Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 10

NAMA KELOMPOK :

WULAN EKA PRASETYA YAN HENDRIKA YOLLA INDRAWAN YUDI RETNO SARI YUNI RAHMI YUSUF OKTARIADI ZUHRIYAH ZULKHAIRI INDAH WARDATUL MAWARDA

PERUBAHAN SEL NORMAL MENJADI SEL KANKER

Kanker dianggap sebagai kelompok penyakit selular dan genetik karena dimulai dari satu sel yang telah mengalami mutasi DNA sebagai komponen dasar gen. Sel-sel yang mengalami kerusakan genetik tidak peka lagi terhadap mekanisme regulasi siklus sel normal sehingga akan terjadi proliferasi tanpa kontrol.

Kanker adalah istilah umum untuk semua tumor ganas. Istilah ini diduga berasal dari bahasa latin untuk kepiting (crab). Hal ini karena sifat kanker seperti kepiting yang menancap ke dalam jaringan yang ditempelinya. perkataan tumor biasanya dipakai untuk pembengkakan yang disebabkan oleh proses inflamasi (peradangan), maka untuk pembengkakan yang tidak disebabkan karena proses radang dipakai istilah neoplasma. Secara literatur istilah neoplasma berarti pertumbuhan baru.

Sifat umum dari kanker


1. Pertumbuhan yang berlebihan umumnya berbentuk tumor. 2. Bersifat invasif, mampu tumbuh di jaringan sekitarnya. 3. Bersifat metastatik, menyebar ke tempat lain dan menyebabkan pertumbuhan baru. 4. Memiliki heriditas bawaan yaitu turunan sel kanker juga dapat menimbulkan kanker.

Sel kanker juga mengganggu tuan rumahnya karena :


1. Desakan akibat pertumbuhan tumor. 2. Penghancuran jaringan tempat tumor berkembang atau bermetastasis. 3. Gangguan sistemik lain sebagai akibat sekunder dari pertumbuhan sel kanker.

Ada 2 jalur mutasi yang akan mengarah ke arah perbanyakan sel yang tidak normal, yaitu :
Hiperaktif gen-gen stimulator. Mutasi biasanya terjadi pada salah satu dari dua kopi gen yang terdapat pada sel. Inaktivasi gen-gen inhibitor. Mutasi ini biasanya bersifat resesif artinya kedua gen yang berpasangan tersebut dibuat tidak aktif sehingga tidak ada lagi hambatan terhadap proliferasi sel. Gen penghambat proliferasi sel ini dikenal sebagai tumor supressor gen .

GEN YANG BERPERAN DALAM PEMBENTUKAN SEL KANKER


Oncogen adalah gen yang sebenarnya berperan dalam proliferasi sel yang mengalami mutasi. Pasangan oncogen yang tidak mengalami mutasi dan berperan dalam proses proliferasi sel yang normal dikenal sebagai protooncogen. Pada penelitian diketahui bahwa kebanyakan kanker pada manusia tidak tergantung kepada virus tetapi protooncogen sel itu sendiri yang teraktivasi sehingga berubah menjadi oncogen. Oncogen merubah sel normal menjadi kanker dengan mempengaruhi fungsi-fungsi normal.

Beberapa check point yang akan mengevaluasi pada siklus sel :


G1-S checkpoint Pada titik ini replikasi DNA akan dihambat bila ada DNA yang rusak yang belum diperbaiki. Kerusakan yang tidak diperbaiki akan menyebabkan gen akan mengalami apoptosis. Pada phase S mungkin ada checkpoint tambahan lain untuk memeriksa ada tidaknya kerusakan DNA. Pada semua sel tumor tampaknya gen RB dan p53 mengalami inaktif, sehingga akan terjadi mitosis yang berlebihan dan dihambatnya apoptosis.

Aktivasi gen p53 normal oleh agent perusak DNA atau oleh kondisi hipoksia akan menyebabkan tertahannya siklus sel pada fase G1 dan menginduksi terjadinya proses DNA repairing dengan cara meningkatkan kerja gen p21 yang berfungsi menghambat kerja dari cyclin dependent kinase dan merangsang kerja gen GADD45 yang berperan dalam proses DNA repairing.

Keberhasilan proses repairing DNA akan membawa sel memasuki tahapan siklus sel selanjutnya. Bila proses repairing ini gagal gen p53 akan menginduksi gen BAX yang berperan dalam promosi proses apoptosis. Pada sel yang fungsi gen p53 telah hilang atau gen p53 mengalami mutasi akan menyebabkan sel yang mengandung DNA yang rusak ini untuk terus berproliferasi dan dapat menyebabkan timbulnya keganasan.

G2-M checkpoint Pada titik ini sel akan dihambat agar tidak memasuki tahap mitosis sebelum proses replikasi DNA dan perbaikan DNA dari segala kerusakan selesai. Spindle checkpoint Spindle checkpoint akan mencegah pemisahan kromosom pada saat mitosis hingga seluruh kromosom telah melekat secara benar pada benang-benang spindle. Hilangnya spindle checkpoint akan menyebabkan terbentuknya selsel yang tidak normal.

TAHAP PERTUMBUHAN KANKER


Sel pada dasarnya melakukan pembelahan secara normal di bawah kontrol DNA secara tepat. Sel yang baru hanya dibentuk untuk keperluan pertumbuhan atau untuk menggantikan sel - sel yang mati. Sel kanker dapat melakukan pembelahan secara berulangulang tanpa kontrol meskipun sel-sel itu sebenarnya tidak diperlukan. Sel kanker ini tumbuh tak terkendali mendesak sel-sel normal yang lain sehingga membuatnya tidak berfungsi secara normal.

Kanker disebabkan oleh ekspresi mutasi dari gen normal. Gen yang bermutasi dan menyebabkan kanker tersebut disebut Onkogen (Oncogenes). Dari onkogen tersebut dihasilkan sel-sel kanker yang bersifat non-self destruction. Hal inilah yang menyebabkan sel kanker terus berkembang menjadi jutaan sel tertimbun. Faktor yang meyebabkan terjadinya mutasi adalah mutagen. Beberapa mutagen dapat bersifat karsinogeneik. Sedangkan Karsinogenik merupakan agen-agen yang menyebabkan kanker

Proses terjadinya kanker

Tahap-tahap perkembangan kanker


DNA sel normal, mengalami pembelahan normal. DNA mengalami suatu mutasi. Sel normal mengalami suatu perubahan genetis. Terjadi penyebaran dan mutasi secara sekunder. Terjadi mutasi tersier (jika mutasi memberikan keuntungan yang lebih lanjut kepada sel kanker, sel itu akan tumbuh semakin banyak dibanding sebelumnya). Mutasi Ke-empat. Sel termutasi melakukan invasi menembus membran. Angiogenesis. adalah perekrutan pembuluh darah dari jaringan pembuluh darah tetangga.

Invasi dan penyebaran. Tumor melakukan invasi jaringan melewati membran dasar. Sel individu dari tumor masuk ke jaringan baru yang terbentuk dari pembuluh darah. Perjalanan sel-sel tumor metastasis. Sel tumor memiliki kelebihan yang membuatnya dianggap sangat berbahaya bagi penderita. Kemampuan ini memungkinkan tumor melakukan penularan terhadap sel normal yang lain di bagian tubuh yang lain saat menyebar. Metastasis. Sel tumor yang dapat bertahan hidup di jaringan sel normal pada bagian tubuh yang lain menginisiasi koloni baru sel kanker.

OBAT ANTI KANKER


A. Golongan Alkilator Siklofosfamid Sediaan : bentuk kristal 100, 200, 500 mg dan 1,2 gram untuk suntikan, dan tab 25 dan 50 gram untuk pemberian per oral. Indikasi : Leukemia limfositik Kronik, Tumor Payudara, paru, Cerviks, Testis, Jaringan Lunak.
B. Golongan Antimetabolit 5-fluorourasil (5-FU) Sediaan : larutan 50 mg/mL dalam ampul 10 mL untuk IV. Indikasi : Kanker payudara, kolon, esofagus.

C. Golongan Produk Alamiah Vinkristin (VCR) Sediaan : bentuk vial berisi larutan 1, 2, dan 5 mL yang mengandung 1 mg/mL zat aktif untuk penggunaan IV. Indikasi : Leukimia limfositik akut, neuroblastoma, tumor Wilms. D. Golongan Hormon dan Antagonis Prednison Sediaan : dalam bentuk tablet 5 mg. Indikasi : Leukemia limfositik akut dan kronik, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, tumor payudara.

E. Golongan Lain-lain Hidroksiurea Sediaan : dalam bentuk kapsul 500 mg. Indikasi : Leukemia mielositik kronik, melanoma malignum.

PRINSIP KEMOTERAPI KANKER


Adanya hubungan dosis-respon yang jelas. Diperlukan jadwal pengobatan yang tepat. Kemoterapi harus di mulai sedini mungkin. Kemoterapi harus tertuju kepada sel kanker Tanpa menyebabakan ganguan menetap pada jaringan normal. Sifat pertumbuhan tumor ganas harus menjadi pertimbangan. Terapi kombinasi.

Terima kasih ..

Anda mungkin juga menyukai