen mekanikal yang aus. Untuk mobil berpenggerak roda depan, tukar roda dengan pola menyilang (fig. A) atau dengan cara alternatif X (fig. B). untuk mobil berpenggerak roda belakang atau 4WD, tukar ban dengan pola menyilang ke belakang (fig. C) atau pola alternatif X (fig. B).

Pelek Roda (RIM)


Ban tidak dapat dipasang langsung pada mobil, tetapi dipasang pada roda-roda, wheel). biasanya roda pelek (disc

Karena

merupakan

bagian penting yang menyangkut keselamatan mengemudi, maka

harus cukup kuat untuk menahan beban vertikal dan horisontal, beban pengendaraan dan pengereman dan berbagai macam tenaga yang

tertumpu pada ban.

Type Pelek (Rim)


Menurut standard industri Jepang (JIS), pelek dibagi menjadi enam kategori sebagai berikut :

SISTEM KODE SPESIFIKASI PELEK

Ukuran Pelek
Contoh : 5.00 S x 20 F.B.
Keterangan : 5.0 = Lebar pelek (=lebar dasar ban) dalam inchi. S = bentuk flens dari pelek. Ada 20 macam,dari A sampai V. 20 = diameter pelek dalam inchi. F.B. = Flat Base Rim.

Anda mungkin juga menyukai