Anda di halaman 1dari 16

CARA PRODUKSI YANG BAIK

( GOOD MANUFACTURING PRACTICES )


UNTUK INDUSTRI PANGAN

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN


PROPINSI JAWA TIMUR
PENDAHULUAN

• Sistem penyediaan makanan Nasional di -Indonesia


salah satu diantaranya dipenuhi oleh industri pangan.
• Dalam penyediaan makanan tersebut, industri pangan
harus bertumpu pada ketentuan sbb :
- Peraturan Menteri Kesehatan No. 23/1978
- Undang2 Kesehatan No. 23 Tahun 1992
- Undang2 Pangan No. 7 Tahun 1996
- Undang2 Perlindungan Konsumen No.8 Tahun 1999
- Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2004
Tujuannya :
* U ntuk mengatur & mengen-
dalikan industri pangan

* U ntuk melindungi terhadap


konsumen

Industri Pangan : D iharuskan memproduksi


Pangan dengan syarat aman dikonsumsi,
bermutu baik dan bergizi
Dalam kenyataannya

• Masih banyak kasus dimana industri


pangan ( baik disengaja / tidak
disengaja tidak mentaati undang2 &
Peraturan Menteri Kesehatan )

• Banyak kasus/masalah, berbagai


jenis dan merk produk pangan yang
diperdagangkan dalam keadaan :
tidak layak untuk dimakan, tidak
bermutu dan menggunakan bahan
tambahan pangan yang berbahaya
PENYEBAB

• Bahan berbahaya mudah diperoleh dipasaran


bebas dengan harga yang relatif murah

• Ketidaktahuan dan/atau ketidakpedulian


sebagian masyarakat (produsen maupun
konsumen) bahwa bahan berbahaya dilarang
digunakan pada pangan dan dampaknya
membahayakan kesehatan
Contohnya
• Adanya kerusakan produk/cacat
• Adanya benda-benda asing/
cemaran yang tidak dikehendaki
• Informasi/keterangan gizi yang
tidak benar
• Adanya bahan-bahan tambahan
pangan (BTP) yang dilarang
dipakai tetapi masih digunakan
BAKTERI
v v
vv
vv
vv

Musuh Tidak Terlihat


Bisa Menempel Pada Tangan
TUNTUTAN KONSUMEN

• MUTU PANGAN

• KEAMANAN PANGAN
PENGOLAHAN PANGAN

• Bahan baku Baik


• Produksi Baik
• Penanganan Baik
• Pengolahan Baik
• Produk Akhir Baik
APA GMP ?

• Peraturan/pedoman cara berproduksi


makanan yang bertujuan supaya
produksen memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan untuk
menghasilkan produk makanan yang
bermutu sesuai tuntutan konsumen
• Metode. Peralatan, fasilitas,
pengawasan untuk memproduksi
makanan
MELIPUTI APA GMP ?
• Pengadaan Bahan Baku
• Disain dan Fasilitas Pabrik
• Higiene Karyawan / Pekerja
• Pengendalian Proses
• Pemeliharaan sarana
pengolahan
• Pengendalian Hama
• Penyimpanan
• Pengangkutan
• Keterangan Produk
• Laboratorium
DAMPAK
• Konsumen Membahayakan kesehatan konsumen
Mengancam kualitas generasi muda
Indonesia
• P rodusen / Mematikan potensi produsen yang jujur dan
bertanggung jawab
P edagang Tidak mendidik produsen pangan (terutama
UKM) dalam menghasilkan produk yang
berdaya saing, berbasis sistem mutu serta
memenuhi aspek keamanan, kesehatan dan
keselamatan konsumen
Menurunkan kepercayaan konsumen
ASPEK EKONOMI
( Korelasi Sebab – Akibat )

SEBAB MUTU KEAMANAN AKIBAT / KET


PRODUK PANGAN DAMPAK

1. Bahan Baik Baik Konsumen Laba


Murah Positip
( sesuai dg selera
konsumen
menengah/bawah )
2. Bahan Baik Jelek Konsumen Rugi
Negatip
Murah ( sesuai dg selera
konsumen
menengah/bawah )
3. Bahan Jelek Jelek Konsumen Rugi
Murah (Tdk sesuai dg Negatip
selera konsumen
menengah/bawah )
Undang – undang Perlindungan Konsumen dalam
kasus Pangan Tercemar Bahan Berbahaya
• Pasal 4 butir a :
Konsumen berhak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa
• Pasal 4 butir h :
Konsumen berhak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian
apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya
• Pasal 8 ayat (2) :
Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau bekas dan
tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang
dimaksud
• Pasal 8 ayat (3) :
Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan yang
rusak,cacat atau bekas dan tyercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap
dan benar atas barang dimaksud
• Pasal 8 ayat (4) :
Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran, dilarang memperdagangkan barang
dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran
SANKSI

• Pelanggaran terhadap penyalahgunaan


penggunaan bahan berbahaya bagi konsumen
dapat dikenakan sangsi pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling
banyak Rp. 2.000.000.000,00
( Dua milyard rupiah)
TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai