Faisal Yunus
Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta
PENDAHULUAN
Asma penyakit kronik saluran napas Penyempitan saluran napas
Derajat bervariasi
Inflamasi kronik
KARAKTERISTIK ASMA
Makin cepat pengobatan dimulai makin mudah mengatasi serangan Makin lama dan makin berat serangan makin sukar pengobatannya dan penyembuhannya juga makin lama
Cuaca
Sulfur dioksida
Mengi
Nadi Pulsus
: akhir ekspirasi
paksa : < 100 kali/menit : tidak ada paradoksus
Frekuensi napas : 20 30 x
Mengi
Nadi
: akhir ekspirasi
: 100 - 120 kali/menit
Pulsus
paradoksus
: mungkin ada
10 - 25 mmHg
Kesadaran
Pemakaian otot bantu napas Nadi
: biasanya agitasi
: Pergerakan torako abdominal yang paradoksal Mengi : Tidak ada Nadi : Bradikardi Pulsus paradoksus : Tidak ada karena kelelahan otot napas
4. EPISODE SEDANG
5. EPISODE BERAT
6. RESPONS BAIK
1. PENILAIAN AWAL
2. PENGOBATAN AWAL
Inhalasi agonis beta-2 short acting 3x tiap 20 menit atau ~ Injeksi Adrenalin 0,3 mg SC ~ Injeksi Terbutalin 0,25 mg SC Bolus aminofilin 3 - 5 mg / kg BB O2 saturasi oksigen > 90 %
2. PENGOBATAN AWAL
Kortikosteroid : ~ tidak ada respons segera ~ mendapat steroid oral ~ serangan berat dan mengancam iwa Sedativa merupakan kontra indikasi
KORTIKOSTEROID
Inhalasi flutikason atau budesonid
Intra vena, injeksi metilprednisolon
mulai 60 mg,
dosis terbagi
40 - 60 mg dalam
3. ULANG PENILAIAN
Pemeriksaan fisis APE Saturasi oksigen
4. EPISODE SEDANG
4. EPISODE SEDANG
APE 60-80% prediksi
Pertimbangkan kortikosteroid
Teruskan pengobatan sampai 1-3 jam
5. EPISODE BERAT
5. EPISODE BERAT
APE < 60% prediksi
Pemeriksaan fisis : gejala berat Riwayat : pasien risiko tinggi Tidak respons terdapat terapi awal
5. EPISODE BERAT
Inhalasi agonis beta-2 tiap jam
Oksigen
Aminofilin drip
Pertimbangkan agonis beta-2 SC, IM atau IV
4. EPISODE SEDANG
6. RESPONS BAIK
6. RESPONS BAIK
Respons bertahan 60 menit sesudah
terapi awal Pemeriksaan fisis : normal APE > 60% Tidak ada kecemasan Saturasi O2 > 90 %
4. EPISODE SEDANG
7. PEMULANGAN PASIEN
Teruskan terapi inhalasi agonis beta-2
~ kontrol teratur
4. EPISODE SEDANG
4. EPISODE SEDANG
Oksigen
Infus aminofilin
5. EPISODE BERAT
APE < 30 %
PCO2 > 45 mmHg PO2 < 60 mmHg
5. EPISODE BERAT
mekanis
4. EPISODE SEDANG
6. RESPONS BAIK
beta-2 inhalasi/oral
4. EPISODE SEDANG
5. EPISODE BERAT
jiwa
Tidak respons pada pengobatan awal
KORTIKOSTEROID
Mekanisme kerja : Hambat metabolisme asam arakidonat
KORTIKOSTEROID SISTEMIK
Oral, intravena Dianjurkan yang short acting
Mencegah kematian
Arus puncak ekspirasi kelompok kortikosteroid dan kelompok tanpa kortikosteroid selama pengamatan
Arus puncak ekspirasi rata-rata (l/menit)
Perbandingan efek nebulisasi flutikason dengan metilprednisolon intravena pada asma akut berat
Atika Sari, Faisal Yunus, Wiwien Heru Wiyono dan Anwar Jusuf
Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Maj Kedokt Indon 2005; 55:
KORTIKOSTEROID INHALASI
Penderita asma akut dibagi 2 : Kelompok injeksi metilprednisolon kelompok inhalasi flutikason Inhalasi flutikason 1 mg pada menit 0 diulangi pada menit 20 dan 40 sebanding dengan injeksi metilprednisolon 125 mg 1x
frek napas/menit
N V
Perbandingan perubahan frekuensi napas sesudah pengobatan nebulisasi flutikason dan metilprednisolon intravena Sari et al. Maj Kedokt Indon 2005; 55
Nadi / menit
N V
Perbandingan perubahan denyut nadi sesudah pengobatan nebulisasi flutikason dan metilprednisolon intravena Sari et al. Maj Kedokt Indon 2005; 55
L/menit
N V
Perbandingan perubahan Arus Puncak Ekspirasi sesudah pengobatan nebulisasi flutikason dan metilprednisolon intravena Sari et al. Maj Kedokt Indon 2005; 55
Perbandingan perubahan fpersentase arus puncak ekspirasisesudah pengobatan nebulisasi flutikason dan metilprednisolon intravena Sari et al. Maj Kedokt Indon 2005; 55
N V
menit
Perbandingan perubahan skor gejala asma sesudah pengobatan nebulisasi flutikason dan metilprednisolon intravena Sari et al. Maj Kedokt Indon 2005; 55
P= 0,556
N V
PEFR
Time (minute)
0,5 mg FP nebules diberikan 3x pada menit 0, menit 20 dan menit 40 Atika Sari, Faisal Yunus, dkk. RS Persahabatan 2003 125 mg Metil Prednisolon IV diberikan pada menit 0
intra vena,
PENUTUP
Asma penyakit kronik saluran napas
PENUTUP
Berat serangan ditentukan oleh gejala subjektif, pemeriksaan fisik, faal paru
PENUTUP
Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat adalah bronkodilator pilihan pada serangan asma
akut
Kortikosteroid diberikan secara intravena,
PENUTUP
Kortikosteroid diberikan pada serangan berat dan mengancam jiwa, tidak respons dengan pengobatan awal dan pada pasien yang mendapat terapi steroid oral Pemberian kortikosteroid mempercepat penyembuhan, mengurangi perawatan dan kekambuhan serta mencegah kematian
FY