Anda di halaman 1dari 13

DIFTERI

SINGGIH PURWANTO 08310357 Pembimbing dr. Budi Andri Ferdian, Sp. A SMF Pediatri RSUD DR. Djoelham Binjai

Definisi
Difteri adalah suatu penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh toxin dari bakteri yang ditandai dengan pembentukan pseudomembran pada kulit dan atau mukosa dan penyebarannya melalui udara. Penyebab penyakit ini adalah Corynebacterium Diphteriae, dimana manusia merupakan salah satu reservoir dari bakteri ini.

Epidemiologi
Di Indonesia, wabah difteri muncul kembali sejak tahun 2001 di Cianjur, Semarang, Tasikmalaya, Garut, dan Jawa Timur dengan case fatality rate (CFR) 11,7-31,9%. Di Jawa Timur sejak tahun 2000-2011, tercatat 335 kasus dengan jumlah kematian 11 orang dan pada tanggal 10 Oktober 2011 Provinsi Jawa Timur dinyatakan berstatus KLB.

Etiologi
Disebabkan oleh kuman Corynebacterium Diphteriae adalah kuman batang gram-positif (basil aerob), tidak bergerak, pleomorfik, tidak berkapsul, tidak membentuk spora, mati pada pemanasan 60C, tahan dalam keadaan beku dan kering

patofisiologi
Kuman C. diphtheriae masuk melalui mukosa/kulit berkembang biak memproduksi toksin tidak terbentuk rangkaian polipeptida yang diperlukan, dengan akibat sel akan mati Nekrosis dan inflamasi local

Manifestasi Klinis
- Difteri hidung: pilek, kemudian sekret keluar tercampur darah sedikit yang berasal dari pseudomembran - Difteri tonsil faring: nyeri tenggorokan, disfagia, serak, malaise atau nyeri kepala, sukar menelan, dan bull neck - Difteri laring: nafas berbunyi, stridor yang progresif, suara parau dan batuk kering - Difteri kulit : tukak dikulit, tepi jelas dan terdapat membran pada dasarnya - Difteri vulvovaginal, konjungtiva dan telinga: ulserasi, pembentukan membran dan perdarahan submukosa

insidensi
Bakteri C.diphtheriae dapat menyebar melalui tiga rute yaitu bersin, kontaminasi barang pribadi, barang rumah tangga yang biasanya dipakai secara bersamaan, seperti handuk atau mainan menyentuh luka orang yang sudah terinfeksi Orang yang terinfeksi namun tidak menyadarinya (carier difteri)

komplikasi
Gangguan pernafasan Kerusakan jantung Kerusakan saraf

Pemeriksaan diagnostik
Darah lengkap Kultur bakteri EKG (elektrokardiogram) Pemeriksaan shick test

Terapi
Pengobatan Umum - tirah baring 2-3 minggu dan di observasi - pemberian cairan - diet makanan lunak (cukup protein dan kalori)

Pengobatan khusus
ADS ( anti difteri serum)
Tipe Difteri Hanya Lesi Kulit Difteri Laring/Faring, lamanya 48 jam Dosis ADS (U) 20.000-40.000 20.000-40.000 Cara Pemberian IM/IV IM/IV

Lesi Nasofaring
Penyakit meluas, lama 72 jam Pembengkakan leher difus

40.000-60.000
80.000-100.000 80.000-100.000

IV
IV IV

Sebelum Pemberian ADS harus dilakukan uji kulit atau uji mata terlebih dahulu, oleh karena pada pemberian ADS dapat terjadi reaksi anafilaktik,

Antibiotik
- Penisilin prokain 25.000-50.000 U/kgBB/hari i.m. , tiap 2 jam selama 14 hari atau bila hasil biakan 3 hari berturut-turut (-). - Eritromisin 40-50 mg/kgBB/hari, maks 2 g/hari, p.o. , tiap 6 jam selama 14 hari. - Penisilin G kristal aqua 100.000-150.000 U/kgBB/hari, i.m. atau i.v. , dibagi dalam 4 dosis. Pengobatan carier yang dapat diberikan adalah penisilin 100 mg/kgBB/hari oral/suntikan, atau eritromisin 40mg/kgBB/hari selama satu minggu

Trakeostomi

Prognosis
Umumnya tergantung dari umur, virulensi kuman, lokasi dan penyebaran membran, status imunisasi, kecepatan pengobatan, ketepatan diagnosis, dan perawatan umum.

Anda mungkin juga menyukai